Setelah beberapa jam perjalanan udara, Grizelle dan Andre akhirnya tiba di Thailand.
Mereka langsung menuju ke tempat yang Andre katakan tak jauh dari Chulalongkorn University, universitas tempat Grizelle melanjutkan pendidikannya.
Beralih ke kediaman Hasan, kini Hasan tengah memikirkan kecantikan wajah Fredericka yang berhasil menghipnotis dirinya dan melabuhkan hatinya ke tepian cinta Fredericka.
Hasan masih mengingat seluruh percakapannya saat bertemu dengan Fredericka.
''Oh ya siapa namamu?'' tanya Hasan sambil mengulurkan tangannya.
''Saya Fredericka'' ucap Fredericka mengulurkan tangannya sebagai balasan atas uluran tangan Hasan.
"Aku Hasan, senang bertemu denganmu" ucap Hasan tersenyum.
Fredericka pun terkejut, dia bertemu dengan seorang pria yang memiliki nama yang sama dengan mantan terakhirnya.
''Hei kamu kenapa?'' tanya Hasan saat melihat Fredericka kaget dan membeku.
''Tidak apa-apa, aku pulang ya, terima kasih sudah membantu ku" ucap Fredericka tersenyum.
"Ya, sama-sama" ucap Hasan sambil tersenyum.
''Fre tunggu" panggil Hasan.
''Ada apa?" tanya Fredericka.
''Boleh saya minta nomor WhatsApp kamu? kalau gak boleh juga gak apa-apa kok" ucap Hasan tersipu malu.
''Ya, 0858-***-****" ucap Fredericka memberikan nomor WhatsApp dia pada Hasan.
''Oh oke terima kasih" ucap Hasan tersenyum.
''Iya sama-sama" ucap Fredericka tersenyum.
''Mau saya antarkan pulang?" tanya Hasan.
''Tidak perlu rumah ku di sebelah rumah sakit in" ucap Fredericka menggelengkan kepalanya.
''Oh begitu, kapan-kapan aku boleh main ke rumahmu gak?" tanya Hasan.
"Iya tentu" ucap Fredericka tersenyum.
"Oke" ucap Hasan.
''Assalamualaikum" ucap Fredericka tersenyum.
''Wa'alaikumsalam" ucap Hasan.
Hasan mengingat saat ia mengendarai sepeda motor dan tidak sengaja menabrak Fredericka yang tengah berbincang dengan teman-temannya.
Hasan teringat saat ia membawa Fredericka ke rumah sakit. Senyuman lesung pipi Fredericka berhasil membuka pintu hati Hasan. Hasan tersenyum saat mengingat senyum manis Fredericka.
Hasan teringat jika Fredericka memberikan nomor WhatsApp miliknya padanya.
Hasan membuka ponselnya dan mencari nomor WhatsApp Fredericka. Hasan tersenyum walaupun hanya menatap nomor WhatsApp Fredericka. Hasan ingin menghubungi Fredericka, namun ia menghentikannya.
"Aku memang jatuh cinta kepadanya, namun aku juga tidak bisa menyia-nyiakan Aleta, Aleta sama seperti tambang berlian yang sangat sulit untuk di sia-siakan, dan kamu Fredericka seperti gula yang sangat manis, hingga kemanisan wajah dan senyuman mu itu mampu membuka pintu hatiku, aku mencintai mu, namun aku membutuhkan harta Aleta, tunggulah sebentar sayang, aku berjanji akan datang lagi menemui mu, tapi setelah aku menjadi suami dari tambang berlian hidup yang bernama Aleta, cinta dan harta sama pentingnya untuk ku, namun untuk apa cinta jika tidak ada harta?, untuk saat ini, aku lebih memilih harta terlebih dahulu daripada cinta, karena ada harta, pasti ada cinta, aku yakin, jika nanti aku sudah menjadi orang kaya raya dengan harta Aleta, kamu pasti akan mencintai ku, karena tidak ada satupun wanita yang tahan dengan uang, aku yakin kamu tipe wanita seperti itu sayang, karena semuanya butuh uang, tapi sepertinya kamu orang kaya raya ya Fredericka?, kulit mu sangat putih, mulus, sama seperti kulit Aleta, namun Aleta sudah sangat jelas di depan mata dengan semua kekayaannya, jadi aku lebih memilih Aleta daripada kamu sayang, maafkan aku Frederika" ucap Hasan sembari menatap foto profil di WhatsApp Fredericka dan mengusapnya.
"Ku akui, aku cukup penasaran dengannya, apa aku harus mencari tahu siapa dia sebenarnya?, sepertinya iya, tapi aku harus cari dia kemana?, jika aku menghubungi dia, nanti niat awal ku untuk mendapatkan harta Aleta gagal dong?, dan berarti kerjasama ku dengan Andre juga telah aku langgar dong?, tidak, aku tidak boleh menghubungi dia, hm, waktu itu dia bilang kalau rumah dia dekat dari rumah sakit itu kan?, apa aku ke rumah sakit itu aja ya?, kali aja ketemu dia di jalan, hm, ya udah deh, titik tengahnya memang aku harus ke rumah sakit itu lagi untuk mencarinya, walaupun aku juga gak yakin sih bakal ketemu dia lagi di rumah sakit itu, tapi gak ada salahnya mencoba kan?, Fredericka, I'm coming baby" ucap Hasan tersenyum menatap ke atas.
Hasan pun langsung pergi ke rumah sakit tempat ia membawa Fredericka.
Di perjalanan, ia bertemu dengan Fredericka, dengan segera Hasan pun bersembunyi dibalik pohon, agar Fredericka tidak menyadari keberadaannya disana.
"Eh itu kan Fredericka" ucap Hasan yang langsung pergi bersembunyi di balik pohon.
Ketika Fredericka sudah lebih jauh dari keberadaannya, Hasan pun mengikuti Fredericka yang habis mengajarkan Sarah dan hendak kembali ke rumahnya.
Fredericka berhenti di sebuah rumah yang sangat mewah layaknya istana. Fredericka membunyikan bel rumah itu, satu orang pria berseragam hitam membukakan pintu untuknya.
"Nona, silakan masuk non" ucap pria itu tersenyum.
"Makasih ya pak, aku tadi lupa bawa kartunya soalnya" ucap Fredericka.
"Iya non sama-sama" ucap pria itu tersenyum.
Setelah Fredericka masuk, pria itu menutup dan mengunci kembali pintu pagar rumahnya.
"What?, itu rumahnya?, beneran rumahnya?, dia jalan kaki, tapi rumahnya semewah itu, tidak mungkin jika rumah semewah itu tidak memiliki mobil mewah, lantas mengapa ia rela panas-panasan untuk berjalan kaki?, rumahnya sangat mewah seperti istana, rumah yang bahkan besarnya mirip dengan rumah Aleta, haduh, pilih siapa nih gw?, kalau gw Fredericka emang gw gak akan rugi, karena dia kaya raya, tapi di sisi lain kalau gw pilih Fredericka, perjanjian gw sama Andre nanti gimana?, tahan San, tahan, kuras harta Aleta terlebih dahulu, kemudian ambil harta Fredericka, jadi antara menepati janji, harta dan hati tidak ada yang dikecewakan sama sekali, aku berjanji akan datang lagi nanti untuk menemui mu, bukan sepenuhnya untuk bersama dengan mu, tapi untuk menikmati harta kekayaan mu itu, gw harus dapatkan info lebih nih tentang Fredericka, biar gw tahu silsilah keluarganya, kehidupannya, seperti apa lingkungan sekitarnya, biasanya wanita kaya circle nya juga pasti orang kaya, iya kan?, kalau gw tahu siapa aja circle dia, gw bisa bertambah kaya, dan bisa-bisa nanti gw bisa menggeser posisi Andre sebagai orang pertama di dunia" ucap Hasan menyeringai sembari masih terus menatap mewahnya rumah Fredericka.
"Hm, Andre, suatu saat nanti, gw pasti akan bisa menggeserkan posisi lu itu, dan bahkan membeli semua kehidupan lu, tidak ada yang tidak mungkin jika memiliki banyak uang, sekarang lu bisa menyombongkan diri lu itu, tapi tunggu saja nanti, gw akan mendapatkan hati para wanita kaya dan menikahinya, agar semua asetnya jatuh ke tangan gw, setelah semua asetnya jatuh ke tangan gw, gw akan menyingkirkan wanita itu layaknya sampah yang tidak ada harganya, sama seperti membersihkan debu di lantai, gw akan memperlakukan mereka seperti itu, tunggu saja" ucap Hasan tersenyum dan langsung pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
LISA🌟
Kalo sma Sisca Kohl kira-kira lebih sultan siapa ya🤔
2022-07-16
1