Chapter 7 : Hari Ulang tahun

Setelah jalan-jalan, Aura langsung masuk kamar dan tidur. Mungkin hari ini cukup melelahkan. Dia harus menyelesaikan kuliah dilanjut bekerja di toko Lyra dan malamnya jalan-jalan di kota ini. Sedangka Auri dia sedang duduk di pantry dengan secangkir kopi menemani.

Dia membuka beberapa email yang masuk ke Hpnya. Ternyata banyak masalah yang terjadi di perusahaan ketika dia pergi. Sebenarnya Auri dan Antara sudah menyadari terjadinya pencurian beberapa data perusahaan. Sebelum Auri terbang ke Amerika, dia sudah menyelesaikan beberapa masalah itu.

Ternyata perusahaan saingannya berulah lagi. Sepertinya bawahannya tidak bisa menghandelnya. Tapi kakaknya tidak mengabari padahal tahu saat ini kondisi sangat genting.

Auri membuang nafas dengan kasar. Dia berdiri dari duduknya dan mengambil laptopnya. Dia memang menyimpan satu laptopnya di apartement untuk digunakan jika situasi seperti ini terjadi. Rasanya tidak ada istirahat setelah dia masuk ke dalam perusahaan keluarganya.

Hanya satu minggu dalam setiap bulan Auri benar-benar bisa merasakan libur. Itupun jika perusahaan berjalan lancar. Seperti masalah hari ini, dia harus bekerja di malam hari untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh bawahannya.

Dia buka laptopnya menyambungkan dengan data base perusahaanya. Kedua tangannya mulai berselancar melakukan penyelamatan beberapa data yang hampir di curi. Dia tidak lupa memberikan balasan pada orang yang berani menyerang perusahan keluargnya.

Tanpa sadar satu jam Auri bekerja di depan laptopnya. Badannya sudah mulai terasa lelah karena harus duduk dalam posisi yang salama satu jam. Akhirnya pekerjaanya selesai, dia menutup laptopnya dan melihat jam yang menggantung di dinding ruang keluarga.

“Ternyata sebentar lagi, Sepertinya aku akan harus menyiapkannya sekarang.” Gumam Auri saat melihat jam menunjukkan jam 11 malam.

Auri berjalan menuju dapur mengambil beberapa bahan untuk membuat kue ulang tahun untuknya dan Aura. Tanpa sadar kue yang dibuatnyapun jadi sesuai yang diharapkannya. Dia kembali melihat jam yang menunjukkan beberapa menit lagi jam 12 malam.

Auri membawa kue ulang tahun ke dalam kamar sang adik. Saat jam menunjukkan waktunya Auri segera membangunkan sang adik. Aura mengucek matanya dan kesadarannya belum sepenuh kembali. Sebelumnya Auri sudah menghubungi keluarganya di Indonesia.

“SELAMAT ULANG TAHUN KEMBARANKU.” Ucap Auri yang membuat Aura tersenyum melihat sebuah kue yang di bawa oleh kakaknya. Padahal mereka lahir di hari yang sama tapi Auri selalu menyiapkan ulangtahun mereka.

“Selamat ulang tahun kembaranku.” Ucap Aura sambil memeluk tubuh saudaranya. Dia selalu bersyukur bisa memiliki kembaran seperi Auri yang sangat menyanginya.

“Selamat ulang tahun kembar.” Ucap ayah, ibu dan kakaknya lewat hp Auri.

“Ayah, ibu , kakak apakabar?” ucap Aura.

“maafkan adikku , kakak tidak bisa merayakan ulang tahun bersama kalian. Ada suatu masalah yang muncul di perusahaan akhir-akhir ini.”

“Ayah dan ibu juga minta maaf tidak bisa pergi ke amerika.”

“Tidak apa-apa kakak, sore nantin aku pastikan Auri kembali di samping kakak.”

“Apa yang kamu bicarakan.”

“Tidak bukan apa-apa, ayah dan ibu tidak perlu bersedih. Aura senang kalian sehat di sana. Semoga kita bisa bertemu secepatnya.”

“Tentu sayang setelah semua masalah selesai kita akan langsung terbang menyusulmu.” Ucap Ibu.

“Ya sudah, kalian bisa tidur lagi. Di sana masih malam bukan.” Ucap kakak Antara sebelum menutup panggilnya.

“Kenapa kakak membuat kue tanpa mengajakku.” Ucap Aura dengan kedua pipinya cemberut karena kesal.

“Sudahlah itu bukan menjadi masalah, kamu terlihat lelah jadi sekarang kita tidur lagi. Kuenya bisa di makan nanti pagi.” Ucap Auri sebelum meninggalkan kamar kembarannya.

Setelah menyimpan kue ke dalam lemari Es. Auri berjalan menuju tempat tidur Aura. Dia melebahkan badannya di samping sang kembaran. Tidak membutuhkan waktu lama, diapun terlelap karena tubuhnya merasa lelah dengan kegiatan satu hari ini.

Pagi-pagi sekali Aura membangunkan Auri. Awalnya Auri sangat sulit untuk bangun karena dia masih mengantuk. Rasanya baru saja dirinya terlelap tapi sang adik sudah membangunkannya.

“Aku masih mengantuk Aura.” Protes Auri yang kembali menggulung tubuhnya di dalam selimut. Tapi bukan Aura yang tidak bisa membangunkan saudara kembarnya. Dengan sekali tarikan selimut yang menutupi tubuh Auri tertarik. Badan Aura mengeser yang membuat Auri terbangun dengan terkejut.

“Aura, kenapa kamu membangunkanku? Ini masih cukup pagi untuk bangun.”

“Lihatlah di luar matahari sudah muncul. Sekarang mandi dan keluar aku sudah buatkan sarapan. “

“Ayolah aku masih mengantuk.”

“Tidak ada alasan, aku tunggu di meja makan ada yang harus kita bicarakan.” Ucap Aura sebelum meninggalkan Auri yang kesal karena diganggu waktu tidurnya.

Auri berjalan menuju kamar mandi dengan tidak bersemangat. Tidak membutuhkan waktu lama, Auri keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar dari sebelumnya. Dia berjalan menuju meja makan yang sudah berisi berbagai macam makanan kesukaanya dan Aura. Sang adik juga juga sudah duduk di kursi dengan fokus ke hpnya.

“Kamu sudah selesai.Ayo kita makan sambil berbincang.” Ucap Aura yang meletakkan sepiring nasi di depan Auri.

“Apa yang kamu ingin bicarakan?”

“Kamu kembali sore ini, aku sudah pesankan tiketnya.”

“Apa kamu gila?” teriak Auri bahkan tanpa sadar dia memukul meja dengan keras yang membuat Aura terkejut. Dia tidak menduga reaksi kembarannya akan seperti ini.

“Aku tahu kamu banyak pekerjaan di perusahaan. Jadi kamu tidak harus menemaniku selama satu minggu di sini. Kakak lebih membutuhkanmu, Jadi kamu bisa kembali hari ini juga.”Ucap Aura dengan santai bahkan dia sama sekali tidak merasa bersalah pada kembarannya. Aura sangat menikmati makanan di depannya.

“Aura aku tidak suka ketika kamu mengaturku seperti ini. Bukankah semua ini sudha perjanjian kita saat kamu memilih kuliah di negara ini.” Ucap Auri yang membuat Aura terdiam.

“Aku tahu Auri, tapi kakak sedang membutuhkanmu saat ini. “

“Kamu juga membutuhkanku.”

“Tidak aku tidak membutuhkanmu.”

“Apa maksudmu Aura?”

“Auri aku tidak berniat mengusirmu, percayalah. Aku tadi pagi melihat pesan yang masuk ke hpmu. Perusahaan sedang membutuhkanmu. Kamu harus kembali secepatnya.” Ucap Aura pada Auri.

“Tapi hari ini adalah ulang tahun kita. Bagaimana bisa kita berpisah untuk hari ini.”

“Auri kita adalah seorang anak kembar yang perasaanya saling berikatan. Aku tahu kamu memikirkan kakak saat ini. Aku juga sama sepertimu. Jadi untuk kali ini kembalilah dan bantu kakak.” Ucap Aura yang sekarang sudah duduk di samping kembarannya. Kedua tangan mereka berpegangan. Aura sangat tahu kalau Auri masih merindukannya.Dia juga sama seperti kembarannya tapi saat ini dia tidak boleh egois. Banyak orang yang sedang yang di pertaruhkan.

“Baiklah, tapi kamu tidak berniat untuk mengenalkan pacarmu padaku.” Ucap Auri yang membuat aura tersipu malu.

Aura memang belum berani menceritakan kekasihnya pada sang kembaran. Dia baru berniat mengenalkan malam ini. Karena pacarnya mengadakan makan malam untuknya dan Auri. Tapi keadaan sepertinya tidak mendukung niatnya.

“Sebenarnya aku berniat mengenalkan dia malam ini. Tapi kita bisa melakukannya lain kali. Masih banyak waktu untuk kamu bisa mengenal pria itu.” Ucap Aura dengan senyum yang mengembang di wajah. Senyum itu menular pada Auri.

“Tentu saja. Itu sebuah janji bukan. Aku menanti bertemu dengan pria yang bisa membuat kembaranku jatuh cinta. “

Keduanya menghabiskan sisa waktu mereka sebelum Auri harus kembali terbang ke indonesia. Aura mengajak Auri ketempat-tempat yang sekarang menjadi tempat kesukaan adiknya itu. Selain itu Aura juga menceritakan pertemuan pertamanya dengan pacarnya. Auri tidak percaya kalau pacar adiknya adalah pria yang menjadi pelanggan rangkaian bunga Auri. Bahkan pria itu sengaja setiap hari memesan bunga hanya untuk bertemu sang pujaan hati.

“hati-hati di jalan kakak. Aku menyayangimu melebihi apapun. Tetaplah hidup dengan senyuman walaupun aku tidak ada di sisimu saat itu. Bukalah hatimu untuk orang lain. Jangan kamu pendam sendiri dan sesekali perlihatkan pada kakak Antara agar dia tidak khawatir padamua.” Ucap Aura saat keduanya berpelukan.

Entah perasaan yang dirasakan Auri saat ini. Rasanya dia ingin membatalkan jadwal penerbangannya. Rasanya dia akan sulit bertemu dengan adik kembarnya. Apalagi kata-kata sang adik membuatnya kembali gundah untuk kembali dan meninggalkan sang adik di malam ulang tahun mereka.

Terpopuler

Comments

Normelin Enil

Normelin Enil

apa yang kamu sembunyikan aura?

2022-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!