Pencuri Hati Ketua Mafia

Pencuri Hati Ketua Mafia

Chapter 1: Anak kembar Alaksana

Auristela Maizah Alaksana dan Aurastela Maizah Alaksana adalah anak kembar dari keluarga Alaksana. Keduanya tidak terpisahkan selalu bersama dan saling melengkapi. Auri yang memiliki karakter dingin, cuek dan misterius berbeda dengan kembaranya Aura yang ramah, baik, dan polos.

Kedua anak kembar itu sangat berbeda hanya wajah dan kecerdasan yang sama. Sisanya keduanya sangat berbeda seperti air dan minyak. Tapi Auri dan Aura tidak pernah bertengkar walaupun mereka berbeda.

Auri yang menjadi kakak untuk Aura. Karean itu Auri lebih dewasa di bandingkan sang adik. Saat kembarannya Aura di bully. Auri akan sangat marah. Pernah saat itu keduanya baru saja pindah di sekolah baru. Saat itu Aura di bully oleh teman sekelasnya. Auri yang tidak terima dengan berani membalas perlakuan siswa itu dengan pukulan.

Pada akhirnya Auri dilaporkan dan harus dihukum untuk tidak sekolah beberapa hari. Lucunya yang membuat salah Auri tapi yang menangis setiap pagi adalah Aura. Sejak saat itu Auri menjadi lebih dingin tapi dia tetap ceria saat bersama keluarga.

Malam hari setelah kejadian pemukulan pada teman kelasnya Auri. Anak gadis itu tidak bisa tidur, Dia memilih berjalan menuju ruang kerja ayahnya. Dia sudah tahu kalau ayahnya pasti belum tidur jam segitu.

Tok-tok

“Masuk” seru ayahnya Auri.

“Ayah.” Panggil Auri yang berjalan mendekati ayahnya yang sedang duduk di meja kerjanya.

“anak ayah kenapa belum tidur, sudah malam.”

“Auri tidak bisa tidur ayah.”

“Kenapa anak ayah tidak bisa tidur.” Tanya ayah Auri sambil membawa tubuh anaknya di atas pangkuannya. Agar anaknya bisa dengan mudah berbicara dengannya.

“Ayah, auri mau minta maaf karena sudah membuat ayah dan ibu kecewa tadi siang. “ ucap Auri dengan nada yang sedih. Dia tidak bisa tidur karena kepikiran masalah di sekolah. Auri tidak pernah membuat masalah untuk kedua orang tuany. Hal itu membuat anak kecil itu selalu kepikiran kesalahan yang telah diperbuatnya tadi pagi.

“Auri, anak ayah yang dilakukan tadi siang itu tidak salah. Hanya saja Auri semesti tidak menggunakan fisik untuk menolong adik Auri.”

“Tapi Aura tadi digangguin terus, padahal aura sudah menolak dan nangis.”

“ayah dan ibu tidak akan menyalahkan auri. Tapi lain kali auri bisa laporin ke ibu guru jadi tidak ada kekerasan fisik.”

“ya auri janji tidak akan mengulanginya.”

“janji” ayah auri mengeluarkan kelingkingnya.

“janji ayah.” Kelingking auri berikatan dengan kelingking ayahnya.

“tapi ayah, auri punya permintaan.”

“aduh auri sudah lama tidak pernah meminta sesuatu pada ayah ya. Jadi permintaan anak gadis ayah apa nih?” tanya ayah dengan nada menggoda pada anak gadisnya yang membuat Auri malu-malu.

“bolehin auri latihan bela diri kaya kakak antara ya” ucapan Auri membuat ayah auri terdiam.

“auri yakin, latihan beladiri itu melelahkan. Auri akan merasa badannya sakit-sakit loh.”

“Auri yakin.” Ucap auri dengan kepercayaan dirinya yang membuat ayah Auri tersenyum lebar melihat tingkah anaknya.

“baiklah akan ayah turutin, sekarang kamu kembali tidur ya.” Ucap ayahnya sambil menurunkan badan anaknya dan Auri berjalan meninggalkan ayahnya. Tapi sebelum itu dia berlari kembali ke ayahnya.

Dia mengecup pipi ayahnya.

”Auri sayang ayah.” Ucap Auri dan pergi meninggalkan ayahnya yang tersenyum gemas pada anak gadisnya itu.

Beberapa hari setelah pembicaraan ayahnya. Akhirnya auri telah didaftarkan di salah satu tempat bela diri yang kakak Antara ikuti. Tentu saja Aura yang mendengarnya merasa kesal karena tidak di ajak. Padahal keduanya selalu bersama.

“kenapa auri tidak ajak aura sih?” protes aura.

“aura kalau ikut latihan nanti malah nangis terus.” Ledek Auri yang sedang asik bermain ps dengan kakaknya Antara.

“Kok gitu sih, Auri juga pasti nangis kaya Aura. Waktu itu ajah Auri nangis kan pas mukul Alan.” Ucap Aura.

“Aku nangis tapi masih berani lawan alankan. Kamu mah malah nangis dan nerima ajah di jailin sama si alan.” Ucap Auri yang masih fokus dengan psnya.

“Ih kan aura kalau ikut bela diri bisa jadi kuat juga. Jadi aura mau ikut.” Ucap aura.

“Ikut ajah kalau nanti nangis Auri gak tanggung ya. Yey menang.” Ucap Auri.

“kamu yakin aura ikutan latihan nanti kamu sakit loh.” Ucap kaka Antara pada adiknya. Dia sangat mengenal kedua adik kembarnya. Kalau Auri tidak perlu di khawatirkan fisik adiknya yang satu itu sama seperti anak cowok. Tapi berbeda dengan aura yang memiliki tubuh lemah dan mudah sakit. Dia tidak yakin kalau adik keduanya bisa kuat menerima pelatihan itu. Antara saja malas kalau bukan disuruh ayahnya.

“Sudahlah kakak biarin aura ikut sekali. Paling juga setelahnya dia gak akan mau ikut lagi.” Ucap Auri yang berjalan menuju dapur diikuti aura.

“Lihat ya aura pasti bisa kaya auri.”

“Ayo kita lihat adikku.” Ucap auri.

Seperti yang diperkirakan Auri kalau Aura tidak akan kuat ikut latihan bela diri. Setelah dari latihan pertamanya, adik kembarannya itu langsung sakit beberapa hari. Setelah itu hanya Auri saja yang terus ikut latihan bahkan kakaknya antara juga ikut berhenti saat harus fokus dengan sekolahnya yang sebentar lagi ujian.

Hari ini Auri dan aura harus berpisah beberapa hari karena auri memilih untuk tetap tinggal di rumah. Dia tidak ingin melewati latihannya. Sedangkan Aura tetap ikut berlibur ke rumah kakek dan neneknya bersama kakaknya ibunya.

Sekarang Auri hanya bersama kakak dan ayah saja di rumah. Seperti biasa di sore hari dia pergi untuk berlatih. Biasanya pulang latihan, kakaknya menjemput Auri. Tapi hari ini kakaknya tidak bisa menjemput karena ada kelas tambahan untuk ujian nasional bulan depan.

Auri terpaksa pulang sendiri. Beruntungnya tempat latihannya masih di dalam komplek. Sayangnya saat Auri hampir saja sampai rumah, Dia ditarik oleh orang dewasa. Bahkan mulutnya di tutup dengan sebuah kain yang membuatnya merasa mengantuk. Bersamaan tubuh Auri di bawa kesebuah mobil, kakaknya Antara yang baru saja pulang dengan sepeda melihat adik kecilnya di culik. Segera dia mengejar dengan sepeda tapi saat di persimpangan dia tertahan oleh sebuah mobil yang tiba-tiba muncul.

Antara segera kembali kerumah dan menghubungi ayahnya tentang adiknya. Tentu saja kabar itu membuat ayahnya terkejut dan segera pulang dari kantornya. Ayahnya auri menelepon temannya yang bekerja di dunia mafia untuk menemukan keberadaan sang anak. Karena kalau menghubungi polisi harus satu kali duapuluh empatjam setelah penculika.

Kakak Antara merasa sangat bersalah karena dia yang tidak bisa menjemput adiknya. Sekarang auri harus diculik oleh orang yang tidak kenal. Ayahnya auri sama seperti anaknya yang menyalahkan dirinya karena tidak memberikan pengawalan pada anak gadisnya. Padahal dia sangat tahu banyak orang mengincar keluargnya saat ini.

Terpopuler

Comments

eS tEH maNiS😎

eS tEH maNiS😎

mampir thorr

2022-10-06

0

Tina Endah Sulistiana

Tina Endah Sulistiana

dari sinopsisnya genre ku banget, seru kayaknya, masih mau mulai baca, jangan lama² ya thor up nya biar tak penasaran

2022-04-19

0

zuyoka

zuyoka

haduh! kak Antara! kenapa adeknya dibiar sendirian!

halo, kak author!
cerita kakak bagus!
semangat ya, kak author!

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2 Chapter 2:Auri diculik
3 Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4 Chapter 4: Kunjungan Auri
5 Chapter 5: Aura punya pacar
6 Chapter 6: Hari 2
7 Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8 Chapter 8: Kepergian Aura
9 Chapter 9: Negara penuh kenangan
10 Chapter 10: Awal
11 chapter 11: Bekerja di toko bunga
12 Chapter 12: Mengunjungi Aura
13 Chapter 13: Misi pencurian
14 Chapter 14: Mainan baru
15 Chapter 15: Misi gagal
16 Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17 Chapter 17 : Surat dari kakak
18 Chapter 18: Amarah ketua mafia
19 Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20 Chapter 20: Menemukanmu
21 Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22 Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23 Chapter 23: Auri vs Edgar
24 Chapter 24 :Auri diculik
25 Chapter 25 : Auri terluka
26 Chapter 26 :Takut Suntikan
27 Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28 Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29 Chapter 29: Menghubungi sahabat
30 Chapter 30 : Pacar Aura
31 Chapter 31: Amarah Auri
32 Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33 Chapter 33 : Serangan
34 Chapter 34: Bekerja sama
35 Chapter 35 : Auri kembali
36 Chapter 36 : Kamu gila?
37 Chapter 37 :
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44 : Tergila-gila
45 Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49 Chapter 49 : Kesurupan?
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124 (18+)
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Chapter 1: Anak kembar Alaksana
2
Chapter 2:Auri diculik
3
Chapter 3: Sang Kembar berpisah
4
Chapter 4: Kunjungan Auri
5
Chapter 5: Aura punya pacar
6
Chapter 6: Hari 2
7
Chapter 7 : Hari Ulang tahun
8
Chapter 8: Kepergian Aura
9
Chapter 9: Negara penuh kenangan
10
Chapter 10: Awal
11
chapter 11: Bekerja di toko bunga
12
Chapter 12: Mengunjungi Aura
13
Chapter 13: Misi pencurian
14
Chapter 14: Mainan baru
15
Chapter 15: Misi gagal
16
Chapter 16 : Mencari sang pencuri
17
Chapter 17 : Surat dari kakak
18
Chapter 18: Amarah ketua mafia
19
Chapter 19 : Mahlika menjadi Florist
20
Chapter 20: Menemukanmu
21
Chapter 21 : Identitas gadis pencuri
22
Chapter 22 : Menemukanmu pencuri kecil
23
Chapter 23: Auri vs Edgar
24
Chapter 24 :Auri diculik
25
Chapter 25 : Auri terluka
26
Chapter 26 :Takut Suntikan
27
Chapter 27 : Suapan berasa hukuman
28
Chapter 28:Rencana pelarian Auri
29
Chapter 29: Menghubungi sahabat
30
Chapter 30 : Pacar Aura
31
Chapter 31: Amarah Auri
32
Chapter 32 :Bayaran untuk kesalahan
33
Chapter 33 : Serangan
34
Chapter 34: Bekerja sama
35
Chapter 35 : Auri kembali
36
Chapter 36 : Kamu gila?
37
Chapter 37 :
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44 : Tergila-gila
45
Chapter 45 : Hasrat Mahlika
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48 : Pernyataan Marcello
49
Chapter 49 : Kesurupan?
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124 (18+)
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!