Sejak bertemu Sinta, hubungan mereka semakin dekat. Mereka sering bertemu, makan malam dan bahkan tinggal di kamar yang sama. Tiga bulan menjalin hubungan, Sinta memberitahukan bahwa dia sedang hamil 2 bulan anak Alderts.
2 bulan yang lalu dia tidur dengan Alderts dan layaknya pasangan suami istri. Sinta meminta Alderts untuk menikahinya. Namun ada keraguan dan ketidakmauan di hati Alderts tetapi dia juga tidak bisa membiarkan buah hatinya lahir tanpa seorang ayah.
Akhirnya mereka menikah tanpa sepengetahuan Kinara dan putrinya Sarah. Mereka menikah di S, kampung halaman Sinta. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga Sinta dan beberapa anak buah Alderts.
Alderts memang mengancam semua anak buahnya untuk tidak memberi tahu Kinara atau Sarah tentang pernikahannya dengan Sinta. Ia tidak ingin keluarga kecilnya hancur tapi ia juga tidak ingin anak dalam kandungan Sinta lahir tanpa ayah.
Alasan dia jarang pulang adalah karena Sinta yang sedang mengidam dan ingin Alderts selalu berada di sisinya. Alderts terpaksa mengesampingkan keluarga kecilnya demi anak dalam kandungan Sinta. Usia kehamilan Sinta memang rentan saat ini. Dia selalu mengeluh sakit di perutnya. Terkadang Sinta membohongi Alderts dengan mengatakan bahwa perutnya sangat sakit ketika Alderts berada di rumahnya bersama Kinara dan Sarah hanya untuk mendapatkan perhatian Alderts. Alderts yang panik sering meninggalkan Kinara dan Sarah tanpa pamit.
Throw back saat Alderts bertukar nomor WhatsApp dengan Sinta.
''Assalamualaikum cantik, sudah sampai di rumah atau belum?'' tanya Alderts mengirim pesan WhatsApp ke Sinta.
''Wa'alaikumsalam, maaf, ini siapa?'' tanya Sinta.
''Ini aku Alderts'' ucapnya.
''Oh ya, maaf, nomornya belum disimpan'' ucap Sinta.
''Ya, tidak apa-apa, udah sampe rumah belum? atau masih dalam perjalanan?'' tanya Alderts.
Sinta mengirimkan foto.
''Belum sayang, masih terjebak macet'' ucap Sinta.
''Oh begitu hm, kalau udah sampai di rumah, beri tahu saya'' ucap Alderts.
''Ya sayangku'' ucap Sinta.
''Hehe Love you'' ucap Alderts mengirimkan Sinta rekaman suara.
''Love you too'' kata Sinta mengirimkan emoticon hati dan cium.
"Sayang, aku sudah sampai di rumah" kata Sinta.
''Coba pap'' pinta Alderts.
Sinta mengirimkan foto dirinya mengenakan lingerie.
Alderts yang melihatnya pun semakin terpesona dengan Sinta.
Mereka pun berkencan selama 3 bulan. Makan malam romantis, jalan-jalan ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tak hanya itu, Alderts juga memberikan Sinta sebuah rumah dan sebuah mobil mewah. 3 bulan berpacaran, Sinta semakin menyukai Alderts, karena dia selalu memberikan apa yang diinginkannya. Perhiasan, rumah, mobil sport dia dapatkan dari Alderts.
Dia yang sudah nyaman dengan uang Alderts, terus menggoda Alderts sampai akhirnya mereka mulai berkencan. 1 bulan pacaran, mereka selalu bersama hingga akhirnya Sinta mengandung anak Alderts. Saat hamil 2 bulan, ia mengatakan kepada Alderts. Alderts yang mendengarnya tiba-tiba terkejut dan pergi ke rumah Sinta, padahal dia sedang merayakan hari pernikahannya dengan Kinara.
''Sayang, coba share location'' kata Alderts.
Sinta mengirimkan lokasi.
Alderts pergi ke rumah Sinta. Mereka memiliki hubungan gelap di kamar Sinta.
Hari demi hari berlalu, Alderts dan Sinta semakin sering melakukannya. Sampai dia datang terlambat 2 bulan dan selalu merasa mual. Kemudian dia memutuskan untuk pergi ke dokter, memeriksa kesehatannya. Di dokter umum, semuanya baik-baik saja dan kemudian dia dirujuk ke dokter kandungan. Di sana dia menjalani tes kehamilan dan hasilnya positif. Dokter pun memberi tahu Sinta.
“Selamat bu, saat ini anda sedang hamil 2 bulan” kata dokter kandungan melihat alat tes kehamilan yang digunakan Sinta.
Sinta terdiam ketika mendengar itu dan kemudian dia memanggil Alderts. Karena tidak diangkat, dia memutuskan untuk memberi tahu Alderts melalui WhatsApp.
Notifikasi pesan ''Sayang, aku hamil 2 bulan'' dari Sinta.
''Apa? hamil? bagaimana bisa? kamu tidak minum obat kah?'' tanya Alderts.
''Minum sayang, saya juga tidak tahu mengapa saya bisa kebobolan seperti ini'' ucap Sinta.
''Ya, aku ke sana sekarang'' kata Alderts yang segera meninggalkan Kinara.
Kinara yang melihat Alderts panik mencoba bertanya padanya. Tapi Alderts tidak mengindahkan dan terus berjalan dengan cepat.
''Kenapa dia bisa hamil?'' Alderts berpikir dengan panik yang membuat wajahnya menjadi pucat.
''Sayang kamu mau kemana?'' tanya Kinara saat Alderts bergegas pergi.
"Yah, mungkin Mas Alderts ada urusan mendesak'' kata Kinara, mencoba berpikir positif tentang suaminya.
1 jam kemudian Alderts tiba di rumah Sinta.
''Sayang, buka pintunya'' kata Alderts mengetuk pintu rumah Sinta.
Sinta membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan Alderts masuk.
Sesampainya di dalam, Sinta langsung mengunci pintu rumahnya.
''Sayang apakah kamu benar-benar hamil 2 bulan?'' tanya Alderts.
''Ya kenapa? anda tidak ingin tanggung jawab? ini anak kamu lho mas, masa kamu tega sih sama anak kamu sendiri?" tanya Sinta.
Alderts terdiam sejenak, mengacak-acak rambutnya.
''Sayang, jawab'' kata Sinta.
Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Alderts.
''Ini anakmu, apakah kamu tega anak ini lahir tanpa ayah?'' tanya Sinta.
''Ya, baiklah, aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahi mu, tapi menikah saja dengan sirih karena tidak mungkin jika kita menikah secara resmi, Kinara akan mengetahuinya nanti, bagaimana?'' tanya Alderts.
''Tidak apa-apa, nikah sirih juga yang terpenting kita menikah'' ucap Sinta.
Keesokan harinya mereka pergi ke Sunda untuk mengatur pernikahan.
Setelah beberapa minggu persiapan, hari pernikahan akhirnya tiba. Pernikahan tertutup yang digelar di kediaman Sinta yang hanya dihadiri keluarga dan pak RT dan RW.
Satu bulan setelah mereka menikah, Alderts kembali ke rumah Kinara. Baru 2 hari di rumah bersama Kinara dan Sarah, Sinta menghubungi Alderts mengatakan bahwa dia menginginkan sesuatu dan tidak ada orang di rumah. Akhirnya Alderts meninggalkan Kinara lagi dan menuju ke rumah Sinta di Sunda.
Kinara yang masih belum mengetahui suaminya menikah lagi, masih bisa mempercayai Alderts dan berpikir positif bahwa suaminya sibuk bekerja bukan dengan wanita lain.
Alderts memutuskan untuk tinggal bersama Sinta sampai dia melahirkan.
6 bulan telah berlalu, dan sekarang hari kelahiran calon buah hati mereka. Alderts menemaninya dengan penuh harap. Beberapa menit kemudian, suara tangisan bayi terdengar dari dalam kamar bersalin Sinta. Alderts masuk ke dalam membawa putranya.
Dokter memberi tahu dia bahwa jenis kelamin anaknya adalah laki-laki. Alderts pun mengumandangkan adzan tepat di telinga anaknya dan memberikan nama Rafly Abercio Altezza untuk anak pertamanya bersama Sinta itu. Keduanya memiliki wajah bahagia. Dua minggu kemudian, Sinta diperbolehkan pulang.
Mereka pun menuju ke Jakarta agar Alderts tidak terlalu jauh datang ke rumah Sinta. 2 bulan menemani Sinta setelah melahirkan anaknya, Alderts kembali ke rumah Kinara. Awalnya Sinta tidak melepaskannya, namun setelah rayuan manis yang diberikan Alderts, Sinta pun luluh dan membiarkan Alderts kembali ke rumahnya untuk menemui Kinara.
''Tokkk... tokk... tok... assalamualaikum'' kata Alderts mengetuk pintu rumahnya.
Kinara yang mendengarnya langsung membukakan pintu saat mengetahui bahwa suami tercintanya sudah pulang, dia langsung memeluk Alderts, Alderts memeluk kembali Kinara. Kinara pun mengunci pintu rumahnya dan menyiapkan air hangat untuk mandi Alderts. Sambil menunggu air mendidih, Kinara membuka percakapan dengan Alderts.
''Apakah kamu sudah makan?'' tanya Kinara.
''Belum sayang'' ucap Alderts dengan sangat manis.
''Biarkan saya menyiapkan makanan untuk kamu mas, kamu mau makan apa?'' tanya Kinara.
Alderts segera berdiri dan meletakkan tangannya di bahu Kinara.
''Apa saja sayang'' kata Alderts sambil tersenyum.
Kinara pun menjadi salah tingkah dengan perlakuan Alderts yang begitu manis padanya sehingga dia tidak sengaja mendorong suaminya.
"Maaf mas, aku tidak bermaksud begitu'' kata Kinara.
''Iya sayang, aku tau kok'' ucap Alderts tersenyum mengelus pucuk kepala Kinara.
''Air ini sudah mendidih'' ucap Kinara.
“Sini, aku saja yang bawa, kamu masak saja, sudah lama ya, aku tidak makan makananmu'' kata Alderts sambil mengedipkan mata dan tersenyum.
Terlihat jelas dari wajah merona Kinara yang menunjukkan bahwa dia sedang terbawa oleh perasaan bahagianya.
''Ya, sayang'' ucap Kinara.
15 menit kemudian Alderts kembali ke meja makan dan Kinara telah menyiapkan makan malam berupa nasi goreng.
''Maaf cuma nasi goreng, takutnya kamu kelamaan nunggunya'' ucap Kinara.
"Iya sayang, tidak apa-apa, kalau kamu yang masak pasti enak'' kata Alderts tersenyum sambil mencubit hidung Kinara pelan.
''Ayo, makan nanti keburu makanannya dingin, tidak enak'' ucap Kinara.
''Ya Sayang'' ucap Alderts tersenyum.
Mereka pun makan malam bersama. Setelah makan mereka tertidur di kamar masing-masing sambil berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Zana Maria
ceritanya sangat bagus dan menarik sekali untuk dibaca semangat terus yaa author ku sayang dalam berkarya 😊
2023-01-07
1
@Kristin
udh favorit y Thor dan like beberapa bab
2022-12-29
1
diksiblowing
hadir baca lagi
2022-06-16
1