7

Balkon Isa. Adalah balkon favorit Yusuf ketika malam tiba.

Yusuf dan Synus yang malam ini duduk manis di balkon Isa, sedang memandang Padang rumput Harun yang terbentang indah didepan sana.

Dipadang rumput Harun dimalam ini, banyak sekali binatang kunang-kunang yang mengepung rumput-rumput kecil. Sehingga menimbulkan cahaya kuning yang enak di pandang.

Meja kecil didepan mereka berdua, dan tempat duduk yang panjang. Yusuf dan Synus duduki dengan begitu serasi.

"Aaaahh... seumur hidup, aku belum pernah merasa selega ini ketika malam hari tiba"

Ungkap Synus.

Lalu, Yusuf melahap buah apel yang sudah dipotong kecil. Sambil mengunyah, Yusuf berkata.

"Kamu mau buah apel nya ?"

Sambil memandang takjub ke arah jauh didepan sana. Synus mengungkap kan,

"Tidak usah. Melihat Padang rumput bercahaya itu saja, sudah membuat ku kenyang"

Tiba-tiba, Synus dibuat terkejut. Setelah Yusuf, menaruh panahan cinta itu dipaha Synus.

"Astaga Yusuf. Kenapa nggak bilang dulu !"

"Iya, kamu lah penolong ku. Synus"

Kata Yusuf sambil teranggguk-angguk kepalanya.

Gaya berbicara Synus kembali menjadi gugup,

"A a apa ? jadi aku yang memanah ? memanah apa nya ?"

"Icalius"

Setelah berkata begitu singkat. Yusuf mengajak Synus berdiri.

Synus berdiri sambil memegang panahan cinta. Kemudian Yusuf dan Synus berdiri didepan pagar balkon yang langsung menghadap Padang rumput Harun.

"Maksud mu apa, Yusuf ? jangan bikin kaget !"

Wajah Yusuf diperlihatkan ke wajah Synus begitu serius,

"Kau lah penolong ku"

Kemudian, Yusuf kembali memandang Padang rumput Harun.

Kebingungan menimpa synus. Lalu ia menggerutu, "Iya, jelasin ? maksud nya apa ?"

Selama beberapa detik Yusuf tak menjawab sama sekali. Kemudian, Synus ujungnya ikut memandang Padang rumput Harun.

Dengan tiba-tiba, Yusuf berkata diiringi suara berat nya yang terdengar serius.

"Besok siang, jauh didepan sana. Aku dan Icalius akan duduk manis sambil menikmati indah nya Padang rumput Harun. Dan disini, kau bersama panahan cinta itu. Harus siap memanah dada Icalius sampai ia terbaring lemah"

Ekspresi sedikit muak, terlihat di wajah Synus ketika ia menatap Yusuf.

"Maksud mu, aku harus membunuh nya ?"

"Bukan"

Kata Yusuf, sambil menggelengkan kepalanya. Lalu, ia kembali melanjutkan.

"Panahan yang sekarang kamu pegang, adalah panahan sihir. Setiap wanita atau pria yang terkena busur nya. Maka akan cinta mati kepada si penyuruh orang yang harus memanah panahan cinta itu"

Lalu, panahan cinta yang ia pegang. Di lihat oleh Synus sendiri,

"Oleh sebab itu lah kamu menjuluki aku si penolong"

Tatapan Yusuf dialihkan ke Synus dengan gembira. "Akhirnya kamu ngerti. Panahan cinta itu tidak akan berfungsi bila aku sendiri yang harus memanah dada yang aku cintai. Tetapi panahan cinta itu akan berfungsi, kalau aku sendiri yang harus menyembuhkan sihir dari dada seseorang yang sengaja atau tidak sengaja terkena oleh busur nya"

"Perlu latihan nggak ?"

Spontan, Yusuf tertawa geli.

"Aaahahaha... Tidak perlu lah. Lagi pula, busur nya hanya ada satu. Walaupun ada lebih, tetap saja tidak perlu"

Kemudian Yusuf kembali duduk,

"Memang nya kamu mau panah rusa, harus ada latihan segala ?"

Synus yang masih berdiri begitu saja. Tersipu malu,

"Ehm... hihihi. Kirain harus latihan hehehe"

Tangan kanan Yusuf secara mendadak memperlihatkan busur cintanya yang indah,

"Ini dia. Kunci hati nya"

"Ya Tuhan, seindah itu kah"

Lalu, Synus duduk kembali di sisi Yusuf. Ia ambil busur cinta dari tangan Yusuf.

"Indah bukan ?" Tanya Yusuf.

Kedua tangan Synus yang terus memegang-megang busur cinta. Berkata,

"Bukan lagi. Ku pikir ini hanya sebuah mitos belaka.

Ternyata nyata adanya"

"Besok, waktu nya kamu beraksi. Kamu bisa kan ?hanya memanah saja. Tidak sulit. Kamu tahu tidak apa yang sulit ?"

"Apa ?"

Mulut Yusuf didekat kan ke telinga Synus,

"Membunuh mantan !"

Seketika, Synus tertawa geli.

"Aahahahaha... jangan di bunuh ah. Biarin mantan lihat kalau kita mampu lebih bahagia dibanding dengan nya"

"Dendam ?"

Synus kembali tertawa geli.

"Ahahaha... lebih dari itu"

|

Pagi hari di Gunung Pangrango. Sesuai yang dikatakan Edo dengan bengis kepada Danur dan Yommi tadi malam. Pencarian Aryan dan Synus di mulai.

Tim SAR, tentara, polisi serta relawan mulai menyusuri bekas perkemahan Aryan, Synus dan teman-teman di puncak Gunung Pangrango.

Bahkan sebagian dari mereka, menyusuri jalan menurun yang sempat dilewati oleh Aryan dan Synus.

Kemudian, Yommi dan Oktavia memutuskan untuk ikut mencari keberadaan kedua teman nya didalam hutan yang sempat di masuki oleh Aryan dan Synus.

Hutan yang sunyi serta sedikit pencahayaan dari matahari. Yommi dan Oktavia telurusi ke arah barat.

"Yommi, kamu yakin kalau Synus sama Aryan masuk ke hutan ini buat cari apel ?"

Kata Oktavia yang berjalan dibelakang yommi.

"Iya. Kata Danur, dia liat sendiri kalau Aryan sama Synus masuk ke hutan ini"

Sambil berjalan dengan penuh hati-hati. Oktavia kembali berkata,

"Terus, mereka kemana lagi ? kita udah jauh dari TKP ... Nanti ujung nya, kita ikut hilang juga"

Kemudian, Yommi berbalik ke arah Oktavia.

"Nggak akan tersesat. Kan ada aku hehehe"

Dengan homur nya, Oktavia mencubit pelan pipi tirus yommi.

"Iiih kamu. Mana kita lagi berdua lagi ? Jangan bilang kamu nafsu !"

Spontan, Yommi tersenyum lebar.

"ya udah, ayo..."

Yommi dengan begitu saja di tabok oleh Oktavia,

"kita belum sah. Lagi pula gila ajja di tempat kaya gini gitu gituan. Please temen kita kena musibah, kita malah enak-enak kan"

"Hmm... emang belum sah kok"

Setelah berkata begitu lesu nya. Yommi kembali berjalan menyusuri hutan yang sebenarnya tidak ada sama sekali jalan untuk lewat.

|

Rumah Aryan terletak di Tajur,Bogor.

Ibu nya yang sekarang berdiri disisi kasur Aryan. Hanya bisa menangis sambil memeluk photo anak semata wayangnya.

"Nak, kamu kemana ? udah 6 hari kamu menghilang. Nak, pulang. Mamah rindu Heeeee..."

Kemudian, Ayah Aryan membuka pintu kamar dengan perlahan. Ayah Aryan yang bernama Boby, memperhatikan istrinya sedang menangis.

"Tim SAR sudah di turunkan. Kini mereka sedang mencari keberadaan anak kita dan Synus"

Ibu Aryan bernama Pia.Berlari ke arah Boby. Lalu, langsung memeluk nya dengan erat.

"Apa anak kita bakal ketemu ? ini udah hampir seminggu Aryan hilang"

Rambut sebahu nya Pia, Boby usap.

"kita pasrahkan saja pada Tuhan"

|

Berita menghilang nya Aryan dan Synus tersebar ke penjuru negeri Pertiwi. Apalagi dengan nuansa mistis nya Gunung Pangrango, membuat orang-orang berspekulasi bahwa Aryan dan Synus di culik oleh hantu.

Di pagi hari ini, Wartawan dari stasiun FirDor TV. Bernama Jajat, menyiarkan langsung di dekat tempat pendaftaran menuju Gunung Pangrango.

Kamera sudah siap, teman satu rekannya bernama Pino yang berada di belakang layar pun sudah memberikan aba-aba untuk segera mulai.

Dengan suara pelan, Pino berkata.

"satu, dua, tiga"

Spontan, Jajat langsung menyiarkan keadaan berlangsung di sekitar nya.

"Selamat pagi pemirsa. Dengan saya Jajat Suharja, menyiarkan langsung dari kabupaten Bogor"

Setelah berkata begitu, Jajat berjalan beberapa langkah. Lalu ia berdiri membelakangi gunung pangrango yang berdiri tegap, jauh di belakang sana.

"Hari ini, Tim SAR, tentara, polisi dan relawan mencari keberadaan dua anak remaja yang menghilang secara misterius. Saksi Mata menyatakan bahwa, sebelum kedua korban ini dinyatakan menghilang, kedua korban memasuki hutan yang gelap dan dingin. Bahkan yang lebih mengejutkan nya lagi, korban-korban menghilang ini sudah 6 hari tidak ada kabar. Pertanyaan nya adalah, kenapa sudah satu Minggu korban hilang. Baru di laporkan ke pihak yang berwajib ?"

Terpopuler

Comments

Rosananda

Rosananda

Cerita yang sangat indah.

2022-01-26

0

$uRa

$uRa

lanjut tor....🍭🍭🌹🌹

2020-10-22

0

Dwight

Dwight

lanjottt

2020-05-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!