"Sudah 5 hari mereka belum kembali ke rumah"
Kata Ziudith kepada Wali kelas nya yang malam ini mengunjungi rumah Synus di Rancamaya, Bogor.
Guru bernama Ima, mengusap pundak Ziudith dengan tenang,
"Berdoa pada Tuhan. Dan tetap yakin,vbahwa Aryan dan Synus masih hidup"
Kamar Synus tidak terlalu luas. Kamar nya pun cukup nyaman, di luar rumah terdengar hujan rintik-rintik yang membuat suasana semakin dingin.
Lalu, di kamar ini. Duduklah Danur, Yommi dan Oktavia di tempat duduk yang langsung menghadap ke kasur.
Didekat kasur, ada Bibi Synus yang bernama Ida.
Ziudith yang duduk di kasur bersama Ima. Menatap Ima dengan penuh kekesalan, pipi nya basah oleh air mata kehilangan. Kemudian, ia berkata dengan penuh kejengkelan pada Ima.
"Tapi ini sudah 5 hari mereka berdua belum ketemu !sampai kapan saya harus sabar Bu Ima !"
Spontan, Oktavia dan Ida mendekati Ziudith. Mereka berdua berusaha menenangkan Ziudith yang tidak terkendali emosi nya ini.
Sedangkan Ima, hanya menundukkan pandangannya.
Lalu, Ziudith kembali berkata-kata sambil menunjuk-nunjuk dada nya sendiri,
"Saya sahabat nya, saya teman kecil nya. Apakah belum cukup buat ibu, berkata seperti itu dari sejak pertama kali ibu ke sini !"
Dada Ziudith, Oktavia elus-elus.
"Udah dong Ziudith. Ini itu guru, sabar. Kita semua juga merasa kehilangan"
Tatapan tajam Ziudith, ujungnya di perlihatkan ke Oktavia.
"Dan kenapa Aryan dan Synus harus cari apel ke hutan ? ujung nya gini kan, menghilang tanpa jejak"
Kemudian, Ida berkata pada Ziudith.
Kita harus melaporkan ini ke polisi. Kalau enggak, mau sampai kapan ?"
Lalu, Danur yang dari tadi duduk.Berdiri,
"Bibi Ida bener. Biar gue dan Yommi ke kantor polisi sekarang juga. Kalau enggak, mau sampai kapan ?"
Wajah Ziudith, diri nya sendiri palingkan dari tatapan Danur,
"Terserah kalian !"
Jaket yang Danur taruh di kursi, ia ambil. "Yommi, malam ini juga kita harus ke kantor polisi"
Yommi mengangguk,
"Oke, demi Aryan dan Synus kembali"
"Hati-hati"
Seru Oktavia.
Kemudian, Danur dan yommi pamit dari rumah ini. Walaupun cuaca tidak mendukung. Tetap, Danur dan Yommi pergi ke kantor polisi menggunakan motor milik Yommi.
|
Sesampainya di kantor polisi, hujan turun dengan deras.
Danur dan Yommi berjalan melewati ruangan demi ruangan dengan tergesa-gesa. Ruangan-ruangan yang Danur dan Yommi lewati kosong, terkunci rapat.
Diujung ruangan terlihat ruangan pelayan publik, disana pintu terbuka lebar. Dan didalam nya, terlihat seorang petugas laki-laki yang sedang duduk.
|
"Baik, nak Yommi dan Danur. Besok pagi kami segera melakukan pencarian ke Gunung Pangrango"
Ungkap Edo, polisi muda yang baru bekerja selama 1 tahun di kantor ini.
Danur yang duduk begitu tegang bersama Yommi. Berkata,
"Pertanyaan nya adalah, apa yang akan dicari di Gunung sana ? sedangkan kedua teman saya. Menghilang tanpa jejak"
Pulpen yang Edo pegang di taruh di atas kertas. Lalu, ia menghela nafasnya.
"Kalian berdua masih 17 tahun. Urusan cari mencari, itu urusan orang dewasa"
Spontan, Danur hanya menunduk untuk menahan kekesalan nya atas jawaban Edo yang kurang menyenangkan.
Lalu, Yommi yang duduk bersebrangan dengan Edo karena dihalangi oleh meja di tengah-tengah nya. Berkata,
"Teman kami sudah 5 hari hilang. Kami khawatir teman kami tersesat dan kedinginan"
Pandangan mata Yommi diarahkan ke jendela. Jendela yang tidak bergodreng, terlihat basah oleh percikan hujan deras.
"Apalagi, malam ini hujan. Kenapa tidak bisa malam ini ?"
Akhirnya, Edo berdiri dari duduk nya.
"Silahkan Danur dan Yommi keluar dari ruangan ini bila sudah tidak ada hal penting. 30 menit lagi saya harus pulang"
Dengan kesalnya, Danur memukul meja dengan keras.
"Tempat macam apa ini !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Z@çh
k kalo baca agak susah y..ai edo kan polisi y..nah diberi perbedaan sedikit biar yg baca g bingung y...
2020-05-15
2
Ishiba Yoake(Bangkit)
Up Up Up
2020-04-28
2
Komeng🔥
halo kak aku mampir nih
jangan lupa mampir juga di Mencari Jodoh ditunggu ya kak 😉
2020-04-27
1