Setelah mengalihkan para pasukan marcello ke arah berlawanan. Auri berlari ke tempat motornya di parkirkan. Akhirnya dia bisa meninggalkan kediaman targetnya. Dia tidak langsung menuju apatementnya. Karena itu terlalu beresiko untuknya jika pasukan marcello masih mengejarnya.
Berhenti di sebuah pemukiman padat penduduk. Lalu masuk ke salah satu toko gang yang minim pencahayaan. Seperti dugaan Auri kalau pasukan marcello mengejarnya sampai ke tempat ini.
Auri berhenti di sebuah tempat yang tidak terdapat cctv yang mengarahnya. Sebuah rumah yang tidak berpenghuni. Tapi saat Auri masuk ke dalam rumah yang menjadi tempatnya untuk mengganti pakaiannya dan kendaraannya.
Beberapa saat kemudia dia keluar dengan mobil sport yang tidak di sadari oleh para bawahan marcello. Auri membelah jalan sepi dengan senyum mengembang. Karena dia mendapatkan benda yang sangat menarik hari ini.
Tentu saja dia tidak akan hanya memberikan benda yang berisi desai senjata begitu saja. Sebelumnya dia berniat untuk mencopynya untuk dirinya sendiri. Membuat satu atau dua senjata tidak sulit untuk seorang Auri.
Tidak membutuhkan waktu lama mobil Auri tiba di apartementnya dan Mahlika. Tanpa menunggu waktu dia langsung masuk ke lift untuk melanjutkan pekerjaan yang belum bisa di katakan selesai. Saat dia sampai ke apartementnya, mahlika sudah berdiri dengan tatapan kesal pada Auri.
“Sudah aku katakan terlalu bahaya tugasmu yang ini. Hampir saja kamu ketangkap. Aku baru tahu kalau target kita adalah Mr Md.” Ucap Mahlika yang berjalan mengikuti Auri.
Auri tidak terlalu memikirkan ucapan sahabatnya. Dia mengambil air putih dingin di kulkas lalu langsung diminum hingga tidak tersisa di dalam botolnya. Karena kesal mendengar protesan sang sahabat, botol air itu melayang ke mahlika. Untungnya Mahlika sigap menangkapny atau botol itu akan mengarah pada kepalanya.
“Hey kamu gila.”
“Kamu sangat berisik. Bukankah kamu harusnya senang karena aku sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Lihatlah ini.” Ucap Auri sambil menunjukkan flashdisk yang di pegangnya. Mahlika langsung tersenyum dan berniat mengambil benda itu tapi langsung dicegah oleh Auri.
“Aku tidak akan memberikan padamu untuk sekarang. Bisa bahaya kalau kamu salah satu kata saja untuk membuka sistem pengaman pada benda ini.” Ucap Auri yang meninggalkan mahlika begitu saja.
Mahlika kesal sekaliguspun senang. Dia memang tidak sepintar Auri dalam membuka sistem pengaman tapi kata-kata Auri sedikit menyakiti harga dirinya. Walaupun dia sadar kalau Auri dengan senang hati melakukannya pekerjaanya otomatis berkurang.
“Baiklah. Tapi jangan coba-coba.”
“Aku tidak peduli mahlika. Isinya akan menarik jika aku memilikinya bukan.”
Rasanya mahlika ingin sekali memukul sahabatnya. Tapi niat itu dirinya ulungkan karena pada akhirnya malah dirinya sendiri yang merasakan sakit. Tentu saja mahlika pernah melakukannya pada Auri. Akhirnya dia harus merasakan pukulan yang lebih sakit dari sang sahabat.
“Auri sepertinya kamu harus bersembuyi dalam beberapa minggu setelah ini. Jangan mengambil pekerjaan di dunia hitam. Karena seorang Mr Md tidak akan pernah melepaskan orang yang telah mengganggunya.” Jelas mahlika yang sudah duduk di samping Auri. Sedangkan Auri tidak begitu mendengarkan penjelasan sang sahabat.
Dia terlalu fokus untuk memecahkan sistem pengaman yang terpasang di benda yang dikunci. Cahaya laptop menyorot wajah Auri yang tidak terlihat kelelahan. Berbeda dengan Auri yang semangat 45, Mahlika menatap bosan pada layar laptop sang sahabat yang sama sekali tidak berubah sejak beberapa menit lalu.
“Apakah sesulit itu? Seorang Auri sepertinya mulai kesusahan.”
“Aku sama sekali kesusahan. Hanya saja sistem pengamanan ini sedikit menarik. Sangat jarang ada yang menggunakan sistem pengamanan serumit ini. Bahkan menempatkan beberapa jebakan yang berisi virus. Jika saja aku salah sedikit saja mungkin seluruh data kita akan teretas oleh orang itu.” Ucap Auri yang membuat mahlika menatap tajam pada sahabatnya.
Sungguh itu terlalu bahaya. Dia tidak membayangkan kalau tempat rahasianya akan diketahui oleh para musuhnya dan Auri. Bisa bahaya, apalagi sekarang Auri sudah membuat seorang Mr Md marah karena sudah mencuri bendanya.
Dia sering mendengar seberapa kejam ketua mafia Md itu. Pria yang terkenal tidak pernah memberikan kesempatan kedua kalinya untuk orang lain hidup jika sudah mengganggu ketenangannya. Sekarang Auri dan dirinya menjadi incaran oleh pria itu.
“Auri bagaimana kalau.”
“berhasil.” Ucap Auri yang memotong ucapan mahlika.
Tadinya mahlika sepat ingin protes dengan sang sahabat tapi rasa penasarannya mengalahkan rasa kesalnya. Jadi dia tidak berniat untuk melanjutkan omelannya. Mahlika ikut melihat folder yang tersimpan dari barang curian Auri.
Saat mereka membukanya rasa kesal dan amarah Auri. Dia bahkan melemparkan laptopnya karena rasa kesalnya. Sedangkan mahlika hanya meratapi nasibnya jika kliennya mempertanyakan keberhasilan tugasnya. Mungkin bulan ini mahlika harus berpuasa karena jutaan dolar sudah melayang bersamaan kegagalan tugasnya.
“Sialan, isinya kok begituan.” Umpat Auri yang kesal.
Dia sudah sangat bersemangat ingin melihat desain baru dari senjata yang dirancang oleh kelompok mafia penjual senjata itu. Tapi yang di dapatkanya hanya video yang berisi tentang kegiatan yang membuat matanya tidak suci lagi.
Tentu saja Auri kesal dan marah. Setelah bersusah-susah untuk mendapatkannya dan menghindari dari kematian. Hasil yang didapatkannya adalah sebuah putaran kegiatan dewasa. Orang gila mana yang menempatkan video seperti dengan sistem pertahan yang tinggi. Bahkan beberapa kali Auri hampir saja pergi dari dunia ini.
Auri menatap tajam pada sang sahabat yang sudah memberikan tugas yang membuatnya kesal. Bukannya dia terhibur malah emosi yang meningkat. Sedangkan mahlika hanya bisa menerima setiap amarah sang sahabat.
“Bagaimana bisa kamu menyuruhku untuk mencuri video dewasa seperti itu. Bahkan di internet saja tersebar. Kamu sangat ingin mempunyai video seperti itu huh?” teriak Auri pada sang sahabat.
“Sungguh aku tidak tahu, klien kita hanya bilang kalau flashdisk berisi barang penting mungkin seperti desain senjata baru.”
“Mungkin, siapa klien kamu sih? Dia saja tidak bisa memastikan barang jenis apa yang berisi di benda itu. Kamu gila.” Teriak Auri yang membuat tubuh mahlika sedikit bergetar.
“Tenanglah, mungkin di file lain buka sebuah video seperti itu.” Ucap mahlika yang membuat Auri sedikit bisa menenangkan amarahnya.
“jika ternyata isinya adalah video itu semua. Kamu harus siap-siap bekerja rodi tanpa bayaran mahlika.” Peringatan Auri pada sang sahabat.
Mahlika sudah tahu kalau ini yang akan didapatkannya. Tapi dia juga yang salah karena tidak memberikan lokasi yang tepat ataupun informasi yang sangat-sangat valid. Sepertinya mulai besok, dia harus memohon Lyra menerimanya untuk bekerja di toko bunga.
Auri mengambil laptopnya yang sudah sedikit rusak karena bantingannya. Walaupun begitu laptop itu masih dapat digunakan oleh Auri. Dia membuka setiap file. Semua isinya sama hanya sebuah video kedua orang berbeda jenis kelamin yang sedang melakukan hubungan. Tapi ada satu note di akhir file. Auri membuka dan untuk kedua kalinya laptopnya menjadi pelampiasan amarah wanita itu. Mungkin sekarang laptop itu akan berakhir di pembuangan sampah karena telah terbagi dua.
Sedangkan Mahlika sadar kalau hidupnya akan berakhir melihat reaksi sang sahabat. Sepertinya seluruh file itu tidak membuat Auri senang.
“Lyra ku mohon kali ini kamu bisa menampungku.” Ucap mahlika dalam hati saat melihat Auri berjalan menuju kamar meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Normelin Enil
hahahahaha seperti tikus badan c malika
2022-08-30
0