Taman Adam adalah taman favorit Yusuf ketika sore menjelang malam.
Ditaman yang segalanya hijau ini tidak termasuk lantai dan tempat duduk.
Yusuf dan Synus berdiam diri di sebuah bangku indah berwarna putih kristal diujung taman. Didepan nya, ada jalan setapak berbatu yang mengarah ke tempat masuk taman Adam.
Synus yang dari tadi duduk sambil memperhatikan sekeliling nya, berkata.
"Yusuf, bagaimana manusia bisa membuat tempat seindah ini ? di kota ku, belum pernah lihat orang yang dapat membuat taman seindah ini"
Senyuman Yusuf diperlihatkan ke Synus.
"Itulah Yunani. Orang banyak mengenal dengan sejuta keindahan dunia. Bahkan dijuluki salah satu tempat di surga yang diturunkan ke dunia"
"Oooh... begitu ya"
Tidak lama kemudian, terdengarlah panggilan dari tempat masuk ke taman.
"Pangeran !"
Yusuf dan Synus melihat orang yang memanggil itu jauh didepan nya.
Spontan, pelayan pria itu berlari ke arah Yusuf kemudian menundukkan tubuh nya tanda rasa hormat. "ini dia Pangeran. Apa yang tuan minta sudah ku ambilkan"
Kemudian, Yusuf mengambil sebuah tas persegi yang di sodorkan oleh pelayan pria,
"Terima kasih"
"Baik, aku pergi"
Setelah berkata begitu. Pelayan pria pergi meninggalkan Yusuf di taman Adam.
Rasa penasaran terlihat diekspresi Synus, ketika ia melihat Yusuf memegang tas persegi.
"Yusuf, apa itu ? bentuknya kaya nggak asing"
"Ini panahan..."
"Pantesan. Hehehe... kamu suka memanah ?"
Sambil membuka tas persegi nya itu, Yusuf berkata.
"Bukan panahan biasa. Namun panahan cinta !"
Synus yang melihat Yusuf mengangkat panahan cinta itu ke udara. Dibuat takjub,
"ku pikir, hanya dalam mitos belaka. Tapi nyata adanya ! Yusuf kau tahu legenda nya kah ?"
"Hmm..."
Senyuman manis ia kembali perlihatkan pada Synus. "Aku menemukan orang yang tepat seperti diri mu, Synus. Aku butuh bantuan"
Lalu, tangan Synus ditujukan ke panahan cinta yang Yusuf pegang.
"Panahan cinta itu ?"
Duduk nya, Yusuf benarkan ke yang lebih nyaman. "Iya. Tapi sebelumnya, bisa kah kau ajarkan gombalan itu ?"
Seketika, Synus pun tersipu malu.
"Hehehehe... hati ku terasa tergelitik oleh tatapan mu, Yusuf"
"Jangan kamu bangunkan lagi ke gugupan itu ketika berhadapan dengan ku seperti ini"
Kepala nya, Synus gelengkan dan tatapannya dilihatkan ke pemandangan taman yang ada jauh didepannya.
"Tidak akan"
Kemudian, Yusuf sedikit mendekatkan diri nya pada Synus.
"Ajarkan gombalan maut itu !"
Tiba-tiba, Synus berdiri dari duduk nya. Lalu ia berjalan menyusuri jalan setapak di taman Adam,
"Antara matahari dan bintang. Ku ambilkan kau Yusuf, matahari. Karena matahari mampu menyinari seluruh dunia. Sama, seperti cinta ku yang mampu menyinari hari dan hati mu yang gelap"
"Gombalan maut itu, akhirnya keluar"
Ungkap Yusuf.
Setelah berkata begitu, Yusuf berjalan menghampiri Synus.
Kini, Yusuf berjalan dibelakang Synus. Synus kembali mengeluarkan gombalan,
"Bila aku harus diberikan dua pilihan buah, yaitu apel dan jeruk. Aku ambil saja buah apel, yang manis ketika di gigit. Yang nyaman ketika disentuh, dan mampu membuat aku merasa lebih baik. Iya, cinta dan sayang ku pada mu itu, di ibaratkan buat apel. Manis, mampu membuat nyaman dan ketika dekat semuanya menjadi lebih baik, Yusuf"
Yusuf kemudian menyusul jalan nya Synus. Ia berjalan disisi Synus,
"Synus, ku lihat didepan ku begitu indah dipandang, begitu mampu membuat ku nyaman, dan begitu ingin nya aku tetap memandang keindahan yang ada didepan ku. Namun, apa yang indah didepan ku, kalah indah nya apa yang ada disisi ku. Yaitu kamu, yang ku cintai, yang indah dipandang, yang membuat nyaman diri ini dan aku semakin erat hati ini pada mu"
Langkah kaki Synus, ia hentikan. Synus tatap Yusuf,
"Itu lah namanya gombalan"
"Akhirnya aku bisa, Synus. Terima kasih" Kata Yusuf.
Lalu, kepala Synus sedikit didekat kan ke wajah Yusuf. "Buat Icalius semakin lekat dengan mu"
Spontan, Yusuf sedikit goyah tubuh nya karena dekat nya Synus pada wajah nya,
"Heii... hampir saja aku jatuh"
Bukannya menjauh dari Yusuf, Synus ujungnya semakin usil.
"ingin bermain dengan ku ?"
"Maksud mu ?"
Tatap Yusuf yang kebingungan.
Tiba-tiba, Synus mendorong Yusuf hingga terduduk.
"Kau kucing nya aku tikus nya Ahahaha..."
Setelah berkata demikian, Synus berlari menjauh dari Yusuf.
Yusuf tidak marah ketika ia di dorong hingga terduduk oleh Synus. Suasana hati Yusuf semakin senang,ia lalu mengejar Synus.
"Hei tikus ! mana ekor mu ahahaha..."
Dibarat sana terlihat Matahari mulai menenggelamkan tubuh bulat nya. Dan ditaman Adam ini, terlihat Yusuf dan Synus saling mengejar satu sama lain.
Terdengar pula dari kedua remaja ini, candaan yang menyenangkan. Matahari yang kini berubah menjadi oranye, menyaksikan Yusuf dan Synus sedang bersenang-senang di taman Adam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
IG: Saya_Muchu
semangat update ya kak
2021-12-28
0
$uRa
diantara dua dunia...versi jaman now....menarik....👍👍🌹🌹🍭🍭
2020-10-22
0
smithswift
Hai thor👋
aku mampir ya,like meluncur untukmu😉
ditunggu feedbacknya.
yuk mampir dicerita aku juga kak🤗
"sesakit inikah mencintaimu"
bisa langsung klik profilnya juga ya
terima kasih....
2020-10-13
0