BAB 18 : Bertemu ayah

Semenjak pertemuan pertamanya dengan wanita cantik di depan butik waktu itu, ia selalu memikirkan wanita tersebut yang ternyata adalah Kanzia, Noah yang belum bisa terlelap dalam tidurnya, karena ia terus membayangkan wajah cantik Kanzia yang tersenyum manis padanya dihari pernikahannya dengan Clara.

"Bagaimana bisa dia berubah menjadi secantik itu, bahkan Clara tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan Kanzia yang sekarang, ia benar benar terlihat sempurna," ucap Noah dalam hati sambil tersenyum.

"Aku akan mendekatinya kembali, aku yakin ia masih memiliki perasaan padaku, Kanzia sangatlah polos jika aku kembali merayunya ia pasti akan menerima ku kembali, bagaimanapun caranya Kanzia harus menjadi milikku," batin Noah.

*****

Mentari sudah mulai menampakkan diri, cahayanya masuk melewati celah celah gordeng, Kanzia mulai mengerjapkan matanya karna tidurnya yang mulai terusik, ia pun bangun dan meraih hp disampingnya sambil melihat jam.

Kanzia begitu kaget ketika melihat jam di hpnya sudah menunjukkan jam 7 pagi, ia juga melihat jam dinding yang ada di kamarnya dan tetap menunjukkan angka yang sama

"Astaga aku telat lagi!" ujar Kanzia dan masuk ke kamar mandi dengan tergesa gesa, ia mandi dengan sistem kilat.

"Aduh bisa gawat kalau kayak gini, hukuman yang kemarin aja belum kelar, kalau kayak gini bisa bisa aku bakalan dapat hukuman lagi," gerutu Kanzia sambil menggunakan sepatunya.

"Nona tidak akan sarapan lagi?" Tanya bik Sofi yang melihat Kanzia terburu buru.

"Iya bik aku sarapannya nanti aja di kantor," ucap Kanzia yang hanya meminum susu yang telah disiapkan bik Sofi.

"Pak tolong anter aku ke kantor lagi," pinta Kanzia pada pak Muh sopir dirumahnya.

"Baik Non,,,"

"ngebut ya pak,,,,"

"Siap Non,"

Sesampainya di kantor ia pun langsung bergegas masuk dan benar saja ia langsung mendapatkan perintah untuk menemui Jonathan diruangannya begitu ia sampai.

Kanzia yang sudah berada di depan ruangan Jonathan menarik napas dalam dalam sebelum memasuki ruangan CEO tersebut.

"Maaf pak saya terlambat,,,," ucap Kanzia ketika sudah berada di depan meja Jonathan sambil tersenyum.

"Lakukan tugas yang aku berikan kemarin," ucap Jonathan tanpa melihat ke arah Kanzia.

"Apa dia tidak akan memarahi ku atau menambah hukuman ku karna datang terlambat?" ucap Kanzia dalam hati.

"Apa kamu tidak mendengarkan ucapan ku tadi?" Tanya Jonathan yang melihat Kanzia masih belum beranjak.

"Baik pak," ucap Kanzia dan langsung keluar dari ruangan Jonathan untuk mengerjakan tugasnya hari ini.

"Kenapa dia tidak marah ketika aku datang terlambat?" gumam Kanzia yang heran karna Jonathan tidak mempermasalahkan keterlambatannya, apalagi mengingat kemarin ia telah menendang area penting bosnya itu.

"Tapi baguslah aku tidak perlu menerima hukuman yang lainnya lagi," ucapnya sambil melangkah kearah pantry dan ia mulai membuat kopi untuk Jonathan sesuai dengan perintahnya.

"Ini pak kopinya," ucap Kanzia menaruh kopi yang dibuatnya diatas meja Jonathan.

"Hm,,,"

"Pak Jonathan,,," panggil Kanzia.

"Hm,,,"

"Astaga apa dia saudaranya Abian kenapa sifatnya kadang kadang sama dengan Abian, tapi Abian tidak semesum dia," batin Kanzia.

Saat Kanzia sedang merutuki bosnya itu, tiba tiba seorang OB masuk dengan membawa beberapa makanan.

"Ini pak saya sudah membeli sesuai dengan pesanan bapak tadi," ucap OB tersebut.

"Taruh di atas meja," ucap Jonathan tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas berkas di depannya.

OB itu pun langsung menaruh makanan pesanan Jonathan diatas meja dekat sofa.

"Makanlah, kamu pasti belum sarapan," ucap Jonathan yang masih tetap fokus dengan pekerjaannya.

"Ha,,,,"

Jonathan melihat kearah Kanzia yang masih berdiri di depan mejanya. "Apa kamu akan terus berdiri disana?" Tanya Jonathan yang melihat Kanzia tidak beranjak dari tempatnya.

"Jangan kebanyakan mikir, segera habiskan sarapannya keburu makanannya dingin, setelah itu pelajari berkas berkas ini," ucap Jonathan sambil memberikan sebuah map untuk Kanzia.

Dengan keadaan bingung Kanzia beranjak ke arah sofa dan mulai menyantap makanan yang ada di meja, karna ia memang belum sarapan dan perutnya yang sudah keroncongan minta diisi, apalagi makanan diatas meja adalah menu kesukaannya.

Setelah menyelesaikan makannya, Kanzia mulai membaca dokumen tersebut dengan teliti, seperti yang diperintahkan oleh bosnya itu.

"Ini pak saya sudah membacanya, sesuai dengan yang bapak suruh dan mengingat semua yang sudah bapak tandai pada dokumen tersebut," ucap Kanzia.

"Bagus, bersiaplah nanti siang kamu ikut saya untuk meeting diluar," ucap Jonathan.

"Baik pak," ucap Kanzia tanpa protes, lagi pula ia hanya sekedar menemani saja, lumayan ia bisa melihat suasana diluar sana.

*****

Seperti yang dikatakan Jonathan tadi pagi, mereka akan keluar kantor untuk meeting.

"Ayo, kita berangkat!" ucap Jonathan.

"Baik pak,,," ucap Kanzia yang ikut berjalan dibelakang Jonathan.

Aw!

Kanzia menabrak punggung Jonathan yang tiba tiba berhenti mendadak.

"Jangan berjalan di belakang ku," ucap Jonathan yang malah menarik tangan Kanzia untuk berjalan disampingnya.

Semua karyawan melihat kearah Kanzia dan Jonathan yang berjalan beriringan dengan Jonathan yang memegang tangan Kanzia, Mereka terlihat sangat cocok, sementara Kanzia merasa risih dengan hal itu, ingin rasanya ia menendang bosnya itu, tapi anehnya ia tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukan hal itu.

Begitu mereka sudah memasuki mobil, Kanzia langsung menepis tangan Jonathan.

"Lepasin pak, lain kali jangan menyentuh saya seenaknya saja pak, saya seorang wanita bersuami, bagaimana jika suami saya mengetahuinya dia bisa salah paham dan berpikiran yang tidak tidak tentang saya," ucap Kanzia tegas.

Jonathan tersenyum samar, mendengar ucapan Kanzia. "Wah laki laki yang menjadi suamimu itu sangat beruntung, sepertinya kamu sangat mencintai suami mu itu Nona Kanzia," ucap Jonathan.

"Bukan urusan bapak," ketus Kanzia.

"Apa suamimu lebih tampan dariku?" Tanya Jonathan.

"Tentu saja, wajah anda tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan ketampanan suami saya," ucap Kanzia dengan berani, padahal ia belum pernah melihat wajah Abian selama ini.

"Semakin hari kamu semakin berani saja dan kurang ajar pada atasan mu kanzia," ucap Jonathan.

"Yang pastinya suami ku tidak kurang ajar dan mesum seperti mu," yang hanya berani ia ucapkan dalam hati.

"Apa kamu sedang mengatai ku mesum?"

"Tidak pak, saya mana berani," kilah Kanzia.

"Dia benar benar seorang cenayang," batin Kanzia, yang heran dengan bosnya itu yang selalu tau jika ia sedang mengumpatnya dalam hati.

Beberapa menit kemudian mobil yang membawa mereka sampai disebuah restoran mewah.

Mereka masuk ke ruangan private yang sudah dipesan khusus untuk mereka. Begitu ia masuk Kanzia melihat seseorang yang sangat ia kenal telah menunggu diruangan tersebut.

"Zia,,,," ucap Rudi sedikit kaget melihat kehadiran Kanzia.

"Apa kamu mengenalnya?" Tanya Jonathan pada Rudi.

"Iya tuan, tapi bagaimana bisa putri saya datang bersama anda?"

"Tentu saja dia datang bersama ku, karena Kanzia Ayudia Renata adalah sekretaris ku," jawab Jonathan.

"Silahkan langsung saja presentasikan proposal yang sudah anda buat, apakah perusahaan anda layak untuk bekerjasama dengan perusahaan ku,"

"Baik tuan," ucap Rudi dan mulai mempersentasikan kelayakan perusahaannya.

Sementara Kanzia masih heran dengan ucapan Jonathan yang mengatakan jika dia adalah sekretarisnya.

"Lagi lagi dia bertingkah seenaknya tanpa meminta persetujuan ku," kesal Kanzia.

"Bagaimana tuan apakah perusahaan saya layak untuk bekerjasama dengan Pramudya group?" Tanya Rudi setelah mengakhiri persentasinya.

"Bagaimana menurut mu, apakah perusahaannya layak untuk bekerjasama dengan Pramudya group?" Tanya Jonathan pada Kanzia.

Kanzia lagi lagi dibuat kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Jonathan, tapi ia mempunyai ide untuk memberikan pelajaran untuk ayah kandungnya yang tidak pernah menganggapnya itu.

"Apakah aku harus menjawabnya sekarang, sepertinya aku perlu memeriksa kembali proposal tuan Rudi," ucap Kanzia pada Jonathan.

"Baiklah aku serahkan semuanya padamu,"

"Apa maksud anda tuan?" Tanya Rudi.

"Maksud ku adalah jika sekretaris ku menyetujuinya maka kerjasama kita akan berlanjut, begitupun sebaliknya,"

"Tapi tuan,,,,"

dret,,,, dret,,,,

Jonathan tiba tiba mendapatkan telpon dari seseorang.

"Kanzia kamu bisa balik ke kantor bersama sopir, aku ada urusan penting jadi tidak bisa kembali ke kantor, soal kerja sama dengan perusahaan tuan Rudi aku serahkan semuanya padamu," ucap Jonathan lalu pergi meninggalkan Kanzia dan Rudi di ruangan tersebut.

"Zia, apa kamu sengaja melakukan ini untuk membalas ayahmu?" Tanya Rudi setelah kepergian Jonathan.

"Apa sekarang anda sudah mengakui jika anda adalah ayahku?" Tanya Kanzia dengan tatapan sinis.

"Zia ayah tau kamu tidak menyukai ayah, mama dan juga kakak mu tapi kamu tidak perlu membawa urusan pribadi ke dalam urusan pekerjaan," ucap Rudi.

"Aku tidak membawa urusan pribadiku kedalam pekerjaan tuan, aku hanya sedang berusaha untuk bersikap profesional." Ucap Kanzia lalu beranjak dari duduknya hendak meninggalkan Rudi.

"Kanzia! kenapa sikap mu semakin kurang ajar!" ucap Rudi sebelum Kanzia keluar dari ruangan itu.

Tapi Kanzia tidak menghiraukan ucapan ayahnya dan tetap melanjutkan langkahnya meninggalkan Rudi yang dibuat kesal dengan sikap Kanzia yang benar benar sudah berubah.

*

*

Sementara seorang pria tampan dengan wajah dingin dan penuh keangkuhan melangkah menuju sebuah ruangan untuk menemui seseorang dengan senyum misteriusnya.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen juga ya😉

Terpopuler

Comments

Natasia Wang

Natasia Wang

Bner keknya Abian, syg aja d pesta pd gtw dy suami Zia tp yg gw heran pas Bian nanya Kevin pas Zia baru pertama kerja, gimana keadaan Zia d tempat barunya, klo dy CEO ny hrsnya tau trs nama beda apa Abian nama tengah atau julukan

2025-01-23

0

Helen Nirawan

Helen Nirawan

najis ngaku2 ayah , prettt , gk sudi oy bpk kyk lo., ciihh sono jauh2

2025-01-24

0

Natasia Wang

Natasia Wang

Beneran Bian ni CEO mkin bnr ni tau aja dy Zia mw bls dndam

2025-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!