Aryan yang mendengar teriakan pria dibalik besi. Langsung menempelkan kedua telapak tangannya ke besi yang dingin ini.
"Woyyy, woyy, tolong gue ! gue kejebak..."
Sedangkan Afiru yang melihat perilaku Aryan, yang menurut diri nya aneh. Menjadi panik,
"Tuan muda, apakah diri mu baik-baik saja ? jangan hiraukan seseorang yang dibalik besi..."
Karena merasa tak ada jawaban lagi dari balik besi. Aryan memukul besi tersebut dengan keras.
"Sial ! mereka sudah pergi"
"Pangeran ?"
Tanya Afiru yang khawatir pada Aryan.
Spontan, Aryan membentak Afiru.
"Jangan panggil aku Pangeran ! aku bukan Yusuf"
Jari telunjuk Afiru, menunjuk ke kepala Aryan.
"Lalu, apa itu dikepala mu ? mahkota bukan ?"
Akhirnya, Aryan menggerutu.
"Aaaaah ! kenapa ujungnya harus seperti ini ? aku jadi nggak bisa pulang"
Setelah berkata begitu emosi nya. Aryan terduduk, tubuh nya disandarkan ke penghalang berbesi yang dingin ini.
Hati nya menjadi sedih, air mata nya menetes.
Afiru yang melihat Aryan sedang jatuh dalam kesedihan, duduk di sisi nya.
"Jangan sedih, Pangeran. Ada aku di sisi mu"
Dengan pipi yang basah, Aryan menatap Afiru.
Ujungnya, Afiru tertawa kecil.
"Ahahaha... Pangeran, jangan perhatikan aku seperti itu. Geli rasanya"
Tatapan Aryan, dipalingkan dari wajah Afiru.
"Aku ingin pulang. Aku sedih, kenapa tak ada satu orang yang ku kenal, mencari ku ? termasuk kekasih ku, Synus"
Nada bicara Afiru menjadi tenang, ia berkata.
"Pangeran enak, banyak orang yang dekat, banyak orang yang menyayangi mu. Tidak seperti aku yang yatim piatu, dan di kucilkan oleh banyak orang"
Air mata kesedihan, menetes. Lalu, Afiru mengelap pipi nya yang basah.
"Oleh sebab itu lah, ketika aku melihat orang yang sedih. Pasti akan aku hibur, supaya orang yang sedih itu tidak merasakan kesedihan yang dalam. Karena aku merasakan, ketika aku sedih. Tidak ada siapapun di samping ku, hanya diri ku lah yang lugu dan miskin"
Hati Aryan seketika tersentuh oleh curahan hati Afiru. Ia kemudian menyenderkan afiru ke bahu nya.
"Jangan sedih, ada aku di sisi mu. Yang selalu kau anggap Pangeran"
Entah apa yang terjadi, begitu saja Afiru memeluk Aryan dengan erat nya.
"Mau kah kau menjadi teman ku ? aku sangat kesepian"
"Tentu"
|
Malam hari di pusat kota, seperti malam hari di hutan. Sangatlah sepi.
Aryan dan Afiru berjalan di jalan utama menuju gerbang istana. Suara langkah kaki, menggiring mereka ke kediaman Yusuf.
Sesampai nya didepan gerbang, tidak ada satu pun penjaga yang menjaga gerbang besar ini.
Lalu, Aryan berniat untuk mengetuk gerbang yang terbuat dari besi. Tetapi saat akan mengetuk, ada suara lelaki yang sebaya dengan nya.
"Jangan kamu ketuk, nanti menyesal"
Bisik lelaki yang sembunyi di tempat gelap.
Spontan, Aryan dan Afiru menoleh ke sumber suara.
Kemudian dari tempat gelap tersebut, keluar tangan yang memberikan tanda untuk menghampiri nya kepada Aryan dan Afiru.
Aryan dan Afiru hanya saling menatap kebingungan. Tetapi akhirnya, mereka berdua menghampiri laki-laki yang belum jelas terlihat.
|
Didalam rumah yang bersebrangan langsung dengan benteng istana. Omius, pria berusaha 17 tahun, tinggal seorang diri.
Aryan dan Afiru duduk didekat perapian. Lalu, dari arah dapur keluarlah Omius membawa secangkir teh hangat untuk Aryan dan Afiru.
"Ini dia..."
Katanya, sambil menaruh dua teh hangat di meja.
"Terima kasih, Omius"
Setelah berkata begitu, Aryan meminum teh hangat sampai setengah gelas.
Omius yang mendapatkan ucapan terima kasih, hanya tersenyum.
"Sama-sama, Pangeran"
Lalu,dengan nada bicara yang pelan. Afiru berkata kepada Omius,
"Apa yang terjadi lagi di istana ?"
Tiba-tiba, Omius memukul meja.
"Itu dia !"
Spontan, Aryan tersedak. Ujungnya, ia terbatuk-batuk.
Afiru yang duduk di sisi nya, menjadi panik.
"Aaah, tuan muda....!"
Lalu Omius, langsung berdiri dari tempat duduk nya. Kemudian ia mengelap air teh yang mengenai dada leher Aryan.
"Maafkan aku Pangeran, aku tidak sengaja"
Tatapan kesal, Afiru perlihatkan ke Omius.
"Makanya, hati-hati !"
Dengan suara yang masih seperti tersedak, Aryan berkata.
"Tidak apa-apa. Aku yang tidak hati-hati"
Omius terus mengelap dengan lap bersih, leher Aryan.
"Sudah selesai hehehe ..."
Setelah berkata demikian, Omius kembali duduk.
"Lain kali, hati-hati !"
Kata Afiru yang kesal atas kecerobohan Omius.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja"
Ungkap Aryan dengan halus nya.
Spontan, Omius takjub terhadap akhlak baik Aryan.
"Aku pikir, kamu sejahat itu. Pangeran Yusuf"
Lalu, dengan tatapan kesal, Aryan berkata.
"Sekali lagi, aku Aryan. Bukan Yusuf !"
"Hehehe... maaf"
Ujungnya, Omius menjadi malu.
Suasana hati Aryan kembali bersahabat. Ia berkata,
"Apa yang terjadi didalam istana ?"
"Itu di..."
Kemudian, Afiru langsung menahan Omius untuk tidak memukul meja lagi.
Omius kembali tertawa malu,
"Hehehe... maaf"
Lalu, dengan tenang nya. Omius berkata,
"Itu dia tuan muda. Di ruang lingkup istana, sedang ada kegaduhan yang luar biasa tadi pagi. Lalu, seorang pria keluar menggunakan Unicorn bersama seorang gadis, dan gadis itu sambil memeluk pria itu. Dia pergi ke selatan"
Aryan menjadi panik,
"Pasti itu Yusuf dan Synus. Tapi, masa ia juga ?"
Kemudian, Afiru mendesak Omius untuk menjelaskan lebih jauh.
"Lalu apa lagi !"
"Pagi itu aku sedang ada di bukit dekat ruang lingkup istana. Dan, aku melihat ada putri Icalius yang sedang menangis sedih"
"Apakah pria yang keluar bersama seorang gadis, memakai mahkota ?"
Tanya Aryan.
Kepala Omius, ia geleng-geleng.
"tidak sama sekali"
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu selama beberapa kali.
Afiru ujungnya menjadi gelisah,
"Siapa itu Omius ? bukan orang kerajaan kan ?"
Senyuman manis nya, Omius lemparkan ke wajah Afiru.
"Tenang, Itu Ruru..."
"Ruru ?" Tanya Afiru.
Kemudian, Omius menghampiri orang yang mengetuk pintu. Orang yang tak lain adalah teman dekat nya Omius, yaitu Ruru salah satu pelayan dari istana. Dipersilahkan masuk ke dalam rumah.
Afiru yang melihat itu adalah pelayan dari istana, berteriak.
"Haaaah ! Omius kau bodoh. Itu orang dari kerajaan"
Spontan, Ruru melihat ke ruang tengah, ia hanya melihat gadis yang biasa saja yaitu Afiru.
"Kau akhirnya punya kekasih juga"
Kata Ruru dengan nada canda.
Omius pun hanya tertawa kecil,
"hehehe ... Semoga"
"Dengan siapa dia ?"
"Pria"
Jawab Omius begitu polosnya.
Karena penasaran, Ruru melihat kembali ruang tengah. Hati Ruru seperti dikejutkan oleh sesuatu. Kemudian ia berteriak,
"PANGERAN YUSUF !"
|
Ruru duduk bersebrangan dengan Aryan dan Afiru.
Lalu, datanglah Omius dari dapur membawa secangkir teh hangat untuk Ruru.
"Ini dia, teh hangat nya..."
Kata Omius. Secangkir teh hangat ia taruhkan di meja.
Kemudian Omius duduk didekat Aryan.
Tidak lama dari itu, Aryan membuka mahkota nya.
Spontan, Ruru dan Omius terkejut.
Ruru berkata,
"Aku pikir kau Yusuf..."
Bibir Omius yang terbuka sedikit, di tutupi oleh jari-jari nya.
"Mahkota itu bisa menyihir siapapun yang memakai nya menjadi seorang Pangeran"
Dengan nada bicara yang tenang, Aryan mengungkapkan.
"Sudah ku bilang, aku bukan lah Yusuf. Aku tidak tahu, kenapa mahkota ini bisa ada dikepala ku begitu saja. Padahal ini milik Yusuf"
Jari telunjuk Ruru di angkat, lalu digerakkan.
"Aaahhh kau adalah pemuda yang bersama Synus yaa ?"
Aryan dengan begitu nya, langsung berdiri sambil menepuk meja. Sampai teh hangat milik Ruru, agak sedikit terangkat.
"Dimana Synus sekarang ?"
Spontan, Ruru langsung membuang muka dan tidak menjawab apa yang ditanya oleh Aryan.
Kemudian, Aryan kembali mendesak.
"Aku kekasih nya. Aku berhak mengetahui dimana ia sekarang ! aku harus segera pulang ketempat asal ku"
Omius ikut berbicara, ia menyahut Ruru yang tetap tidak mau menatap Aryan lagi.
"Heii, dimana paus sekarang ?"
Dengan nada kesal, Afiru berkata.
"Synus, Omius !"
Ujungnya, yang tadinya serius. Omius menjadi lawak,
"Ahahaha... aku salah yaa"
Afiru hanya membuang muka dari Omius yang tertawa ke arah nya.
Entah apa yang membuat Ruru menjadi diam seribu bahasa. Aryan kembali mendesak,
"Dimana Synus sekarang !"
Dengan begitu saja, Ruru pergi meninggalkan ruang tengah menuju ruang tamu.
Aryan, Afiru dan Omius mengejar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Hannes Natura
haha, iya
2020-05-06
1
AtinyRyesa24
sudah ku boom like sama ku bintang lima
2020-05-06
1
Bonteng Cihuy
up nya ditunggu
2020-05-06
2