"Bi, handphone ku mana ya?" tanya Grizelle saat terbangun dari tidurnya.
"Ini nona" ucap asisten rumah tangganya memberikan handphone Grizelle.
Grizelle mengambil ponselnya dan segera menghubungi Andre kekasih barunya.
"Sayang" wa Grizelle untuk Andre.
"Ada apa sayang?" tanya Andre.
"Sayang aku lagi di rumah sakit nih, nanti kamu jemput aku di rumah sakit aja ya" kata Grizelle.
"Kamu sakit?" tanya Andre.
"Hm, enggak sih biasa aja, ya udah nanti kamu ke RSP aja ya" kata Grizelle.
"Kita jadi pergi ke Thailand?, kamu kuat emangnya?" tanya Andre.
"Iya sayang, lagian kan aku ke Thailand bukan untuk traveling, tapi untuk melanjutkan pendidikan aku disana, ya gak bisa ditunda dong sayang, kan aku juga udah daftar online buat kuliah disana" kata Grizelle.
"Ya udah aku siap-siap dulu ya, nanti aku kesana jemput kamu" kata Andre.
"Oke sayang" kata Grizelle.
"Hm, bibi" panggil Grizelle.
"Iya non, ada apa?" tanya asisten rumah tangganya.
"Bi, boleh minta tolong gak?" tanya Grizelle.
"Boleh non, masa gak boleh sih?" tanya asisten rumah tangganya tersenyum.
"Hm, bibi tolong ambilkan koper yang ada di kamar aku ya, bawa kesini, tadi aku udah mengemas semua barang yang akan aku bawa, ada satu koper sama tas kecil di kamar aku, tolong bawa ke sini ya bi, soalnya nanti pacar aku yang mau ikut ke Thailand bakal datang kesini, nanti malam kita pergi dari sini aja" kata Grizelle.
"Non benar mau pergi ke Thailand?" tanya asisten rumah tangganya.
"Iya bi, bibi tenang aja ya, aku gak apa-apa kok, lagipula kan aku ke Thailand juga buat melanjutkan pendidikan aku disana, bukan untuk traveling semata yang bisa diundur kapan pun, kalau kuliah kan gak bisa diundur bi, nanti disana aku juga harus ngurus berkas-berkas kan?, jadi semakin lama ditunda keberangkatannya, semakin lama juga sampai di Thailand, bibi tenang aja, aku janji, obat dari dokter akan aku minum terus sesuai anjuran yang diberikan oleh dokter, nanti kalau obatnya habis, atau tinggal dikit, aku konsultasi di sana aja, ya semoga ada, tapi ya seharusnya ada lah ya, masa gak ada sih!, tolong ya bi" ucap Grizelle tersenyum.
"Iya non" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Oh iya bi, sama charger aku sama make-up aku kayaknya belum masuk ke koper deh, coba entar kopernya buka dulu bro, lihat charger, make-up sama obat aku udah masuk atau belum, sama tolong masukin makanan pakai tas lain ya bi, kalau belum yang tadi aku bilang belum masuk, taruh bareng di tas makanan aja ya bi" ucap Grizelle.
"Baik non, saya permisi non" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Sama tas pergi aku sama dompet ya bi kalau belum masukin juga" ucap Grizelle.
"Itu dompetnya non" ucap asisten rumah tangganya menunjuk dompet Grizelle yang tadi ia letakkan di atas meja.
"Tolong ambilkan bi" ucap Grizelle berusaha meraih dompetnya namun tidak sampai.
"Ini non" ucap asisten rumah tangganya memberikan dompet Grizelle.
Grizelle menerima dompetnya dan mengeluarkan sejumlah uang receh dan lima lembar uang seratus ribu dari dalam dompetnya.
"Bi, ini uang untuk bibi, untuk ongkos bibi, kan jauh juga tuh jaraknya dari sini ke rumah, apalagi aku nyuruh-nyuruh bibi sebanyak itu, maaf ya bi, tadi aku gak sempet beres-beres semuanya" ucap Grizelle tersenyum kecil.
"Gak usah non, kan tadi kita kesini naik mobil non, nanti bibi naik mobil non aja, kan gak bayar non, terus uangnya untuk apa?" tanya asisten rumah tangganya.
Grizelle memasukkan uang recehan ke dompetnya lagi dan menukar dengan dua lembar uang seratus ribu. Grizelle memegang tangan asisten rumah tangganya dan meletakkan uang itu di genggaman asisten rumah tangganya sembari tersenyum.
"Rezeki gak boleh ditolak bi, pamali nolak rezeki, dulu mamah selalu bilang kayak gitu ke Grizelle" ucap Grizelle tersenyum dan langsung menunduk meneteskan air matanya.
"Non, udah ya non, jangan nangis lagi, biar mamah sama papah non tenang di alam sana, tugas kita di dunia ini, hanya mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan almarhumah, air mata bukan jawaban atas penyelesaian masalah non, tidak ada gunanya menangis tanpa berdoa, karena yang almarhum tuan dan almarhumah nyonya butuhkan bukanlah air mata, melainkan doa tulus dari non Grizelle sebagai putri satu-satunya, bibi tahu, itu sangat sulit bagi non untuk menerima semua kejadian menyakitkan yang terjadi dalam hidup non, tapi mau sampai kapan non?, almarhum dan almarhumah pasti sedih melihat non Grizelle sekarang berubah menjadi seseorang yang lemah dan tidak seceria dulu, non, luka jika terus disimpan di dalam hati sendirian, akan merobek dinding hati yang rapuh itu, keluarkan semuanya, biar non bisa tenang, biar almarhum tuan dan almarhumah nyonya bisa merasakan kebahagiaan yang non Grizelle rasakan disini, karena pada dasarnya tidak ada perpisahan diantara kalian, karena kita dapat melihat langit dengan jelas dari bumi, dan langit pun bisa melihat bumi dengan jelas, semua yang bernyawa pasti akan tiada non, non harus kuat, non harus bisa menerima semuanya, walaupun berat dan menyakitkan, jika non sering berbagi rasa sakit non pada seseorang, bibi yakin, seiring dengan berjalannya waktu, pasti luka non akan sembuh" ucap asisten rumah tangganya menghapus air matanya.
Grizelle yang mendengar pun menatap asisten rumah tangganya meneteskan air mata sembari tersenyum. Grizelle memalingkan wajahnya dari asisten rumah tangganya dan menghapus air matanya.
"Non punya pacar baru kan?" tanya asisten rumah tangganya tersenyum.
"Iya bi" ucap Grizelle menganggukkan kepalanya.
"Belajarlah berbagi semua luka non kepadanya, dengan non berbagi semua luka non pada kekasih non itu, bibi yakin, dia akan menjadi obat penyembuh bagi rasa sakit yang selama ini non rasakan" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Iya bi" ucap Grizelle tersenyum.
"Maaf ya non, jika bibi terlalu banyak ikut campur tentang masalah hati non, bibi cuma gak mau lihat non Grizelle seperti ini terus, bibi hanya ingin non Grizelle kembali ceria seperti dahulu saat tuan dan nyonya masih ada di samping kita" ucap asisten rumah tangganya.
"Iya bi, gak apa-apa kok" ucap Grizelle tersenyum memegang tangan asisten rumah tangganya.
"Bibi pamit ya non, assalamualaikum" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Iya bi, wa'alaikumsalam, hati-hati ya bi" ucap Grizelle tersenyum.
"Iya non" ucap asisten rumah tangganya tersenyum dan langsung pergi.
Sesampainya di rumah, asisten rumah tangganya langsung mempersiapkan semua yang Grizelle butuhkan dan memasukkannya ke dalam tas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
kak Ya
shiva , aq ora ngarti 😂😂
manteebb nih othor nya , cmunguudd thoorr 💪💪😀
2022-09-28
1