Sore menjelang malam ini, Aryan berdiri didepan jendela kusam yang ada di rumah Afiru.
Jendela kusam yang langsung mengarah ke timur, membuat Aryan terpikir Synus.
Ia bergumam,
"Apakah kamu masih Disana ? siapa yang tega menaruh ku di bebukitan utara..."
Lalu, Afiru yang sudah berdiri dibelakang Aryan. Menyeru,
"Pangeran, kamu ingin pulang ya ?"
Aryan menoleh dengan bibir tersenyum,
"Sangat ingin pulang. Mau kah kamu mengantar ku, aku terpikir kepada kekasih ku"
Spontan, Afiru menjadi histeris.
"Aaaahhhh... Icalius ? aaaahhhh... kalian memang serasi"
Jidat nya, Aryan kembali tepuk.
"Bukan Afiru, bukan. Kekasih ku namanya Synus..."
Ke histerisan Afiru semakin menjadi.
"Aahhh.... tuan Putri dari kerajaan mana lagi yang telah kau sunting, Pangeran ?"
Karena kesal kepada Afiru, Aryan berjalan ke arah pintu.
Dengan sigap nya, Afiru langsung berlari ke arah pintu. Kemudian membukakan pintu untuk Aryan.
|
Gerobak yang dibawa paksa oleh Ajat dan Pino, akhirnya berhasil ditaruh didepan untaian daun.
"Hmm... Gerobak nya kuno banget"
Kata Ajat.
Sedangkan Pino duduk membelakangi untaian daun yang terlihat misterius. Nafas nya terengah-engah,
"Lebih berat dari yang gue bayangkan"
Tiba-tiba, Ajat berkata dengan penuh gembira.
"Tapi kalau di bawa ke tempat pendaftaran, tinggal di dorong hehehe..."
Pino pun hanya membuang muka.
"Terserah"
Setelah berkata begitu, Pino berniat ingin bersandar. Saat ia akan bersandar, daun yang di kira hanya menutupi bebatuan. Ternyata adalah menuju sebuah tempat yang asing.
BRAK ... !
Kepala Pino terbentur ke tanah yang keras. Kepalanya masuk ke dalam untaian daun itu.
"Aaaaahhhh... Tolong gue ajaaaaaat !"
Spontan, Ajat langsung menarik kedua kaki Pino.
"Makannya hati-hati..."
Bibir Pino terlihat bergetar.
"lho nggak akan percaya apa yang gue liat di belakang untaian daun itu"
"Apa ?"
Setelah bertanya begitu, Ajat memberanikan diri untuk memasuki untaian daun tersebut.
"Hati-hati, itu aneh banget didalam"
|
Tempat yang terhalangi untaian daun, Ajat masuki. Tatapan nya terbelalak takjub.
"Gue nggak akan pernah ngasih tahu ke siapapun, tempat yang indah ini. Serasa di zaman dahulu suasana nya"
Ungkap Ajat yang sambil berjalan. Hingga akhirnya ia menemukan pohon apel yang berbuah, lalu rumput-rumput pendek berbunga yang indah.
Serta tebing yang tinggi, menjadikan tempat asing ini di lindungi. Dan menjadi alasan, tidak pernah diketahui oleh manusia.
Tempat yang tak lain adalah tempat persembunyian Yusuf, pada waktu itu. Sekarang berhasil diketahui oleh manusia, yaitu Ajat dan Pino.
Kemudian, datanglah Pino menghampiri Ajat.
"Jat, apa yang lho temukan ?"
Kedua mata Ajat terus di perlihatkan ke sekeliling tempat kecil yang indah ini.
"Keindahan yang tak dapat didustakan"
Ujungnya, gua yang menghubungkan kehidupan Yusuf. Di lirik, oleh Pino.
"Ada gua ! masukin yuk, siapa tahu ada benda peninggalan zaman dahulu lagi"
Tanpa kata-kata, Ajat yang diikuti dibelakang nya oleh Pino. Mendekati gua tersebut.
Namun, setelah Ajat dan Pino memasuki gua tersebut. Hanya gelap, dingin dan tidak ada apapun untuk diketahui.
Hanya saja, yang membuat ajat dan Pino terasa di permainkan oleh sesuatu adalah adanya sebuah penghalang yang terbuat dari besi.
Ajat lalu jongkok, ia terus memperhatikan penghalang berbesi yang menutupi seluruh sisi dari dalaman gua ini.
"Kayanya sengaja deh ada orang yang menghalangi tempat masuk ke gua yang lebih dalam. Soalnya aneh, gua ini pasti nya nggak sesempit ini. Pasti dibalik ini ada sesuatu yang luar biasa"
Kepala Pino dianggukan tanda mengerti,
"Ooooh, gitu ya ..."
Dengan keberanian seadanya, Pino menempelkan kedua telapak tangan nya ke besi yang ternyata bila disentuh, sangat dingin.
Lalu, telinga kiri nya ia tempelkan, kemudian selama 5 kali. Pino mengetuk-ngetuk, besi tersebut.
|
Tokk... Tokk... Tokk... Tokk... Tokk...
Afiru dan Aryan yang sedang berjalan melewati gua yang menghubungkan ke kehidupan nya, terkejut bukan kepalang.
"Suara apa itu ?"
Ungkap Aryan.
"Pangeran, didalam gua itu ada pintu ya ?"
Wajah kekesalan, kembali diperlihatkan ke Afiru.
"Aku bukan Yusuf !"
Kemudian, Aryan yang diikuti dibelakang nya oleh Afiru. Memasuki gua tersebut.
Spontan, Aryan yang sudah memasuki gua ini, langsung terduduk lemah.
"Bagaimana bisa gua ini menjadi terhalang oleh besi ?"
Ketukan dari balik penghalang berbesi, kembali berbunyi.
Tokk... Tokk... Tokk...
Karena penasaran, Afiru menempelkan telinga kanan nya ke penghalang berbesi. Lalu ia menyeru.
"Ada orang di balik sana ?"
|
Ajat dan Pino yang mendengar suara gadis dibalik penghalang berbesi ini, terkejut hebat.
"Astaga dragon jaaat ! suara apa itu ?"
Dengan kesal, Ajat berkata.
"Makanya, jangan suka sembarangan ..."
|
Afiru mendengar samar-samar, percakapan kedua pria yang tak ia kenal.
Begitu juga dengan Aryan, ia langsung menghampiri Afiru.
"Ada orang ya ?"
Dengan wajah pucat, Afiru mengangguk.
"Iyaaa. Aku bingung Pangeran, bukan nya ini hanya gua. Jangan-jangan dua orang yang dibalik besi ini, terjebak !"
|
Ajat dan Pino semakin ketakutan. Ketika suara gadis yang dibalik besi itu mengatakan PANGERAN.
lalu, Pino menggelengkan kepalanya.
"Gue nggak yakin dibalik besi itu manusia..."
Hati Ajat seperti merasakan keanehan. Kedua matanya kemudian memperhatikan sekeliling gua ini. Dari dinding gua, hingga langit-langit gua.
"Aneh ! kok ini gua kaya puzzle. Disambung-sambung gitu"
Pino yang ikut memperhatikan, apa yang Ajat perhatikan. Berkata,
"Iyaa Jat. Kayanya nih gua awalnya hancur"
|
Aryan langsung menepis ucapan Afiru yang katanya TERJEBAK.
"Tidaak ! di balik besi ini ada kehidupan manusia, ada tempat yang luas. Dan dibalik besi ini lah aku dan Synus berasal"
Afiru kemudian memegang jidat Aryan.
"Pangeran, apakah kamu sakit ? baiklah, hari ini juga aku akan bawa diri mu ke istana. Pasti nya Ratu, mengkhawatirkan mu juga. Jangan pikirkan tentang seseorang dibalik besi ini. Tuan semakin tidak karuan"
Akhirnya, Aryan membentak Afiru.
"Kamu yang nggak karuan ! aku bukan Yusuf !"
|
Lagi dan lagi, Ajat dan Pino di buat terkejut, tubuh nya menjadi bergetar karena takut kepada suara dibalik besi ini.
"Udah gue bilang, mereka bukan manusia. Lho denger sendiri kan, pasti nya ada kerajaan setan dibalik besi ini"
Diri Ajat tetap berusaha tenang, oleh diri nya sendiri. Nafas yang terengah-engah,ia luapkan.
"Oke, oke, oke. Denger, sampai hitungan ketiga. Gue minta lho dan gue, pergi dari tempat ini. Kalau lho ujungnya nggak mau jadi korban penculikan setan"
Kepala nya, terus Pino anggukan tanda mengerti.
Namun tiba-tiba, tanpa aba-aba yang diarahkan oleh diri nya sendiri. Ajat lari terbirit-birit, meninggalkan Pino dari dalam gua tersebut.
Spontan,Pino berteriak.
"Aaaajaaat ! jangan tinggalin gue. Aaaahhhhhh..."
Akhirnya, Pino berlari terbirit-birit menyusul Ajat yang sudah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
$uRa
wahh...knpa mereka penakut juga...
2020-10-22
0
nana laviestbelle
seru thor. semangat ya, aku dah like, vote dan rate. jgnlupa fdbcknya 🙏💐
2020-05-06
1
rayya oey
Hai thor aku mampir dan kasih like like buat kamu.
Jangan lupa feed back ke karya SUN ya, trimzz
2020-05-06
1