BAB 16 : Bertemu Clara

Seharian ini Kanzia benar benar melakukan pekerjaannya dengan perasaan kesal.

Di dalam lift

"Wah hari ini aku benar benar sudah dibuat kesal oleh dua laki laki yang sama sama memiliki sifat seenaknya saja," gerutu Kanzia.

"Zia kamu kenapa?" tanya Tania.

"Perasaan dari tadi pagi aku liat kamu kayak orang kesal gitu, apalagi setelah balik dari ruangan pak Jonathan ekspresi kamu udah kayak mau makan orang," ucap Tania yang mendengar Kanzia seperti menggerutu begitu memasuki lift dan terus menghela napas.

"Hm,,," Kanzia hanya menjawab dengan deheman.

"Astaga Kanzia kalau kamu cuma bilang hm,, hm aja kamu jadi mirip kayak pak Jonathan," celetuk Tania.

"Gak usah sebut sebut nama orang mesum itu dihadapan ku Tania," ucap Kanzia.

"Astaga kamu beneran kesel sama dia, memangnya kamu diapain sama dia?kamu gak di grep grep kan?" tanya Tania yang mulai berpikiran yang aneh aneh.

"Gak usah mikir yang aneh aneh, kamu tau mulai besok aku harus menjadi pelayannya menyiapkan semua keperluannya selama di kantor bukankah itu menyebalkan?" ucap kanzia mengeluarkan penyebab kekesalannya pada Tania.

"Wah,,,, kamu bener bener keren Kanzia, itu artinya kamu bakalan dekat dekat sama pak Jonathan dong," ucap Tania malah memuji Kanzia.

"Apanya yang keren Tania?" kesal Kanzia.

"Ya keren aja, berada di samping pak Jonathan adalah sebuah hal yang langka, banyak banget perempuan diluar sana yang pada ngantri untuk dekat sama dia, asal kamu tau gosipnya pak Jonathan itu sulit untuk didekati, bahkan nih ya katanya dia udah di jodohkan oleh kakeknya tapi kasian banget si ceweknya itu udah berkali kali ditolak pak Jonathan." Cerita Tania panjang lebar.

"Namanya juga gosip, siapa tau dia punya banyak wanita diluar sana, mukanya aja keliatan mesum gitu, masak iya dia nolak untuk didekati cewek cewek seksi," ucap Kanzia tanpa ia sadari orang yang ia bicarakan berdiri tepat dibelakangnya.

"Benarkah aku terlihat seperti itu?" tanya seseorang di belakanganya.

"Iya coba saja perhatikan tampangnya yang genit itu, ingin rasanya aku melemparinya dengan sepatu ku," ucap Kanzia, sementara Tania sudah menggigit bibirnya mendengar ucapan Kanzia yang terus menjelek jelekan Jonathan yang sudah terlihat seperti ingin menelannya.

"Zia,,, ada pak Jonathan di belakang kamu," bisik Tania pada Kanzia.

"Ha,,," ucap Kanzia sambil perlahan menengok kan kepalanya ke belakang untuk memastikan ucapan Tania.

Ia begitu terkejut ketika melihat Jonathan benar benar ada di belakangnya, tapi kanzia berusaha untuk tetap terlihat biasa saja, saat seperti ini ia mengingat ucapan Abian untuk jangan pernah menunjukkan rasa takut pada seseorang yang ingin menindasnya.

"Apa kamu tidak merasa bersalah setelah menjelek jelekan ku?" tanya Jonathan yang melihat Kanzia tetap cuek tanpa rasa takut.

"Memangnya saya salah apa pak?" Kanzia malah balik bertanya.

"Wah sepertinya kamu semakin berani Kanzia, apa kamu belum tau seberapa mesumnya aku?" Jonathan semakin mendekat sampai Kanzia mepet ke pojokan, sementara Tania tidak bisa berbuat apa apa.

"Apa yang ingin bapak lakukan? Menjauh dari hadapan saya sebelum anda menyesal," ucap Kanzia mundur.

"Tidak, sebelum kamu membuktikan seberapa mesumnya aku Nona," ia semakin mendekat dan menempelkan tubuhnya dengan Kanzia.

Ting!

Bruk!

Tepat di saat lift mulai terbuka Kanzia menendang bagian inti Jonathan dengan keras, sampai menjauh dari tubuhnya.

"Aw! Apa yang kamu lakukan!" teriak Jonathan sambil memegangi aset berharganya yang di tendang Kanzia.

"Bukankah saya sudah memperingati anda agar menjauh," ucap Kanzia keluar dari lift tersebut.

"Ingat aku akan menambahkan hukuman mu!" Teriak Jonathan sambil menahan rasa sakit di bagian intinya yang ditendang oleh Kanzia.

Kanzia tidak memperdulikan ucapan bosnya itu dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Sepertinya kamu sudah mulai mempraktikkan apa yang aku ucapkan selama ini, tapi kenapa dia harus mempraktekkannya padaku," ucapnya tersenyum misterius sambil menahan sakit.

*****

"Wah Kanzia kamu berani banget, kamu gak takut dipecat?" tanya Tania yang ikutan ngilu membayangkan tendangan Kanzia tadi.

"Bukankah kamu pernah bilang kalau suamiku kaya, jadi aku tidak perlu bekerja," ucap Kanzia santai, padahal didalam hatinya ia sudah ketar ketir karena takut menerima hukuman dari bosnya itu, tapi apa boleh buat laki laki itu sudah berani bersikap kurang ajar.

"Enak aja ia ingin menyentuh tubuh ku, suami ku saja belum pernah sedekat itu apalagi memperlakukan ku seperti tadi," batin Kanzia yang malah membandingkannya dengan Abian.

"Zia bagaimana kalau hari ini kita jalan jalan dulu sebelum pulang, untuk menghilangkan rasa kesal mu itu," ajak Tania.

"Ayo,,," ucap Kanzia yang langsung masuk ke mobil Tania.

"Wah sepertinya dia benar benar sangat kesal," ucap Tania yang melihat Kanzia menerima tawarannya dan masuk ke mobilnya tanpa harus ia yang memintanya.

Tania pun langsung melajukan mobilnya menuju mall untuk mengajak Kanzia jalan jalan dan berbelanja

Kanzia benar benar mengikuti Tania yang mengajaknya untuk belanja di mall sepulang kerja dan untuk pertama kalinya Kanzia pergi ke mall karna ia malu untuk bertemu orang orang karna tubuh gendutnya yang selalu membuatnya dikucilkan, setelah balik ke kota ini pun ia baru bisa keluar rumah jika mendapatkan izin dari Abian.

"Wah ternyata menyenangkan juga ya,,," ucap Kanzia sambil menghirup udara seakan akan ia sedang berada di alam bebas.

"Kamu seperti orang yang tidak pernah ke mall aja Zia," ucap Tania.

"Aku memang pertama kali ke sini setelah dewasa Tania, yang aku ingat aku terakhir kali ke sini waktu aku umur 10 tahun sebelum bundaku meninggal," ucap Kanzia menceritakan hidupnya sambil tersenyum kearah depan.

Tania merasa tidak enak mendengar ucapan Kanzia. "Ayo kita berbelanja sepuasnya aku akan mentraktirku," ucap Tania mengalihkan pembicaraan.

"Aku gak mau ditraktir aku punya uang sendiri, aku yang akan mentraktir mu sebagai ucapan terimakasih karna kamu sudah mengajak ku ke tempat ini," ucap Kanzia.

"Benarkah?" tanya Tania.

"Apa kamu lupa kalau aku istri dari laki laki kaya," ucap Kanzia sambil mengeluarkan kartu warna hitam yang diberikan Abian.

"Wah kalau begitu ayo, aku tidak akan menolak jadi jangan menyesalinya." ucap Tania dengan senang hati menerima traktiran dari Kanzia. Mereka pun beranjak untuk mencari barang yang diinginkan.

Kanzia tertarik dengan salah satu gaun yang hanya tersisa satu disana, dan mengambilnya, tapi baru saja ia akan menuju kasir untuk menaruhnya ke belanjaannya yang lain tiba tiba seseorang datang dan merebut gaun tersebut dari tangan Kanzia.

"Gaun cantik ini lebih cocok digunakan oleh ku," ternyata orang yang merebut baju itu adalah Clara.

"Hei apa yang kamu lakukan, temanku sudah terlebih dahulu mengambilnya," ucap Tania yang kesal dengan Clara yang seenaknya saja mengambil gaun yang sudah diambil Kanzia.

"Oh jadi kamu teman gadis udik ini? Apa kamu pikir teman mu ini mampu membayar gaun mahal ini?" ucap Clara pada Tania dengan angkuhnya sambil menunjuk Kanzia.

Sementara Kanzia hanya diam saja melihat kelakuan Clara.

"Wah bener bener ya,,, eh entar dulu bukannya kamu model tidak tau malu itu, yang merebut tunangan adiknya itu kan?" Tanya Tania yang baru sadar.

"Sialan! Beraninya kamu mengatai ku!" ucap Clara emosi dan hendak melayangkan tamparannya pada Tania.

"Sudahlah Tania gak usah meributkan sesuatu yang tidak penting," ucap Kanzia.

"Ternyata kita bertemu lagi kakak aku pikir kamu saat ini sedang menikmati bulan madu dengan suami mu ternyata kamu malah berkeliaran di sini sendirian," ucap Kanzia pada Clara.

"Kamu tidak dicampakkan oleh Noah kan kakak?" tanya Kanzia dengan nada mengejek.

"Beraninya kamu Kanzia!" Kembali melayangkan tangannya hendak menampar Kanzia, tapi sebelum tangannya sampai ke pipi Kanzia, tangan itu sudah terlebih dahulu ditangkap lalu dipelintir oleh Kanzia.

"Jangan coba coba menyentuhku Clara! Jika kamu tidak ingin menyesalinya." ucap Kanzia lalu ia melepaskan tangan Clara ambil mendorongnya dengan keras hingga Clara tersungkur.

"Aw!" Jerit Clara yang kesakitan.

"Ambil saja gaun itu untuk mu, bukankah selama ini kamu selalu merebut apa yang aku miliki dan menggunakan bekas ku kakak,,,," ucap Kanzia yang terdengar seperti ejekan.

"Ini Nona belanjaan dan kartu anda," ucap pegawai mall sambil memberikan barang belanjaannya dan Tania.

Ketika mengambil kartu miliknya dari tangan pegawai tersebut, Kanzia sengaja menjatuhkan kartu hitamnya dihadapan clara.

"Kamu pikir aku tidak mampu membayar gaun itu ketika aku memiliki ini?" tanya Kanzia ketika ia berjongkok mengambil kartunya yang jatuh dan memperlihatkannya pada Clara.

"Bahkan kamu sendiri belum tentu memilikinya, dan satu lagi baju itu barang yang paling murah dari semua belanjaan ku hari ini," ucap Kanzia kembali.

"Ayo Tania kita pergi dari tempat ini," Kanzia menarik tangan Tania keluar dari mall.

Orang orang yang melihat kejadian itu mulai mencibir ke arah Clara tanpa ada satu pun yang membantu Clara untuk bangun setelah didorong Kanzia.

"Sialan! Awas saja Kanzia tunggu saja pembalasan ku, kamu sudah membuat ku malu hari ini," batin Clara.

*****

"Wanitaku semakin hari semakin berani saja," gumam Abian sambil tersenyum puas, ia baru saja mendapatkan laporan dari anak buahnya yang ia minta untuk selalu menjaga Kanzia dari jauh.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen juga ya😉

Terpopuler

Comments

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

kereen kanza lawan yg dulun mnyakitimu ayo ambil perusahaanmu..

2025-01-21

0

Helen Nirawan

Helen Nirawan

ketemu ulet bulu , hadeehh , merusak pemandangan aj 😓

2025-01-24

0

RossyNara

RossyNara

senjata makan tuan namanya Bian. /Grin//Grin//Grin/

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!