Setelah jalan-jalan, Aura langsung masuk kamar dan tidur. Mungkin hari ini cukup melelahkan. Dia harus menyelesaikan kuliah dilanjut bekerja di toko Lyra dan malamnya jalan-jalan di kota ini. Sedangka Auri dia sedang duduk di pantry dengan secangkir kopi menemani.
Dia membuka beberapa email yang masuk ke Hpnya. Ternyata banyak masalah yang terjadi di perusahaan ketika dia pergi. Sebenarnya Auri dan Antara sudah menyadari terjadinya pencurian beberapa data perusahaan. Sebelum Auri terbang ke Amerika, dia sudah menyelesaikan beberapa masalah itu.
Ternyata perusahaan saingannya berulah lagi. Sepertinya bawahannya tidak bisa menghandelnya. Tapi kakaknya tidak mengabari padahal tahu saat ini kondisi sangat genting.
Auri membuang nafas dengan kasar. Dia berdiri dari duduknya dan mengambil laptopnya. Dia memang menyimpan satu laptopnya di apartement untuk digunakan jika situasi seperti ini terjadi. Rasanya tidak ada istirahat setelah dia masuk ke dalam perusahaan keluarganya.
Hanya satu minggu dalam setiap bulan Auri benar-benar bisa merasakan libur. Itupun jika perusahaan berjalan lancar. Seperti masalah hari ini, dia harus bekerja di malam hari untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh bawahannya.
Dia buka laptopnya menyambungkan dengan data base perusahaanya. Kedua tangannya mulai berselancar melakukan penyelamatan beberapa data yang hampir di curi. Dia tidak lupa memberikan balasan pada orang yang berani menyerang perusahan keluargnya.
Tanpa sadar satu jam Auri bekerja di depan laptopnya. Badannya sudah mulai terasa lelah karena harus duduk dalam posisi yang salama satu jam. Akhirnya pekerjaanya selesai, dia menutup laptopnya dan melihat jam yang menggantung di dinding ruang keluarga.
“Ternyata sebentar lagi, Sepertinya aku akan harus menyiapkannya sekarang.” Gumam Auri saat melihat jam menunjukkan jam 11 malam.
Auri berjalan menuju dapur mengambil beberapa bahan untuk membuat kue ulang tahun untuknya dan Aura. Tanpa sadar kue yang dibuatnyapun jadi sesuai yang diharapkannya. Dia kembali melihat jam yang menunjukkan beberapa menit lagi jam 12 malam.
Auri membawa kue ulang tahun ke dalam kamar sang adik. Saat jam menunjukkan waktunya Auri segera membangunkan sang adik. Aura mengucek matanya dan kesadarannya belum sepenuh kembali. Sebelumnya Auri sudah menghubungi keluarganya di Indonesia.
“SELAMAT ULANG TAHUN KEMBARANKU.” Ucap Auri yang membuat Aura tersenyum melihat sebuah kue yang di bawa oleh kakaknya. Padahal mereka lahir di hari yang sama tapi Auri selalu menyiapkan ulangtahun mereka.
“Selamat ulang tahun kembaranku.” Ucap Aura sambil memeluk tubuh saudaranya. Dia selalu bersyukur bisa memiliki kembaran seperi Auri yang sangat menyanginya.
“Selamat ulang tahun kembar.” Ucap ayah, ibu dan kakaknya lewat hp Auri.
“Ayah, ibu , kakak apakabar?” ucap Aura.
“maafkan adikku , kakak tidak bisa merayakan ulang tahun bersama kalian. Ada suatu masalah yang muncul di perusahaan akhir-akhir ini.”
“Ayah dan ibu juga minta maaf tidak bisa pergi ke amerika.”
“Tidak apa-apa kakak, sore nantin aku pastikan Auri kembali di samping kakak.”
“Apa yang kamu bicarakan.”
“Tidak bukan apa-apa, ayah dan ibu tidak perlu bersedih. Aura senang kalian sehat di sana. Semoga kita bisa bertemu secepatnya.”
“Tentu sayang setelah semua masalah selesai kita akan langsung terbang menyusulmu.” Ucap Ibu.
“Ya sudah, kalian bisa tidur lagi. Di sana masih malam bukan.” Ucap kakak Antara sebelum menutup panggilnya.
“Kenapa kakak membuat kue tanpa mengajakku.” Ucap Aura dengan kedua pipinya cemberut karena kesal.
“Sudahlah itu bukan menjadi masalah, kamu terlihat lelah jadi sekarang kita tidur lagi. Kuenya bisa di makan nanti pagi.” Ucap Auri sebelum meninggalkan kamar kembarannya.
Setelah menyimpan kue ke dalam lemari Es. Auri berjalan menuju tempat tidur Aura. Dia melebahkan badannya di samping sang kembaran. Tidak membutuhkan waktu lama, diapun terlelap karena tubuhnya merasa lelah dengan kegiatan satu hari ini.
Pagi-pagi sekali Aura membangunkan Auri. Awalnya Auri sangat sulit untuk bangun karena dia masih mengantuk. Rasanya baru saja dirinya terlelap tapi sang adik sudah membangunkannya.
“Aku masih mengantuk Aura.” Protes Auri yang kembali menggulung tubuhnya di dalam selimut. Tapi bukan Aura yang tidak bisa membangunkan saudara kembarnya. Dengan sekali tarikan selimut yang menutupi tubuh Auri tertarik. Badan Aura mengeser yang membuat Auri terbangun dengan terkejut.
“Aura, kenapa kamu membangunkanku? Ini masih cukup pagi untuk bangun.”
“Lihatlah di luar matahari sudah muncul. Sekarang mandi dan keluar aku sudah buatkan sarapan. “
“Ayolah aku masih mengantuk.”
“Tidak ada alasan, aku tunggu di meja makan ada yang harus kita bicarakan.” Ucap Aura sebelum meninggalkan Auri yang kesal karena diganggu waktu tidurnya.
Auri berjalan menuju kamar mandi dengan tidak bersemangat. Tidak membutuhkan waktu lama, Auri keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar dari sebelumnya. Dia berjalan menuju meja makan yang sudah berisi berbagai macam makanan kesukaanya dan Aura. Sang adik juga juga sudah duduk di kursi dengan fokus ke hpnya.
“Kamu sudah selesai.Ayo kita makan sambil berbincang.” Ucap Aura yang meletakkan sepiring nasi di depan Auri.
“Apa yang kamu ingin bicarakan?”
“Kamu kembali sore ini, aku sudah pesankan tiketnya.”
“Apa kamu gila?” teriak Auri bahkan tanpa sadar dia memukul meja dengan keras yang membuat Aura terkejut. Dia tidak menduga reaksi kembarannya akan seperti ini.
“Aku tahu kamu banyak pekerjaan di perusahaan. Jadi kamu tidak harus menemaniku selama satu minggu di sini. Kakak lebih membutuhkanmu, Jadi kamu bisa kembali hari ini juga.”Ucap Aura dengan santai bahkan dia sama sekali tidak merasa bersalah pada kembarannya. Aura sangat menikmati makanan di depannya.
“Aura aku tidak suka ketika kamu mengaturku seperti ini. Bukankah semua ini sudha perjanjian kita saat kamu memilih kuliah di negara ini.” Ucap Auri yang membuat Aura terdiam.
“Aku tahu Auri, tapi kakak sedang membutuhkanmu saat ini. “
“Kamu juga membutuhkanku.”
“Tidak aku tidak membutuhkanmu.”
“Apa maksudmu Aura?”
“Auri aku tidak berniat mengusirmu, percayalah. Aku tadi pagi melihat pesan yang masuk ke hpmu. Perusahaan sedang membutuhkanmu. Kamu harus kembali secepatnya.” Ucap Aura pada Auri.
“Tapi hari ini adalah ulang tahun kita. Bagaimana bisa kita berpisah untuk hari ini.”
“Auri kita adalah seorang anak kembar yang perasaanya saling berikatan. Aku tahu kamu memikirkan kakak saat ini. Aku juga sama sepertimu. Jadi untuk kali ini kembalilah dan bantu kakak.” Ucap Aura yang sekarang sudah duduk di samping kembarannya. Kedua tangan mereka berpegangan. Aura sangat tahu kalau Auri masih merindukannya.Dia juga sama seperti kembarannya tapi saat ini dia tidak boleh egois. Banyak orang yang sedang yang di pertaruhkan.
“Baiklah, tapi kamu tidak berniat untuk mengenalkan pacarmu padaku.” Ucap Auri yang membuat aura tersipu malu.
Aura memang belum berani menceritakan kekasihnya pada sang kembaran. Dia baru berniat mengenalkan malam ini. Karena pacarnya mengadakan makan malam untuknya dan Auri. Tapi keadaan sepertinya tidak mendukung niatnya.
“Sebenarnya aku berniat mengenalkan dia malam ini. Tapi kita bisa melakukannya lain kali. Masih banyak waktu untuk kamu bisa mengenal pria itu.” Ucap Aura dengan senyum yang mengembang di wajah. Senyum itu menular pada Auri.
“Tentu saja. Itu sebuah janji bukan. Aku menanti bertemu dengan pria yang bisa membuat kembaranku jatuh cinta. “
Keduanya menghabiskan sisa waktu mereka sebelum Auri harus kembali terbang ke indonesia. Aura mengajak Auri ketempat-tempat yang sekarang menjadi tempat kesukaan adiknya itu. Selain itu Aura juga menceritakan pertemuan pertamanya dengan pacarnya. Auri tidak percaya kalau pacar adiknya adalah pria yang menjadi pelanggan rangkaian bunga Auri. Bahkan pria itu sengaja setiap hari memesan bunga hanya untuk bertemu sang pujaan hati.
“hati-hati di jalan kakak. Aku menyayangimu melebihi apapun. Tetaplah hidup dengan senyuman walaupun aku tidak ada di sisimu saat itu. Bukalah hatimu untuk orang lain. Jangan kamu pendam sendiri dan sesekali perlihatkan pada kakak Antara agar dia tidak khawatir padamua.” Ucap Aura saat keduanya berpelukan.
Entah perasaan yang dirasakan Auri saat ini. Rasanya dia ingin membatalkan jadwal penerbangannya. Rasanya dia akan sulit bertemu dengan adik kembarnya. Apalagi kata-kata sang adik membuatnya kembali gundah untuk kembali dan meninggalkan sang adik di malam ulang tahun mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Normelin Enil
apa yang kamu sembunyikan aura?
2022-08-29
0