Chapter 10: Awal

Lyra turun telebih daru di toko bunga yang sekaligus tempat tinggal selama di negara ini. Sedangkan auri dan Mahlika menjalankan mobilnya menuju apartement mahlika. Auri memang tidak berniat kembali ke apartemt sang adik. Rasanya terlalu banyak kenangan yang akan membuat Auri kembali bersedih jika berada di sana.

“Kamu benar tidak ingin ke apartement Aura terlebih dahulu?” tanya mahlika yang sedang duduk di kursi belakang setir.

“Aku belum siap untuk pergi ke tempat itu.” Ucap Auri yang masih menatap pemandangan di luar dari jendela mobilnya. Mahlika kembali memfokuskan tatapannya ke depan. Rasanya sedikit aneh berbincang dengan Auri. Walaupun dari dulu memang wanita di sampingnya sedikit berbicara. Tapi sekarang Auri semakin sedikit di tambah kondisi yang masih merasakan sedih.

Mobil mahlika memasuki parkiran mobil apartementnya. Auri keluar dari mobil. Langsung mengambil kopernya dari bagasi dan berjalan menuju lift. Bahkan dia tidak memperdulikan mahlika yang belum keluar dari mobil.

“kamu tidak berniat masuk ke rumahmu sendiri mahlika?” tanya Auri yang sedang menunggu lift terbuka. Mahlika segera keluar dari mobilnya dan menyusul Auri.

“Aku sudah menyiapkan ruangan untukmu di lantai 3. Kamu bisa menggunaknnya.”

“Lalu barang-barangmu di lantai 3 kemanakan?” tanya Auri yang menatap mahlika. Tapi keduanya terhenti saat pintu lift terbuka. Auri masuk terlebih dahulu.

“Barang itu sudah aku urus. Aku sudah membuat ruangan di lantai 4 untuk menyimpan barang-barang itu.”

“Akhirnya kamu merapihkan apartement ini. Rasanya kamu bisa membeli satu bangunan ini juga karenaku bukan?” tanya Auri pada sang sahabat.

“Setidaknya jangan mengungkit hal itu. Aku merasa tidak berguna kalau begitu. Semua pekerjaanku yang upahnya besar kamu pasti membantunya.” Ucap mahlika yang ikut turun di lantai 3.

Auri menatap ruangan di depannya. Ternyata temannya bisa sedikit diandalkan untuk mengurus ruangan ini. Berbeda dengan ruangan milik mahlika yang hanya berisi komputer, beberapa penyimpan databasenya dan dua buah sofa bed. Sedangkan di lantai 3 ini seperti apartement biasa.

Terdapat ruang keluarga yang terdiri sofa dan satu televisi. Sebuah tempat tidur berukurang king size di dalam kamar. Beberapa peralatan masak yang tertata rapih. Selain itu ruang khusus kerja di samping kamarnya Auri. Apartement ini terlihat normal.

“Aku tidak berpikir kamu bisa melakukan semua ini seperti keinginanku.” Ucap Auri yang berjalan menuju sebuah sofa. Mahlika mengikuti sang sahabat dengan wajah kesal. Dia bukan tidak bisa menatap sebuah rumah dengan normal.

Mahlika hanya terlalu malas untuk mengurusnya saja. Karena itu di apartemenya yang berada di lantai 4 itu tidak terlalu banyak barang. Selain itu juga waktunya hanya dihabiskan duduk di depan komputernya, makan dan tidur. Buat apa harus mengatur rumahnya seperti sang sahabat.

“Kamu akan sulit mencari pacar kalau hidupmu seperti itu.” Ucap Auri dengan nada yang mengejek.

“Berhenti mengejekku tentang hal itu. Aku terlalu tergila-gila dengan opa-opa korea dan pria di komik yang aku baca. Sedangkan pria di dunia nyata ini terlalu menyeramkan.” Ucap Mahlika yang menatap pemandangan apartement sang sahabat. Tanpa sadar dia kagum juga dengan penataannya di tempat ini.

“ngomong-ngomong seminggu lalu aku memintamu mencari wajah pacar aura bukan? Kamu sudah menemukannya?”tanya Auri yang sudah menatap wajah sang sahabat.Tapi sekarang mahlika malah mencoba mengalihkan tatapan itu. Dia sadar sebuah kesalahan yang mengantarkannya ke alam baka hari ini.

“pasti kamu belum mencarinya bukan?” tanya Auri dengan suara dinginnya yang membuat mahlika keringat dingin. Bagaimanapun saat sahabatnya seperti ini memberikannya rasa takut akan kematian yang datang di depan matanya.

“kamu selalu tidak bisa mengerjakan tugas dengan benar mahlika.”

“aku sudah mencarinya tapi informasi pria itu tiba-tiba menghilang setelah kematian Aura. Aku juga bingung kenapa hal itu terjadi. Selain itu wajahnya sangat sulit di cari.” Jelas mahlika.

“sudah aku duga kamu akan mengatakan itu mahlika.” Ucap Auri.

Auri sudah tahu hal itu. Karena beberapa hari lalu dia mencoba mencari informasi tentang pacar sang adik yang berinisial Ed. Dia tidak bisa menemukan satu potret wajahpun tentang pria itu.

Aura juga tidak pernah menyimpat potret pria itu di hpnya. Tidak ada satu potret wajah pacar Aura yang tertinggal di apartement. Pria itu bisa menjadi pelaku pembunuhan sang adik. Tapi melihat informasinya yang sangat disembunyikan berarti orang itu memiliki kekuasaan atau dia seseorang yang memiliki bisnis di dunia hitam.

Siapapun yang menjalankan bisnis di dunia hitam pasti menyembunyikan seluruh informasinya. Agar tidak ada satupun orang mengetahui kehidupan sebenarnya dan kehidupan di dunia mafia. Hal itu yang membuat Auri memilih jalan berbahaya ini. Masuk dalam bisni dunia hitam seperti Mahlika.

“Aku sudah mencoba mencarinya tapi tidak ditemukan. Hanya ada dua kemungkinan saja dan kamu salah satu mencari informasi adalah masuk ke dunia hitam dan menjali hubungan dengan para mafia. Agar mendapatkan informasinya bukan.” Ucap Auri.

“Sudah aku duga kamu akan memilih jalan itu. Tenang saja aku sudah mengurusnya untuk itu. Sudah ada beberapa pekerjaan yang mereka tawarkan padamu karena aku. Kamu tahu seberapa terkenal jasaku di dunia mafia.” Ucap mahlika dnegan sombong.

Mahlika memang sudah sejak di bangku kuliah masuk dalam bisnis gelap untuk menjadi seorang informa atau hacker handal. Tapi beberapa kali dia memiliki masalah karena pertahan yang dirinya tembus terlalu sulit. Pada akhirnya mahlika datang ke Auri dan dia yang menyelamatkan nyawa wanita itu.

Bahkan Auri sering mendapatkan pekerjaan dari sang sahabat saat di bangku kuliah. Namanya sangat terkenal di dunia mafia sebagai informa yang sangat terpercaya. Tidak ada tugas yang tidak bisa diselesaikan oleh Auri.

Setelah lulus kuliah dia memilih berhenti dan fokus mengurus peusahaan ayahnya. Dia sadar kakaknya lebih membutuhkannya saat itu. Walaupun uang yang didapatkan Auri lebih sedikit dibandingkan bekerja pada para mafia. Tapi nyawanya selalu terancam. Beruntungnya dulu dia hanya tangan ketiga. Dimana Auri mendapatkan tugas dari mahlika.

“Jadi kapan kita memulai rencana kita. Mahlika?” tanya Auri dengan senyum yang merekah. Bukan hanya untuk mencari pelaku sang adiknya tapi dia merasa adrenalinnya tertantang. Rasanya sudah lama dia tidak melakukan hal yang mempertaruhkan nyawanya.

“Nanti malam kita hanya harus membobor beberapa data base dari sebuah mafia.” Ucap mahlika sambil mengingat tugas yang didapatkannya beberapa jam sebelum kedatangan sang sahabat.

“hanya membobor data base saja?” tanya auri.

“ya untuk pekerjaan pertamamu saja. Untuk pekerjaan yang bisa mendapatkan informasi dari para mafia mungkin kamu harus sedikit membuat onar. Sehingga mereka percaya dengan keahlianmu. Hal itu sudah aku rencanakann. Kamu siap mencuri sebuah barang antik dari kelompok mafia?” tanya mahlika dengan senyum penuh makna.

“Tentu saja, bukankah itu tujuanku. Memancing mereka untuk mendekat dan menggali semua informasi yang bisa aku dapatkan.” Ucap Auri.

Terpopuler

Comments

Normelin Enil

Normelin Enil

masih d sini

2022-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!