#2

Hari Jum'at adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap karyawan, buruh pabrik bahkan guru madrasah, pasalnya jum'at adalah hari libur di daerah Kabupaten Pekalongan, kurang paham sejarahnya bagaimana, mengapa dipilih hari jum'at sebagai hari libur, mungkin satu-satunya di negara ini.

Setelah sukses dengan ceremony jum'atnya, Lula berniat mengunjungi sahabatnya Laely di kampung sebelah habis dhuhur.

"Mak, aku mau ke tempat Laely." pamit Lula pada Mak Kulsum,ibu kandung Lula.

"Iya, hati-hati di jalan!" jawab Mak Kulsum.

Lula berjalan dengan santai, tampak menenteng kantong kresek hitam di tangan kanannya.

Tak berapa lama ia berpapasan dengan seseorang yang iya kenal.

"Hai Iyan, mau kemana? " sapa Lula. namun tak ada balasan dari yang disapa, malah sepertinya Iyan seperti pura-pura tidak melihatnya.

"Apa aku begitu menjijikan, Yan? hingga memandangkupun kau tak sudi." batin lula.

Kira-kira 10 menit, sampailah Lula di rumah Laely rumah yang sangat sederhana.

"Tumben sepi," gumam Lula melihat suasana rumah sahabatnya itu tidak seperti biasanya. Karena biasanya udah ramai Laely dan teman-teman untuk sekedar grumungan.

"Assalamu 'alaikum," ucap Lula, namun tak ada sahutan.

Ceklek

"Gak dikunci ternyata, masuk aja dech." batinnya

"Lel... Lel.. kamu dimana? "panggil Lula

"Lula ya? "terdengar suara gametar lirih dari bilik belakang.

"Iya mak." sahut Lula.

"Lho..Mak kenapa?" tanya Lula mendapati Mak Triyah, ibunya Laely tiduran di dipan terbungkus selimut siang-siang begini. Lula memperhatikan seluruh tubuh Mak Triyah tampak berwarna kemerahan.

"Sudah periksa, mak?" tanyanya lagi

"Sudah diperiksa bu bidan, sudah minum obat juga." jawab Mak Triyah masih dengan suara gemetar.

"Laely kemana mak?"tanya Lula Lagi

"Dia ikut jamaah tahlil Ibu-ibu," jawab Mak Triyah "Mak kan lagi sakit, takutnya kalau dapat arisan nanti dikocok lagi karena ndak ada yang mewakili." lanjut Mak Triyah.

"Mak, jambu biji di belakang rumah kayanya dah pada matang, Lula pamit mau metik ya Mak." pamit Lula

"Hati-hati manjatnya lho." jawab Mak Triyah

Lula segera memanjat pohon jambu sesampainya di belakang rumah.

"Hadeuh.. harusnya tadi bawa kantong kresek, kalau dijatuhin kan bisa pecah, mungkin juga bisa kena telek ayam." gerutunya. Ia berfikir kalau harus turun untuk mengambil kantong kresek capek manjatnya lagi, sementara gak ada orang yang bisa dimintai pertolongan.

Lula memetik jambu yang agak matang lalu memakannya diatas pohon. Entah sudah habis berapa buah Author juga gak ngitung. Saking asiknya menikmati suasana, Lula tak menyadari ada sepasang mata memperhatikannya.

"Heran.. siang-siang begini kok ada kampret ya." kata orang itu.

"Sialan!!" serunya "Ambilkan kantong kresek dan galah cepetan!" perintahnya.

"Sekarang? " tanya Laely.

"Enggak, nunggu kucing bicara jum'at kliwon." jawab Lula sambil memonyongkan bibirnya yang memang sudah monyong. hihihi..

"Nih," sahut Laely menyerahkan kantong kresek yang dicepitkan diujung galah bambu.

"Aku dah bawa nanas, mangga dan lain-lain, kamu bagian bikin sambal lho Lel!! " perintah Lula pada Laely dari atas pohon.

"Siap Boss!" jawab Laely

Setelah dirasa cukup jambu biji yang dipetik, Lula segera turun dari pohon.

"Arisannya dapet?" tanya Lula sambil mengupas nanas.

"Belum," jawab Laely sambil menguleg sambal kacang gula merah.

"Nyesel donk ikut tahlilan," ledek Lula

"Enggaklah..niatnya kan ibadah." jawab Laely.

Beberapa saat kemudian Teman-teman yang lainpun berdatangan. Mereka menikmati rujak atau Lotekan buah dengan diselingi canda tawa.

"Kamu ngidam, Lul? " tanya Maryam.

"Iya, tapi sebenarnya aku lagi ngidam yang mau bikin ngidam dulu... hehehe.. " jawab Lula.

Tak terasa sudah hampir maghrib akhirnya mereka satu persatu pamit pulang. Tinggallah Lula, Hendrik, Malik dan Laely yang masih tertinggal. Mereka telah pindah tempat ke ruang tamu, duduk di sofa yang sudah tidak empuk, dan kelihatan paku yang setiap saat bisa mengoyak baju yang mendudukinya. Hendrik tetangga Laely masih duduk di kelas XI SMA, sementara Malik adalah adik kandung Laely.

Terdengar suara azan berkumandang dari mushola dekat rumah Laely.

"Kamu nggak sholat, Hen?" tanya Lula pada Hendrik yang santai saja tidak seperti temannya yang lain.

"Bentar lagi, Mbak." jawab Hendrik "Mbak Lula sendiri nggak sholat? " tanyanya balik.

"Mbak kan lagi dapet." jawab Lula

"Dapet apa mbak, arisan?" tanya hendrik pura-pura tidak tahu.

"Yee arisan, menstruasi tau" jawab Lula ngotot.

"Yah kirain dapet arisan, kan seneng dapet traktiran akunya." balas Hendrik sambil mengernyitkan alisnya. "Oh ya mbak, kenapa cewek bisa menstruasi, sedangkan cowok tidak? " tanyanya lagi.

"Karena cewek punya rahim, didalam rahim itu ada sel telur, kalau terjadi pembuahan bisa jadi janin, sedangkan yang tidak berhasil dibuahi ya jadilah darah mentruasi atau haid." jawab Lula menjelaskan.

"Oo.. berarti harus dibuahi ya, mbak?" tanya Hendrik lagi.

"Huss.. sembarangan," sergah Lula. "Nikahi dulu baru dibuahi dodol." sahutnya lagi. Hendrikpun hanya terkekeh sambil berlalu pergi.

"Eh Lel, Mak Kamu kenapa? Kayanya alergi." tanya Lula kepada Laely usai Laely sholat dan bergabung kembali.

"Mak makan tongkol." jawab Laely.

"Emang Mak punya riwayat alergi tongkol?" tanya Lula lagi.

"Bukan alergi, tapi keracunan." jawab Laely lagi.

"Kok bisa?" tanya Lula semakin penasaran.

"Jadi gini...kemarin Mahdi suaminya Tari tetangga sebelah baru pulang melaut, dia bawa sekarung ikan tongkol kering dan dibagi-bagi sama tetangga sekitar sini." terang Laely. "Dan ternyata aku baru tau kalo ikan tongkol itu gak boleh dikeringkan, karena bisa menyebabkan keracunan." Lanjutnya.

"Kok yang keracunan cuma Mak Triyah?" Tanya Lula.

"Mak yang masak, jadi dia yang udah nyicipin" jawab Laely. "Bukan cuma Mak kok, tetangga sini juga banyak yang udah keracunan." sambungnya.

"Eh, Lul...aku denger kabar katanya Mak kamu mau jodohin Kamu sama Iyan." kata Laely.

"Apa?" tanya Lula kaget " kok aku malah gak tau..Pantesan sikapnya aneh gitu." lanjutnya lagi sambil garuk-garuk kepala.

"Kamu sendiri bagaimana?" tanya Laely.

"Ya gak gimana-gimana, terserah Iyannya...tapi kayanya dia gak mau dijodohin sama aku. Lagian katanya dia dah punya cewek teman kerjanya." jawab Lula.

"Mau makan apa? ku cuma punya tongkol." tanya Laely pada Lula.

"Kamu mau meracuni aku? " Lula balik tanya. " Gah, ngemi aja yuk tempat biasa!" ajaknya.

"Ayuk.. tapi bayarin ya." jawab Laely. akhirnya mereka pergi untuk membeli mi ayam ke warung Kang Tinggal.

"Lel, kamu jadi nikahnya kapan?" tanya Lula setelah pesanannya datang.

"Kalau tidak ada halangan, awal tahun depan" jawab Laely.

"Kenapa mesti nunggu lama kalu dah siap?" tanya Lula lagi sambil menyuapkan mi kedalam mulutnya.

"Kan nunggu biayanya terkumpul, Lul," jawab Laely. "Dan biayanya kalau tahun depan dah cukup." lanjutnya.

Akhirnya sampai jam 9 malam Laeli mengantar Lula pulang dengan berboncengan motor.

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

nyimak

2021-01-03

0

Ekha Dewi🌹🌹

Ekha Dewi🌹🌹

lanjuut

2020-12-15

1

Seseorang

Seseorang

Nunggu kucing ngomong jum'at kliwon 🤣

2020-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!