Satu telah berlalu sejak aura memilih untuk melanjutkan studinya di Amerika. Aura sibuk dengan kegiatannya di kampus dan mengejar impiannya. Sedangkan Auri sibuk dengan pekerjaanya di perusahaan ayahnya.
Auri sengaja menyibukkan harinya agar tidak merindukan saudara kembarnya. Dia jarang berinteraksi dengan orang lain jika tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Setelah pulang kerja, dia selalu masuk ke dalam kamar dan tidak keluar sampai waktu makan malam.
Tidak ada satu orangpun di keluarga Alaksana yang mempermasalahkan kebiasaan Auri. Semua orang bisa memakluminya, Auri memang tidak seterbuka itu di depan kakak maupun kedua orang tuanya.
Mungkin lebih tepatnya Auri tidak ingin kembali membuat keluarganya khawatir dengannya. Dia lebih memilih menjauh agar mereka lupa tentang tragedi 15 tahun lalu. Sayangnya Auri tidak tahu kalau keluarganya semakin merasa bersalah kalau Auri menjauhi mereka.
Kakak Antara seperti Auri, Dia lebih suka menghabiskan waktunya dengan bekerja. Jarang sekali kakaknya itu ikut makan malam. Selalu saja Antara pulang larut malam setelah itu dia juga tidak langsung masuk kamar. Beberapa kali Auri melihat kakaknya sedang bekerja walaupun sudah lewat dari tengah malam.
Hanya satu kali dalam satu bulan seluruh keluarganya berkumpul. Waktu itu adalah saat Auri kembali dari Amerika setelah kunjungan ke Aura. Biasanya saat itu mood Auri sangat baik. Auri yang biasanya jarang berbicara akan banyak berbicara. Dia akan menceritakan kesehariannya bersama dengan Aura. Tentu saja Antara dan kedua orang tuanya senang saat melihat Auri bisa tersenyum bahkan tertawa walaupun hanya terjadi dalam satu kali saja.
Hari ini Auri akan pergi ke amerika untuk menemui adiknya. Seluruh keluarganya mengantar kepergian Auri. Kakak Antara memeluk tubuh adiknya seperti setelah ini dia akan sulit untuk memeluk tubuh adiknya yang sangat dewasa dibandingkan usianya.
“Kamu hati-hati di sana, kalau terjadi apapun langsung lapor pada kakak. Untuk urusan kantor jangan dipikirkan kakak pasti bisa handel.” Ucap kakak saat keduanya berpelukan.
“kaka tenanglah aku hanya pergi satu minggu saja. Aku akan kembali dengan cerita yang menarik seperti biasa. Maaf tahun ini aku dan Auri tidak bisa merayakan ulang tahu bersama kakak dan ayah ibu.” Ucap Auri.
Tahun ini Auri dan Aura hanya akan merayakan ulang tahun mereka di Amerika. Karena Auri harus menyelesaikan beberapa hal untuk tesisnya. Pada akhirnya Auri yang mengalah untuk terbang menyusul sang adik. Sedangkan kakaknya tidak bisa ikut karena ada sedikit masalah di perusahaan. Begitupun ayahnya juga tidak bisa karena membantu sang adik. Sedangkan ibunya tidak bisa meninggalkan ayahnya berhubung suaminya dalam kesehatan yang kurang baik.
“Auri sampaikan pada Aura maaf kita karena tidak bisa merayakan ulang tahun kalian seperti tahun-tahun sebelumnya.” Ucap sang ayah.
“Tenanglah, Aura pasti mengerti hal itu. Auri pergi. Tunggu cerita Auri dan Aura yang ayah, ibu, kakak.” Ucap Auri yang meninggalkan keluarganya karena sebentar lagi pesawatnya akan terbang.
Sebenarnya ada perasaaan tidak nyaman di hati keluarga Auri yang tidak bisa ikut ke amerika tahun ini. Seperti akan terjadi hal buruk pada kedua anak kembar itu. Tapi mereka mencoba untuk menghilangkan perasaan itu. Mungkin itu cuman muncul karena rasa tidak enak pada kedua anak kembar yang harus merayakan ulang tahunnya hanya berdua saja.
Auri turun dengan wajah pucat karena kelelahan. Walaupun dia sudah beberapa kali melakukan penerbangan dari Indonesia ke Amerika. Tapi dia selalu mengalami jetlag. Satu hari di pesawat ditambah kurang tidur karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan agar dapat menghabiskan waktu bersama kembarannya. Tentu itulah bayaran untuk bisa setiap bulan berkunjung menemui sang adik selama satu minggu.
Sebenarnya sudah beberapa kali Aura melarang sang kembaran untuk terlalu sering menemuinya. Aura sangat tahu seberapa sibuk kakak kembarnya ini di pekerjaan. Selain itu Auri selalu akan sakit setelah melakukan penerbangan ke amerika. Mungkin selama satu hari dia hanya menghabiskan waktu untuk tidur karena tubuhnya demam.
“kakak Auri.”
Sekarang Aura sudah tidak mempermasalahkan jika harus memanggil Auri dengan tambahan kakak. Gadis itu mendekati tubuh Auri yang sudah sangat lemah. Bahkan terlihat jelas wajah yang pucat karena kelelahan.
“hai Aura, bagaimana kabarmu?”
“Sekarang bukan waktunya untuk menanyakan kabarku kak, lihatlah tubuhmu demam lagi. Bukankah sudah aku katakan jangan memaksakan dirimu. Kamu selalu seperti ini jika mengunjungiku.” Protes Aura sambil menuntun badan lemah milik Auri ke sebuah taxi yang sudah di pesan oleh Aura sebelumnya.
“Bukan perusahaan ayah sedang ada masalah. Kak harusnya tidak usah pergi ke amerika hanya untuk merayakan ulang tahun kita.” Ucap Auri dengan nada kesalnya.
“Kamu tahu semua omelan itu tidak akan membuatku menghentikan niatku untuk setiap bulan mengunjungimu. Jadi diamlah kepalaku sudah pusing jangan tambah dengan omelanmu itu. Rasanya akhir-akhir ini kamu semakin cerewet saja.” Ucap Auri yang mencoba menghilangkan sakit kepalanya dengan menutup mata sesaat.
Jarak dari bandara ke apartement Aura memang tidak membutuhkan waktu yang lama. Auri ternyata terlelap di dala taxix. Karena itu Auri harus memapah tubuh sang kakak yang terlihat lebih kurus dibandingkan bulan lalu.
“Sepertinya kakak Antara membuatmu sibuk lagi. Rasanya aku ingin segera menyelesaikan kuliahku agar kakak tidak bekerja terlalu keras.” Ucap Aura saat memapah tubuh Auri ke sebuah tempat tidur di dalam Apartement sederhana milik Aura.
Apartement yang hanya memiliki satu ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang tamu. Aura tidak suka tempat yang terlalu besar untuknya. Hal utama yang harus dimiliki dari apartemennya adalah pemandangan dari balkon kamarnya. Pemandangan perkotaan yang terlihat indah dari balkon kamar Aura.
Aura segera merawat kakak kembarnya. Dia tidak ingin sakit kakak semakin parah karena tidak langsung ditangani. Sebuah kain basah disimpannya pada dahi Auri yang sangat panas saat ini.
Auri terbangun saat sebuah cahaya menyilaukan masuk melewati hordeng kamar adiknya. Dia meraba dahinya, sebuah handuk yang tidak lagi basah. Seperti biasa dirinya selalu demam setelah melakukan perjalan selama satu hari setelah bergadang beberapa hari sebelumnya.
“kakak sudah bangun, ayo kita sarapan.” Teriak Auri dari dapur saat mendengar suara pintu terbuka.
“Apakah aku demam lagi?”
“iya, jadi berhenti memaksakan dirimu. Hanya bulan ini saja kamu demam. Bulan depan, sebaiknya kamu tidak usah datang mengunjungiku kalau pekerjaanmu menumpuk.” Protes Aura sambil memberikan semangkuk bubur di depan Auri yang membuat wanita itu cemberut.
“Jangan banyak protes makan saja.”
“aku tidak suka bubur, kenapa kamu malah makan nasi sedangkan aku bubur.” Protes Auri yang terlihat seperti anak kecil yang merajuk. Hanya saat bersama Aura, Auri si gadis dewasa itu menjadi kekanakan.
“ makan atau aku tidak akan saja kok susah amat. Kamu baru saja demam tidak baik kalau langsung makan berat.” Ucap Aura yang menyuapkan satu sendok nasi dengan sebuah sayur sebagai menu pendamping.
Pada akhirnya Auri harus makan bubur walaupun dengan terpaksa. Apalagi menatap tatapan tajam yang dilemparkan oleh Aura. Hanya aura saja yang membuat singa galak seperti Auri tunduk seperti kucing yang mengibaskan ekor pada sang pemiliknya.
“aku akan sibuk seharian ini, jadi kita berjalan-jalan setelah aku pulang dari kampus. Kamu bisa berkunjung ke toko bunga Lyra jika bosan.” Ucap Aura yang baru saja menyelesaikan makannya.
“Kok kamu sibuk sih, aku saja meninggalkan pekerjaanku demi kamu.”
“aku tidak memintanya Auri. Selain itu aku melakukan ini agar bisa menyelesaikan kuliahku secepatnya. “
“Baiklah, hari ini aku berniat bertemu teman kuliahku. Nanti kamu hubungi aku saja kalau sudah selesai. Motor aku sudah di bawa ke sinikan?” tanya Auri.
“Ya kemarin baru selesai di perbaikin, tapi saat kita pergi pakai mobil ya jangan pakai motormu itu. Sangat tidak nyaman.”
“iya”
“ya sudah aku pergi dulu.” Ucap Aura meninggalkan Auri yang masih makan bubur. Dia tidak bisa makan bubur dengan sangat cepat. Setelah kepergian kembarannya segera dibuangnya bubur itu ke tong sampah. Dia lebih baik membeli makan di luar saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Normelin Enil
masih lanjut
2022-08-29
0
Fitlin Maylee
wahh mantap cerita nya
2022-04-26
0
zuyoka
hmmm
2022-04-04
1