"Assalamualaikum" ucap Fredericka yang langsung masuk ke dalam rumahnya.
Fredericka yang melihat Shivanya menangis tersedu-sedu di lantai pun langsung berlari menghampirinya.
"Dek, kamu kenapa?" tanya Fredericka memeluk Shivanya dan mengelus kepala adiknya.
"Kak" ucap Shivanya tersedu-sedu.
"Kamu kenapa dek?" tanya Fredericka.
"Shivanya keguguran kak" kata Azeer suaminya.
"What?" tanya Fredericka terkejut dan langsung menatap Azeer.
"Iya kak, kata dokter kandungan, Shivanya keguguran kak" kata Azeer berlinang air mata.
"Astagfirullahaladzim, kamu yang sabar ya dek, mulai sekarang kamu gak boleh capek-capek lagi ya, harus banyak istirahat" kata Fredericka mengelus pucuk kepala adiknya.
"Iii-iyya kak" kata Shivanya tersedu-sedu.
Fredericka melepaskan pelukannya dan menghapus air mata adiknya.
"Dengerin kakak ya sayang, semua yang hidup pasti akan mati, dan semua kejadian pasti akan ada hikmahnya, tidak mungkin sesuatu yang datang itu tidak ada hikmahnya, kamu boleh sedih, tapi jangan sampai berlarut-larut" kata Fredericka tersenyum menahan air matanya dan memegang kedua pipi adiknya.
Shivanya hanya menganggukkan kepala dan tersenyum kecil.
"Kak, anak kita, hm, almarhum anak kita maksudnya, aku kuburkan di halaman belakang rumah kita" kata Azeer.
"Iya dek, gak apa-apa kok" ucap Fredericka tersenyum.
"Lebih baik kita jalan-jalan aja yuk, biar kalian jauh lebih tenang dari sebelumnya" kata Fredericka membantu Shivanya berdiri.
"Tapi mbak kan baru pulang, emang gak cape mbak?" tanya Azeer.
"Enggak kok dek, kalau mbak cape, ngapain ngajak kalian traveling, udah yuk kita jalan aja" ucap Fredericka tersenyum.
"Iya kak" kata Azeer.
Fredericka, Shivanya dan Azeer pun pergi berlibur ke pantai.
Beralih ke kediaman Aleta, kini Aleta terlihat masih menahan sakit di anunya.
"Non, non kenapa?" tanya asisten rumah tangganya menghampiri dan membantu Aleta berjalan.
"Gak apa-apa kok bi, kaki aku keseleo kayaknya nih, sakit banget, salah urat juga kayaknya deh pinggang sama leher aku sakit banget" ucap Aleta.
"Astagfirullahaladzim, ya udah ayok bibi bantu ke kamar non" ucap asisten rumah tangganya.
"Iya bi, bibi bisa ngurut gak?, sakit banget nih badan aku, habis camping sama Grizelle pada pegal-pegal" ucap Aleta.
"Bibi gak terlalu bisa ngurut sih non, tapi kalau mau nanti bibi pijat aja, atau nanti bibi panggilkan tukang urut aja non, gimana non?" tanya asisten rumah tangganya.
"Hm, boleh tuh bi, panggil tukang urut aja, biar cepat balik nih badan" ucap Aleta.
"Non sudah makan?, biar bibi siapkan makanan dulu ya non" ucap asisten rumah tangganya beranjak pergi.
"Gak usah bi, tadi sebelum pulang aku udah makan dulu sama Grizelle, tolong ambilkan minum aja ya bi, jus mangga ya bi, yang manis, lagi pengen yang segar-segar bi, gretek banget soalnya badan aku" ucap Aleta.
"Tapi di kulkas gak ada mangga non, mau bibi belikan yang langsung jadi aja gak non?, sekalian panggil tukang pijatnya" ucap asisten rumah tangganya.
"Ya udah bi gak apa-apa, beli yang udah jadi aja es mangganya, kalau gak ada, jus mangga juga gak apa-apa bi" ucap Aleta.
"Iya non, bibi carikan dulu ya non" ucap asisten rumah tangganya.
"Iya bi" ucap Aleta tersenyum.
"Aneh, kenapa pulang sama Grizelle badan aku pada sakit semua ya?, biasanya enggak deh, apa karena umur ya?, masa aku udah jompo sih?, akh!, dasar remaja jompo!, ngapain dikit tepar hm, umur muda badan tua, hidup remaja jompo" ucap Aleta tersenyum mengepalkan tangannya ke atas.
Aleta pun membuka ponselnya, terdapat satu notifikasi WhatsApp dari Grizelle.
"Assalamualaikum Al, aku udah berangkat ke Thailand, ini lagi ada di pesawat, doain ya, semoga aku keterima di Chulalongkorn sampai pengumumannya nanti, semoga dalam satu hari nama ku gak ke geser oleh calon mahasiswa lain, aku takut banget Al, doain aku ya" notifikasi WhatsApp dari Grizelle.
"Aamiin, iya Sel, aku yakin kok kalau kamu pasti keterima di universitas impian kamu itu, semangat ya Sel, semoga teman-teman kamu disana nanti baik-baik ya, jangan lupain aku ya, nanti kalau kuliah kamu udah selesai balik lagi ya ke Jakarta, hati-hati Sel" jawab Aleta mengirimkan emoticon tersenyum.
"Iya Al, pasti kok, makasih ya Al" jawab Grizelle mengirimkan emoticon tersenyum.
"Sama-sama Sel" jawab Aleta mengirimkan emoticon tersenyum.
"Kamu wa siapa sih sayang?" tanya Andre.
"Aleta sayang" jawab Grizelle tersenyum menatap Andre.
"Aleta?" tanya Andre.
"Iya Aleta, kenapa emangnya mas?" tanya Grizelle.
"Kamu kenapa masih hubungi Aleta?" tanya Andre.
"Ya kalau aku gak ngehubungi Aleta, entar pasti dia mikir yang macam-macam ke aku, emangnya kamu mau semua rahasia kita terbongkar gitu aja hm?, Aleta pasti akan curiga kalau tiba-tiba aku menghilang, makanya untuk menepis kecurigaan Aleta, aku harus terus menghubungi dia, biar dia gak curiga ke aku, kamu ngerti gak sih?, aku kayak gini juga buat kamu, kamu kan tahu, kalau aku gak suka sama Aleta, aku gak suka karena selama ini Aleta selalu jadi pusat perhatian orang-orang, setiap aku dan Aleta jalan berdua, selalu hanya Aleta yang diutamakan, selalu hanya Aleta yang menjadi pusat perhatian banyak orang, aku juga sebenernya gak suka smaa dia, aku mohon ngertiin aku, berteman dengan musuh adalah cara terbaik untuk membalaskan dendam, masa gitu aja kamu gak ngerti sih?" tanya Grizelle kesal.
"Iya, iya sayang, maafin aku ya sayang, udah ya, jangan ngambek lagi, nanti cantiknya hilang aja" ucap Andre tersenyum memegang dagu Grizelle.
"Hm gombal" ucap Grizelle tersenyum mendorong Andre dengan sikutnya.
"Gombal?, siapa yang lagi ngegombal hm?, gak ada tuh yang lagi ngegombal" ucap Andre.
"Ya kamu lah yang ngegombal, masa setan sih?" tanya Grizelle kesal.
"Enggak tuh, aku gak lagi ngegombal, aku ngomong apa adanya ke kamu, kamu memang cantik, sangat, walaupun kata kamu tadi, Aleta yang selalu jadi pusat perhatian orang-orang, tapi pusat perhatian di mata ku cuma kamu, seribu wanita cantik di dunia ini tak seindah wajah mu, yang cantik memang banyak, tapi kalau aku maunya kamu gimana hm?" tanya Andre tersenyum mengangkat alisnya.
"AKH!, tuh kan ngegombal lagi" ucap Grizelle dengan nada manja tersipu malu.
Andre memutar dagu Grizelle hingga wajah Grizelle sangat dekat dengan wajahnya. Grizelle menatap Andre dan menelan air liurnya. Andre menundukkan kepalanya dan memegang belakang leher Grizelle. Seketika Andre mencium bibir Grizelle dan Grizelle pun membalasnya. Andre menurunkan bangkunya dan menurunkan perlahan tubuh Grizelle tanpa melepaskan permainannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments