Bunga duduk di tepian ranjang dengan muka masam, Bagas langsung main aduk-aduk, tanpa berhitung satu, dua, tiga apalagi pemanasan sebelum menubruknya. Wanita itu memukul betis Bagas dengan kesal sambil membenarkan penampilannya yang berantakan. Bunga bangkit dan menunjuk-nunjuk Bagas lalu melempar kemeja pria itu.
“Baju kamu yang kemarin bau parfum wanita Mas, apa kamu berselingkuh Ha?” Bunga murka, dia bahkan tak peduli dengan Bagas yang sibuk mencari bokser, wanita itu malah sengaja menginjaknya agar sang suami kebingungan.
“Mas jawab!”
“Tunggu aku pakai baju dulu Hana! Ah … maksudku Bunga.” Bagas keceplosan, dia bahkan mungkin saja menganggap Bunga adalah Hana saat bercinta tadi. Ya, bisa jadi. Tidak ada yang tahu kecuali dia sendiri.
Bagas mencari-cari di mana bokser miliknya hingga Bunga memungut benda itu dari bawah kaki dan melemparnya ke arah sang suami.
“Siapa wanita yang berani mendekatimu? akan aku robek-robek dia,” ancam Bunga. “Jangan bilang dia Hana,” gumamnya.
Bagas memilih untuk tidak merespon ucapan sang istri, dia lebih memilih untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri, meski Bunga berteriak dan marah-marah Bagas sadar wanita itu akan tenang dengan sendirinya apa lagi jika dia menawarinya belanja dan makan malam romantis.
***
Sementara itu, Hana sengaja datang ke rumah sang ayah. Ia membawa banyak makanan karena bulan itu dia sudah bisa memastikan kelebihan uang. Dua kali gaji, seratus juta dari Kelana dan DP untuk menemani nenek gayung berkebun, sudah cukup baginya untuk bersikap angkuh ke Tantri. Ibu tiri Hana itu terus membuang muka saat Hana bercerita tentang gaji dan pekerjaannya. Muka Tantri yang tertekuk ke sana kemari cukup membuat Hana senang. Hana pun semakin menjadi-jadi, dia becerita sering bertemu Bagas di kantor dan bahkan mulai menyindir.
“Mas Bagas terlihat sangat kurus dan tidak terurus, apa Bunga tidak bisa merawatnya? Banyak wanita lain yang pasti mau merawat mas Bagas dengan baik.”
Tantri pun menoleh Hana dengan sorot mata tajam, wanita yang dulu diam saja dan malah mendukung anaknya menjadi perebut laki orang itu, kini takut jika suami anaknya balas direbut.
“Tidak usah mengurusi rumah tangga orang,” ketus Tantri, sedangkan Arman hanya diam saja mendengar perbincangan dua wanita itu. “Apa kamu berniat merebut Bagas dari Bunga?”
“Merebut?” Hana memutar bola mata malas dengan gesture mencibir Tantri. “Bagas sekarang tidak levelku, tapi jika dia mau menceraikan Bunga ya nanti aku pikir lagi.”
“Kamu-“
“Hana, sudah!” Arman menengahi, pria tua yang dulu lebih memilih istri baru ketimbang putrinya sendiri itu pun menasehati, agar Hana tidak berpikir untuk merebut kembali Bagas dari sang adik tiri.
“Ya, dulu Ayah bahkan diam saja saat wanita ini dan anaknya memperlakukannku sangat buruk. Ayah bahkan diam saja saat Bunga merebut suamiku, tapi kenapa Ayah sekarang seolah tidak rela aku merebut Bagas kembali?” tanya Hana sedikit emosi.
“Masih banyak pria baik,” ucap Arman yang sebenarnya ingin berkata bahwa Bagas itu bukan pria yang pantas untuk dikejar lagi.
“Lalu kenapa ayah tidak bilang begitu ke Bunga dulu?”
Hana membuat Arman kicep, dia tatap Tantri yang mulutnya komat-kamit bak dukun yang sedang mencoba mengusir jin dari tubuh pasiennya. Hana yakin wanita itu pasti akan meninggalkan sang ayah jika sudah tidak kuat bekerja dan memberikannya harta.
***
[Ingat! kamu besok harus datang tepat jam delapan pagi, aku akan mengurangi komisimu jika sampai telat]
Hana mencebik kesal dan menggerutu setelah membaca pesan Kelana, “Dia pikir aku sekretaris plus plus, kenapa pekerjaanku banyak sekali? Untung saja dia membayarku, jika tidak aku pasti sudah menulis surat pengunduran diri dari kemarin.”
Hana memarkirkan mobil lantas keluar, dia benar-benar lelah hari itu. Namun, baru saja berjalan beberapa langkah, dia melihat Bagas bersandar pada pot bunga besar yang ada di dekat lobi apartemennya. Hana yang mengantuk tiba-tiba saja berubah menjadi waspada.
“Untuk apa dia di sini? apa dia sedang menungguku?”
Hana pun mendekat dan menyapa, ternyata Bagas ingin mengajaknya makan di restoran yang berada tak jauh dari sana.
“Pasti kamu tidak meminta izin Bunga keluar malam-malam begini.”
Hana menatap penasaran ke Bagas. Sikap mantan suaminya yang agresif seperti ini, jelas di luar rencana yang sudah dia susun secara matang. Bagas belum sepenuhnya berada dalam genggaman. Hana tidak ingin rencananya sampai gagal.
“Untuk apa aku izin? Dia bahkan sama sekali tidak peduli padaku, yang dia pikirkan hanya mempercantik diri bahkan selama tiga tahun ini dia sama sekali tidak pernah menunjukkan perannya sebagai istri kecuali di atas ranjang.” Bagas keceplosan, dia merasa tidak enak kepada Hana, tapi wanita itu malah tertawa.
“Lalu apa kamu mau bilang enak zamanku?” sindir Hana. Ia akhirnya mau menemani Bagas makan.
"Tapi aku tidak akan ikut makan karena sedang diet," ucapnya.
“Untuk apa kamu diet?”
Pertanyaan Bagas sangat aneh, dia seolah menganggap Hana sudah melupakan masa lalu dan segala kebusukannya yang meminta cerai karena wanita itu berubah gendut.
“Untuk membuatmu kembali padaku,” goda Hana.
Sepertinya akan mudah merusak hubungan Bagas dan Bunga karena lelakinya saja tidak setia.
***
Mereka kini sudah duduk berhadapan di restoran yang Bagas sebutkan tadi, hingga tiba-tiba tanpa seorang pun yang menduga, segelas air mengguyur muka Hana.
Muka dan bagian depan kemeja Hana basah. Ia pun berdiri, tak tinggal diam, Hana mengambil gelas milik Bagas dan balik menyiramkannya ke muka wanita yang tak lain adalah Bunga.
“Kurang ajar, apa begini sikapmu ke wanita yang suaminya sudah kamu rebut?”
Hana bersuara lantang, dia sengaja membuat Bunga malu sebelum mulut adik tirinya itu meringsaknya lebih dulu.
Bunga megap-megap dan tidak bisa balas mengatai, Hana yang gemas langsung menyambar jus jambu yang baru saja diletakkan pelayan ke mejanya, tapi bukan untuk disiramkan ke Bunga, dia menyesap kemudian meletakkan gelas itu sedikit kasar ke meja. Hana senggol pundak Bunga, sebelum meninggalkan dua mahkluk yang sudah menorehkan luka menganga di hatinya itu.
“Ternyata dia membuntuti suaminya, dasar!” gerutu Hana.
_
_
_
_
_
Follow Ig aku di @nasyamahila biar kalian tahu info update dan nggak berpikiran buruk misal updatenya telat
komen+like+poin ❤
mamacih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Elvi Nopricha
thor,,buat hana tak usah balas dg pura"mengejar,itu tk berkelas seolah"tk ada lelaki lain di dunia,balas lh dg elegant dekati kelana buat bagas trsingkir dr perusahaan dan buat arman tau keburukan tantri
2023-03-11
3
Morgan Nero
Mantap Hana.... aku kira km bakalan trs jd wanita lemah dan menye2, ternyata km wanita super dan licik, bahkan lbh licik dr ibu tiri di serial TV ikan berenang. Aku pd mu lah Hana...
2023-01-03
2
pecinta kucing
wah wah
2022-10-23
0