15

Gua yang berada di selatan, telah Yusuf dan Synus injaki.

Pandangan Synus terus mengarah ke istana, ke arah timur. Wajah nya bimbang,

"Dimana Aryan ?"

Sedangkan Yusuf yang dari tadi berdiri menghadap gua, menolehkan sedikit wajah nya ke arah Synus.

"Dia pergi bersama seorang gadis"

Spontan, Synus terkejut. Ia kemudian memegang tangan Yusuf dengan erat.

"Kemana ?"

"Barat. Jauh sangat jauh, sebuah pedesaan miskin"

Arah barat yang begitu jauh, Synus pandang dengan penuh kekhawatiran.

"Bagaimana ia bisa pergi ke tempat sejauh itu ?sedangkan dia tidak tahu menahu tentang tempat kuno ini..."

"Tinggalkan saja dia !"

Tiba-tiba, Synus menjadi marah.

"Apaaa !tinggalkan ? justru aku yang harus meninggalkan mu"

"Tapi kamu lihat sendiri kan. Katanya kekasih, masa pergi bersama gadis lain"

Urat leher Synus semakin menonjol, ia kembali marah pada Yusuf.

"Iyaaa ! sama seperti diri mu. Aryan memang nggak beda jauh dengan lelaki seperti mu. Di Istana sana ada gadis yang cinta mati pada mu, tapi kau lebih memilih pergi bersama ku yang tak mencintai mu. Semua lelaki sama saja !"

Yusuf hanya diam. Ia di bungkam kan oleh ucapan Synus.

Kemudian, Synus berjalan ke arah barat.

Yusuf yang melihat Synus mulai pergi ke arah barat, menahan nya langsung.

"Jangan Synus, jauuuh..."

Sambil melepaskan pegangan Yusuf pada nya dengan paksa, Synus berkata.

"Jauh di mata, dekat di hati. Itu lah Aryan bagi ku"

Tiba-tiba, datanglah Ratu Yusin bersama pasukan nya.

Ratu Yusin menyeru ke Yusuf dan Synus.

"Eeeehmmm... Ada penghianat di kerajaan ini !"

Spontan, Yusuf dan Synus terkejut hebat.

Lalu, Ratu Yusin turun dari tunggangan kuda nya.

"Ku kira diri mu gadis yang baik. Tetapi ternyata, kau adalah perusak hubungan orang, kau adalah orang ketiga. Sungguh mengecewakan !"

Sebagai pria satu-satunya yang berada di sisi Synus. Yusuf menghadang Ratu Yusin,

"Jangan apa-apakan gadis ini !"

Dagu nya, Ratu Yusin angkat. Kemudian ia melihat gua yang ada dekat di sebelah nya.

"Jadi ini tempat nya ?"

Hati Synus sudah pasrah begitu saja. Lalu ia duduk untuk memohon kepada Ratu Yusin.

"Ratu, maafkan aku. Aku tidak bermaksud, aku hanya tidak sengaja"

Tatapan dingin di lontarkan oleh Ratu Yusin,

"Tidak bermaksud ? lalu, sedang apa kalian berdua disini ? bilang saja kamu ingin merebut tahta Yunani yang penuh dengan kristal biru dari genggaman ku"

Kepala Synus, ia geleng-geleng kan. Kedua matanya dipenjamkan, air mata satu demi satu menetes.

"Tidak ratu, tidaaak"

Kemudian, Ratu Yusin memanggil dua penjaga nya.

"Ibri dan Gob, kemari..."

Ibri dan Gob menghampiri Ratu Yusin, mereka berdua menunduk penuh rasa hormat.

Ratu Yusin menyeru kepada dua penjaga nya ini.

"Aku tidak ingin ada orang lain lagi dari dalam gua sana masuk ke wilayah ku. Salah satu dari mereka saja, yaitu gadis ini. Sudah macam-macam ! Jadi, amblas kan gua ini ke dalam bumi..."

Spontan, Synus menjerit histeris.

"Tidaaaaaak ! bagaimana aku bisa pulang ? Akuuuu mohooonnn...!"

Lalu, dingin nya tatapan Ratu Yusin membuat Synus bergemetar.

"Kau adalah penghianat, Synus"

Akhirnya, air mata Synus pecah. Ia menjadi memelas.

"Heee... aku tidak sengaja... Heee"

"Tidak ada maaf bagi mu"

Ungkap Ratu Yusin sambil menggelengkan kepalanya.

Tidak lama kemudian, datanglah 2 pelayan wanita.

Dengan sigap, dua pelayan wanita ini langsung menyekap Synus.

Spontan, Synus memberontak hebat. Ia terus merintih penuh kesedihan. Lalu, Synus melihat Yusuf hanya berdiri tanpa sepatah kata, memperhatikan nya.

Kemudian, Ratu Yusin menyahut Yusuf.

"Anak ku ..."

Dengan penuh rasa hormat, Yusuf berkata.

"Aku sudah melaksanakan, apa yang kau perintahkan pada ku"

Hati Synus menjadi frustasi, ia bentak Yusuf.

"Yuuusuuuf ! apa-apaan ini ?"

Synus yang terus ditahan dengan kejam nya oleh dua pelayan wanita ini. Didekati Yusuf,

"Aku selama ini bohong"

Air mata Synus kembali pecah, ia menangis penuh rasa kecewa.

"Heee... kenapa kamu tega mempermainkan hati ini, dengan kata-kata cinta yang sebenarnya menyentuh hati ku..."

Pedang yang ada di pinggang Yusuf, di nyalangkan. Kemudian ujung pedang itu, di tempelkan ke leher Synus.

"Hmm Synus, aku tadi malam sudah memberitahu diri mu. Bahwa, jika seorang wanita memanah panahan cinta ke pria, disengaja atau tidak. Tetap, busur cinta itu tidak akan berfungsi. Terkecuali, jika seorang wanita jatuh cinta pada seorang pria, lalu ia meminta bantuan kepada teman pria nya untuk memanah panahan cinta itu ke hati pria yang ia sukai. Maka, busur cinta akan berfungsi dengan baik"

Ujungnya, Synus menjadi geram. Ia hanya bisa berteriak.

"Aaaaaahhhhh ! Yuuusuuuf. Ternyata selama ini kamu dan icalius jahat !"

Jari telunjuk kanan Yusuf, ditempelkan ke bibir Synus.

"Syuttt... hanya aku dan ibu ku yang jahat. Justru Icalius, adalah korban kedua"

Synus pun kembali memberontak,

"Aaaahhhh ! lepaskan, lepaskan akuuuu ! aaaahhhhh !"

Tiba-tiba, Ratu Yusin tertawa dengan jahat.

"Ahahahahaha ! ahahahaha ! aku akan segera menguasai kerajaan Albania ! Ahahahahaha !"

Lalu, suara ledakan hebat terdengar di dalam gua. Tidak lama dari itu, keluar lah Ibri dan Gob dari gua tersebut.

"Ratu, sudah kami laksanakan perintah mu"

Ucap Gob dengan menunduk penuh rasa hormat.

"Bagus !"

Tatapan Synus menjadi panik, ia perhatikan gua yang bagi nya adalah jalan satu-satunya untuk kembali ke tempat ia hidup dengan tenang.

Suara gemuruh semakin membesar. Seketika, gua itu tenggelam ke dalam bumi.

Akhirnya, Synus kembali menjerit histeris.

"Aaaahhhhh ! hancur hidup ku, menyesal hati ku mengikuti mu Yuusuuuuf !"

Ratu Yusin kembali menyeru,

"Asingkan, penjarakan, hinakan untuk selamanya, Synus. Ke tempat yang sangat jauh dari gua ini"

Diakhir pembicaraan, Ratu Yusin kembali tertawa dengan jahat.

"Ahahahahaha...! Tidak ada yang bisa menolong mu, Synus"

Kemudian, Synus dibawa oleh dua pelayan wanita dengan paksa ke arah kereta Unicorn.

Sambil dibawa paksa, Synus terus berusaha memberontak. Namun, tenaga kecil nya tak mampu melawan dua wanita bertubuh tinggi dan besar ini.

Setelah Synus dimasukkan kedalam kereta Unicorn yang dingin dan gelap. Ratu Yusin menyeru kepada Yusuf.

"Permainkan lagi hati Icalius. Jeremuskan lah diri nya, sama seperti dahulu kau menjerumuskan ayah mu. Yusuf !"

Kereta Unicorn membawa Synus pergi secepat kilat ke tempat yang jauh dan asing. Didalam kereta Unicorn, Synus hanya terduduk lemah.

Ia menangis sejadi-jadinya, rasa penyesalan pun ada didalam hati nya.

Bibir Synus yang basah, berkata.

"Aryan, dimana pun kamu berada. Tolonglah aku !"

|

Taman Adam di sore hari ini, masih di tempati oleh Icalius yang hati nya hancur.

Tidak lama kemudian, datanglah Yusuf dengan pakaian yang menawan. Ia menghampiri Icalius, lalu Yusuf berdiri dibelakang Icalius yang sedang duduk.

"Maafkan aku, Icalius"

Spontan, Icalius menoleh ke belakang.

"Yusuf, itu kah diri mu yang dahulu ?"

Yusuf akhirnya berdiri didepan Icalius yang sedang duduk dengan pipi basah nya,

"Menurut mu ?"

Eskpresi senang, keluar di mimik wajah Icalius. Ia seketika langsung memeluk Yusuf dengan erat,

"Terima kasih Tuhan, engkau tetap menjadikan Yusuf sebagai kekasih hidup ku. Aku mencintai nya..."

Sambil mengelus punggung Icalius, Yusuf berkata.

"Mau kah diri mu menjadi pendamping hidup ku dan berjanji ?"

Pelukan erat nya, Icalius lepas dari Yusuf.

"Sebelumnya, kemana Synus ?"

"Sudah ibu beri pelajaran berharga untuk nya. Dia telah di Asingkan ke negeri yang sangat jauh. Dia sengaja melakukan itu pada kuuu..."

Kemudian, air mata Icalius menetes. Yusuf yang ada didepannya, dipeluk kembali,

"Bagaimana jadinya kalau dia kembali ? aku khawatir kamu di rebut oleh nya dari hati ku"

"Tidak akan, dia tidak akan kembali !"

Pelukan dari Yusuf, Icalius kembali melepaskan nya. Icalius usap air mata yang ada di pipi nya.

"Baiklah, bagaimana malam ini kita duduk di balkon Isa ? sepertinya bintang-bintang sedang menunggu kita berdua"

Yusuf tertawa lepas,

"Ahahahaha... yang menunggu kita itu adalah pelaminan"

Keusilan Icalius kembali keluar,ia dorong tubuh Yusuf.

"Heiii... itu dua bulan lagi"

"Aku sudah tidak sabar, Icalius"

"Aku jugaaa..."

Lalu, Yusuf dan Icalius yang sudah kembali tanpa alasan yang jelas. Pergi meninggalkan taman Adam menuju balkon Isa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***