Setelah Auri sampai di rumah sakit. Auri langsung pingsan begitu seakan seluruh tubuhnya sudah tidak ada tenaga lagi untuk bertahan. Dokter langsung merawat tubuh Auri yang penuh luka dan beberapa memar akibat benda tumpul.
Sedangkan ayah Alan langsung meminta nomor orang tua Auri dari wali kelas anaknya. Setelah mendapatkan nomornya ayah Alan langsung menghubungi ayah Auri. Beberapa menit, ayah auri dan kakaknya muncul di rumah sakit.
Ayah Alan menjelaskan kejadian Auri saat mereka menemukannya. Ayah Auri sangat berterima kasih pada penolong anaknya. Akhirnya ayah alan dan alan meninggalkan rumah sakit karena sudah terlalu larut untuk anaknya.
Ayah Auri dan kakak Antara menunggu kabar dari dokter mengenai kondisi anak gadisnya. Saat mendengar kondisi Auri dari Ayah alan saja membuat ayah Auri menangis. Beberapa saat kemudia dokter keluar dari UGD.
“apakah tuan ayah dari pasien bernama Auri.” Ucap dokter itu pada ayah auri.
“iya saya sendiri.”
“Begini tuan, saya sudah melakukan pengecekan pada nona Auri. Saya menemukan beberapa memar di beberapa tubuhnya akibat benda tumpul dan ada juga goresan pisau di sekujur tubuhnya terutama tangannya. Selain itu nona Auri menunjukkan kekurangan gizi. Sepertinya anak bapak tidak mengomsusi makan selama 2-3 hari. Tubuhya juga mengalami kekurangan cairan yang sangat ekstrem.
Sebenarnya masalah itu masih bisa teratasi dengan beberapa salep juga lukanya dan akan sembuh. Untuk masalah kekurangan gizi dan hidrasi bisa diselesaikan 1-2 hari dengan makan dan minum yang cukup. Tapi masalah psikologi yang diderita anak bapak. Saat anak anda datang kondisi dirinya dengan memegang pisau di tangan kanan dan lumuran darah di tubuhnya. Mungkin setelah ini anda harus coba cek ke psikiater. Khawatirnya kejadian ini akan mempengaruhi mental anak anda.” Jelas dokter yang membuat ayah Auri menangis setelah mendengarnya.
Sungguh Fernand terpukul mendengar kondisi anaknya. Ayah dari Auri langsung masuk ke dalam ruang rawat anaknya setelah dipindahkan dari UGD. Terlihat Auri sedang terbaling dengan beberapa perban di tubuhnya dan impus di tangan kanan Auri.
Kakak Antara juga seperti ayahnya, Dia tidak menyangka kondisi adiknya seburuk itu. Mereka sudah mengerahkan segera bantuan untuk menemukan keberadaan Auri. Tapi Auri seperti menghilang begitu saja.
Malam itu kedua pria berbeda usia saling menyalahkan dirinya. Hari berlaru begitu saja, teman Fernand akhirnya menemukan pelakunya yang tak lain lain adalah adik tirinya sendiri. Dia berencanak memeras Fernand.
Tapi Auri belum juga bangun dari tidurnya. Dokter mengatakan tidak ada masalah serius yang menyebabkan Auri tertidur lama. Kecuali tubuhnya merasakan kelekahan karena beberapa hari Auri mengalami penyiksaan dan tidak makan maupun minum.
Saat Auri minum, dia pertama kali melihat kakaknya yang sedang menangis di sampingnya. Antara masih belum bisa memaafkan kejadian yang menimpa adiknya. Dia merasa gagal dalam melindungi adik kecilnya.
“kakak.” Panggil Auri yang menyadarkan kakaknya. Segera Antara memanggil dokter untuk mengecek kondisi Auri. Dokter menyatakan kalau kondisi Auri sudah stabil dan beberapa hari lagi boleh untuk kembali.
“Auri maafin kakak yang gak bisa melindungi kamu.” Ucap Antara dengann air mata yang terus menangis.
“kakak tidak salah, jangan menangis dan meminta maaf.” Ucap Auri dengan suara yang dingin tanpa ada ekspresi. Seketika segala ekspresi milik Auri sudah di ambil pada malam itu.
“Auri kakak janji setelah ini tidak akan ada kejadian seperti terjadi lagi.”
“Kakak tidak usah berjanji, Auri yang akan berjanji. Setelah ini Auri tidak akan membuat kakak dan ayah khawatir lagi. Auri akan menjadi kuat dan bisa melindungi Auri maupun Aura. “ ucap Auri dengan senyum manis yang membuat Antara merasa bersalah lebih besar.
Karena adik kecilnya yang baru berusia 8 tahun harus mengalami kejadian ini. Bahkan adiknya harus menjadi dewasa ketika anak seusianya mungkin akan menangis di pelukan keluarganya. Tapi berbeda dengan Auri yang melah menjadi tegar dan tidak menyusahkan keluarganya.
Setelah Auri pulang dari rumah sakit. Aura menyambut kedatangan kakak kembarnya. Saat itu ayah dan kakak Auri sadar hanya Aura yang bisa mengembalikan senyum Auri.
Beberapa hari di rumah sakit Auri hanya melamun dan jarang berbicara. Tapi setelah bertemu Aura, Auri kembali seperti dulu lagi seakan tidak ada yang terjadi padanya. Auri tetap tersenyum dan cerewet pada Aura. Tapi hal itu hanya pada saudara kembarnya saja. Saat bersama ayah, kakaknya maupun ibunya Auri kembali menjadi seorang yang dingin dan sedikit berbicara.
Hari ini adalah ulang tahun untuk si kembar. Tidak ada perayaan yang mewah untuk keduanya. Aura dan Auri memang gadis yang suka kesederhana. Mereka hanya suka dirayakan bersama keluarganya dengan makan-makan dan menghabiskan waktu bersama satu hari.
“Selamat ulang tahun kembaranku.” Ucap Aura.
“Selamat ulang tahun adikku.” Ucap Auri yang membuat Aura langsung melepaskan pelukan merekan dan tatapan tajam tertuju kakak kembarnya. Sedangkan Auri tertawa melihat ekspresi sang adik.
“Aku hanya berbeda dua menit saja darimu Auri. Jadi tidak ada kakak dan adik.” Protes Aura.
“Benarkah, tapi aku tetap 2 menit lebih dulu yang berarti aku kakakmu.” Ucap Auri yang diakhiri dengan sentilan di hidup sang adik. Kedua kembaran itu tertawa yang menghantarkan kebahagian di keluarga Alaksana.
“Jadi hadiah apa yang kamu inginkan Auri di ulang tahunmu ke 22 tahun?” tanya kakak Antara.
“aku belum memikirkannya. Mungkin satu permintaan yang tidak boleh ditolak oleh siapapun.” Ucap Auri yang diakhir mendapat jitakkan di kepalanya kakak antara.
“hey sakit.”
“kamu juga permintaan aneh-aneh ajah. Lagi pula sejak kapan aku dan ayah menolak permintaanmu.”
“Ya mungkin saja di masa depan. Jadi itu permintaanku.” Ucap Auri dengan santai.
“Sekarang buat adik kecilku ini apa permintaanmu.”
“hey aku seumuran dengan Auri bukan adik kecil.”
“tapi tingkahmu masih kaya anak kecil.”ejek Auri yang membuat Aura cemberut mendengar ucapan kakak kembarannya.
“Jadi apa permintaan anak ayah yang cantik dan manis ini.” Ucap ayahnya.
“Kalian suka sekali menggodaku. Permintaanku adalah kalian mengizinkaku melanjutkan studiku di negara Amerika untuk mengambil S2.” Ucap Aura dengan bangganya tapi senyuman Auri seketika luntur.
“TIDAK.” Ucap Auri.
“Kenapa Auri? Aku sudah dewasa, aku bisa hidup sendiri di negara orang.” Protes Aura.
“Aku tidak yakin untukmu aura.” Ucap Auri dengan nada yang sedih.
“Kenapa? Auri aku sudah dewasa. Tidak mungkin kita harus bersama terus menerus bukan. Jadi biarkan aku mengejar impianku ini. “ ucap Aura pada Auri.
Sedangkan kakak Antara dan Ayahnya hanya bisa bungkam saja. Mereka sadar kepergian Aura akan memberikan dampak pada Auri. Sayangnya Aura tidak tahu seberapa penting dirinya untuk kakak kembarnya itu. Karena tragedi 14 tahun tidak pernah Auri ceritakan pada Aura.
“Tapi Aura…” ucapan Auri dipotong oleh Aura.
“Aku akan tetap pergi dengan atau tanpa izin kamu Auri. Biarkan aku menggampai impianku seperti kamu yang bisa menggampai impianmu.” Ucap Aura yang membuat Auri terdiam. Dia tidak berniat egois pada adiknya tapi. Auri hanya takut hal buruk terjadi pada adik kembarnya. Mereka bukan berbeda kota tapi berbeda negara. Auri tidak akan bisa langsung menyusulnya jika terjadi hal buruk pada Aura di masa depan.
“Auri aku mohon, sekali ini percaya padaku. Aku tahu kamu hanya takut terjadi hal buruk padaku. Tapi aku janji hal itu tidak terjadi. Sekarang aku sudah 22 tahun tentu saja aku tahu bagaimana menjaga diriku.” Ucap Aura.
“Baiklah, tapi aku akan setiap bulan mengunjungimu. Kamu juga harus vc tiap hari denganku. Selalu ceritakan keadaanmu di sana. Jika kamu sakit kamu harus memberi kabar padaku atau pada kakak ingat.” Ucap Auri yang dianggukan oleh Aura.
Pada akhirnya Aura pergi ke amerika untuk mengerjakan impiannya selama ini. Tentu saja ini kali kedua kali mereka berpisah setelah tragedi 14 tahun yang lalu. Mungkin Aura tidak sulit berpisah dengan Auri. Namun berbeda dengan Auri yang seperti kehilangan adiknya. Sungguh hati kecil memiliki firasat buruk atas pilihannya kali ini.
“Semoga kamu selalu dilindung. Aku akan menjagamu dengan seluruh nyawaku Aura.” Ucap Auri saat dirinya di pesawat arah menuju negaranya setelah menemani Aura mencari apartement dan mengurus administrasi kuliahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Normelin Enil
nyesak si sedari bab 2 sampai bab 3 ok lanjut
2022-08-29
0
zuyoka
hmmm klu gk teliti bacanya gk bakal tau di sini alurnya maju cepet :3
2022-04-04
1