"Makasih ya Griz udah nganterin aku pulang" ucap Aleta tersenyum.
"Iii-iyya, lagi pula kan kamu yang mengemudi, maaf ya jadi harus kamu yang mengemudi, aku lagi lihat online tadi" ucap Grizelle tersenyum.
"Online apa Griz?" tanya Aleta.
"Aku daftar S2 online di Chulalongkorn University, universitas terkemuka yang ada di Thailand itu Al" ucap Grizelle tersenyum.
"Wah!, terus gimana?, kamu keterima gak?" tanya Aleta.
"Sejauh ini sih nama aku masih ada Al di peringkat enam puluh sembilan, tapi pengumumannya masih besok" ucap Grizelle.
"Semoga nama kamu tetap ada ya, biar kamu bisa melanjutkan pendidikan kamu" ucap Aleta tersenyum.
"Aamiin, makasih ya Al" ucap Grizelle tersenyum.
"Sama-sama Griz" ucap Aleta tersenyum.
"Ya udah aku balik ya Al, assalamualaikum" ucap Grizelle tersenyum.
"Wa'alaikumsalam" ucap Aleta tersenyum dan langsung masuk ke dalam rumahnya sementara Griz langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana.
Sesampainya di rumah, Grizelle menelepon Andre kekasihnya.
"Sayang" ucap Grizelle dengan nada manja.
"Kamu udah sampai di rumah?" tanya Andre.
"Udah yang, oh iya sayang, aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Grizelle.
"Apa itu sayang, ngomong aja, ada apa hm?" tanya Andre.
"Aku kan lagi daftar online di Chulalongkorn University, itu lho universitas terkemuka di Thailand" ucap Grizelle.
"Iya, terus?, ada apa sayang?" tanya Andre.
"Kamu ada tempat penginapan dekat dengan universitas Chulalongkorn gak sayang?, nanti aku kesana biar langsung ada tempat tinggal gitu, sewa juga gak apa-apa deh, kamu ada gak mas?" tanya Grizelle.
"Kapan kamu mau berangkat ke Thailand?" tanya Andre.
"Nanti malam mas" ucap Grizelle.
"Apa gak besok pagi sayang?" tanya Andre.
"Kalau besok pagi baru jalan sampainya masih besoknya lagi dong, sedangkan pengumuman hasilnya itu tinggal satu hari lagi, dan besok terakhir online nya" ucap Grizelle.
"Ya udah aku temenin ya sayang, nanti kita naik jet pribadi aku aja, biar kamu gak perlu beli tiket pesawat lagi" ucap Andre.
"Makasih mas, untuk tempat tinggalnya gimana?, kita mau tinggal dimana nanti mas?" tanya Grizelle.
"Mas ada satu villa dekat sana, ya gak dekat-dekat banget sih, ya sekitar lima belas menit lah untuk sampai ke Chulalongkorn dari villa aku" ucap Andre.
"Oh gitu, ya udah mas, aku siap-siap dulu ya mas" ucap Grizelle.
"Iya sayang, share lokasi kamu, nanti aku kesana" ucap Andre.
"Siap mas" ucap Grizelle tersenyum.
Panggilan telepon diantara keduanya pun berakhir.
Grizelle merapihkan barang-barangnya ke dalam koper lain, dan memberikan koper baju kotornya pada asisten rumah tangga.
"Bibi" panggil Grizelle.
"Iya nona" ucap asisten rumah tangganya menghampiri.
"Ini tolong di cuci ya bi, oh iya, nanti malam aku mau ke Thailand ya sama teman aku" ucap Grizelle.
"Nona baru pulang, kenapa sudah mau pergi lagi saja?" tanya asisten rumah tangganya.
"Iya bi soalnya aku kan daftar online di Chulalongkorn University buat lanjut S2, dan dua hari lagi aku harus ngurus berkas-berkas di universitas itu, jadi biar cepat sampai di Thailand, nanti malam aku mau langsung jalan aja" ucap Grizelle tersenyum.
"Oh gitu, ya sudah non Grizelle hati-hati ya non disana" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Iya bi" ucap Grizelle tersenyum.
"Oh iya bi, tolong bawakan makanan sama minuman ke kamar aku ya bi, aku mau makan disini aja sekalian beres-beres barang yang mau aku bawa ke Thailand" ucap Grizelle tersenyum.
"Baik nona" ucap asisten rumah tangganya menganggukkan kepala dan tersenyum lalu pergi.
"Kasian non Grizelle, umurnya masih sangat muda tetapi, ia sudah menjadi anak yatim piatu setelah kedua orangtuanya menjadi korban yang meninggal di pesawat waktu itu" ucap asisten rumah tangganya perlahan sembari berjalan dan menoleh ke belakang.
"Tuan dan nyonya pasti bangga deh melihat nona Grizelle akan melanjutkan pendidikannya di universitas Thailand" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
Orangtua Grizelle telah lama meninggal dunia karena menjadi korban pesawat jatuh. Grizelle sempat mengalami gangguan kesehatan mental bertahun-tahun dan harus mengkonsumsi obat-obatan untuk menenangkannya.
Grizelle dinyatakan mengidap gangguan kesehatan self harm, skizofrenia dan anxiety disorder.
Orangtuanya memang meninggalkan aset yang banyak untuk Grizelle jadi Grizelle saat ini hanya berfokus pada kesehatan mentalnya dan pendidikannya.
Asisten rumah tangganya mempersiapkan makanan untuk Grizelle. Setelah siap, ia membawanya ke kamar Grizelle.
Ketika asisten rumah tangganya masuk ke dalam kamar Grizelle, ia mendapati Grizelle yang tengah mengalami gangguan kecemasan dan dengan pisau bersimbah darah yang tergeletak di lantai.
Asisten rumah tangganya berusaha untuk menenangkan Grizelle dengan memeluknya, ia mendapati urat nadi di tangan Grizelle terluka.
Asisten rumah tangganya segera mengambil obat Grizelle. Ia mendapati obat Grizelle masih utuh dan belum ada satupun yang berkurang.
"Nona kenapa gak minum obatnya?" tanya asisten rumah tangganya.
"Aku tidak ingin meminum obat-obatan itu bi, aku tidak gila, tidak, aku tidak gila" ucap Grizelle mengacak-acak rambutnya dan menendang-nendang kakinya.
"Tidak ada yang mengatakan jika nona Grizelle itu gila, ini hanya vitamin untuk kesehatan nona Grizelle, bukan obat gila non, minum ya non" pinta asisten rumah tangganya mengeluarkan satu persatu obat Grizelle dan memberikannya.
Grizelle pun meminum obat-obatan yang dokter kasih padanya. Asisten rumah tangganya membantu Grizelle perlahan berdiri dan memapahnya membawanya ke rumah sakit dengan ditemani supir pribadinya.
Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung mengobati tangan Grizelle yang terluka. Grizelle masih sangat ketakutan, tubuhnya bergetar, keringat bercucuran, dokter yang melihat perlakuan Grizelle pun dibuat kebingungan.
"Bagaimana dokter?" tanya asisten rumah tangganya saat melihat dokter yang menangani Grizelle keluar dari dalam ruangan.
"Lukanya sudah saya obati, dan pasien juga dalam keadaan baik, tetapi..." ucap dokter menghentikan perkataannya.
"Tapi apa dokter?" tanya asisten rumah tangganya panik.
"Pasien terlihat sangat ketakutan, tubuhnya sedari tadi gemetar terus" ucap dokter.
"Oh, kalau soal itu karena nona Grizelle mengidap gangguan kesehatan self harm, skizofrenia dan anxiety disorder setelah kedua orangtuanya meninggal dunia karena menjadi korban pesawat jatuh" ucap asisten rumah tangganya.
"Apa dia sudah diobati?, seperti diberikan obat-obatan?" tanah dokter.
"Sudah dokter, tapi kadang dia seperti itu" ucap asisten rumah tangganya.
"Pasien harus terus diawasi, jangan sampai ia melakukan tindakan yang akan merugikan dirinya ataupun orang lain" ucap dokter.
"Baik dokter" ucap asisten rumah tangganya tersenyum.
"Saya permisi" ucap dokter menganggukkan kepala sembari tersenyum.
"Silakan dokter" ucap asisten rumah tangganya menganggukkan kepala sembari tersenyum.
Asisten rumah tangganya pun langsung masuk ke dalam ruangan Grizelle. Ia mendapati Grizelle tengah tertidur pulas, sepertinya obat yang ia berikan mulai berpengaruh pada Grizelle yang membuatnya tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments