BAB 17 : Melampiaskan kekesalan

"Zia kamu harus menjelaskan semua ini padaku, apa hubungan mu dengan perempuan tadi?" ucap Tania yang masih bingung dengan situasi tadi, bagaimana Kanzia menyebut wanita gila itu kakak.

"Dia kakak tiri ku," ucap Kanzia.

"What!" Ucap Tania kaget.

"Jika kamu adik tirinya berarti perempuan gendut yang direbut kekasihnya itu kamu?" Tanya Tania yang selalu update dengan gosip gosip online.

"Hm," jawab Kanzia.

"Zia kamu harus menceritakan semuanya padaku aku bisa bisa sulit tidur tujuh hari tujuh malam karna penasaran jika kamu tidak menceritakannya," ucap Tania.

"Apa kamu bisa dipercaya?" Tanya Kanzia pada Tania, ia masih sulit untuk mempercayai orang lain, ia takut jika Tania tidak benar benar tulus padanya dan ia juga takut untuk menerima sebuah penghianatan dari orang terdekatnya.

"Tentu saja kamu bisa mempercayai ku zia, aku benar benar tulus berteman dengan mu tanpa ada maksud tertentu," jawab Tania meyakinkan Kanzia sambil tersenyum.

"Baiklah aku percaya, tapi sebelum itu kita makan dulu aku lapar," ucap Kanzia.

"Ya udah ayo! dan kali ini aku yang bakalan traktir," ucap Tania.

Mereka pun segera beranjak mencari restaurant di dekat sana, setelah selesai makan barulah Kanzia mulai menceritakan kisah hidupnya pada Tania sebelum ia menjadi seorang Kanzia yang sekarang, Tania yang mendengar cerita tentang masa lalu teman barunya itu dapat merasakan bagaimana kesakitan yang dialami Kanzia selama ini, ia mengerti kenapa Kanzia begitu sulit untuk dekati dan mempercayai orang lain bahkan terkadang ia juga bersikap sangat dingin.

"Kamu benar benar wanita yang hebat Kanzia, aku sangat beruntung bisa menjadi sahabat kamu," ucap Tania tulus.

"Terimakasih,,,," balas Kanzia sambil tersenyum.

"Ya udah yuk kita pulang," ajak Kanzia pada Tania.

Kanzia sudah sampai di rumah setelah diantar Tania, ia langsung masuk ke dalam rumah dengan menenteng belanjaannya.

"Nona baik baik saja?" Tanya bik Sofi karna melihat majikannya yang terlihat sedikit tidak semangat.

"Aku baik baik aja bik, hanya kecapean setelah keliling mall," jawab Kanzia sambil tersenyum.

"Oh iya bik aku boleh minta tolong buat dicuciin," Kanzia memberikan baju baju yang ia beli untuk di cuci dulu.

"Baik non," bik Sofi mengambil baju yang dibeli Kanzia untuk ia cuci.

"Oh ya bik dan ini aku tadi mampir di salah satu toko kue yang katanya enak banget jadi aku beli banyak buat bibi dan yang lainnya, nanti dibagi bagi sama pekerja yang lainnya ya bik semoga sesuai dengan selera kalian," ucap Kanzia sambil memberikan kue yang tadi ia beli.

"Makasih Non mereka pasti suka," ucap bik Sofi.

"Ya udah aku ke kamar dulu," ucap Kanzia lalu beranjak ke kamarnya.

"Tuan beruntung sekali bisa menikahi Nona Kanzia,,, selain cantik nona Kanzia juga sangat baik," gumam bik Sofi setelah kepergian Kanzia.

Malam harinya

Dret,,, dret,,, dret!

Suara telpon masuk dari handphone Kanzia mengganggu aktivitasnya yang sedang mengoleskan krim malam pada wajah cantiknya.

"Astaga dia baru menelpon ku sekarang?" gumam Kanzia setelah melihat nama sang penelpon dan mengabaikannya.

handphone Kanzia kembali berdering, Kanzia yang merasa aktivitasnya terganggu dengan suara panggilan masuk itu pun langsung mengangkatnya.

"Halo," Kanzia menjawab panggilan telpon tersebut dengan tidak semangat.

"Apa kamu tidak senang aku menelpon mu?" Tanya Abian.

"Hm,,," jawab Kanzia.

"Apa yang sedang kamu lakukan pada wajah mu itu?" Tanya Abian basa basi.

"Aku sedang melakukan perawatan pada wajahku agar tetap terlihat cantik," ketus Kanzia.

"Hei,,, apa kamu sedang kesal?" Tanya Abian yang mendengar nada suara Kanzia yang sedikit ketus.

"Hm,,," Kanzia hanya menjawab dengan deheman, sepertinya ia benar benar sudah ketularan dengan Abian.

"Apa hari ini kamu berbelanja?" Abian kembali bertanya.

Entah kenapa Kanzia malah kesal ketika Abian bertanya seperti itu.

"Wah tuan apa kau baru menelpon ku karna kamu mendapatkan notif penggunaan kartu kredit mu? apa aku harus menghabiskan uang mu dulu baru kamu akan menelpon ku, apa kamu terlalu sibuk bekerja sampai tidak ada waktu untuk mengabari istrimu?" Kanzia mengeluarkan kekesalnnya pada Abian.

Abian hanya senyum senyum sendiri mendengar semua ucapan Kanzia yang terdengar sangat menggemaskan.

"Hei! apa kamu hanya akan diam saja tuan, asal kamu tau gara gara menunggu telpon dari mu, aku jadi tidur kemalaman dan terlambat ke kantor, karna kamu aku harus menerima hukuman dari bos mesum yang sok kegantengan itu, kalian berdua memang sama sama menyebalkannya." Ucap Kanzia melampiaskan kekesalannya yang tanpa sadar kata katanya itu telah mengungkapkan jika ia merindukan Abian.

Abian tersenyum mendengar ucapan Kanzia yang menyiratkan seakan akan ia merindukan dirinya.

"Astaga ternyata istri ku begitu sangat merindukan ku, maaf istri ku,,, jika kamu marah marah seperti ini aku jadi ingin cepat cepat pulang," ucap Abian sambil terkekeh.

"Siapa yang merindukan mu?" Tanya Kanzia yang malu.

"Kamu,"

"Aku tidak pernah merindukan mu tuan,,, aku hanya asal ngomong jadi jangan berpikiran yang aneh aneh," kilah Kanzia.

"Benarkah?" Tanya Abian.

"Hm,,,"

"Jika bukan rindu lalu aku harus sebut apa, bukannya kamu bilang menunggu telpon ku sampai membuat mu tidur kemalaman, bukankah itu artinya kamu merindukan ku sampai tidak bisa tidur dengan baik istriku....." Ucap Abian sambil terkekeh.

"Kamu benar benar sama menyebalkannya dengan bos mesum itu," kesal Kanzia.

"Wah nona sepertinya kamu terus mengingat bos mu itu, makanya kamu terus menyebutnya, apakah dia tampan?"

"Iya dia sangat tampan tuan sampai aku ingin menimpuk kepalanya dengan sepatuku," kekesalan Kanzia kembali mengingat sikap bosnya yang sangat menyebalkan itu.

"Astaga istriku sangat mengerikan, apa kamu tidak takut dipecat?"

"Buat apa takut, bukankah kamu juga cukup kaya jadi bukan masalah jika aku sampai dipecat, aku hanya menunggu uang darimu tanpa harus bekerja," ucap Kanzia, ia benar benar sedang melampiaskan kekesalannya tadi siang pada Abian yang tidak tau apa apa.

"Setelah aku tinggal beberapa hari sepertinya istriku sudah banyak berubah,,,"

Kanzia secara tidak sadar terus menceritakan apa yang ia alami beberapa hari ini kepada Abian, sampai akhirnya ia pun tertidur dengan lelapnya.

"Astaga,,, dia malah meninggalkan ku tidur,,," gumam Abian yang mendengar suara dengkuran seseorang dari hp nya.

"Selamat tidur,,,," ucap Abian sebelum mematikan sambungan telponnya.

*****

Baru saja ia mematikan sambungan telponnya dengan Kanzia, ia kembali mendapatkan telpon masuk dari anak buahnya.

"Halo tuan,"

"Katakan," ucap Abian langsung.

"Maaf tuan jika mengganggu waktu anda, sepertinya ada yang sedang mengawasi Nona beberapa hari ini tuan," ucap orang tersebut.

"Baiklah,,, sepertinya para serangga itu sudah memulai aksinya, tetap awasi istriku, biarkan mereka bermain main sebentar sebelum mereka berhadapan denganku," ucap Abian sambil tersenyum sinis.

"Baik tuan," ucap orang suruhan Abian yang selama ini ia perintahkan untuk menjaga Kanzia.

"Ingat jangan pernah lengah untuk mengawasi istriku, karna akan banyak serangga serangga yang akan selalu mengusik ketenangan istriku," ucap Abian sebelum mematikan sambungan telponnya.

"Kali ini tidak akan aku biarkan seorang pun untuk menyakiti kanzia, apapun akan aku lakukan untuk melindungi mu Zia,," gumam Abian dengan tatapan yang sulit diartikan.

*

*

Sementara di kediaman Noah dan Clara, mereka sedang berdebat soal kejadian tadi di mall.

"Kenapa kamu selalu mencari masalah dengan Kanzia,,,, lihat ini apa kamu tidak malu Clara,, mereka semakin menganggap mu buruk," ucap Noah yang melihat video pertengkaran Clara dan Kanzia yang hanya memperlihatkan wajah Clara, sementara Kanzia hanya terlihat punggungnya saja, entah siapa yang menyebarkannya dimedia sosial, hal itu semakin membuat Clara dipandang buruk dihadapan publik, bahkan ia mulai kehilangan beberapa job nya karna berita berita buruk tentangnya semenjak acara pernikahannya mulai tersebar.

"Apa kamu sedang menyalahkan ku dan membela gadis sialan itu?" ucap Clara.

"Aku tidak menyalahkan mu, tapi lihat akibat dari ulah mu ini malah menyeret keluarga ku juga, para tetangga terus membicarakan soal kita bahkan keluarga ku, apa kamu tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerang Kanzia," ucap Noah panjang lebar mengingatkan Clara.

Clara yang sangat geram mendengar ucapan Noah yang seolah olah membela Kanzia berusaha menahan diri untuk tidak meluapkan emosinya saat ini, karna mengingat pesan mamanya.

"Iya sayang maafkan aku, tadi aku sangat kesal karena Kanzia yang merebut gaun yang aku inginkan," ucap Clara sambil memaksakan diri untuk tetap tersenyum.

"Ingat jangan cari masalah dengan Kanzia jika kalian kembali bertemu," ucap Noah lalu berbaring di atas ranjang.

"Sialan kau Kanzia, kau benar benar telah mengacaukan ketenangan hidupku, awas saja aku pasti akan membalas mu," gerutu Clara dalam hati.

"Kenapa pernikahan ini terasa hambar, semenjak menikah dengan Clara bukannya bahagia tapi malah kekacauan yang selalu dilakukan Clara membuat hidupku seperti sedang ditimpa kesialan," ucap Noah dalam hati yang merutuki pernikahannya dengan Clara.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen juga ya😉

Terpopuler

Comments

Lina Maulina Bintang Libra

Lina Maulina Bintang Libra

kapok itu balasannya nikmati aja kesialan loe noah

2022-12-01

0

Dehan

Dehan

ceritanya bikin penasaran..
sampai sini dulu bacanya, ntar lanjut lagi

2022-08-07

0

Kaa Yeoja

Kaa Yeoja

So sweeettt...

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!