Chapter 20: Menemukanmu

Edgar sudah tidak bisa menahan amarah Marcello karena dia belum menemukan keberadaan gadis pencuri. Sudah lebih dari 2 minggu waktu seorang marcello menunggu kabar dari pencarian gadis misterius itu. Tapi tangan kananya belum juga menemukannya.

“Kamu sangat payah bahkan sudah 2 minggu lebih. Satu informasi saja kamu tidak dapatkan. Apakah kamu harus aku gantikan Edgar?” tanya marcello pada sahabatnya sekaligus tangan kananya.

Marcello sudah sangat kesal karena harus menunggu 2 minggu. Tapi selam itu kabar tidak kunjung datang. Sebenarnya sesulit itukan mencari seorang gadis pencuri.

“Aku tunggu hingga besok siang. Sekarang aku pulang sendiri. Kamu gunakan mobil kantor saja.” Ucap Marcello berjalan ke dalam ruang pribadinya.

Hari ini dia ada janji dengan kedua orang tuanya untuk acara makan malam. Walaupun marcello merasa sangat malas untuk ikut. Tapi momnya akan marah jika dia tidak datang di acara makan malam ini.

Seperti biasa momnya berniat untuk menjodohkannya dengan salah satu anaknnya. Tapi marcello sama sekali tidak tertarik dengan kaum hawa yang menurutnya sangat merepotkan. Rasanya dia lebih baik melajang hingga akhir hidupnya dibandingkan berurusan dengan kaum wanita.

“Sial, kenapa pejodohan tidak pernah selesai.” Umpat marcello dengan kesal saat sudah mengganti pakain formalnya dengan semi formal.

Penampilannya sangat menawan dengan wajah tegasnya mata biru terang dan rambut coklatnya. Rahangnya yang tegas membuat ketampannya bertambah. Tidak lupa bentuk badan yang selalu dijaganya.

Marcello adalah pria sempurna yang lahir dengan ketampanan bak dewa yunani dan keluarga yang bergelimang harta. Tidak sampai di situ saja dia juga memiliki kepintaran yang diatas rata-rata. Hanya satu yang kurang adalah seorang wanita yang menemaninya.

Marcello keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan. Tidak membutuhkan waktu lama lift berdenting dan Marcello sudah berada di lantai bawah tempat mobil sport keluaran terbarunya terparkir.

Bukan hal sulit untuk Marcello mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Kekayaannya saja bisa membeli satu negara belum lagi pendapatannya dari dunia mafia yang lebih besar dari penghasilannya sebagai seorang CEO.

Sebuah pesan masuk membuat marcello mengurungkan niatnya untuk melajukan mobilnya. Ternyata itu pesan dari sang ibu. Bukan hal penting tapi sedikit berbahaya jika tidak dituruti pikirnya.

Ibu marcello adalah wanita yang sangat menyangi anaknya. Lembut dan ramah adalah karakter sang ibu. Tapi ibu marcello bisa berubah jika marah. Dia bisa menjadi singat yang menyeramkan.

Sebenarnya Marcello tidak terlalu takut pada sang ibu. Hanya saja dia tidak ingin membuat ibunya sakit karena dirinya. Karena itu Marcello selalu mengikuti setiap perjodoh yang diatur oleh sang ibu walaupun akhirnya dia selalu menolak wanita yang dijodohkannya.

Mom

[bawalah sebuket bunga, kamu bisa membelinya di Layra Flowers. Toko itu berada beberapa blok dari tempat janji kita.]

Setelah membaca pesan sang ibu, Marcello melajukan mobil dengan kecepatan sedang membelah malam yang tidak begitu sepi maupun padat.Tidak membutuhkan waktu lama mobilnya berhenti di sebuah toko bunga yang disarankan sang ibu.

Dia turun dan masuk ke dalam toko bunga yang terlihat ramai. Apalagi di depan seorang florist yang sedang merangkai bunga berbaris beberapa pria yang menunggu buatan bunga wanita itu.

Tanpa sadar Marcello ikut berbaris pada antrian itu. Padahal Lyra saat itu tidak sedang melayani pelanggan karena seluruh pelanggan ingin dibuatkan oleh Auri. Tentu saja itu hanya modus yang di buat oleh para pria yang mengagumi sang sahabat.

Anehnya marcello yang biasanya tidak suka mengantri dan menunggu malah dengan senang hati menanti bagiannya. Saat dia menunggu satu orang pria di hadapannya. Secara tidak sengaja mendengarkan perbincangan antara florist dengan pelanggannya. Marcello sangat paham kalau wanita yang menjadi florist itu sangat terganggu dengan pelanggannya.

“Apakah anda sudah memiliki kekasih?”

“Untuk anda apa tahu.” Jawab Auri yang masih fokus merangkai bunga. Tangannya sangat lincah dalam menyusun setiap bunga menjadi sebuah buket cantik.

“Kalau anda belum memiliki kekasih maukah anda menjadi kekasih saya.”

“Maaf tuan anda memesan buket ini untuk kekasih anda bukan? Jadi ambil dan berikan pada kekasih anda.” Ucap Auri dengan nada dingin.

Anehnya pelanggan itu tidak marah dengan jawaban Auri. Pria itu pergi ke kasir dengan senyum yang merekah. Bahkan Marcello saja merasa aneh dengan pria itu.

Apa pria itu gila, jelas-jelas wanita itu menolaknya

“Ada yang bisa saya bantu tuan?”

“Buatkan aku satu buket bunga kamu tentu saja bungannya.” Ucap marcello.

“Baik, tuan bisa tunggu sebentar akan saya buatkan.” Ucap Auri sebelum meninggalkan Marcello untuk mengambil beberapa tangkai bunga untuk membuat satu buket bunga.

Saat itu marcello sadar kalau wanita di depannya adalah gadis yang selama ini dicarinya. Ternyata keberuntungan sedang memihaknya. Tapi marcello tidak berniat membawa Auri sekarang.

“Aku menemukanmu mainanku. Ternyata selama ini kamu berada di sini.” Ucap Marcello yang tanpa sadar tersenyum.

Walaupun saat ini marcello menggunakan kaca mata hitam yang menutupi mata birunya yang indah. Tapi ketampanannya masih terlihat jelas oleh orang-orang di toko itu. Bahkan Lyra dan Mahlika terpesona pada marcello saat tersenyum.

Hanya ada satu orang yang tidak terpengaruh oleh pesona Marcello. Orang itu yang sedang asik merangkai bunga untuk pelanggannya. Melihat wajah marcello saja tidak saat dia berbincang dengan marcello dia malah asik dengan memotong beberapa kertas untuk rangkaian pelanggannya.

Hal itu yang membuat Auri tidak sadar kalau marcello yang ditemuinya saat menjalankannya misinya berada di hadapannya. Mungkin kalau Auri tahu wanita itu sudah kabur dan menyembunyikan dirinya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Auri menyelesaikan satu buket bunga. Diberikannya buket bunga pada marcello tanpa melihat wajah sang pelanggannya.

“Silahkan anda bayar di kasir.” Ucap Auri pada Marcello. Untuk kedua kalinya pria itu tersenyum kembali. Melihat sikap dingin Auri padanya.

“Mainanku memang selalu menarik. Bahkan dia sama sekali tidak melihat wajahku. Kita lihat reaksi apa yang kamu berikan saat bertemu denganku. Sekarang aku akan biarkan kamu untuk menikamti udara  bebas sebelum tidak ada lagi kesempatan untuk menikmatinya.” Ucap Marcello dalam hati saat berjalan keluar dari toko bunga milik Lyra.

Dia letakan bunga di kursi sampingnya. Dia langsung menghubungi tangan kanannya. Panggilannya langsung diangkat oleh Edgar.

“Aku sudah menemukannya. Kamu cari tahu tentang gadis bernaam Auri di toko bungan Lyra. “ ucap marcello. Setelah pria itu langsung menutup panggilannya.

Dia belum melajutkan mobilnya menatap sebentar targetnya yang berada di dalam toko bunga. Sekarang dia tahu nama mainan yang sangat pintar dalam bersembunyi.

“Auri kamu adalah mainanku yang paling menarik untuk saat ini.” Ucap Marcello sebelum mobilnya meninggalkan toko bunga Lyra.

Terpopuler

Comments

Lady El

Lady El

auri adalah mainan baru❌
auri adalah calon isteri ✔️

2022-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!