Seorang pria sedang tertawa dengan segelas cangkir di sebelah kananya. Dia tidak bisa membayangkan amarah wanita itu saat membuka barang curiannya. Tentu saja dia tidak akan menyimpan barang penting seperti desain baru senjata begitu saja.
Dia sengaja menyimpan di tempat yang tidak akan pada musuh duga. Tempat yang sama sekali tidak ada sistem pengamanan. Karena siapapun tidak akan mengiranya hanya marcello dan Edgar mengentahuinya.
Edgar menatap sebal pada atasan sekaligus sahabatnya. Dia telah selesai diobati oleh dokter keluarga marcello. Dokter itu langsung meninggalkan kediaman Fellardo setelah semua orang yang terluka di rawat olehnya.
Marcello menatap sahabatnya yang mendapatkan luka di perut oleh seorang wanita. Ini adalah kejadian langka untuk anjing gila seperti Edgar. Pria yang sangat handal dalam bertarung dan menggunakan senjata. Selain itu dia juga pintar dalam merakit bom.
Tapi pria itu duduk dengan perban yang menutupi luka di perutnya. Marcello duduk di hadapan sang sahabat. Dia marah sekaligus senang. Marah karena bisa-bisanya tangan kananya dikalahkan oleh seorang gadis kecil. Namun di sisi lain dirinya mendapatkan mainan yang sangat menarik.
Mainan yang sudah dia anggap menjadi miliknya. Tidak akan pernah dia lepaskan hingga rasa bosan pada mainannya. Tidak ada alasan lain untuk mendapatkan wanita yang sudah berani mencuri barangnya. Walaupun barang yang dicuri mungkin akan membuat gadis itu marah.
“Kamu tahu kesalahanmu malam ini?” tanya marcello.
Setelah itu dia meneguk hingga habis alkohol dari gelas yang di pegangnya. Setelah itu gelas yang dipegangnya melayang ke samping Edgar. Tidak sempat melukai pria itu. Gelasnya hancur menjadi serpihan yang tersebar di lantai.
“Saya tahu tuan. Semua kegagalan malam ini adalah kesalahan saya.” Ucap Edgar tapi tidak terlihat rasa takut pada marcello. Hanya rasa kesal karena sudah membuat sahabat sekaligus atasannya marah.
“Kamu ternyata tidak sekuat itu Edgar bahkan kamu mendapatkan luka di perutmu. Dikalahkan oleh seorang wanita pastinya membuat harga diri kamu rusak bukan.” Ucap marcello sambil menghisap rokoknya.
Edgar diam dan tidak berniat untuk menjawab ucapan atasannya. Dia hanya menunggu perintah yang akan dikeluarkan oleh sang ketua mafia. Walaupun Edgar sudah tahu perintahnya berisi penangkapan pada orang yang sudah mengganggu seorang marcello. Pada akhirnya nasib wanita itu berada di tangan atasannya. Tentu saja akan berakhir dengan kematian yang menantinya.
Tapi dugaan Edgar melenceng. Bahkan dia terkejut saat mendengar perintah dari seorang ketua mafia yang paling ditakuti di dunia mafia. Dia tidak pernah membeda-bedakan orang untuk diberikan sebuah hadiah penyiksaan yang membuat seseorang menginginkan kematian datang secepatnya.
Dia terkejut bukan main. Seorang marcello Damon pria yang bahkan berani menyiksa seorang pelayan wanita karena masuk ke dalam kamarnya dan berniat menggodanya. Tapi permintaan gila pria itu membuat akal Edgar tidak bisa memberikan respon apapun.
“Hanya ada satu tugas yang bisa membuatku memaafkan kegagalanmu malam ini untuk mencegah penyusup wanita itu. Bawa wanita itu ke dalam kediaman ini dan pastikan kamu tidak boleh menggunakan kekerasan. Selain itu cari seluruh informasi mengenai wanita itu.Mungkin aku akan sedikit bermain dengan mainan baruku.” Ucap marcello dengan senyum lebarnya yang dia tidak sadari.
Edgar terdiam melihat sikap aneh dari seorang marcello. Cukup perintahnya saja yang membuatnya terkejut. Tidak dengan senyuman yang tiba-tiba muncul dari wajah seorang ketua mafia. Bukan senyuman tipis yang menandakan sesuatu buruk akan terjadi. Tapi senyuman yang menandakan dirinya sedang sangat senang.
“Sekarang kamu bisa kembali ke ruanganku. Ingatlah aku tidak suka menunggu lama.” Peringatan marcello pada Edgar sebelum pria itu meninggalkan ruang kerja milik atasannya.
“Kita lihat apa yang akan kamu tunjukkan nanti mainan baruku.” Ucap marcello sebelum dia mematikan rokoknya dan berjalan menuju pintu yang terhubung dengan kamar tidurnya. Mungkin sekarang dia ingin mengistirahatkan tubuhnya setelah banyak hal yang terjadi pada hari ini.
Tidak ada yang mengetahui saat itu marcello tersenyum saat tidurnya. Padahal pria itu sangat jarang tersenyum sejak kecil. Mungkin kejadian hari ini semestinya di dokumentasikan agar orang-orang tahu seorang marcello bisa tersenyum bahagia.
Edgar tidak menyangka mencari seorang wanita yang berani menyusup rumah ketua mafia akan sesulit ini. Sudah satu minggu dia tidak dapat mendapatkan sedikitpun data mengenai wanita itu. Hanya nama yang sangat terkenal di dunia mafia saja didapatkannya. “Stela sang pencuri cerdik.”Itu adalah sebutan wanita yang sudah berani berurusan dengan marcello.
Pagi ini marcello sudah marah-marah karena mainannya belum juga ditemukan oleh tangan kananya. Padahal yang dicarinya hanya seorang wanita dan pencuri kecil saja. Tapi sang ketua mafia tidak tahu kalau wanita yang diincarnya sangat cerdik dalam menyembunyikan dirinya.
Selain sebagai ketua mafia, marcello juga adalah CEO dari perusahaan Fellardo. Perusahaan milik keluarga Fellardo yang bergerak di berbagai sektor bidang. Perusahaan yang sangat ditakuti dan dihormati di kota ini. Tidak ada satu orangpun di kota ini yang tidak tahu perusahaan Fellardo. Mungkin hanya satu orang tidak tahu yaitu Auri.
Wanita itu memang sangat cuek pada sekitarnya. Bahkan saat mahlika mengatakan kalau targetnya adalah seorang ketua mafia yang berbahaya. Auri tidak terlalu mempermasalahkannya.
Sudah satu minggu dia tidak melakukan pekerjaan berbahayanya. Tentu itu karena permintaan sang sahabat karena takut keberadaan mereka dilacak. Auri tidak terlalu mempermasalahkannya. Rasa kesalnya pada tugas terakhir itu membuatnya mood sangat jelek.
Akhirnya dia menghabiskan satu minggu bekerja di toko bunga milik Lyra. Tentu saja Lyra sangat mendengar sang sahabatnya akan bekerja selama satu minggu full. Biasanya Auri hanya datang 2 kali dalam seminggu.
Setiap Auri bekerja pasti sudah banyak pelanggan yang datang ke toko Lyra. Walaupun pada saat Auri tidak bekerja toko bunga Lyra tidak pernah sepi. Tapi berbeda karena saat Auri ada, antrian panjangpun terjadi hanya untuk satu buket buatan Auri.
Entah itu karena keindahan buket buatan Auri atau karena hal lain. Lyra sudah mengira ada hal lain sehingga para pelanggannya yang kebanyakan adalah seorang pria lajang itu. Hanya ingin membeli bunga untuk bisa melihat Auri. Wanita yang sangat terkenal karena memenangkan lomba rangkai bunga tahun ini.
Wajah Auri yang cantik dan sangat imut membuat para pria lajang dengan senang hati mengantri untuk dapat mendapatkan senyum dingin saat akan memesan satu buket bunga. Lihat saja saat ini Auri harus menahan kesal kerena beberapa pelanggannya meminta no hp atau menanyakan statusnya.
“Selamat datang Lyra flower, ada yang bisa saya bantu.” Ucap Auri dengan senyuman tipis yang sedikit dipaksakan.
“Saya ingin satu buket untuk menyatakan kekaguman saya pada seorang wanita.” Ucap pelanggan Auri.
Auri segera membuatkan buket bunga tanpa banyak berbicara. Rasanya dia ingin segera menyelesaikan semua pesanan tanpa harus berbincang dengan para pelanggannya.
“Bolehkah saya meminta nomer hp nona.” Ucap pelanggan Auri.
“Silahkan anda bayar buket ini di kasir.” Jawab Auri sambil menyodorkan buket bunga yang baru di selesaikan olehnya. S
Pria itu meninggalkan Auri dengan wajah sedih karena belum bisa mendapatkan hal yang diinginkannya. Sedangkan Lyra yang melihat sikap dingin Auri hanya bisa menahan senyum kecil. Dia sudah terbiasa melihat hal itu. Bukan satu hari dua hari hal itu terjadi. Tapi kejadian ini sudah terjadi sejak Auri pertama kali bekerja di toko Lyra. Entah sudah berapa pria yang harus mendapatkan tolakan kejam dari sang sahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments