BAB 8 : Hari pertama bekerja

Malam harinya

Kanzia mendapatkan notif dari Emailnya, ketika membukanya ia tersenyum sumringah ternyata ia diterima disebuah perusahaan besar, Pramudya group.

“Wah bagaimana bisa aku bisa diterima diperusahaan ini, padahal aku Cuma iseng memasukkan lamaran ku kesana,” ucap Kanzia tidak menyangka bisa langsung diterima dan besok ia sudah bisa mulai langsung bekerja di perusahaan tersebut.

“Eh entar dulu, bukankah ini terlalu aneh?" Kanzia yang terlihat berpikir.

"Jangan jangan ini penipuan, bagaimana mungkin aku bisa langsung diterima padahal aku baru tadi pagi memasukkan lamaran, apalagi Pramudya group adalah perusahaan yang sangat teliti dalam menyeleksi pegawainya, sedangkan aku yang sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja bisa langsung keterima dengan mudah, pasti ini hanya penipuan saja,” Gumam Kanzia yang belum percaya dengan pemberitahuan yang ia dapat dari emailnya.

"Ini beneran kan bukan prank, aku beneran di terima di perusahaan yang aku inginkan?" gumam Kanzia bertanya sendiri.

“Apa yang sedang kamu gumamkan?” Tanya Abian yang tidak sengaja mendengar gumaman Kanzia begitu ia masuk kamar.

“Eh, itu,,,” ucap Kanzia kaget.

“Mm,,, Abian, bagaimana menurut kamu, apa ini memang benar benar dikirim dari pihak pramudya group? Ini bukan penipuan kan?” Tanya kanzia sambil menyodorkan handphone nya ke Abian.

“Jadi ini yang membuat mu tidak menyadari kepulangan suami mu," Abian menghela napas.

"Maaf,,,,," ucap Kanzia.

"Iya itu memang benar, kenapa kamu bisa berpikir itu penipuan?” tanya Abian.

“Bukannya begitu, hanya saja aku merasa heran kenapa mereka bisa menerima orang yang belum memiliki pengalaman sepertiku secepat itu tanpa melakukan interview bukannya perusahaan ini sangat teliti dalam memilih calon pegawainya dan yang lebih anehnya lagi aku sudah bisa langsung bekerja mulai besok bukankah itu sedikit mencurigakan?”

“Ya,,, mungkin saja mereka memang benar benar sedang membutuhkan pegawai, makanya kamu bisa langsung di terima, lagi pula kamu juga pintar dan bukannya pekerjaan itu sesuai dengan jurusan yang kamu ambil waktu kuliah,” ucap Abian.

“Oh gitu ya,,, itu artinya mulai besok aku sudah bisa bekerja, eh tapi kenapa kamu bisa tau kalau aku di tempatkan didivisi yang sesuai dengan jurusan ku?” Tanya Kanzia.

“Oh,,, itu  aku melihatnya dari hp kamu, bukannya tadi kamu memperlihatkan email yang kamu terima,” ucap Abian.

“Oh iya ya,,,” ucap Kanzia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya sudah gak usah terlalu dipikiran, kamu kan bisa langsung ke sana untuk membuktikan kebenarannya," ucap Abian.

"Iya juga ya,,," ucap Dira cengengesan, kenapa ia bisa berpikiran terlalu jauh.

“Ya sudah sekarang mending kamu menyiapkan air hangat untuk aku mandi, mulai sekarang kamu harus menyiapkan semua kebutuhan ku dan jangan lupa mulai besok pagi kamu harus membuatkan ku teh hijau seperti yang tadi pagi kamu buat,” ucap Abian.

“Siap tuan muda,,,,” ucap Kanzia membungkukkan tubuhnya lalu beranjak ke kamar mandi untuk melaksanakan perintah suaminya dengan penuh semangat.

Abian tersenyum melihat tingkah istrinya itu yang terlihat senang karna diterima di perusahaan yang ia inginkan.

Keesokan harinya.

Kanzia yang sudah terlihat rapi dengan setelan kerjanya ikut duduk disamping Abian yang sudah terlebih dahulu berada di meja makan.

“Apakah kamu begitu senang bisa bekerja di perusahaan itu? Sampai kamu harus terus tersenyum seperti itu,” Tanya Abian yang melihat Kanzia begitu semangatnya untuk berangkat kerja.

“Tentu saja aku sangat senang bisa bekerja di salah satu perusahaan terbesar di negara ini, aku tidak pernah menyangka bisa diterima diperusahaan itu,” ucap Kanzia tersenyum sambil mengisi piring Abian dengan Nasi goreng yang dibuatnya tadi.

“Tapi ingat jangan sampai kamu lupa dengan tugas mu sebagai seorang istri hanya karna kamu sibuk bekerja,” ucap Abian mengingatkan Kanzia.

“Iya,,,” jawab Kanzia dan memberikan piring yang sudah berisi nasi goreng kepada Abian.

Sikap Abian semakin hari terlihat seakan akan mulai mengikis jarak yang menghalangi hubungan mereka selama ini, mulai dari menyuruh Kanzia tidur bersamanya dikamar utama, meminta Kanzia untuk menyiapkan kebutuhannya, perlahan lahan sikap Abian mulai menghangat kepada Kanzia, tapi Kanzia tidak memusingkan sikap Abian beberapa hari ini yang mulai berubah, yang ia pikirkan saat ini bagaimana ia bisa membalas rasa sakitnya tanpa melibatkan Abian.

Saat Abian memerintahkan sopir untuk mengantar Kanzia ke kantor, Kanzia langsung mencegahnya.

“Aku gak perlu diantar supir, aku sudah memesan taksi online,” cegah Kanzia.

“Ya sudah terserah kamu, Kalau begitu aku duluan,” ucap Abian dan masuk ke dalam mobilnya.

Tidak lama setelah itu taksi yang dipesan Kanzia telah tiba, Kanzia pun segera masuk ia tidak ingin dihari pertamanya kerja ia malah telat.

Taksi yang membawa Kanzia telah sampai di depan perusahaan tempatnya bekerja.

Dengan penuh semangat Kanzia melangkahkan kakinya memasuki perusahaan besar tempat ia akan bekerja.

Beberapa karyawan menatap kagum akan kecantikannya mereka terus menatap ke arah Kanzia yang baru saja tiba di kantor. Setelah melaporkan diri pada bagian personalia Kanzia langsung beranjak menaiki lift ke lantai 4 ke ruangan dimana divisinya berada, Kanzia  masuk ke ruang kerja yang cukup luas itu yang masih terlihat sepi karna masih belum ada karyawan yang datang di divisinya.

"Karyawan baru ya?" Tanya seorang perempuan yang terlihat lebih tua darinya baru saja tiba di sana.

"Iya saya pegawai baru disini mbak,,,," jawab Kanzia sopan.

"Oh kamu Kanzia Ayudia Renata kan?" Tanya perempuan tersebut.

"Iya mbak,,,"

"Kenalin saya Mayang, manager di divisi ini," ucapnya memperkenalkan Dira. "Silahkan duduk, meja kerja kamu ada di sebelah sana," ucapnya sambil menunjuk salah satu meja untuk ditempati Kanzia.

"Terimakasih mbak," ucap Kanzia dan beranjak ke meja kerjanya.

Tanpa menunggu lama, karyawan satu persatu mulai berdatangan hingga ruangan yang semulanya sepi kini sudah menjadi ramai oleh orang orang dari divisi tersebut. Kanzia begitu senang berada di divisi ini karna orang orangnya terlihat ramah padanya.

Senyum ramah ia dapatkan dari orang orang disana bahkan ada beberapa yang memuji kecantikannya, Kanzia masih sedikit gugup karna untuk pertama kalinya ia merasa kehadirannya diterima dengan baik tanpa ada tatapan merendahkan.

Kanzia tersenyum miris melihat sikap orang orang padanya sebelum ia menjadi Kanzia yang cantik seperti sekarang.

"Ternyata bentuk fisik seseorang memang benar benar patokan untuk mendapatkan pengakuan, seandainya sekarang aku masih seorang Kanzia dengan tubuh gendut ku pasti mereka akan memandang rendah diriku, menatap ku dengan jijik dan tidak akan bersikap seperti ini pada ku," batin Kanzia yang masih merasakan sakit mengingat hidupnya dua tahun yang lalu.

Kanzia pun kembali melanjutkan pekerjaan yang di berikan padanya dengan penuh semangat melupakan sejenak kesakitan yang pernah ia rasakan sebelum memberikan kejutan kepada orang orang yang pernah menyakitinya dua tahun yang lalu.

"Kalian tunggu saja kedatangan ku, aku pasti akan mengembalikan semua rasa sakit yang sudah kalian berikan padaku secara perlahan," batin Kanzia sambil tersenyum samar.

.

.

.

Bersambung . . . . . . .

Jangan lupa di like👍🏻

Komen dan Favorit juga ya😉

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

smg zia bnr2 bisa tulus jd istri abian

2025-01-16

0

SEPTi

SEPTi

jangan terlalu memikirkan dendam hingga tak peka terhadap suami sendiri Zia

2022-12-31

2

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

haha...jangan2 tu perusahaan Albian

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!