Namun, ternyata tak berhenti di situ. Ayu bukan nenek tua bodoh. Ia pun bertanya ke Hana lagi.
“Jadi kamu sekretaris Kelana?”
“Hah … iya?”
Kelana seketika lesu, ingin rasanya langsung menepuk jidat jika tidak ingat ada Amanda dan sang bibi di sana. Hancur sudah semua rencananya kalau mereka sampai tahu status Hana. Jika hanya sekretaris, mungkin Kelana masih bisa dengan bangga menyanggah dengan pertanyaan ‘kenapa tidak? ’.
Namun, jika status Hana yang janda ketahuan, habis sudah, tamat riwayatnya. Nenek gayung pasti tidak akan merestui, apa lagi mamanya. Dinar pasti akan menentang bahkan mungkin menghunuskan surat wasiat di depan mukanya.
“Tidak akan ada warisan untukmu, pergi dari sini putra tak tahu diuntung.”
Kelana bergidik membayangkan ucapan Dinar, meski Kelana Group adalah miliknya tapi jika kehilangan sokongan, mungkin saja collapse.
Tersadar dari pikiran-pikiran yang menggerayangi otak, Kelana pun mendekat ke arah Hana dan sang nenek. Hingga satu kalimat yang pria itu ucapkan sukses membuat Hana terjengkang dan duduk di tanah.
“Tidak peduli dia sekretaris atau apa, aku mencintainya. Dan kami berencana menikah segera.”
“Apa?”
Hana melongo, begitu juga Tata dan Amanda yang mencelos hatinya, sedangkan Ayu malah terbahak. Dengan sudut bibir yang tertarik ke atas, wanita tua yang dipanggil Kelana nenek gayung itu meminta sang cucu membuktikan ucapannya.
“Apa kalian bisa menikah satu bulan lagi? jika bisa, nenek akan memberimu hadiah pernikahan yang tak terduga, pabrik gula nenek. Bagaimana?”
“Mama!” Tata mendelik, dia tidak terima dengan ucapan Ayu, bagaimana bisa Kelana mendapatkan hadiah sebesar itu, sedangkan putranya kemarin hanya mendapat villa dan sebuah mobil mewah.
“Apa Mama tidak berlebihan?” tanya Tata dengan menurunkan sedikit nada bicaranya.
Ayu malah tertawa, wanita itu menjawab pertanyaan putri keduanya dengan sebuah kalimat yang membuat Kelana sedikit gentar. “Tidak, karena jika memang dia bisa menikahi Hana, artinya dia sudah bisa menaklukkan hati Dinar, bukankah Dinar menginginkan menantu yang bak putri raja? Aku ingin tahu bagaimana reaksinya jika Kelana ingin menikah dengan sekretarisnya sendiri.”
Hana menelan saliva, kenapa juga dia harus menjerumuskan diri ke pusara perebutan warisan keluarga kaya seperti ini. Seharusnya dia fokus saja balas dendam ke Bagas, jika begini rencana balas dendamnya bisa berantakan.
Kelana yang berdiri mematung memilih untuk membantu Hana bangun, dia rengkuh lengan sekretarisnya itu dan berkata ke sang nenek, “Kami saling mencintai. Aku yakin mama pasti akan luluh dengan ketulusan cinta kami.”
Hana tersenyum bego, di dalam hati dia berbisik, “Saling mencintai kepalamu Pak Kel, demi tuan crab yang mata duitan, aku tidak mau melakukan kebohongan lagi.”
Ayu pun tersenyum merespon ucapan Kelana, sedangkan Amanda merasa sangat menyesal.
Sebenarnya dia ingin kembali lagi merajut jalinan asmara, setelah beberapa tahun lalu meninggalkan Kelana demi pria lain. Namun, sayang hati pria itu sudah tertutup untuknya. Jika saja dulu dia tidak berselingkuh dengan pria yang dia anggap lebih segalanya dari Kelana.
Sementara itu, Tata benar-benar marah. Hanya karena Kelana adalah cucu pertama di keluarga, Ayu selalu menganggap Kelana lebih baik dari putranya, benar-benar menjengkelkan, meski Ayu ibu kandungnya ingin rasanya Tata mencekik wanita tua itu.
***
“Tidak Pak!”
“Harus!” bentak Kelana.
“Tidak mau, bagaimana bisa bapak mengajak saya pura-pura menikah.” Hana memalingkan muka, tak sudi menatap Kelana yang sedang mengendarai mobil untuk mengantarnya pulang.
“Karena kamu harus bertanggungjawab, mulutmu terlalu ember. Kenapa kamu berkata kalau kamu itu sekretarisku?” amuk Kelana.
“Pak, mohon maaf ya, itu bukan karena mulut saya yang ember, tapi karena sejatinya saya adalah orang yang jujur dan berhati mulia.”
“Berhati mulia tapi berniat menjadi pelakor,” sindir Kelana.
“Bapak tidak usah menyerang saya dengan cita-cita saya, yang amat sangat membagongkan itu.” Hana memalingkan muka, tapi setelahnya kembali menatap keluar jendela. “Ada beberapa hal yang meski dijelaskan Anda tidak akan pernah paham, mereka berdua tidak hanya melukai saya, tapi juga membunuh anak saya.”
“Apa?”
Kelana menginjak pedal rem dalam-dalam, hingga Hana yang tidak mengenakan sabuk keselamatan terbentur pintu mobil
“Aduh Pak Kelana, sakit tahu!” Hana mengusap kening, wajahnya terlihat semakin kesal.
“Membunuh?” tanya Kelana dan kini dengan nada suara yang tak seperti sebelumnya.
“Ya, mereka sengaja menyewa preman untuk berpura-pura merampok rumah, tapi mereka menendangi saya sampai keguguran.”
“Apa?” Kelana melongo tak percaya. “Bagas tega melakukan itu? jangan-jangan dia merencanakan semuanya dengan adik tirimu yang sekarang menjadi istrinya itu?”
“Hem … Anda tidak akan pernah tahu bagaimana rasa sakitnya, karena Anda belum pernah kehilangan sesuatu yang besar. Anak bagi saya adalah hadiah terbesar dalam hidup, tapi mereka merenggutnya, untuk itu lah saya ingin Bunga merasakan rasa sakit yang sama dan saya ingin Bagas menderita,” ucap Hana dengan mata yang berapi-api.
Kelana seketika merasa iba dengan kehidupan Hana yang begitu memilukan. Ia memilih diam di sisa perjalanan mengantar wanita itu pulang.
Hingga saat Hana masuk ke dalam apartemennya, Kelana masih belum beranjak pergi, dari dalam mobil dia pandangi punggung Hana sampai tak terlihat lagi.
“Dasar wanita bodoh,” gumam Kelana.
_
_
_
_
_
Like komen ya 🥰
Oh ya … Na mau kasih info siapa tahu ada pembaca baru. Terima kasih sudah mau mampir.
FYI selain nulis Na juga kerja kantoran, punya balita juga, punya real life yang tidak bisa ditinggalkan, jadi add favorite novel ini biar kalian dapat notif saat UP.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Muh Nur
baru baca lagi karyamu othor mahahiya kece terkern sedunia pernovelan pasca hengpongku kemalingan🤭🤣
2023-08-05
2
melisya
assalamu'alaikum thor yang cantikk🙏🥰 salam dari pembaca baru... ceritanya baguss👍👍☺
2023-06-24
0
'Nchie
nikah nikah 🤭🤭
2023-01-21
0