Pencuri Hati Ketua Mafia
Auristela Maizah Alaksana dan Aurastela Maizah Alaksana adalah anak kembar dari keluarga Alaksana. Keduanya tidak terpisahkan selalu bersama dan saling melengkapi. Auri yang memiliki karakter dingin, cuek dan misterius berbeda dengan kembaranya Aura yang ramah, baik, dan polos.
Kedua anak kembar itu sangat berbeda hanya wajah dan kecerdasan yang sama. Sisanya keduanya sangat berbeda seperti air dan minyak. Tapi Auri dan Aura tidak pernah bertengkar walaupun mereka berbeda.
Auri yang menjadi kakak untuk Aura. Karean itu Auri lebih dewasa di bandingkan sang adik. Saat kembarannya Aura di bully. Auri akan sangat marah. Pernah saat itu keduanya baru saja pindah di sekolah baru. Saat itu Aura di bully oleh teman sekelasnya. Auri yang tidak terima dengan berani membalas perlakuan siswa itu dengan pukulan.
Pada akhirnya Auri dilaporkan dan harus dihukum untuk tidak sekolah beberapa hari. Lucunya yang membuat salah Auri tapi yang menangis setiap pagi adalah Aura. Sejak saat itu Auri menjadi lebih dingin tapi dia tetap ceria saat bersama keluarga.
Malam hari setelah kejadian pemukulan pada teman kelasnya Auri. Anak gadis itu tidak bisa tidur, Dia memilih berjalan menuju ruang kerja ayahnya. Dia sudah tahu kalau ayahnya pasti belum tidur jam segitu.
Tok-tok
“Masuk” seru ayahnya Auri.
“Ayah.” Panggil Auri yang berjalan mendekati ayahnya yang sedang duduk di meja kerjanya.
“anak ayah kenapa belum tidur, sudah malam.”
“Auri tidak bisa tidur ayah.”
“Kenapa anak ayah tidak bisa tidur.” Tanya ayah Auri sambil membawa tubuh anaknya di atas pangkuannya. Agar anaknya bisa dengan mudah berbicara dengannya.
“Ayah, auri mau minta maaf karena sudah membuat ayah dan ibu kecewa tadi siang. “ ucap Auri dengan nada yang sedih. Dia tidak bisa tidur karena kepikiran masalah di sekolah. Auri tidak pernah membuat masalah untuk kedua orang tuany. Hal itu membuat anak kecil itu selalu kepikiran kesalahan yang telah diperbuatnya tadi pagi.
“Auri, anak ayah yang dilakukan tadi siang itu tidak salah. Hanya saja Auri semesti tidak menggunakan fisik untuk menolong adik Auri.”
“Tapi Aura tadi digangguin terus, padahal aura sudah menolak dan nangis.”
“ayah dan ibu tidak akan menyalahkan auri. Tapi lain kali auri bisa laporin ke ibu guru jadi tidak ada kekerasan fisik.”
“ya auri janji tidak akan mengulanginya.”
“janji” ayah auri mengeluarkan kelingkingnya.
“janji ayah.” Kelingking auri berikatan dengan kelingking ayahnya.
“tapi ayah, auri punya permintaan.”
“aduh auri sudah lama tidak pernah meminta sesuatu pada ayah ya. Jadi permintaan anak gadis ayah apa nih?” tanya ayah dengan nada menggoda pada anak gadisnya yang membuat Auri malu-malu.
“bolehin auri latihan bela diri kaya kakak antara ya” ucapan Auri membuat ayah auri terdiam.
“auri yakin, latihan beladiri itu melelahkan. Auri akan merasa badannya sakit-sakit loh.”
“Auri yakin.” Ucap auri dengan kepercayaan dirinya yang membuat ayah Auri tersenyum lebar melihat tingkah anaknya.
“baiklah akan ayah turutin, sekarang kamu kembali tidur ya.” Ucap ayahnya sambil menurunkan badan anaknya dan Auri berjalan meninggalkan ayahnya. Tapi sebelum itu dia berlari kembali ke ayahnya.
Dia mengecup pipi ayahnya.
”Auri sayang ayah.” Ucap Auri dan pergi meninggalkan ayahnya yang tersenyum gemas pada anak gadisnya itu.
Beberapa hari setelah pembicaraan ayahnya. Akhirnya auri telah didaftarkan di salah satu tempat bela diri yang kakak Antara ikuti. Tentu saja Aura yang mendengarnya merasa kesal karena tidak di ajak. Padahal keduanya selalu bersama.
“kenapa auri tidak ajak aura sih?” protes aura.
“aura kalau ikut latihan nanti malah nangis terus.” Ledek Auri yang sedang asik bermain ps dengan kakaknya Antara.
“Kok gitu sih, Auri juga pasti nangis kaya Aura. Waktu itu ajah Auri nangis kan pas mukul Alan.” Ucap Aura.
“Aku nangis tapi masih berani lawan alankan. Kamu mah malah nangis dan nerima ajah di jailin sama si alan.” Ucap Auri yang masih fokus dengan psnya.
“Ih kan aura kalau ikut bela diri bisa jadi kuat juga. Jadi aura mau ikut.” Ucap aura.
“Ikut ajah kalau nanti nangis Auri gak tanggung ya. Yey menang.” Ucap Auri.
“kamu yakin aura ikutan latihan nanti kamu sakit loh.” Ucap kaka Antara pada adiknya. Dia sangat mengenal kedua adik kembarnya. Kalau Auri tidak perlu di khawatirkan fisik adiknya yang satu itu sama seperti anak cowok. Tapi berbeda dengan aura yang memiliki tubuh lemah dan mudah sakit. Dia tidak yakin kalau adik keduanya bisa kuat menerima pelatihan itu. Antara saja malas kalau bukan disuruh ayahnya.
“Sudahlah kakak biarin aura ikut sekali. Paling juga setelahnya dia gak akan mau ikut lagi.” Ucap Auri yang berjalan menuju dapur diikuti aura.
“Lihat ya aura pasti bisa kaya auri.”
“Ayo kita lihat adikku.” Ucap auri.
Seperti yang diperkirakan Auri kalau Aura tidak akan kuat ikut latihan bela diri. Setelah dari latihan pertamanya, adik kembarannya itu langsung sakit beberapa hari. Setelah itu hanya Auri saja yang terus ikut latihan bahkan kakaknya antara juga ikut berhenti saat harus fokus dengan sekolahnya yang sebentar lagi ujian.
Hari ini Auri dan aura harus berpisah beberapa hari karena auri memilih untuk tetap tinggal di rumah. Dia tidak ingin melewati latihannya. Sedangkan Aura tetap ikut berlibur ke rumah kakek dan neneknya bersama kakaknya ibunya.
Sekarang Auri hanya bersama kakak dan ayah saja di rumah. Seperti biasa di sore hari dia pergi untuk berlatih. Biasanya pulang latihan, kakaknya menjemput Auri. Tapi hari ini kakaknya tidak bisa menjemput karena ada kelas tambahan untuk ujian nasional bulan depan.
Auri terpaksa pulang sendiri. Beruntungnya tempat latihannya masih di dalam komplek. Sayangnya saat Auri hampir saja sampai rumah, Dia ditarik oleh orang dewasa. Bahkan mulutnya di tutup dengan sebuah kain yang membuatnya merasa mengantuk. Bersamaan tubuh Auri di bawa kesebuah mobil, kakaknya Antara yang baru saja pulang dengan sepeda melihat adik kecilnya di culik. Segera dia mengejar dengan sepeda tapi saat di persimpangan dia tertahan oleh sebuah mobil yang tiba-tiba muncul.
Antara segera kembali kerumah dan menghubungi ayahnya tentang adiknya. Tentu saja kabar itu membuat ayahnya terkejut dan segera pulang dari kantornya. Ayahnya auri menelepon temannya yang bekerja di dunia mafia untuk menemukan keberadaan sang anak. Karena kalau menghubungi polisi harus satu kali duapuluh empatjam setelah penculika.
Kakak Antara merasa sangat bersalah karena dia yang tidak bisa menjemput adiknya. Sekarang auri harus diculik oleh orang yang tidak kenal. Ayahnya auri sama seperti anaknya yang menyalahkan dirinya karena tidak memberikan pengawalan pada anak gadisnya. Padahal dia sangat tahu banyak orang mengincar keluargnya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
eS tEH maNiS😎
mampir thorr
2022-10-06
0
Tina Endah Sulistiana
dari sinopsisnya genre ku banget, seru kayaknya, masih mau mulai baca, jangan lama² ya thor up nya biar tak penasaran
2022-04-19
0
zuyoka
haduh! kak Antara! kenapa adeknya dibiar sendirian!
halo, kak author!
cerita kakak bagus!
semangat ya, kak author!
2022-04-03
0