Chapter 6: Hari 2

Auri menghela nafas dengan kasar setelah membaca keseluruh mengenai pacar adik kembarnya. Dia menatap tajam wanita di depannya yang sedang bergetar. Bahkan keringatnya sudah sebesar kacang polong itu.Beberapa kali Mahlika harus menelan rudah saat melihat perubah ekspresi sang sahabat.

“Kamu tahu kesalahanmu apa?” tanya Auri yang menyimpan map di depan mahlika.

Mahlika berdiri seperti murid yang ketahuan kabur dari kelasnya. Bahkan tubuh Mahlika seperti tidak ada kekuatan saat tidak sengaja kedua matanya bertemu. Wajah Auri saat ini sangat tidak enak dilihat. Ternyata julukan orang-orang memang benar. Auri adalah beruang kutub yang bisa kapan saja menerkamnya.

“Aku tidak dapat menemukan wajah pacar Aura.”

“Jadi bagaimana kamu bisa menyatakan kalau pacarnya seorang yang baik.Bahkan kamu tidak memberi tahuku Mahlika.” Ucap Auri dengan nada yang sedikit meningkat.

Sebuah dering membuat suasana yang tadi sempat menegangkan untuk mahlika tiba-tiba kembali seperti semula. Mahlika harus berterima kasih pada orang yang menelepon si beruang es di depannya ini.

“Hallo. Kamu sudah selesai?” tanya Auri pada lawan bicaranya. Mahlika bisa menduga kalau orang itu adalah adik sahabatnya.

Aura sekali lagi kamu menyelamatkan dari amukan kakakmu. Entah dengan apa aku harus membayarmu. Walaupun kamu juga sumber masalah dari kemarahan Auri.

“Baik aku akan menjemputmu. Tunggu di toko Lyra.” Ucap Auri.

Dia memasukkan kembali hpnya kedalam saku jaket. Mengambil helmnya sebelum keluar dia mengeluarkan beberapa kata yang membuat Mahlika terdiam membeku.

“Kamu cari lagi informasi lebih dalam lagi atau kupastikan semua pekerjaanmu hancur hari ini. Kamu tahu tidak sulit membuat seluruh klienmu berpindah padaku.” Ucap Auri sebelum meninggalkan Mahlika yang menatap sahabatnya dengan kekesal sekaligus ketakutan yang datang bersamaan.

“Kenapa dia tidak seperti Aura yang baik dan tidak suka mengancam sih. Orang tuanya makan apa dia di dalam perut hingga Auri bisa semenyebalkan itu.” Umpat mahlika yang sebenarnya masih terdengar oleh Auri yang baru saja masuk.

Setelah pintu lift tertutup, Auri tidak bisa menahan tawanya. Dia sebenarnya tidak mempermasalahkan tentang tugas yang diberikan pada sahabatnya. Hanya saja menyenangkan jika sesekali membuat sahabatnya yang menyusahkan itu ketakutan. Dia selalu membuat susah Auri jika dia sudah dalam keadaan genting seperti tadi.

“Dasar bodoh, rasanya aku ingin membuatnya kembali lagi ketakutan.” Ucap Auri sebelum menjalankan motor membelah jalan kota itu.

Hari sudah hampir sore ternyata. Tidak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat apalagi kemacetan yang membuat waktu berjalan sangat cepat. Auri kembali ke Apartement Aura untuk mengganti motornya dengan mobil. Lalu dia tancap gas menuju toko bungan milik sahabat Aura sekaligus sahabatnya.

Lyra sebenarnya sahabat Auri karena keduanya berasal dari falkutas yang sama saat kuliah. Tapi Lyra mengenal baik Auri seperti Mahlika. Aura juga mengenal sahabat kakaknya yang aneh menurutnya.

Lyra memiliki kesukaan yang sama dengan Aura. Bahkan Auri terkadang berpikir apakah Lyra kembaran adiknya. Karena Aura sama sekali berbeda dengan Auri. Sedangkan Lyra dan Aura hampir memiliki kesukaan dan hobi yang sama.

Lyra sangat menyukai bunga karena itu dia membuka sebuah toko bunga. Aura juga sesekali bekerja di tempat itu. Biasanya Auri kalau sedang di toko Lyra hanya duduk dengan kopi hitam menemaninya melihat Aura dan Lyra yang sedang kerepotan karena banyak pelanggan yang datang memesan buket buatan sang adik.

Buket bungan buatan Aura sangat terkenal di kota ini. Bahkan kata Lyra kalau Aura seperti seorang artis karena kehandalan dalam merangkai bunga. Auri tidak terlalu banyak komentar dengan hobi sang adik. Selama hal itu bisa membuat Aura bahagia dia tidak akan melarangnya. Begitupun pacar Aura yang tidak diketahui Auri.

Tak terasa mobil Auri sampai ke depan toko bunga yang tidak begitu besar hanya saja tempat yang strategis membuat toko itu selalu ramai. Toko bunga milik Lyra hampir tidak pernah sepi tiap hari.

Auri turun dari mobil dengan pakai yang berbeda saat naik motor. Sekarang dia menggunakna celana jeans robek-robek dengan hoodie kebesaran dan sebuah topi yang menutupi rambutnya. Tidak lupa sepatu hitam berlogo ceklish.

Saat dia masuk ke dalam toko itu ternyata Aura sedang melandangi seorang pelanggan. Aura langsung masuk ke dalam toko dan duduk di kursi pojok toko yang memperlihat kegiatan di dalam tempat ini. Kursi yang menjadi tempat favoritenya jika menunggu sang adik bekerja.

Aura dan Lyra berjalan menujunya setelah mengganti tanda open menjadi close. Sepertinya toko ini berniat tutup lebih awal pikir Auri. Lyra langsung memeluk Auri, kakak sahabatnya yang sangat dingin dan menggemaskan ini apalagi kalau sedang kesal.

“Sudah lama kita tidak berjumpa, kenapa kamu baru datang kesini. Pasti kamu mengunjungi si mahlika itu bukan?” tanya Lyra setelah melepaskan pelukan mereka.

Hubungan Mahlika dan Lyra tidak begitu baik. Lebih tepatnya Mahlika beberapa kali membuat Lyra kesal. Sahabatnya jika berkunjung di tempat ini selalu belum mandi dan membuat toko berbau tidak sedap. Memang Mahlika anak yang tidak tahu diri dan sangat menyebalkan.

“Kamu tahu dia melakukan yang sebenarnya tidak bisa dirinya selesaikan.”

“Ya anak itu memang lebih banyak merepotkan dibandingkan membantu kita.” Ucap Lyra yang sudah duduk di depan Auri sedangkan Aura duduk di samping kembarannya.

“Jadi kenapa kamu menutup toko ini sangat cepat?” tanya Auri yang sedikit aneh dengan Lyra. Biasanya sahabat adiknya itu selalu menutup toko jam 8/9 malam. Tapi sekarang baru saja jam 5 sore.

“Apakah kamu tidak berniat mengajakku main bersama? Kamu memang jahat Auri.”

Auri menatap kembarannya. Karena dia tidak diberitahu kalau Lyra akan ikut main hari ini. Adiknya memang selalu tidak mengabari dulu jika keadaanya seperti ini. Sebenarnya dia tidak mempermasalahkan kalau Lyra ingin ikut. Tapi kata-kata tadikan sempat saja menyinggu Lyra.

“Aku tidak masalah kamu ikut. Hanya saja Aura tidak mengatakannya kalau kamu ikut. Jadi hari ini kita akan kemana?” tanya Auri pada kedua wanita yang memiliki ketertarikan sama. Tentu saja kalau Auri yang suruh memilih tempat tujuan mereka pasti saja kedua wanita ini tidak akan menyetujuinya.

“Bagaimana kalau kita ke Cinema drive in. Aku sangat ingin menonton film yang baru saja keluar bulan ini.” Ucap Aura yang langsung disetujui oleh Lyra. Sedangkan Auri pasti akan ikut kemanapun tujuan sang adik.

“Ya sudah kita ajak si mahlika juga.” Ucap Auri yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari kedua wanita itu.

“Kenapa?”

“Tidak dia akan menghancurkan acara nonton kita. Kamu tidak lupa terakhir kali dia akan mengeluarkan komentarnya sepanjang film. Ditambah anak sialan itu akan membeberkan jalur cerita karena dia sudah menonton film itu. Dia suka menghack salah satu perusahaan cinema hanya untuk membuat kita kesal. “ ucap Lyra yang dianggukan oleh Aura.

“Si anak nakal itu ternyata masih membuat masalah. Awas kalau dia memanggilku karena membuat kesalahan.” Ucap Auri.

“haachm. Pasti ada yang sedang membicarakanku.” Ucap Mahlika yang sedang asik menonton film yang baru saja dirinya curi dari sebuah perusahaan cinema.

Auri, Aura dan Lyra akhirnya pergi tanpa Mahlika. Setelah dari acara nonton ketiganya pergi ke tempat yang diusulkan Aura dan Lyra. Tanpa sadar selama satu malam itu Auri selalu tertawa dan tersenyum.

Terpopuler

Comments

zuyoka

zuyoka

astaga...,

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!