Suara azan shubuh dari mushola samping rumah Lisa yang terdengar begitu keras, memanggil-manggil membangunkan Lula dari mimpi indahnya. Lula segera bangun dari tempat tidurnya, memenuhi panggilan itu.
Lula bergegas memuju tempat wudlu, mensucikan diri kemudian melaksanakan sholat shubuh berjamaah. Lama Lula di sana sambil menunggu hari mulai terang
. Lula kembali ke rumah Lisa hendak berpamitan.
"Mbak, aku mau pamit pulang, takut nanti kesiangan." pamit Lula pada Lisa yang sedang membuat teh manis di dapur.
"Sarapan dulu, Lul. Tuh Mbak sudah belikan nasi megono. " cegah Lisa sambil menunjuk ke arah meja makan dengan dagunya.
Pandangan Lula beralih ke meja makan yang ditunjuk Lisa, benar saja, disitu sudah ada beberapa bungkus nasi yang dibungkus dengan daun pisang,ada juga tempe mendoan di atas piring.
Wah.. sedap sekali, Lula menelan slavinanya. Ia pun duduk dan membuka satu bungkus nasi megono kemudian menikmatinya.
Dasar Lula dikasih ati ngrogoh rempelo, nggak cukup satu bungkus ia membuka satu bungkus lagi. Habis dua bungkus, Lula meneguk teh manis yang sudah dihidangkan didepannya.
"Udah Mbak, aku SMP." ucap Lula.
"Apa tuh SMP? " tanya Lisa.
"Sudah makan pulang." jawab Lula.
"Dasar Lula" seru Lisa.
"Makasih untuk semuanya, maaf udah ngrepotin" kata Lula.
"Kaya sama siapa aja. " balas Lisa.
"Yaudah, Lula pamit ya, assalamu 'alaikum!" pamit Lula.
"Wa'alaikumussalam, hati-hati nyebrangnya pakai tongkat, mungkin air sungainya belum surut betul. " ujar Lisa.
"Iya, Mbak!" seru Lula
Lulapun berjalan menyusuri jalan setapak menuju sungai, ia mengambil sebatang bambu kecil disemak-semak di pinggir sungai. Bambu itu biasa digunakan oleh penyeberang sungai sebagai pegangan saat menyeberang untuk membantu menjaga keseimbangan saat kakinya ditempa derasnya air.
Lula membungkus sepatunya dengan kantong kresek kemudian memasukkanya ke dalam tas, ia juga menyingsingkan celananya hingga ke lutut.
Lula mulai memasukkan kakinya ke dalam air sungai, mencari bebatuan sebagai pijakan. Gadis dengan tinggi badan 160 cm dan betar badan 45 kg itu terlihat lincah menaklukkan air sungai.
Padahal tidak demikian, bebatuan yang licin bisa saja membuatnya tergelincir dan hanyut oleh derasnya air sungai.
Dengan sedikit perjuangan, akhirnya lula sampai juga di seberang sungai. Lula membuang tongkatnya di pinggir sungai kemudian berjalan telanjang kaki menyusuri jalanan setapak.
Sampai dirumah disambut pertanyaan oleh ibunya.
"Baru pulang, Lul? nginep dimana?" tanya Mak Kulsum pada Lula.
"Dirumah Mbak Lisa, Mak. " jawab Lula." oh ya, Mak kemarin katanya dari sana?" tanya lula.
"Iya, tapi kamu tidak ada disana." jawab Mak Kulsum.
"Angkotnya lama, Mak. nunggu penuh baru berangkat. jadi sampai petang. " jelas Lula.
"Kamu sudah butuh hp itu." tegas Mak Kulsum.
"Iya Mak, Lula juga lagi mikir. " jawab Lula.
"Tadi malam Wo Roji bawa hp bekas, mungkin kamu mau." tawar Mak Kulsum.
"Nanti siang aja, Mak. Lula mau mandi dulu, udah siang nih. " jawab Lula.
Lula segera Mandi dan bersiap-siap.
"Lula berangkat ya, Mak. " pamit Lula seraya mencium punggung tangan Mak Kulsum.
"Tidak sarapan dulu?"cegah Mak Kulsum.
" Udah tadi dirumah Mbak Lisa. "jawab Lula. " Assalamu 'alaikum. " ucapnya.
"Wa'alaikumussalam." jawab Mak Kulsum.
Lula berlalu meninggalkan rumah, berjalan kaki lebih cepat dari biasanya. Hingga lebih dari separoh dari perjalanannya terdengar suara sepeda motor dari belakang tiba-tiba berhenti di sampingnya.
"Eh.. Lula, motornya ditukar sama kerbau saja, hahaha... "Lek Nasrudin yang berboncengan dengan Lek Khop meledek. kemudian berlalu. Tidak berapa lama Lula pun sampai di Madrasah.
Saat jam istirahat,
"Hai gaess, aku kemarin pulang kebanjiran lho. " ungkap Lula membuka percakapan.
"Syukurin!" jawab Pak Hardi. " makanya belajar naik motor." lanjutnya.
"Orang lagi kena bencana malah disukurin, harusnya kan kalimat tarji'." balas Lula.
"Trus pulangnya gimana, Mbak? " tanya bu Lutfi.
"Nggak pulang, nginep di Simbang,baru pulang tadi pagi. "jawab Lula.
"Kalau bisa naik motor kan kamu bisa langsung pulang walaupun lewat jalur muter." jelas Pak Hardi.
"Ya gimana lagi, aku udah berkali-kali latihan motor, pas di lapangan juga udah muter-muter sendiri. Tapi pas di jalan raya, tangan ini rasanya gemetar, apalagi pas papasan sama Orang. " ungkap Lula.
" Ya orang juga nggak mau nabrak kamu kali, Bu Lul. Mereka juga hati-hati, memangnya enak ditabrak-tabrakin." jelas Pak Hardi lagi."Lagian kalau bisa naik motor kan keren, Bu Lul. Pasti banyak cowok yang suka sama kamu. " tambahnya lagi.
"Prettt...di kantor ini juga banyak cowok, mana? nggak ada yang suka sama aku. " kilah Lula." Jodoh,rejeki,mati, itukan sudah tertulis di Lauhul Mahfud. " tambahnya lagi.
Tiba-tiba bel tanda masuk menghetikan obrolan mereka.
@@@@@
Siang hari di rumah Lula, nampak Wo Roji sedang mencari keberadaan Lula.
" Lula mana, Nul?" terdengar suara Wo Roji dari luar. Mendengar namanya dicari, Lula segera keluar rumah.
"Ada apa Wo?" tanya Lula pada Wo Roji.
" Kata Husnan kamu sedang mencari hp seken, ini" jawan Wo Roji sembari menyerahkan sebuah hp kepada Lula.
"Ini berapa Wo? " tanya Lula.
"Kamu suka, murah kok cuma 150 ribu. " jawab Wo Roji.
"Suka tidak suka Wo, yang penting masih bisa buat telpon dan sms." jawab Lula." Yaudah, ini tak ambil Wo, sebentar tak ambilkan uangnya. " lanjutnya.
Lula pun masuk ke dalam rumah, ia mengambil uang dari dalam tasnya, kemudian keluar lagi memberikan uang tersebut kepada Wo Roji.
Malam harinya, Husnan baru pulang kulakan.ttnya
"Nih, Mas udah belikan kartu perdana, nomornya sama punya Mas beda satu angka tok." kata Husnan pada Lula.
"Makasih, Mas." balas Lula." aku aktifkan sekarang ya" lanjutnya.
Lula duduk di sofa, membuka kemasan kartu perdana yang dia terima dari kakaknya, kemudian memasangkan kartu tersebut pada tempat kartu di hp nya. Selanjutnya ia melakukan registrasi sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan kartu.
Sesaat Lula membuka-buka hpnya, bermain-main dengan permainan yang ada di hp itu. Hingga tiba-tiba terdengar beberapa
nada pesan dan panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. Yaiyalah nomor tidak dikenal, wong Lula belum sempat menyimpan nomor hp siapapun.
+62***********
Ini nomor mas husnan, simpan ya
Lula
Oke
+62***********
Assalamu 'alaikum
Lula
Wa'alaikumussalam
+62************
Boleh kenalan gak?
Lula
Boleh
+62************
Aq santo dari tegal, namamu sp?
Lula
Aq lula dari pkl, km dpt no aq dr sp?
+62************
Pkl apa? aq cm ngacak nomr tk telp ko nyambung gk dpt dr sp2
Lula
Oh..pkl\= pekalongan, km cowk kan?
+62***********
Yylh q cowk, mn ada santo cewk
Lula
Sp tau siang santo mlmny jd santi, wkwkwk
+62***********
Gk lh q cowk tulen, btw km dh pny suami ato pcr blm?
Lula
Bm sih, brp umur km?
+62***********
26th, km?
Lula
27 th
+62***********
Km mw gk jd pcr q
Lula
Maaf aq gk mw pacaran
+62************
Yaudh dech, km mau gk jd istri aq
Lula
Tp qt kn blm knl 1 sm lain, km jg blm tw aq spt ap
+62***********
Qt bs knl smbl jalan
Lula
Aq blm bs ambl kputusn skrg
+62************
Km gk hrs jwb skrg kok, km fikrkn dl baik2.
udh mlm, km istirht y
Assalamu'alaikum
+62***********
Wa'alaikumussalam
Lula menyimpan hp nya di meja yang dekat dengan tempat tidurnya. Ia kemudian merebahkan diri, mencoba memejamkan mata namun tidak juga terpejam.
Ya Allah, ini apalagi, kenapa yang ngajak aku jadian malahan orang yang tidak jelas, bagaimana agamanya, pendidikannya, keluarganya, pergaulannya, bagaimana kalau dia tidak sholat, bahkan bagaimana rupanyapun aku tidak bisa membayangkannya, siapa jodohku sebenarnya. Siapa celana jeans yang dikemas rapi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
masih jln terus blm dapat persimpangan. 🤭🤭🤣
2020-10-24
1
Maryam
Ting tong
2020-10-19
0
Fatonah
😅👍👍👌💪💪💪
2020-09-30
1