BAB 4 : Pertemuan

Kanzia sudah berada di meja makan, di temani pelayan yang sedang melayaninya tanpa kehadiran suaminya yang entah dimana keberadaannya, tapi ia tidak mempermasalahkan hal itu, ia sudah terbiasa dengan tidak adanya Abian dan ia pun melanjutkan kegiatan makan malamnya.

Kanzia yang telah selesai dengan makan malamnya, ia pun langsung beranjak dari meja makan. Ia masuk ke kamar dan duduk di pinggir tempat tidurnya sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya, ia tidak bisa selamanya bergantung pada Abian.

“Sepertinya aku harus mulai mencari pekerjaan, supaya aku tidak hanya bergantung pada Abian saja, semoga besok pagi aku bisa bertemu dengannya untuk meminta izin agar aku bisa bekerja.” gumam Kanzia, ia pun membaringkan tubuhnya dan tidak lama setelah itu ia sudah terlelap, sampai ia tak menyadari seseorang masuk ke kamarnya.

“Ternyata dia sudah tidur,” ucap Abian dan memperbaiki selimut yang digunakan Kanzia lalu ia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ikut menyusul Kanzia ke alam mimpi.

*

*

Pagi harinya sama seperti semalam Kanzia tidak menemukan keberadaan suaminya, ia seperti biasa sarapan hanya dengan ditemani pelayan.

“Bik Tuan belum pulang dari semalam?” tanya Kanzia pada bik Sofi di sela sela sarapannya.

“Tuan pulang sudah larut malam Non, tapi pagi pagi sekali tuan sudah pergi lagi,” jawab Bik Sofi.

Tidak lama setelah itu tiba tiba Kevin datang dan menghampiri Kanzia. “Selamat pagi Nona Kanzia,” sapa kevin, yang hanya dibalas senyuman oleh Kanzia.

“Tuan hari ini harus pergi ke luar kota, jadi kalau Nona Kanzia membutuhkan sesuatu bisa langsung katakan ke saya,” ucap Kevin.

Kanzia segera menyelesaikan makannya dan berucap, “Kevin kamu bisa kan kasih tau Tuan kalau aku ingin ke luar rumah,”

“Maaf, untuk saat ini tuan tidak memperbolehkan anda untuk keluar rumah,” ucap Kevin.

Kanzia hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan Kevin. “Hm, apakah tuan akan lama di luar kotanya?” tanya Kanzia pada Kevin.

“Maaf, Saya juga kurang tahu sampai kapan tuan akan di sana, saya hanya di beritahu kalau Tuan akan pergi ke luar kota hari ini dan memerintahkan saya untuk menjaga Nona.” ucap Kevin

“Aku tidak perlu di jaga aku bisa menjaga diri ku sendiri, lagi pula bukankah aku hanya di perbolehkan untuk diam di rumah saja, jadi untuk apa dia menyuruhmu untuk menjaga ku.” kesal Kanzia, padahal ia ingin sekali mengunjungi makam ibunya.

“Saya hanya menjalankan perintah dari tuan untuk menjaga Nona,” ucapnya datar.

“Astaga ...” Kanzia benar benar dibuat prustasi, bagaimana mungkin ia akan terus terkurung di dalam rumah mewah ini.

*

*

Keesokan harinya Kanzia kembali meminta asisten Kevin agar ia dibiarkan izin untuk ke luar rumah, ia terus mengikuti kemana pun Kevin, ia benar benar belum menyerah untuk mendapatkan izin.

“Asisten Kevin biarkan aku ke luar rumah hari ini, aku ingin sekali mengunjungi makam ibuku, aku janji gak bakalan lama.” mohon Kanzia.

“Maaf Nona muda, saya hanya mengikuti perintah Tuan,” ucap Kevin dan beranjak meninggalkan Kanzia, sementara Kanzia yang belum menyerah kembali mengikuti Kevin.

“Ayolah, bisakah sekali ini saja kamu tidak mengikuti perintah Tuan mu itu?” ucap Kanzia yang masih terus mengikuti asisten Kevin.

“Maaf, saya tidak bisa,” ucap asisten Kevin.

“Kalau begitu aku akan terus mengikuti asisten Kevin sampai mendapatkan izin untuk keluar,” ucap Kanzia belum yang menyerah untuk mendapatkan izin dan terus mengintili kemana pun Kevin melangkah.

“Maaf Nona, apakah anda akan mengikuti saya sampai ke toilet?” tanya kevin yang sudah berada di depan pintu toilet, sementara Kanzia masih terus mengikutinya.

“Iya, bukankah tadi aku sudah bilang kalau aku akan mengikuti mu kemana pun, bahkan sampai ke toilet, bila perlu aku akan mengikuti anda ke kamar atau kalau anda ingin mandi aku pun akan tatap menunggu di kamar mandi, asisten Kevin aku akan berhenti jika sudah mendapatkan izin untuk keluar rumah.” ucap Kanzia serius, tanpa ingin dibantah.

Kevin membulatkan matanya mendengar ucapan Kanzia yang akan terus mengikutinya bahkan sampai ke toilet. Kevin yang masih kaget mendengar ucapan Kanzia tiba tiba saja handphone nya berdering, dan ternyata itu telpon dari Abian.

“Halo Tuan,” Kevin menjawab telpon dari Abian.

“Biarkan Nona keluar rumah hari ini, temani kemana pun ia mau.” ucap Abian diseberang sana dan memutuskan sambungan telponnya setelah mengatakan hal itu.

“Sekarang Nona bisa berhenti mengikuti saya,” ucap Kevin.

“Tidak ak–” belum sempat Kanzia melanjutkan ucapannya Kevin sudah terlebih dahulu memotongnya.

“Anda diperbolehkan ke luar rumah hari ini,” ucap kevin.

“Serius? Kamu tidak bercanda kan?” tanya Kanzia.

“Apakah Nona pernah melihat saya bercanda?”

Kanzia yang diperbolehkan untuk ke luar rumah terlihat begitu senang, ia langsung bergegas ke kamarnya untuk bersiap siap ke makam ibunya.

Selama perjalanan Kanzia terus tersenyum sambil menatap ke arah luar jendela, untuk pertama kalinya ia ke luar rumah setelah kepulangannya dua hari yang lalu ke kota ini.

Kevin yang melihat Nonanya bahagia hanya tersenyum samar sambil tetap fokus menyetir.

Kurang dari lima belas menit akhirnya mereka sampai di tempat pemakaman umum, Kanzia pun turun dan diikuti oleh Kevin di belakangnya.

“Apa kau akan terus mengikuti ku sampai ke dalam?” tanya kanzia, ketika akan masuk ke area pemakaman.

“Tentu saja Nona, saya harus memastikan jika Nona baik baik saja,” jawab Kevin santai.

“Aku ingin bercerita dengan bunda ku, apa kau akan menguping?”

“Silahkan Nona, anggap saja saya tidak ada,” ucap kevin.

“Dasar asisten menyebalkan,” ucap Kanzia dan ia pun terpaksa membiarkan Kevin tetap mengikutinya.

Kanzia duduk di depan gundukan makam ibunya tanpa memperdulikan Kevin yang berdiri di sampingnya. “Bunda Zia datang, maaf kalau Zia baru menemui bunda sekarang, soalnya suami Zia baru memberikan izin, bunda sekarang aku sudah mempunyai seorang suami, tapi dia benar benar menyebalkan,” ucap Kanzia cemberut sambil menatap makam ibunya, mengadukan Abian sambil melirik asisten Kevin dengan ekspresi kesalnya.

"Tapi walaupun suami Kanzia menyebalkan tapi dia orangnya baik, sekarang Zia sudah tidak tinggal dengan ayah, Zia janji akan menjadi gadis yang kuat, tidak akan membiarkan mereka menindas Zia lagi dan akan merebut kembali semua yang sudah mereka ambil mereka harus merasakan apa yang Zia rasakan," ucapnya mengingat orang orang yang pernah menyakitinya, Kevin yang mendengar ucapan Nona nya hanya diam saja.

“Bunda Zia pulang dulu, zia janji akan sering sering kesini, walaupun suami Kanzia tidak mengizinkan Zia akan tetap memaksanya,” ucap Kanzia dan beranjak dari makam ibunya.

Sebelum kembali ke rumah, Kanzia meminta kevin untuk singgah di tempat makan untuk makan siang karna ia sudah sangat lapar dan Kevin pun membawanya ke restaurant yang tidak terlalu ramai pengunjung.

Saat mereka sedang menikmati makan siang terjadi keributan antara seorang pengunjung dengan salah satu pelayan di sana. Seorang wanita yang ia kenal terlihat sedang mengomeli si pelayan restaurant.

“Astaga bajuku! Bagaimana mungkin restaurant mewah seperti ini malah mempekerjakan seseorang yang tidak becus.” Ucap pengunjung tersebut.

“Maaf, saya benar benar tidak sengaja,” ucap seorang pelayan yang tidak sengaja menumpahkan minuman ke baju wanita itu.

“Asal kamu tau baju ini lebih mahal dari gaji kamu di sini, aku harus bertemu dengan manager restaurant ini, aku akan memintanya agar ia memecat pelayan tidak becus seperti mu!”

“Jangan! Saya mohon jangan, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini nona,” ucap pelayan tersebut memohon.

“Kalau begitu kamu harus mengganti rugi untuk bajuku yang sudah kamu kotori, dan aku sudah bilang harga baju ini lebih mahal dari gaji mu di sini.”

Pelayan tersebut hanya menunduk mendengarnya, dari mana ia akan mendapatkan uang untuk biaya ganti rugi.

“Aku yakin, orang seperti mu pasti tidak akan mampu untuk membayarnya,” ucap Clara sombong.

“Aku yang akan membayarnya,” ucap Kanzia yang sudah berada di belakang pelayan tersebut.

“Ternyata kamu belum berubah, masih sama seperti dua tahun lalu.” ucap Kanzia tersenyum sinis kearah Clara.

“kamu siapa? Apa kita saling kenal? ” tanya Clara yang tidak mengenali Kanzia, tapi ia merasa familiar dengan wajah itu, ia merasa jika wanita cantik itu mirip dengan seseorang yang ia kenal hanya saja bentuk tubuhnya yang berbeda dan wajahnya yang terlihat lebih terawat.

“Tentu saja kita saling kenal, bahkan aku mengenal mu dengan sangat baik kakak,” ucap Kanzia tersenyum.

“Siapa yang kamu panggil kakak, dan jangan ikut campur urusan ku!” bentak Clara yang sudah sangat kesal dengan perempuan cantik di hadapannya itu.

“Apa kamu benar benar tidak mengenali adik tiri mu ini, gadis gendut yang dulu sering kamu suruh untuk mengerjakan tugas tugas sekolahmu, yang selalu kamu rendahkan karna bentuk tubuhnya, yang kamu hina tepat dihari pernikahannya, apakah kamu benar benar sudah melupakan aku kakak,” ucap Kanzia mengingatkan Clara sambil tersenyum tanpa emosi.

Clara masih terdiam mencerna ucapan wanita cantik di depannya yang mengingatkannya tentang perlakuannya pada Kanzia. “Ini tidak mungkin ..." gumam Clara.

“Hah, baiklah karna kamu memang benar benar tidak mengenali ku, aku akan memperkenalkan diri, aku adalah adik tiri mu Kanzia Ayudia Renata.” Kanzia langsung saja memperkenalkan siapa dirinya.

Clara yang mendengar wanita tersebut menyebut dirinya adalah Kanzia hanya bisa diam mematung mencerna semua ucapan wanita di depannya.

Sementara Kevin hanya mengawasi dari jauh sambil tersenyum memperhatikan gerak gerik Kanzia. “Sepertinya Nona Kanzia benar benar telah berubah,” gumam Kevin.

Begitupun dengan seseorang yang selalu mengawasinya dari jauh tersenyum puas melihat gadis gendutnya yang sekarang semakin berani.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di like👍🏻

Komen dan Favorit juga ya😉

Terpopuler

Comments

Selamet Turipno

Selamet Turipno

salah baca lg cerita sampah rupanya masa seorang istri tidak tahumuka dan nama suaminya

2025-01-16

0

awesome moment

awesome moment

lho????😉

2025-01-16

0

Silvira Aulia

Silvira Aulia

nama pembantunya keren2 ya.
ada sofi, ada kevin wkwkwk

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!