chapter 11: Bekerja di toko bunga

Sudah genap satu tahun setelah kepergian Aura di kehidupannya Auri. Sedikit demi sedikit dia sudah mulai bisa menatap hidupnya tidak seperti satu tahun lalu. Auri sekarang sibuk dengan kerja sambilan di toko bunga Lyra.

Sebenarnya pilihan Auri saat itu membuat Lyra saja terkejut mendengar penuturannya. Saat itu Auri harus mencari pekerjaan yang terlihat normal agar tidak ada yang mencurigai kehidupan sebenarnya. Tentu dia bukan wanita malam yang menjajahkan tubuhnya di malam hari.

Tapi Auri menjajahkan otak encernya dan keahliannya untuk beberapa juta dolar yang didapatkannya. Pendapatan Auri lebih besar dari bekerja sebagai pelayan di toko bunga Lyra. Tapi kalau dia sama sekali tidak bekerja hal itu akan menjadi sangat mencurigakan.

Lyra sudah tahu akan pilihannya untuk ikut serta dalam pekerjaan Mahlika. Walaupun awalnya si Mahlika yang kena amarah Lyra. Karena berpikir sahabatnya itu yang mengajak Auri. Padahal Auri yang menawarkan dirinya untuk bekerja bersama sang sahabat.

Flashback

Hari itu Auri berniat untuk melamar sebagai pelayan di toko bunga milik Lyra. Dia malas kalau harus cari pekerjaan di tempat lain. Selain itu kalau bekerja di tempat lain terlalu beresiko untuknya. Dia hanya khawatir jika ditempat lain akan membuat orang lebih curiga terhadapnya.

Auri datang ke toko bunga Lyra tidak sendirian. Dia mengajak Mahlika walaupun sahabatnya itu sangat terpaksa untuk ikut. Alasannya hanya karena mahlika malas mendengar omelan dari sahabat adiknya Auri itu. Keduanya masih saja belum akur padahal Auri sudah seling mempertemukan mereka. Seperti berdamai untuk keduanya adalah kiamat untuk dunia ini.

“Kamu kenapa tidak pergi sendiri saja sih. Wanita ribet itu pasti akan selalu mengajakku berdebat. Hari ini aku sedang ingin merasakan kedamaian. Setelah tadi malam kamu merecoki aku dengan tugas pemantawan.” Ucap Mahlika dengan kedua mata tertutup dan tubuhnya di sandarkan ke kursi yang berada di samping supir. Hari ini Auri dengan senang hati menjadi supir sahabatnya.

“Bukankah kamu mendapatkan keuntungan dariku. Jadi jangan protes.” Ucap Auri yang kesal dengan berbagai protes yang ditunjukkan padanya. Karena sudah memaksa mahlika bertemu dengan Lyra. Tentu saja ada alasan kenapa Auri membawa sahabat menyebalkannya bertemu dengan musuhnya itu.

“Kamu harus membayar lebih karena sudah membawaku bertemu si tukang bunga.”

“Kamu tahu sahabatmu bentar lagi menjadi seornag tukang bunga juga dan untuk bayaran apakah aku harus mengingatkan kalau apartement itu atas milik siapa.” Ucap Auri yang membuat mahlika langsung membuka mata dan menatap sang sahabat yang masih mengungkit masalah satu gedung miliknya itu.

“Hey berhenti membicarakan gedung milikku itu. Bukankah aku sudah menyicilnya.” Ucap mahlika dengan nada kesal. Tapi Auri sama sekali tidak memperdulikan sang sahabat. Sekarang dia fokus dengan setir dan pemandangan di depannya.

Hal itu membuat Mahlika kesal dengan sikap menyebalkan yang dimiliki oleh Auri. Mungkin orang lain hanya mengenal Auri sebagai wanita dingin dan sedikit bicara. Mereka belum tahu saja kalau Auri seorang pendemdam walaupun itu pada sahabatnya. Bahkan wanita di sampingnya akan selalu mengingat kesalahan orang lain saat dia tidak tahu untuk menjatuhkan musuhnya.

Auri memang wanita licik dan jahat. Tapi wajah imutnya membuat Auri terliha tidak sejahat itu. Mahlika sudah sangat bosan dengan tingkah sang sahabatnya yang satu ini.

“Berhenti membicarakan aku di dalam otak kecilmu itu. Jangan buat otakmu yang sudah sang sedikit kapasitasnya dipenuhi dengan hujatan padaku.” Ucap Auri yang membuat mahlika sangat kesal. Ini adalah kata-kata yang bisa langsung membuat seorang mahlika sadar kalau begitu sempurna sang sahabat. Hanya satu yang bisa dibanggakan oleh mahlika pada Auri. Dia bisa tertawa dengan muda sedangkan wanita sangat sulit melakukannya. Bahkan saat marah saja tidak ada perubahan yang signifikan pada wajah cantiknya.

Mahlika yang terlalu asik dengan pikirannya sampai tidak sadar kalau mobil Auri sudah terparkir di depan toko yang selalu dirinya hindari. Tentu dia menghindari toko ini karena sang pemiliknya. Auri sudah turun lebih dulu sedangkan mahlika masih di dalam mobil tanpa ada niat untuk menyusul sang sahabat.

“Cepat keluar kamu atau aku tidak akan mengerjakan tugas-tugasmu itu.” Ucap Auri yang sudah berjalan terlebih dahulu ke dalam toko. Mahlika terdiam melihat sang sahabat yang sangat tahu membuatnya tunduk dalam situasi seperti ini.

Saat Auri masuk kedalam toko bunga. Dia langsung disambut dengan sebuah pelukan dari Lyra. Wanita itu memang memiliki sikap seperit Aura. Hal itu yang membuatnya selalu ingin di dekat Lyra karena dia bisa melihat sang adik di dalam tubuh sahabatnya itu.

“Akhirnya kamu menemuiku setelah satu minggu kamu menghilang. Apakah kamu sekarang baru ingat kalau aku juga sahabatmu?” ucapa Lyra setelah melepskan pelukannya.

“Jangan lebay deh, Auri tuh wanita sibuk gak ada waktu buat mengunjungi wanita seperti kamu.” Ucap mahlika yang tidak tahu dirinya masuk melewati Lyra.

Lyra menatap tajam mahlika seperti akan menguliti sahabat Auri itu. Rasanya setiap ada mahlika di dekatnya, Lyra sangat bernafsu untuk membuat wanita itu kesal. Lihat bibir cantiknya sudah siap untuk mengeluarkan kata-kata yang akan membuat Mahlika naik pitam.

“Dia sudah mandi jadi tenanglah Lyra,Ada yang ingin aku bicarakan.Bisa kamu tutup toko ini untuk sementara waktu.” Ucap Auri yang sudah duduk di kursi favoritnya.

Lyra berjalan ke pintu tokonya. Dia menutup pintu dan dikunci setelah digantinya lebel open menjadi close. Dia berjalan menuju Auri dan Mahlika yang sedang menatap sekitar tokonya.

“Benarkah dia sudah mandi?”

“Hey kamu jangan ngajak berantem ya. Aku kesini berniat baik.” Ucap Mahlika yang sudah menunjukkan wajah kesalnya pada Lyra.

“Aku hanya takut kamu membuat tokoku yang beraroma bunga menjadi bau badanmu yang tidak mengenakkan itu.” Ucap Lyra yang malah mengibarkan bendera perang pada mahlika yang tidak bisa berbuat apa-apa karena tatapan tajam dari sang sahabat.

“Lyra,duduklah.”

“kok aku rasanya seperti kamu yang punya toko ini ya hehehhe.” Ucap Lyra yang di akhiri dengan tawa.

“Ke auri saja lembut kaya pantat bayi. Kalau ke aku kaya kobaran api rasa-rasanya.” Gumam mahlika yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Lyra. Auri yang melihat kedua sahabatnya hanya bisa membuang nafas dengan kasar.

“Aku akan bekerja di tokomu mungkin mulai dari hari senin nanti.” Ucapan Auri yang membuat Lyra maupun Mahlika terkejut bukan main. Mereka merasa kalau Auri di depan mereka sedang kerasukan. Tidak mungkin seorang Auri mau menghabiskan waktunya dengan bunga-bunga.

“Kamu gak panaskan?” tanya Lyra yang langsung menyentuh dahi sang sahabat.

“kamu gak habis minum obat apa gitu setelah pekerjaanmu tadi malam kaya kamu sedikit aneh.” Ucap Mahlika yang menambah kekesalan Auri.

“aku harus mendapatkan pekerjaan yang normal. Tentu saja bekerja dengan Lyra lebih aman di bandingkan aku bekerja di tempat lain. Aku harap kamu tidak mempermasalahkan niatku ini.” Ucap Auri sambil menatap Lyra yang sekarang malah tersenyum lebar.

“Tentu saja tidak. Aku senang akhirnya kamu mau mengenal bunga-bunga indah ini.”

“Hey wanita ribet dia hanya ingin bekerja bukan sepertimu yang tergila-gila dengan bunga.” Ucap mahlika yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Lyra. Sayangnya dia tidak takut dengan itu.

“Aku ingin mengatakan rahasia yang harus kamu simpan mungkin untuk selamanya. Aku bekerja sebagai pembunuh bayaran sekaligus pencuri barang antik. Tidak hanya itu aku juga terkadang menerima pekerjaan sebagai informa antara kelompok mafia. Jadi pekerjaanku di tempat ini hanya untuk menutupi pekerjaanku sebenarnya.” Jelas Auri yang membuat Lyra kembali terkejut untuk kedua kalinya. Sedangkan Mahlika tentu tidak terkejut sama sekali.

“Pasti kamu yang ajak Auri ke dalam pekerjaan gilamu itu.” Tuduh Lyra pada mahlika.

Mahlika merasa tidak masalah dengan tuduhan saat ini. Karena memang dirinya yang memberikan jalan untuk Auri masuk kedunia gelap. Tentu dia juga ikut serta dalam mensukseskan setiap pekerjaan Auri.

“Semua itu atas keinginanku Lyra. Aku memang sudah sejak lama menerima pekerjaan dari bisnis gelap. Tapi setelah aku bekerja di perusahaan, aku berhenti menerima pekerjaan itu. Jadi tidak sepenuhnya itu kesalahan Mahlika.” Ucap Auri yang membuat Lyra terdiam menatap kakak dari almahum sahabatnya. Dia memang tidak memiliki hak untuk mengatur hidup Auri. Aura saja dulu tidak bisa mengatur hidup kakak kembarnya ini. Apalagi dirinya yang hanya sebatas sahabat.

“Baiklah, tapi kamu harus mempelajari tentang bunga dan merangkai bunga. Satu lagi jangan mengajak wanita jorok itu masuk ke dalam tokoku.” Ucap Lyra sambil menunjuk mahlika.

“aku tidak jorok kamu tidak tahu saja sebanyak apa pekerjaanku yang membuat waktuku akan terbuang jika harus pergi mandi.” Jelas mahlika yang tidak ingin mendengar emberl-embel di namanya yang indah itu.

“Aku tidak masalah, mungkin kamu yang harus banyak bersabar karena aku tidak ahli dalam merangkai bunga.”

“Aku tahu itu.”

Flashback End

“Lihatlah rangkaianmu sekarang seindah buatan Auri. Mungkin kalau Auri melihatnya dia akan sangat bangga denganmu.” Ucap Lyra melihat rangkaian yang dibuat Auri khusus untuk sang adik. Dia berniat untuk mengunjunginya sore ini sebelum kembali ke rumahnya.

Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!