Ibu Aleta yang merasa panik kalau anaknya akan jatuh ke tangan laki-laki miskin seperti Hasan pun mulai menghubungi satu-persatu temannya dengan niatan menjodohkan Aleta pada anak mereka.
Ibu Aleta dan temannya mengatur jadwal pertemuan Aleta dan pria yang akan dijodohkan dengannya malam ini juga, karena anaknya bisa bertemu malam ini.
"Aleta, ikut mamah yuk sayang ke cafe" pinta ibunya.
"Mau ngapain mah?" tanya Aleta.
"Ikut saja sayang, nanti kamu juga tahu kok" ucap ibunya.
"Hm, iya mah" ucap Aleta.
Aleta dan ibunya pergi ke cafe. Sesampainya di sana, mereka di sambut hangat oleh seorang pria tampan.
"Tante" ucap pria itu bersalaman dengan ibu Aleta.
Ibu Aleta tersenyum hangat menyambutnya.
"Aleta sayang, kenalin ini nak Andre" ucap ibu Aleta tersenyum dan menunjuk pria di depannya.
"Hai, aku Aleta" ucap Aleta tersenyum mengulurkan tangannya.
"Aku Andre" ucap Andre memegang tangan Aleta tersenyum.
Hasan yang baru tiba di cafe untuk membeli alkohol pun melihat Aleta beserta ibunya bersama dengan seorang pria.
"Eh itu kan Aleta sama ibunya, ngapain ya mereka disini?, itu cowoknya Aleta?, what?, dia udah punya pacar?" tanya Hasan kebingungan melihat semuanya.
"Aleta, mamah mau kamu menikah sama Andre" ucap ibunya.
"Apa mah?, menikah?, sama dia?" tanya Aleta terkejut.
"Iya nak, mamah mau kamu menikah dengan Andre" ucap ibunya.
"Mah, ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi ya!, kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala sih?, mah jodoh udah ada yang ngatur, dan akan datang dengan sendirinya, bukan dengan pemaksaan seperti ini, msh tolong ngerti mah!, Aleta gak mau nikah sama Andre, Aleta bahkan baru kenal sama Andre hari ini, dan mamah minta Aleta untuk menikah dengan pria yang baru Aleta temui, bagaimana bisa cinta itu tumbuh dalam waktu lima menit saja?, mah Aleta bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta pada seorang pria, butuh waktu panjang Aleta untuk mengenalnya, butuh waktu untuk Aleta bisa menerima seorang pria masuk kembali ke dalam kehidupan Aleta" ucap Aleta.
"Mamah tahu kamu kayak gini itu karena kamu belum bisa ngelupain mantan kamu itu kan?, Andre jauh lebih baik dari mantan kamu itu nak, dengan Andre kehidupan kamu akan bahagia, karena Andre punya segalanya nak, dia CEO, kurang apalagi nak?" tanya ibunya.
"Apa uang bisa membeli cinta?, apa dengan uang, cinta bisa tumbuh semudah membalikkan telapak tangan?, tidak semudah itu mah!, cinta butuh proses, cinta yang sesungguhnya tidak akan pernah terpatok oleh waktu, melainkan dengan kenyamanan yang tumbuh dengan seiring berjalannya waktu, jika mamah meminta Aleta untuk langsung dengannya, itu sama saja, jika Aleta harus menikah tanpa cinta, dan Aleta tidak menginginkan hal itu terjadi mah, maaf mah, Aleta tidak bisa menuruti keinginan mamah itu, masih banyak mimpi Aleta yang belum bisa tercapai, lagipula Aleta juga tidak mengenalnya" ucap Aleta yang langsung pergi.
"Jika kamu ingin pergi, berikan seluruh fasilitas yang mamah berikan kepada kamu, seperti kunci mobil dan kartu rekening kamu itu, kamu bisa mendapatkan itu semua, jika kamu mau menikah dengan Andre" ucap ibunya.
"Oh, oke mah, ternyata bagi mamah harta itu jauh lebih. penting daripada cinta, ini mah, ambil semuanya, Aleta gak butuh, lebih baik Aleta hidup sederhana, daripada bergelimang harta namun tersiksa" ucap Aleta memberikan kunci mobilnya beserta kartu rekeningnya dsn pergi dengan meneteskan air matanya.
Ibu Aleta sontak terkejut melihat keputusan Aleta yang pergi meninggalkannya. Ibunya hanya berusaha menggertak bukan menyuruhnya pergi, tapi Aleta malah memutuskan untuk pergi.
Ibu Aleta mengambil kunci mobil dan kartu rekening Aleta dan pergi mengejar kepergian Aleta.
"Aleta tunggu nak" panggil ibunya sembari berlari mengejar kepergian Aleta.
Aleta menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Apa mau kamu nak?" tanya ibunya.
"Yang Aleta inginkan itu sederhana mah, mamah berhenti memandang seseorang berdasarkan harta dan kasta, lebih baik miskin harta daripada miskin hati!, lebih baik sederhana tapi tulus, daripada kaya raya tapi modus!, dulu mamah juga pernah kan menjodohkan Aleta dengan pria kaya raya, tapi apa mah?, apa kenyataannya?, mamah menjodohkan Aleta dengan seorang pria yang bahkan sudah memiliki istri dan anak, hanya karena harta, Aleta nyaris menjadi pelakor hanya karena menuruti permintaan mamah, mah Aleta mohon, berhenti memandang kasta, semua butuh uang, tapi uang bukan segalanya mah, mamah tidak bisa memanfaatkan uang, untuk mendapatkan cinta, karena itu bukanlah arti cinta yang sesungguhnya mah, cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang mampu menerima kekurangan orang lain, cinta yang sesungguhnya bukan tentang menyukai kelebihannya, namun menyukai kekurangannya, tidak bisa mencintai hanya karena kelebihan semata, karena kelebihan itu adalah bonus, dan mencintai kekurangan itu barulah cinta sejati, Aleta paham, mamah mau yang terbaik untuk Aleta, tapi yang terbaik untuk Aleta hanya Aleta yang mengetahuinya, hanya diri sendiri yang tahu mana yang terbaik dan bukan orang lain!, keluarga, saudara ataupun sahabat, tidak akan pernah bisa mengerti apa yang terbaik untuk seseorang, orang lain bisa menilai sesukanya, namun tidak semua penilaian itu baik, yang terbaik akan datang di waktu yang tepat bukan dengan pemaksaan, ya memang cinta itu harus dicari, tapi Aleta wanita mah, dan Aleta memutuskan untuk menunggu jodoh Aleta datang dengan sendirinya, karena Tuhan yang lebih tahu, mana yang terbaik untuk Aleta dan mana yang tidak, semua kehidupan kita di dunia, sudah tertulis di lauhul mahfudz bahkan sebelum terlahir ke dunia, maafin Aleta kalau Aleta selalu mengecewakan mamah" ucap Aleta meneteskan air matanya.
"Tidak nak, mamah yang salah, mamah terlalu mementingkan harta dan mengesampingkan kebahagiaan kamu, mulai sekarang mamah berjanji, mamah tidak akan memaksa kamu untuk menikah dengan pria pilihan mamah, mulai sekarang, kamu yang akan memilih calon suami mu sendiri, dan tugas mamah hanya mendukungnya saja untuk kebahagian kamu, sebenarnya mamah hanya takut, jodoh kamu nanti seperti papah kamu, papah kamu meninggalkan mamah saat kita masih miskin nak, papah kamu menikah dengan wanita kaya raya dan meninggalkan mamah begitu saja, jadi mamah berfikir jika lebih baik kamu menikah dengan pria kaya, daripada nantinya pria itu hanya mencintai harta kamu dan bukan mencintai kamu" ucap ibunya meneteskan air matanya.
"Apa dengan menikah dengan laki-laki kaya, itu bisa menjamin jika ia mencintai Aleta dengan tulus dan tanpa memandang harta?, Aleta rasa tidak mah, harta bisa mengubah sifat seseorang menjadi serakah, walaupun nantinya sesuatu yang buruk akan terjadi pada Aleta, itu bukan berarti semuanya menyiksa, karena segala sesuatu pasti akan ada hikmahnya, selalu ada hikmah yang di dapat dari setiap kehidupan yang kita jalani, Aleta hanya mau menunggu seorang pria yang memang tertulis di lauhul mahfudz Aleta, Aleta tidak mau mencarinya mah, karena Aleta selalu gagal menemukan pria tulus jika mencarikan sendiri" ucap Aleta meneteskan air matanya.
"Semoga jodoh kamu adalah laki-laki yang baik ya nak" ucap ibunya meneteskan air mata sembari tersenyum.
"Aamiin" ucap Aleta tersenyum dan meneteskan air matanya.
"Ya sudah ayok kita pulang nak" ucap ibunya tersenyum merangkul pinggang Aleta.
"Iya mah" ucap Aleta tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
LISA🌟
Akhirnya Kinara sama Alderts cerai juga tapi kasian Kinara belum tau kalo lakinya buaya darat 🥺😭
2022-07-16
1