Ketika Hasan pulang dari rumah sakit mengantarkan Fredericka, ia bertemu dengan seorang wanita cantik yang sedang dihadang di jalan dengan beberapa pria.
"Mau apa kalian?" tanya Aleta panik menatap beberapa pria yang ada di hadapannya.
"Itu cewek cantik bos, kulitnya putih, mulus, apa kita cuma ambil bendanya saja dan melewatkannya?" tanya salah satu pria berbisik kepada temannya.
"Benar juga apa kata lu" ucap rekannya menyeringai menatap Aleta.
Perlahan keempat pria itu berjalan menghampiri Aleta. Aleta memejamkan matanya ketakutan.
"Tenang cantik, kita tidak akan menyakiti mu, kita hanya akan mengajakmu untuk bermain-main dan terbang dengan penuh rasa gembira" ucap salah satu pria berbadan besar memegang dagu Aleta.
"A-apa maksud mu?" tanya Aleta.
"Maksud ku adalah nona cantik ini mau melayani kita dengan senang hati, agar nona cantik ini mendapatkan kebahagiaan" ucap pria itu mengelus pipi Aleta.
Aleta nampak sangat ketakutan hingga tubuhnya bergetar.
Seorang pria mendekatkan wajahnya pada Aleta dan berusaha untuk mencium bibirnya yang membuatnya semakin ketakutan. Aleta menggerakkan kepalanya agar pria itu tidak bisa mencium bibirnya.
Hasan yang melihat Aleta ketakutan sontak menarik baju pria yang berusaha menciumnya.
Pria itu menatap Hasan dengan penuh amarah dan mereka pun berkelahi.
Satu pria menarik Aleta dan membawanya pergi. Hasan yang sedang berkelahi melihat Aleta dibawa pergi namun pria lain menghajar perut Hasan berulangkali, hingga akhirnya Hasan terjatuh lemas.
Ketiga pria yang melihat Hasan sudah terkulai lemas pun menertawakannya dan menyusul satu temannya yang membawa Aleta.
Satu pria yang membawa Aleta itu mengikat dan kaki Aleta dengan posisi terbuka di sebuah tempat seperti gudang. Pria itu membuka bajunya yang membuat Aleta ketakutan menggelengkan kepala.
"Ja-jangan, aku mohon, lepaskan aku, ambil semua yang kamu inginkan, asal lepaskan aku, aku mohon" pinta Aleta.
"Lepaskan kamu?" tanya seorang pria menyeringai mengangkat alisnya.
"Iii-iyya" ucap Aleta terbata-bata.
"Hm, bagaimana jika yang aku inginkan itu adalah kamu?, apa aku juga harus melepaskan mu?" tanya seorang pria menyeringai mengangkat alisnya.
Pria itu langsung menutup mulut Aleta dengan lakban.
"Ja-jangan, aku mohon hentikan" pinta Aleta saat pria itu merusak baju Aleta tepat di bagian dadanya dengan kater.
Pria itu membasahi bibirnya menatap tubuh Aleta yang bahkan masih tertutup oleh tentop yang ia pakai seperti seseorang yang sedang mengidam. Ketiga pria temannya tiba pun sontak terbelalak dan membasahi bibirnya menatap tubuh Aleta.
"Slurp!, mulus banget guys" ucap salah satu pria menyeringai dan menggigit bibir bawahnya.
"Sini katernya" pinta bos mereka.
Pria yang tadi merobek baju Aleta memberikan kater itu pada bosnya.
"Lebarkan kaki indah mu itu cantik, atau..." ucap pria itu menaikkan dengan cepat kater yang ia pegang.
Aleta yang ketakutan pun membuka perlahan kakinya. Pria yang memegang kater itu langsung menarik kaki Aleta. Merobek celana Aleta menggunakan kater hingga membuatnya bergetar ketakutan.
Di lain tempat, Hasan perlahan bangkit dan berjalan tertatih-tatih mencari keberadaan Aleta yang dibawa oleh mereka.
"Mas kenapa?" tanya salah satu pria menghampiri Hasan.
"Tolong saya, tadi ada empat orang pria yang menculik seorang wanita, keempat pria itu menghajar saya dan membawa wanita itu entah kemana" ucap Hasan memegangi perutnya.
Pria itu memberikan isyarat kepada teman-temannya. Hasan yang melihat 10 orang pria menghampirinya pun mendadak panik ketakutan.
"Tenang saja, dia teman-teman ku, mereka tidak akan menghabisi mu, mereka akan membantu mu di menolong wanita mu itu" ucap pria yang tadi menghampiri Hasan sembari Hasan.
"Terima kasih" ucap Hasan tersenyum.
Hasan dan sebelas orang itu akhirnya menemukan keberadaan pria yang menculik Aleta.
Hasan dan kesebelas pria itu datang mendobrak pintu dan pria yang berdiri di depan Aleta pun terkejut.
Aleta yang terkejut segera merapatkan kakinya.
Hasan menarik pria yang berdiri di hadapan Aleta dan mulai meghajarnya.
Hasan dibantu kesebelas pria itu pun mulai menghajar keempat pria itu. Beberapa pria membawa keempat pria yang ingin memperkosa Aleta ke kantor polisi.
"Makasih ya bro" ucap Hasan menepuk pundak salah satu pria yang menolongnya tadi.
"Sama-sama, kita permisi, jaga wanita mu itu" ucap pria itu.
"Iya" ucap Hasan.
Pria yang membantu Hasan pun pergi. Hasan dengan segera menghampiri Aleta dan melepaskan ikatan pada kakinya. Namun saat Hasan ingin membuka ikatan di tangan Aleta, matanya seketika terbelalak melihat tubuh Aleta. Aleta yang menyadari seketika panik.
"Mulus banget nih cewek, enggak-enggak pokonya enggak, gw harus bisa mendapatkan simpatinya, biar dia bisa jadi milik gw seutuhnya, sepertinya gadis ini adalah orang kaya raya, kulitnya sangat putih, mulus" batin Hasan menatap Aleta.
Hasan langsung mengalihkan pandangannya dan membuka ikatan tangan Aleta.
Hasan melepaskan jaket hoodie yang ia pakai dan memberikannya kepada Aleta sembari menatap ke sisi lain agar tidak menatap Aleta.
"Pakai ini" ucap Hasan memberikan hoodie miliknya.
Aleta mengambil hoodie Hasan dan memakainya.
"Terima kasih" ucap Aleta tersenyum.
"Sudah?" tanya Hasan.
"Udah kok" ucap Aleta tersenyum.
Perlahan Hasan pun menatap Aleta.
"Ayok saya antarkan pulang" ucap Hasan berjalan mendahului Aleta.
"Tapi kamu terluka, apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit terlebih dahulu?" tanya Aleta.
"Tidak perlu, nanti saja" ucap Hasan.
"Oke baiklah" ucap Aleta tersenyum menganggukkan kepala.
Di tengah perjalanan, Aleta membuka pembicaraan.
"Oh iya, nama kamu siapa?" tanya Aleta menatap Hasan yang berjalan menunduk.
"Nama aku Hasan" ucap Hasan menatap Aleta tersenyum.
"Hasan?, nama aku Aleta, salam kenal" ucap Aleta tersenyum mengulurkan tangannya.
Hasan meraih uluran tangan Aleta sembari tersenyum lalu melepaskannya.
"Ini rumah ku, makasih ya kamu udah mengantarkan aku pulang" ucap Aleta tersenyum.
"Iya sama-sama" ucap Hasan tersenyum.
"Aleta, ini siapa nak?, pacar kamu?, astaga dia terluka, ayok bawa masuk pacar kamu ke dalam Aleta, biar dia bisa di obati" ucap ibunya.
"Gak usah tante, aku langsung pulang aja, aku gak apa-apa kok tante, aku pamit pulang ya tante, assalamualaikum" ucap Hasan tersenyum dan langsung pergi.
"Wa'alaikumsalam" ucap ibu Aleta tersenyum.
"Ada apa ini Al?, mengapa dia terluka seperti itu?" tanya ibunya.
"Tadi dia menolong ku mah bersama beberapa temannya dari keempat orang pria yang akan melecehkan ku" ucap Aleta.
"Astaga, tapi kamu gak apa-apa kan nak?" tanya ibunya.
"Aku gak apa-apa kok mah, mereka juga tadi udah bawa keempat pria itu ke kantor polisi mah" ucap Aleta tersenyum.
"Dan ini jaket miliknya?" tanya ibunya memegang jaket yang Aleta pakai.
"Iya mah" ucap Aleta tersenyum.
"Baik sekali pria itu, betapa beruntungnya wanita yang akan bersanding dengannya kelak" ucap ibunya tersenyum.
"Iya mah" ucap Aleta tersenyum.
"Ya udah ayok masuk nak" ucap ibunya.
"Iya mah" ucap Aleta tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Fahri
"Masalah hanya bisa dihadapi bukan ditangisi" singkat tapi maknanya dalam banget 😔
2022-08-31
1
LISA🌟
Wah ada kata-kata motivasi nya juga😍😍
2022-07-16
1
diksiblowing
sedikit Krisan: memang sih bagus menambah perbendaharaan kata dengan dialog belajar menghitung. tapi hati-hati merusak esensi cerita ya. kadang ada tipe pembaca yg gak suka dengan seperti itu. Tapi overall karyamu keren. Aq titip jejak dulu ya disini. habis nulis nyambung lg. kalau berkenan, mampir jg ya dikaryaku
2022-06-16
1