18

Gagang pintu sudah dipegang oleh Ruru.

Namun, Aryan langsung menahan nya.

"Aku mohon, beritahu aku. Aku kekasih nya, wajar bila aku menanyakan dimana Synus sekarang"

Nafas yang berat, Ruru Hela dengan terpaksa. Lalu, Ruru menatap Aryan dengan dingin.

"Kita bicarakan ini didalam saja"

Lawakan Omius keluar, ia tertawa lepas.

"Ahahahaha... Apakah kau sudah gila ? kita sudah didalam"

Afiru yang ada disisi nya. Mencubit pinggang Omius,

"Maksud nya, di ruang tengah !"

Rasa malu, kembali menimpa Omius. Ia hanya cengengesan.

"Hehehe... benar apa kata mu"

Lalu, Aryan memegang erat telapak tangan Ruru.

"terima kasih"

|

Kamar khusus tamu. Aryan, Afiru, Omius dan Ruru tempati.

Ruru dan Afiru duduk di kasur, lalu Omius berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di lemari yang ada disebelah kasur. Sedangkan Aryan duduk bersama mahkota dikepalanya.

"Apa yang terjadi ?"

Tanya Aryan pada Ruru.

"Synus membuat suatu kesalahan. Kesalahannya membuat Ratu Yusin murka besar"

Pembicaraan nya, Ruru jeda sejenak. Lalu kembali di lanjutkan dengan tatapan serius.

"Yusuf adalah penjahat, dia memang jahat. Dia sudah mempermainkan Synus dengan kata-kata cinta. Hingga akhirnya, Synus di penjara di tempat yang sangat jauh"

Aryan membuang muka dari Ruru, air matanya menetes. Rasa penyesalan, ada dalam hati nya.

Kemudian, Aryan berkata kepada Ruru.

"kami berdua awalnya hanya ikut saja dari ajakan Yusuf. Tetapi, kenapa ujungnya harus seperti ini. Aku merasa seperti di dalam film"

Afiru bertanya kepada Ruru,

"Dimana Synus di penjarakan ?"

Ruru tiba-tiba kembali diam seribu bahasa.

"Ruru, beritahu aku. Aku kekasih nya"

Nafas yang berat, Ruru hela.

"Haaaaah, Aryan. Itu jauh sekali"

Semangat yang ada dalam diri Aryan, menggebu hebat. Ia berdiri dari duduk nya,

"Katakan !"

|

Bulan purnama berada di tengah-tengah langit dunia.

Aryan dan Afiru sudah menunggu lebih dari satu jam di pantai Sibilius. Pantai yang terletak tak jauh dari pusat kota.

Tidak lama kemudian, datanglah Ruru sembari menunggangi Unicorn putih menawan.

"Dia datang,Aryan" Ungkap Afiru.

Lalu, Aryan dan Afiru berdiri dari duduk nya yang hanya beralaskan pasir putih.

Ruru yang menunggangi Unicorn, berdiri tegap di sisi Aryan dan Afiru.

"Ini adalah Unicorn milik ku. Aku tidak berani mengambil Unicorn milik kerajaan"

Setelah berkata demikian, Ruru turun dari tunggangannya.

"Apakah Yusuf melihat mu ?"

Tanya Aryan yang penuh kegelisahan.

Ujungnya, Ruru kembali membuang muka dari Aryan.

"Bukan hanya melihat, tetapi mendesak untuk tahu kemana aku akan pergi"

"Ini gawat, Pangeran !"

Kata Afiru dengan wajah panik nya.

Dengan tenang, Aryan memegang tangan Ruru.

"Lalu aku harus apa ? Yusuf pasti segera menyusul"

Nafas yang penuh kepasrahan, Ruru hela.

"Ikuti pantai ini ke arah Utara sampai-sampai di akhir, kau akan menemukan garis pantai yang membentuk huruf U"

Aryan dan Afiru memperhatikan pantai arah Utara dengan seksama.

Lalu, Ruru kembali melanjutkan.

"Letak penjara Synus berada ditengah-tengah pegunungan pelangi. Jangan Berani-berani nya untuk mendaki pegunungan itu, karena di puncak ada singa terbang yang menghuni. Tetapi, putarilah pegunungan itu selama yang kau bisa. Tidak lama dari itu, sebuah jalan setapak berbata merah akan muncul dari dalam tanah"

Lalu, Aryan menatap Ruru.

"Berapa lama perjalanan yang akan aku tempuh ?"

Langkah kaki Ruru, digerakkan hingga ia sejajar dengan Aryan dan Afiru. Pandangannya terarahkan ke pantai arah Utara,

"Bila Yusuf tak menghadang mu diperjalanan. Dalam 5 hari, sudah sampai"

"Hmm... Baiklah"

Angguk Aryan.

Setelah berkata penuh rasa mengerti. Aryan menaiki tunggangan nya itu, kemudian ia ulurkan tangannya untuk Afiru.

Afiru ikut menaiki tunggangan nya itu bersama Aryan.

Tali yang dipegang oleh Aryan, digerakkan.

"Bagaimana aku mengendalikan binatang ini ? Sedangkan kuda pun tak pernah ku tunggangi"

Dengan lantang, Ruru menyeru.

"Gerakkan saja tali yang kau pegang selama 2 kali. Maka artinya, Unicorn telah berhasil di jinakkan untuk mu"

Sesuai arahan Ruru, Aryan mengerak-gerakkan tali yang ia pegang.

Kemudian, Unicorn itu ujungnya hanya mendengus.

"Ini sudah berhasil ?"

Tanya Aryan yang masih saja bingung.

Ruru mengangguk. Ia kembali berkata,

"Ingat Aryan, Yusuf memiliki sihir. Ia bisa terlihat baik di depan mu, tetapi akan terlihat jahat di depan Afiru. Itu adalah sebuah kebalikan"

Kepala nya, hanya Aryan gelengkan tanda tidak mengerti.

"Apa maksud mu ?"

Tubuh Unicorn dipegang oleh Ruru, lalu ia menatap Aryan.

"Yusuf sangat benci terhadap anak lelaki yang ia pikir sama dengan nya. Kau sama dengan nya Aryan ! oleh sebab itu lah diri mu di buang di bebukitan. Baik nya Yusuf pada mu artinya jahat. Jahat nya Yusuf pada Afiru, artinya baik"

Kemudian, Ruru menepuk Unicorn.

"Pergilah ! kau tidak punya banyak waktu"

"Terima kasih"

Tunggangan nya, Aryan lajukan dengan perlahan.

Jauh dibelakang nya, Ruru menyeru.

"Bawalah Synus pulang dengan selamat...."

|

Gerbang istana di buka lebar.

Lalu, dengan jubah biru dan pedang berkristal biru nya.

Yusuf dengan tergesa-gesa, menunggangi kuda begitu cepat nya. Ia tahu dimana Synus di penjarakan, tetapi ada yang lebih penting di banding Synus.

Yaitu Aryan, ia segera menyusul kepergian nya. Untuk menghadang, lalu membunuh nya.

|

Berjam-jam lamanya, Aryan dan Afiru yang menunggangi Unicorn, berjalan pelan sepanjang garis pantai Utara.

Lalu, sambil memegang tali yang terikat dari leher Unicorn. Aryan berkata,

"Kenapa kamu tidak tidur ?"

"Aku khawatir tentang diri mu, Pangeran"

"Apakah aku harus melepaskan mahkota ini, supaya kamu berhenti mengucapkan PANGERAN ?"

Spontan, Afiru tertawa lepas.

"Ahahahaha... Tetap saja, aku akan memanggil mu Pangeran..."

Tiba-tiba, muncul lah cahaya matahari dari timur laut.

Tali yang aryan pegang, kembali digerakkan. Seketika itu, Unicorn berhenti dengan sendiri nya.

Lalu, Aryan dan Afiru memperhatikan matahari terbit yang indah di pandang.

Kedua mata Aryan terbelalak takjub. Dalam hati nya, ia berkata.

°Apakah ini mimpi ? Bagaimana bisa aku menjadi seorang pria yang gagah perkasa layaknya pangeran ? aku seperti berada di negeri dongeng. Apakah aku belum sadar dari pingsan ku yang waktu itu terjatuh dari ketinggian ? ini semua hanya misteri untuk diri ku sendiri°

"Indah ya, tuan muda" Kata Afiru.

Bibir Aryan tersenyum lebar. Kemudian, ia kembali menggerakkan tali yang ia pegang.

"Sambil jalan, pasti lebih indah"

Setelah berkata begitu, Unicorn berjalan secara perlahan.

Aryan dan Afiru memandang ke arah timur, ke arah matahari terbit.

Hutan yang tak jauh dari pantai, Aryan dan Afiru jadikan tempat untuk istirahat.

Sebuah lapangan berbunga mawar merah dan putih, dijadikan tempat istirahat. Di sini, tunggangan nya yaitu Unicorn di diamkan.

Sementara itu, Aryan dan Afiru memasuki hutan lebih dalam lagi untuk mencari kayu dan makanan.

Didalam hutan yang dikelilingi pohon yang menjulang tinggi. Afiru jongkok sambil menaruh satu demi satu Kayu di paha nya.

Sedangkan Aryan, ia terus menyalangkan panah nya ke setiap sudut hutan. Berharap ada hewan yang dapat di bidik lalu di jadikan santapan siang.

Tidak lama kemudian, terdengar gemuruh besar jauh di sisi Afiru.

"Pangeran, seperti nya ada air jauh di sana"

Panahan yang Aryan nyalangkan,di turunkan perlahan.

"Baiklah, mari kita kesana..."

Kemudian, Afiru menaruh beberapa kayu bakar di tanah dengan rapi.

Terpopuler

Comments

Komeng🔥

Komeng🔥

elipsnya kak😉

2020-05-09

1

nana laviestbelle

nana laviestbelle

lanjuuuuuttt

2020-05-08

1

SariAdja

SariAdja

baca juga yuk

"ASYIKNYA SELINGKUH "

biar tau selingkuh itu asyk??
😍😍😍😍😍

2020-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!