Auri melajukan motor sportnya yang berwarna hitam sangat kontras dengan pakaian yang digunakannya. Jam menunjukkan pukul 2 pagi, waktu yang tepat untuk melaksanakan rencanannya. Jalan hari ini sangat sepi karena waktunya yang terlalu pagi untuk orang berkegiatan.
Motornya membelah jalan sepi itu dengan kecepatan tinggi. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Auri sampai di tempat targetnya. Sebuah rumah yang jauh dari jalan utama. Hal itu memang sudah tidak aneh untuk orang-orang yang ingin memiliki privasi tinggi. Dia sengaja memarkirkan motornya di antara pepohonan rindang agar tidak mudah diketahui oleh para penjaga.
Ternyata rumah besar di depannya memiliki penjagaan yang sangat ketat. Tapi bukan Auri namanya kalau tidak bisa menyusup dengan mudah dan mengambil barang yang diinginkannya. Sebuah suara mengintrupsi gerakannya. Suara itu berasal dari earphone yang terhubung dengan Mahlika yang sedang mengawasi lewat cctv yang sudah terhubung dengan komputer mahlika.
“Kamu tidak bisa memanjat pagar itu,Ternyata ada sensor yang terpasang. Bahkan saat kamu melewati dengan meloncatkan tubuhmu.” Jelas Mahlika.
“Benarkah? Berapa jarak sensor itu dapat mendeteksi benda?” tanya Auri dengan suara yang sangat pelan.
“Sekitar 3 meter dari titik puncak pagar.” Ucap mahlika sambil menatap sistem yang terhubung dengan layar komputer lainnya. Dia tidak bisa menyusup sistem pengaman karena akan membuat keberadaan Auri terdeteksi. Caranya mereka harus membuat seakan tidak terjadi sebuah penyusupan tanpa merusak sistem mereka.
“Kalau begitu aku bisa mengalihkannya. Kamu sudah menghubungkan cctv di arah selatan yang memiliki titik cctv tidak bisa mengambil gambarnyakan.” Ucap Auri.
“Seluruh cctv sudah dapat aku hubungkan. Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya mahlika pada sahabatnya.
“Tentu saja melakukan sedikit trik murahan yang biasa kita lakukan.” Ucap Auri yang membuat mahlika kesal mendengarnya. Mungkin menurut Auri itu trik murah tapi melakukan hal itu sangat sulit untuk mahlika walaupun sudah sering dilakukan.
“Baiklah. Aku hanya bisa mengikuti keinginanmu kan.” Ucap mahlika lirih.
“Tenang tidak akan terjadi apa-apa. Aku sangat handal melakukannya. Dalam hitungan ke sepuluh kamu harus mengganti gambarku yang terdeteksi.” Ucap Auri.
Auri berlari menuju titik yang sudah di tentukannya. Dia menaiki pohon yang terlihat paling tinggi dari tempat lain. Sepertinya keberuntung sedang berpihak dengan Auri karena di sebrang pagar terdapat pohon yang membuat keberadaanya akan tersamarkan.
Dalam hitungan ketiga Auri meloncat melewati pagar dengan jarak ketinggiannya melebih dari 3 meter. Saat itu juga mahlika langsung melaksanakan pekerjaannya. Beruntungnya trik murahan itu berjalan dengan baik. Bahkan Auri dengan mudah mendarat dari dahan pohon lain.
“Sekarang kamu sudah mendeteksi dimana penyimpana berangkas itu.”
“Ruangan itu berada di lantai dua tidak jauh dari posisimu. Kamu harus hati-hati terdapat pengaman yang ketat di ruangan itu.” Peringatan mahlika pada Auri. Walaupun dia tidak begitu khawatir pada sang adik.
“Wow hari ini aku banyak mendapat hiburan.” Gumam Auri yang terdengar oleh mahlika.
Hiburan untukmu tapi tidak untukku. Aku seperti sedang menaiki rollercoster jika mengawasi kamu dalam mengerjakan tugas. Rasanya dia ingin mengundurkan diri saja.
Sebelum Auri turun dari pohon, dia melihat kondisi di sekitarnya. Rasanya sedikit aneh kalau tempat ini terlalu sepi kecuali sebuah sensor keberadaan terpasang di tempat ini.
Auri sudah berniat lebih dari 5 menit tapi tempat itu tidak seketat saat di depan pagar. Tentu saja tidak mungkin barang penting tidak ada penjagaan yang ketat. Sesuatu yang berbahaya berada di tempat ini sehingga orang itu tenang dengan keberadaan barang itu.
“Kamu coba deteksi sekitar tempatku. Rasanya sedikit aneh tempat ini terlalu sepi itu sebuah rumah yang menyimpan barang penting.” Ucap Auri pada mahlika.
Segera mahlika menyusupkan sistemnya ke dalam pertahanan rumah targetnya. Awalnya dia tidak berniat melakukan hal ini karena terlalu berisiko tinggi. Tapi setelah Auri memintanya apa daya, dia tidak bisa menolak permintaan sahabatnya itu.
Mahlika terdiam saat melihat sistem penagamanan yang sangat rumit. Dia sedikit kesulitan untuk melakukannya. Auriyang sadar mahlika terlalu lama untuk memasukkan sistemnya ke dalam rumah ini.
“Aku akan membantumu.” Ucap Auri yang mengambil hpnya yang berada di saku celananya. Hp yang sudah dia ubah menjadi alat yang sangat canggih. Dia jarang menggunakanya ketika keadaan tidak segenting sekarang.
Auri dengan mudah menerobos pertahanan sistem rumah. Seperti dugaan Auri terdapat beberapa sensor yang dapat mendeteksi keberadaan orang. Alat itu akan menemukan seluruh file mengenai orang yang melewati sensor itu.
“Ternyata karena ini kalian tidak begitu takut jika ada yang menyusup. Karena secara cepat kalian tahu siapa orangnya dan senjata yang tertanam di halaman ini akan langsung menyerang. Sangat menarik. Mahlika kamu cari rute penyelamatan. Mungkin malam ini akan menjadi misi yang menegangkan.” Ucap Auri sebelum memutuskan panggilannya.
“Please jangan lagi Auri. Kamu sudah membuat nyawaku terancam dalam satu tahun ini.” Ucap mahlika. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Auri pasti tidak akan berdiskusi untuk kedua kali dalam memilih langkah selanjutnya saat sudah bertekad.
Dengan terpaksa mahlika mencari rute paling aman untuk sahabatnya kabur. Tentu saja dia memiliki banyak rute penyelamatan untuk Auri kabur. Mereka memang dua wanita yang sangat jenius walaupun Auri yang paling pintar dari keduanya. Sedangkan mahlika hanya jago untuk melarikan diri saja.
Auri sudah membuat data palsu di data base sistem pengaman. Dia tidak akan dinggap sebagai penyusup oleh sistem pengaman. Dia turun dari pohon dan berlari dengan sangat cepat ke sisi lain. Setelah melihat tidak ada orang yang melihatnya. Dia memanjat bangunan itu dengan sangat muda. Tidak membutuhkan waktu lama untu Auri sampai ke tempat yang dituju.
Dia membuka jendela itu dengan sangat muda. Rasanya pencurian hari ini terlaru mudah untuknya. Sebenarnya belum sampai di situ saja pengamanan yang terpasang. Auri sudah mendapatkan tempat di mana benda itu tersembunyi. Bukan di sebuah brangkas yang akan mengaktifkan seluruh alarm di rumah ini.
Dia menonaktifkan sistem pengaman ruangan ini. Setelah itu dia berjalan ke sisi tergelap di ruangan ini. Sebuah lemari yang tersusun rapih tapi bukan itu yang menjadi perhatiannya.
Salah satu dari buku itu akan membuka pintu rahasia untuk membuka ruangan penyimpana di tempat ini. Dia melihat setiap sudut buku yang ada di lemari itu. Lensanya membantu untuk menemukan buku yang dicari oleh Auri.
Sekali tarikan buku itu membuat lemari bergeser dan menunjukkan sebuah ruangan yang berisi sebuah brangkas. Tapi flashdisk itu bukan berada di brangkas. Tapi di sebuah buku yang diambil Auri di atas meja yang ada di ruangan itu.
Benar saja sebuah flashdisk berada di dalam buku. Setelah mendapatkanya Auri keluar. Tapi keberuntungannya ternyata saat itu tidak memihaknya untuk kedua kalinya. Saat baru saja keluar. Seorang pria sudah berdiri di pojok ruangan sambil menatapnya. Sebuah tepukan tangan dari pria itu.
“Anda sangat luar biasa karena sudah bisa menemukan benda itu. Tapi anda tidak akan bisa keluar dari tempat ini.” Ucap pria itu. Tapi Auri sama sekali tidak takut dengan keberadaan pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments