Edgar sudah tidak bisa menahan amarah Marcello karena dia belum menemukan keberadaan gadis pencuri. Sudah lebih dari 2 minggu waktu seorang marcello menunggu kabar dari pencarian gadis misterius itu. Tapi tangan kananya belum juga menemukannya.
“Kamu sangat payah bahkan sudah 2 minggu lebih. Satu informasi saja kamu tidak dapatkan. Apakah kamu harus aku gantikan Edgar?” tanya marcello pada sahabatnya sekaligus tangan kananya.
Marcello sudah sangat kesal karena harus menunggu 2 minggu. Tapi selam itu kabar tidak kunjung datang. Sebenarnya sesulit itukan mencari seorang gadis pencuri.
“Aku tunggu hingga besok siang. Sekarang aku pulang sendiri. Kamu gunakan mobil kantor saja.” Ucap Marcello berjalan ke dalam ruang pribadinya.
Hari ini dia ada janji dengan kedua orang tuanya untuk acara makan malam. Walaupun marcello merasa sangat malas untuk ikut. Tapi momnya akan marah jika dia tidak datang di acara makan malam ini.
Seperti biasa momnya berniat untuk menjodohkannya dengan salah satu anaknnya. Tapi marcello sama sekali tidak tertarik dengan kaum hawa yang menurutnya sangat merepotkan. Rasanya dia lebih baik melajang hingga akhir hidupnya dibandingkan berurusan dengan kaum wanita.
“Sial, kenapa pejodohan tidak pernah selesai.” Umpat marcello dengan kesal saat sudah mengganti pakain formalnya dengan semi formal.
Penampilannya sangat menawan dengan wajah tegasnya mata biru terang dan rambut coklatnya. Rahangnya yang tegas membuat ketampannya bertambah. Tidak lupa bentuk badan yang selalu dijaganya.
Marcello adalah pria sempurna yang lahir dengan ketampanan bak dewa yunani dan keluarga yang bergelimang harta. Tidak sampai di situ saja dia juga memiliki kepintaran yang diatas rata-rata. Hanya satu yang kurang adalah seorang wanita yang menemaninya.
Marcello keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan. Tidak membutuhkan waktu lama lift berdenting dan Marcello sudah berada di lantai bawah tempat mobil sport keluaran terbarunya terparkir.
Bukan hal sulit untuk Marcello mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Kekayaannya saja bisa membeli satu negara belum lagi pendapatannya dari dunia mafia yang lebih besar dari penghasilannya sebagai seorang CEO.
Sebuah pesan masuk membuat marcello mengurungkan niatnya untuk melajukan mobilnya. Ternyata itu pesan dari sang ibu. Bukan hal penting tapi sedikit berbahaya jika tidak dituruti pikirnya.
Ibu marcello adalah wanita yang sangat menyangi anaknya. Lembut dan ramah adalah karakter sang ibu. Tapi ibu marcello bisa berubah jika marah. Dia bisa menjadi singat yang menyeramkan.
Sebenarnya Marcello tidak terlalu takut pada sang ibu. Hanya saja dia tidak ingin membuat ibunya sakit karena dirinya. Karena itu Marcello selalu mengikuti setiap perjodoh yang diatur oleh sang ibu walaupun akhirnya dia selalu menolak wanita yang dijodohkannya.
Mom
[bawalah sebuket bunga, kamu bisa membelinya di Layra Flowers. Toko itu berada beberapa blok dari tempat janji kita.]
Setelah membaca pesan sang ibu, Marcello melajukan mobil dengan kecepatan sedang membelah malam yang tidak begitu sepi maupun padat.Tidak membutuhkan waktu lama mobilnya berhenti di sebuah toko bunga yang disarankan sang ibu.
Dia turun dan masuk ke dalam toko bunga yang terlihat ramai. Apalagi di depan seorang florist yang sedang merangkai bunga berbaris beberapa pria yang menunggu buatan bunga wanita itu.
Tanpa sadar Marcello ikut berbaris pada antrian itu. Padahal Lyra saat itu tidak sedang melayani pelanggan karena seluruh pelanggan ingin dibuatkan oleh Auri. Tentu saja itu hanya modus yang di buat oleh para pria yang mengagumi sang sahabat.
Anehnya marcello yang biasanya tidak suka mengantri dan menunggu malah dengan senang hati menanti bagiannya. Saat dia menunggu satu orang pria di hadapannya. Secara tidak sengaja mendengarkan perbincangan antara florist dengan pelanggannya. Marcello sangat paham kalau wanita yang menjadi florist itu sangat terganggu dengan pelanggannya.
“Apakah anda sudah memiliki kekasih?”
“Untuk anda apa tahu.” Jawab Auri yang masih fokus merangkai bunga. Tangannya sangat lincah dalam menyusun setiap bunga menjadi sebuah buket cantik.
“Kalau anda belum memiliki kekasih maukah anda menjadi kekasih saya.”
“Maaf tuan anda memesan buket ini untuk kekasih anda bukan? Jadi ambil dan berikan pada kekasih anda.” Ucap Auri dengan nada dingin.
Anehnya pelanggan itu tidak marah dengan jawaban Auri. Pria itu pergi ke kasir dengan senyum yang merekah. Bahkan Marcello saja merasa aneh dengan pria itu.
Apa pria itu gila, jelas-jelas wanita itu menolaknya
“Ada yang bisa saya bantu tuan?”
“Buatkan aku satu buket bunga kamu tentu saja bungannya.” Ucap marcello.
“Baik, tuan bisa tunggu sebentar akan saya buatkan.” Ucap Auri sebelum meninggalkan Marcello untuk mengambil beberapa tangkai bunga untuk membuat satu buket bunga.
Saat itu marcello sadar kalau wanita di depannya adalah gadis yang selama ini dicarinya. Ternyata keberuntungan sedang memihaknya. Tapi marcello tidak berniat membawa Auri sekarang.
“Aku menemukanmu mainanku. Ternyata selama ini kamu berada di sini.” Ucap Marcello yang tanpa sadar tersenyum.
Walaupun saat ini marcello menggunakan kaca mata hitam yang menutupi mata birunya yang indah. Tapi ketampanannya masih terlihat jelas oleh orang-orang di toko itu. Bahkan Lyra dan Mahlika terpesona pada marcello saat tersenyum.
Hanya ada satu orang yang tidak terpengaruh oleh pesona Marcello. Orang itu yang sedang asik merangkai bunga untuk pelanggannya. Melihat wajah marcello saja tidak saat dia berbincang dengan marcello dia malah asik dengan memotong beberapa kertas untuk rangkaian pelanggannya.
Hal itu yang membuat Auri tidak sadar kalau marcello yang ditemuinya saat menjalankannya misinya berada di hadapannya. Mungkin kalau Auri tahu wanita itu sudah kabur dan menyembunyikan dirinya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk Auri menyelesaikan satu buket bunga. Diberikannya buket bunga pada marcello tanpa melihat wajah sang pelanggannya.
“Silahkan anda bayar di kasir.” Ucap Auri pada Marcello. Untuk kedua kalinya pria itu tersenyum kembali. Melihat sikap dingin Auri padanya.
“Mainanku memang selalu menarik. Bahkan dia sama sekali tidak melihat wajahku. Kita lihat reaksi apa yang kamu berikan saat bertemu denganku. Sekarang aku akan biarkan kamu untuk menikamti udara bebas sebelum tidak ada lagi kesempatan untuk menikmatinya.” Ucap Marcello dalam hati saat berjalan keluar dari toko bunga milik Lyra.
Dia letakan bunga di kursi sampingnya. Dia langsung menghubungi tangan kanannya. Panggilannya langsung diangkat oleh Edgar.
“Aku sudah menemukannya. Kamu cari tahu tentang gadis bernaam Auri di toko bungan Lyra. “ ucap marcello. Setelah pria itu langsung menutup panggilannya.
Dia belum melajutkan mobilnya menatap sebentar targetnya yang berada di dalam toko bunga. Sekarang dia tahu nama mainan yang sangat pintar dalam bersembunyi.
“Auri kamu adalah mainanku yang paling menarik untuk saat ini.” Ucap Marcello sebelum mobilnya meninggalkan toko bunga Lyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Lady El
auri adalah mainan baru❌
auri adalah calon isteri ✔️
2022-04-16
1