3

Hari semakin sore, Aryan dan Synus menuruni gunung secara perlahan. Disepanjang jalan yang menurun, Aryan dan Synus saling bertukar pembicaraan.

Sambil berjalan menuruni Gunung, disisi kiri mereka adalah jurang yang dalam, sedangkan disisi kanan mereka adalah Pohon rindang yang tertanam dalam keadaan miring.

Dijalan setapak yang menurun ini, Synus berkata.

"... Kita sebenarnya mau kemana ?"

Sambil menghela nafas pendek, Aryan berusaha tidak marah.

"katanya mau cari apel... ?"

Mendengar hal ini, Synus hanya bisa tertawa kecil. "...hehehe, sejak kapan di Gunung rindang gini ada apel ??? Yang tanam ajja kayanya nggak ada..."

"Kamu nya sih tadi..." Lalu, Aryan menoleh kebelakang. "mana ke puncak jauh lagi..."

Seketika, Synus menghentikan langkah kaki nya.

"... Ya terus gimana ?"

"Yang pasti itu bukan salah aku !!!"

Dengan kesalnya, Synus memukul-mukul tangan Aryan.

"iiih..., kamu mah. Baru ajja baikkan..."

Untuk kedua kalinya, Aryan menghela nafas pendek.

".. Oke, lebih baik kita balik ke puncak. Lagi pula hari udah mulai gelap..."

Lalu Synus, hanya bisa menunduk sedih.

"Apel nya ?"

Dengan senyuman manisnya, Aryan berkata sambil mengusap rambut panjang Synus.

"akan aku cari..."

Seketika, wajah kebahagiaan terpampang jelas diwajah Synus.

"Aaaaaaah....... Aryan, kamu memang selalu bisa aku andelin"

Kemudian, Synus memeluk Aryan dengan eratnya.

Setelah itu, baru saja melangkah. Tiba-tiba, tanah yang dipijak Synus rapuh. Yang membuat Synus dan Aryan terjatuh ke dalam jurang yang cukup dalam.

|

BRAK !!!

Suara benturan yang cukup keras,vterdengar. Synus dan Aryan pun jatuh ke tempat yang tidak dikenal.

Untungnya, didasar jurang ini memiliki rumput yang tinggi dan empuk, dan kedalaman jurang pun tidak terlalu dalam.

Kesakitan yang tidak terlalu sakit, dirasakan oleh Synus dan Aryan. Mereka berdua berusaha bangun dari jatuh nya itu.

Setelah keadaan keduanya mulai pulih. Synus melihat ke sekeliling.

Terlihat, ada gua kecil, lalu rumput-rumput yang cukup indah, tanaman-tanaman bunga anggrek dan melati yang bermekaran hebat. Serta untaian daun yang menghias dinding berbatu.

Kemudian, tak jauh dari tempat itu ada jalan keluar yang dikelilingi oleh dinding berbatu.

".... Ini dimana ? Ungkap Synus.

"Entahlah..."

Synus pun kembali berkata,

"... Tempatnya cukup luas, indah. Jarang banget di Gunung ada tempat seindah ini..."

Lalu, Aryan menoleh kebelakang nya. dibelakangnya ada pohon yang tinggi. Kemudian, ia arahkan pandangan nya ke daun-daun.

Dengan tenangnya, Aryan berkata sambil memandang daun-daun dari pohon tinggi tersebut.

"apa yang kamu cari, tinggal metik..."

"Maksudnya ?"

Setelah berkata begitu, Synus melihat apa yang dilihat oleh Aryan. Seketika, dirinya menjadi girang.

"... Aaah, Aryan cepetan petik. Buah apelnya merah-merah"

Semangat tinggi menimpa jiwa Aryan,

"tenang Putri, aku akan segera mengambil nya"

"Iya pangeran hehehe..."

Kemudian, Aryan akan memanjat pohon apel yang tinggi itu. Namun, baru saja memegang pohon apel tersebut. Suara berat dari pria seusianya yang berada tak jauh di belakang Synus. Membuat Aryan tak jadi memanjat pohon apel ini.

"Jangan dipanjat... !!"

Ungkap sang pria misterius.

Dengan serentak, Synus dan Aryan menoleh kebelakang. Seketika, Synus memeluk Aryan dengan erat.

"Oh my God. Jin penghuni tempat ini..."

Aryan pun tetap berusaha tenang,

"... Tenang, dia seperti nya nggak membahayakan"

Sambil berbisik, Synus berkata.

"gimana jadinya kalau dia mau culik kita... ?"

Kemudian, sang pria misterius ini kembali berkata.

"Aku bisa mendengar apa yang kau ucapkan. Dan..."

Ia berjalan beberapa langkah kedepan. Lalu,via kembali berkata,

"Selamat datang ditempat persembunyian ku..."

Aryan cukup terkejut, kemudian ia melepaskan pelukan Synus dari nya.

"Maksudnya ?"

Sang pria misterius yang belum diketahui namanya ini, menyodorkan tangan kanan nya.

"Aku Yusuf"

"Mengejutkan !"

Ungkap Aryan. Lalu, ia menjabat tangan Yusuf dengan erat.

"Aku Aryan. Dan perempuan muda itu adalah Synus..."

Kemudian, Yusuf namanya. Mengangkat kedua halisnya,

"nama yang tidak asing di peradaban Yunani..."

Pikiran Aryan semakin tergelitik. Ia berkata ke Yusuf. "... Peradaban Yunani ? Sebenarnya darimana kau berasal ?"

Lalu dengan tenangnya, Yusuf menjawab.

"Aryan teman baru ku. Aku berasal dari gua ini, dan kau pasti berasal dari luar sana"

Aryan pun masih belum bisa percaya sepenuhnya, "Sungguh... ? kau berasal dari gua tersebut ?!? Itu mustahil !"

Yusuf kemudian memberikan tanda ajakan lewat tangannya. Setelah itu, ia berjalan ke arah gua itu bersama Aryan.

Sedangkan Synus hanya bisa berdiam diri didekat pohon apel. Perasaan tak menyangka, masih menghantui diri nya.

Yusuf yang sudah ada didepan Gua bersama Aryan. Berkata,

"... Kau tak ingin mengajak teman gadis mu itu ?"

Mendengar perkataan tersebut dari Yusuf, membuat Aryan tertawa geli.

"Ahahaha... Dia kekasih ku"

"Oohh... Ajak saja. Pasti dia mau kalau bersama mu"

Hati Aryan terasa menggelitik,

"bagaimana bisa kita cepat akrab ?"

Setelah berkata begitu, Aryan menghampiri Synus yang berdiri memperhatikan nya.

Lalu, Aryan menyodorkan tangan kanannya ke Synus, "mari ikut dengan ku... ?"

Ekspresi Synus terlihat tegang.

"... Tapi Aryan, dia orang asing. Bule lagi, curiga deh gue..."

"Tenang..., ada aku disini"

Kata Aryan sambil Tersenyum.

Dengan terpaksa, Synus memegang erat tangan kanan Aryan.

"... Baiklah, karena diri mu aku menjadi lebih tenang"

Kemudian, Aryan sedikit menarik tangan Synus.

"itulah guna nya kekasih..."

Setelah itu, Aryan berjalan bersama Synus menuju gua.

Yusuf yang berdiri didepan gua, tersenyum lebar. "kalian memang romantis. Aku jadi iri"

"Sudahlah..."

Kata Aryan sambil tersipu malu.

Kesepakatan bersama telah dibuat. Aryan, Synus yang bernampilan biasa saja dan sedangkan Yusuf yang bernampilan ala bangsawan zaman Romawi kuno. mulai memasuki gua tersebut.

|

Hanya beberapa langkah dari dalam gua, Aryan dan Synus mengikuti Yusuf yang keluar dari gua tersebut.

Kedua mata Aryan dan Synus terbelalak penuh takjub. Yang mereka berdua sangka, hanya sebuah gua berbatu yang gelap dan dingin. Namun nyatanya setelah memasuki gua tersebut kemudian keluar melewati cahaya besar.

Terpampang jelas, pemandangan indah diseluruh arah. Pemandangan yang sangat kuno, pemandangan yang tiada dua nya dimasa modern.

Dibarat ada pedesaan yang kuno sekali namun indah dipandang. Di timur ada kerajaan besar yang kuno sekali namun indah dipandang. Di tengah tengah nya ada hutan yang kuno sekali namun indah dipandang. Di Utara ada bebukitan yang terhampar bunga-bunga indah. Sedangkan diselatan adalah gua menuju tempat yang Aryan dan Synus temui tadi, dibawah jurang.

Terpopuler

Comments

Qirana

Qirana

Asyik banget perjalanan mereka.
Wahh 😱😱 cari Apel?? Enak dong, kalo bisa ketemu Apel saat hacking begitu

2022-05-11

1

Adinda

Adinda

next Thor

2022-01-30

1

Adinda

Adinda

Yusuf kamu cari saja pacar, agar tidak jomblo

2022-01-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!