Chapter 2:Auri diculik

Auri tersadar saat sudah berada di tempat yang kumuh dengan berbagai balok kayu yang berserakan di sekitanya. Dia juga merasakan kedua tanganya terikan dan kakinya juga.

Dia melihat keadaanya yang sangat gelap. Auri ingin menangis saat ini karena rasa takut. Bahkan beberapa kali dia memanggil nama ayahnya dan kakaknya. Dia takut jika ada yang berbuat jahat padanya.

Hinggat tiba-tiba seorang pria dewasa masuk kedalam tempat penyekapan. Saat itu air mata Auri juga mengering. Dia sadar kalau tidak boleh memperlihatkan kelemahannya. Walaupun Auri masih kecil tapi di sangat dewasa dan cerdik.

Dia hanya menatap tajam pria yang datang dengan senyum mengejek Auri. Orang dewasa itu sekarang berdiri di depannya dengan sebuah pisau kecil di tangan kanan. Tanpa sadar tubuhnya begetar membayangkan benda tajam itu melukainya. Tapi auri mencoba mengontrol tubuhnya agat pria dewasa itu tidak tahu kalau dirinya sedang ketakutan.

“wah kamu sangat cantik juga yang adik.” Ucap pria dewasa itu dengan tangannya mengelus pipi auri. Tapi Auri langsung menepis tangan itu dengan menjauhkan kepalanya dari tangan itu.

“Kamu masih kecil tapi sudah sangat arogan ya.”

Auri tidak berniat menjawab ucapan pria itu. Sekarang yang harus dirinya pikirkan adalah cara untuk menyelamatkan dirinya. Dia harus berpikir bagaimana melepaskan ikatan ini dan keluar dengan selamat.

“Apakah kamu masih tetap arogan saat pisau ini menggores tubuhmu adik keci. Melihat wajah aroganmu itu rasanya aku ingin mendengarkan jeritanmu.” Ucap pria dewasa itu.

Pisau itu menggores tangan kanan dan kiri Auri. Tidak bisa menjerit karena rasanya sangat sakit. Auri tidak pernah mendapatkan luka sebelumnya.

“aaaaaaaaaakh sakit, jangan lukain sakit.” Ucap Auri tapi suaranya tidak terdengar jelas karena mulutnya di tutup dengan sebuah kain.

Bahkan air mata Auri tidak bisa ditahan saat pisau itu terus menerus menggores bagian tubuhnya. Sangat sakit rasanya. Dia tidak kuat merasakan ini terus.

“Ayah, kakak aura ,mama . auri takut. Tolong auri. Auri gak mau mati di sini.” Ucap auri dalam hati.

“Hey apa yang kamu lakukan.” Ucap pria dewasa yang lain baru saja muncul.

“aku hanya memberikan sedikit penyiksaan. Pada anak kecil kaya ini. Dia sangat arogan.” Ucap pria yang tadi menggoreskan tubuh Auri dengan pisau kecilnya.

“Berhenti melakukan itu. Bos akan marah jika kamu melakukannya. Kita hanya harus menahannya hingga bos mengabari kita.” Ucap pria itu berambut keribo.

“Ah kamu tidak rame sekali. Lihatlah anak kecil ini bisa kita mainkan.”

“Ya dia sedikit cantik. Tapi aku akan melakukan  mungkin setelah kata bos mengizinkanya. Aku juga penasaran dengan tubuh anak kecil ini.” Ucap pria kribo dengan tatapan yang menjelajahi tubuh Auri. Hal itu membuat tubuh Auri kembali bergetar, anak kecil itu yang baru berusia 8 tahun merasakan ketakutan. Dia takut jika kedua pria itu melakukan hal buruk padanya. Bahkan sekarang air matanya terus mengalir yang tadi sempat berhenti.

Bahkan Auri mencoba melepas tarinya tapi tidak bisa. Kedua pria dewasa itu menatap Auri dan tertawa. Terlihat kedua pria itu seperti berniat melakukan sesuatu pada anak kecil itu.

“kamu pedofil ternyata. Tapi memang anak kecil itu sangat cantik. Ya sudah kita meninggalkan tinggalkan anak itu di sini.” Ucap pria yang tadi melukai tubuh Auri.

“mama,papa auri takut.” Teriak auri walaupun tidak terdengar bahkan air matanya terus keluar dan tubuhnya begetar. Akibat gerakannya tangan dan kakinya yang mencoba melepaskan tali. Bukannya terlepas malah tubuh Auri jatuh ke samping dengan kursi masih terikat pada tubuhnya.

Mungkin saat ini tubuhnya sudah memar karena beberapa badannya membentur balok kayu di sekitar Auri.

Tanpa terasa 3 hari telah berlalu Auri di sekap di ruangan itu. Sudah tidak ada air mata yang keluar dari mata anak kecil berusia 8 tahun itu. Dia tidak diberikan makanan dan minum selama 3 hari. Bahkan tubuhnya terlihat sangat kecil saat ini.

Sudah cukup menangis selama 3 hari ini menurut Auri kecil. Dia mencari benda yang bisa membantu membuka tali di tangan dan kakinya. Hingga dia menemukan sebuah paku yang tertancap di dinding. Sedikit berbahaya karena bisa saja paku itu mengarah pada tempat yang salah.

Tapi sekarang Auri kecil sudah tidak memikirkan hal itu lagi. Dia tidak bisa menunggu kedatangan keluargnya. Auri takut kalau kedua pria yang selama beberapa hari ini selalu menganiyayanya secara fisik. Terkadang dia mendapatkan pukul benda tumpul atau goresan pisau kecil itu. Tubuhnya sebenarnya sudah sangat lelah bahkan tidak ada tenanga.

Auri sadar dirinya tidak boleh menyerah. Sekarang hanya dirinya sendiri yang bisa menentukan masa depannya. Ayah dan kakaknya mungkin sedang mencari di luar.

Auri sengaja menjatuhkan tubuhnya agar lebih muda mencapai paku itu. Walaupun  sangat sulit karena kursi yang merekat pada tubuhnya. Dia bergerak mengandalkan badannya. Saat sudah sampai dia membalikkan tubunya dan mengalahkan pada tangannya.

Beberapa kali paku tajam itu malah menggores tanganya. Tapi sekarang auri sudah tidak memperdulika luka ditubunya. Bahkan dia tidak merasakan rasa sakit karena terlalu sering mendapatkan penyiksaan.

Beruntungnya tali itu terlepas. Auri melakukan yang sama pada kakinya. Saat Auri baru saja bisa melepaskan talinya. Pria dewasa yang sering menyakitinya datang dengan pisau kecil. Saat itu keadaan mendukungnya. Karena ruangan itu sangat kurang pencahayaan. Hal itu membuat pria dewasa itu juga sulit melihatnya. Biasanya dia akan membawa lilin untuk membantu penerangan di ruangan.

Saat itu Auri dengan tekad dan sisa tenanganya mengambil balok kayu dan berjalan di belakang tubuh pria itu. Tenaga yang tersisa dia memukul kepala pria itu dengan balok kayo yang dipegangnya.

“Aaaaaaaaaaakh.” Teriak pria itu. Segera saja Auri melebut pisau kecil milik pria itu. Tanpa sadar lilin yang dipegang oleh pria itu jatuh dan menyebabkan kebakaran di ruangan itu. Auri langsung meninggalkan pria itu.

“anak kecil itu kabur.” Teriak pria dari dalam ruangan penyekapan auri.

Saat itu auri melihat kalau di luar ruangan penyekapannya hanya tersisa 3 orang. Tapi tubuhnya sangat besar. Auri menguatkan hatinya dan menyerang dengan pisau kecilnya.

2 orang sudah tumbang dengan luka perut yang sama. Beruntung Auri telah belajar beladiri. Dia sangat gesit dalam menghindar serangan orang-orang dewasa itu.

Tapi dia hanya anak kecil, pada akhirnya dia ditangkap oleh pria berambut kribo. Auri mencoba memberontak. Awalnya sangat sulit hingga kakinya menendang pusaka pria itu. Ketika keadaan mendukung Auri dia segera mengarahkan pisaunya tepat di punggu pria itu.

“Aaaaaaaaaaaaaaakh.” Teriak pria itu karena merasakan tusukan Auri.

Setelah itu Auri berlari keluar. Dia melihat ada jalan raya dan sebuah hutan di depan bangun penyekapannya. Auri memilih untuk masuk kedalam hutan karena dia berpikir kalau jalan raya dengan mudah mereka mengejar Auri.

Auri terus berlari, dia tidak peduli kalau tubuhnya sudah terluka. Bahkan kakinya beberapa kali menginjak benda taja, Kaki kecil Auri sudah dipenuh dengan darah. Dia terus berlari, karena kalau dia berhenti dia pasti akan tertangkap. Hingga ujung dari hutan itu adalah jalan raya. Ada sebuah mobil yang melaju. Tanpa pikir dua kali, Auri langsung berlari dan memberhentikan mobil itu.

Pengemudi itu langsung menginjak remnya. Beruntungnya tubuh Auri tidak tertabrak mobil itu. Sang pengendara ingin memarahi Auri tapi saat melihat kondisi tubuh anak kecil rasa iba muncul.

“Ayah kenapa kita berhenti.” Panggil seorang anak kecil dari dalam mobil.

“Tuan tolong selamatkanku.” Ucap Auri sambil berjongkok dengan tubuh bergetar.

“AURi.” Teriak anak laki-laki yang turun dari mobil.

“ayah ayo tolong auri.” Ucap anak laki-laki.

Pria dewasa itu membawa tubuh Auri yang dilumuri darah ke dalam kursi belakang sebelah anaknya. Pria itu langsung membawa mobil itu ke rumah sakit terdekat.

“Alan makasih sudah nolongin Auri.” Ucap Auri pada anak laki-laki yang pernah dipukulnya.

“Iya, Auri, ini minum dulu.” Sodor satu botol minum pada Auri tapi gadis itu menggelengkan kepalanya. Ayah Alan yang melihat gadis di sebelah anaknya dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan dengan tangan kananya masih memegang pisau kecil.

“Tenanglah Auri, paman akan membawa Auri ke pada orang tua Auri.” Ucap ayah Alan.

“Terima kasih paman.” Ucap Auri. Tapi gadis itu masih sangat waspada. Mungkin kejadian beberapa waktu lalu membuatnya sangat berhati-hati.

Terpopuler

Comments

zuyoka

zuyoka

wah sial, komplotan pedo!

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!