BAB 13 : Tamu penting

"Benar benar drama murahan," ucap laki laki tampan itu sambil menghempaskan tangan Clara.

"Tuan," ucap Rudi, ia tidak menyangka seseorang yang sangat terkenal dikalangan pembisnis itu ternyata menghadiri undangannya ke acara pernikahan putrinya, tapi hal itu sangat disayangkan karena tamu pentingnya malah menyaksikan kejadian memalukan ini.

"Apa kamu gadis bodoh, kenapa kamu hanya diam saja menerima tamparannya?" Tunjuk Nya pada Kanzia.

"Itu bukan urusan anda," jawab Kanzia dengan tatapan tidak suka sambil melangkah ke hadapan Clara.

"Hei apa ini sikap mu pada orang yang sudah menolong mu?"

"Aku tidak pernah memintanya," jawab Kanzia dengan ekspresi datar.

Semua orang yang melihat hal itu bergidik ngeri melihat sikap Kanzia yang terlihat begitu berani pada tamu penting itu.

"Zia! jaga ucapan mu dia tamu penting ayah, apa kamu tidak tau siapa dia?"

Kanzia tidak memperdulikan ucapan ayahnya, ia tidak ingin tau siapa tamu penting itu dan terus melangkah mendekati Clara.

"Sebaiknya tahan emosi mu kakak jika tidak ingin membuat malu dirimu sendiri, ini baru permulaan bersiaplah untuk kejutan kejutan selanjutnya, aku pasti akan kembali untuk merebut semua milikku.yang telah kau ambil," bisik Kanzia sambil mengusap bahu Clara dan tersenyum sinis.

Clara mengepalkan tangannya mendengar ucapan Kanzia yang terdengar seperti sebuah ancaman untuknya.

Clara maju hendak mendekati Kanzia tapi segera dicegah oleh Noah.

"Sudahlah jangan buat keributan diacara penting kita sayang," ucap Noah menahan tangan Clara.

"Apakah kamu putrinya juga?" tanya tamu penting itu pada Kanzia.

Kanzia beranjak dari sana sambil menghapus bekas air matanya tanpa memperdulikan pertanyaan dari orang yang tadi menolongnya. Ia tersenyum karena rencananya berjalan dengan lancar walaupun ia sedikit kesal dengan kedatangan tamu tadi karna ia belum puas untuk bermain main dengan orang orang itu.

"Tuan maafkan atas sikap putri kedua kami, sikapnya berubah jadi kurang ajar setelah ia keluar dari rumah," ucap Maya.

"Ternyata aku datang ke acara ini hanya untuk menyaksikan drama keluarga mu, silahkan lanjutkan acaranya aku tidak ingin membuang waktuku untuk hal yang tidak penting,"

"Maaf tuan jika tuan harus menyaksikan keributan ini," ucap Rudi.

Pria itu tidak memperdulikan ucapan Rudi dan tetap melangkah meninggalkan acara itu.

*****

Kanzia keluar dari hotel tempat berlangsungnya acara tersebut, ia berdiri menunggu asisten Kevin yang masih mengambil mobil diparkiran.

"Sial jika bukan untuk melancarkan rencana ku aku tidak akan membiarkan ****** itu menyentuh pipiku," ucapnya sambil mengelus pipinya yang sedikit perih.

Prok! Prok! Prok!

Suara tepuk tangan seseorang dibelakang Kanzia.

"Wah kamu benar benar licik nona, ternyata itu adalah rencana mu, sia sia aku menolong mu tadi," ucap laki laki yang tadi menolongnya.

Kanzia tidak menanggapi ucapan orang tersebut dan tetap menatap ke depan.

"Apa kamu mempunyai dendam pribadi terhadap orang orang tadi, bukankah mereka keluarga mu?"

"Kita tidak saling mengenal satu sama lain tuan, jadi saya tidak perlu menjawab pertanyaan anda," ucap Kanzia dingin.

"Jadilah wanitaku, dengan begitu aku akan membantumu melancarkan semua rencana mu untuk balas dendam," ucap laki laki itu yang tiba tiba menawarkan bantuan pada Kanzia dengan sebuah syarat.

"Cih,,,, aku tidak butuh bantuan mu dan aku tidak sudi menjadi wanita dari laki laki sepertimu Tuan," ucap Kanzia tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Wah ternyata kamu sangat jual mahal Nona, tapi aku suka dengan wanita seperti mu, kamu benar benar sesuai dengan tipe ku," ucap laki laki asing tersebut.

"Sayangnya anda bukan tipe ku tuan," ucap Kanzia dan beranjak meninggalkan laki laki tersebut setelah melihat mobil Kevin.

"Dasar mesum," gumam Kanzia yang masih bisa di dengar oleh pria asing tersebut yang bisa tersenyum melihat sikap Kanzia yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Benar benar wanitaku," gumam laki laki tersebut setelah kepergian Kanzia.

*

*

Sementara di hotel acara pesta pernikahan Noah dan Clara sudah selesai, semua keluarga mereka masih tidak menyangka jika wanita cantik tadi adalah Kanzia.

Di kamar Clara.

"Bagaimana mungkin gadis gendut itu bisa tiba tiba muncul dengan wajah cantik itu?" kesal Maya yang saat ini berada di kamar pengantin putrinya.

"Bukankah waktu itu aku pernah bilang ke mama kalau Kanzia telah berubah menjadi wanita yang sangat cantik, tapi mama tidak mempercayai ucapan ku," ucap Clara.

"Sudah jangan bahas hal itu, yang terpenting sekarang bagaimana caranya kita bisa menyingkirkan gadis sialan itu kembali," ucap Maya.

"Ma bagaimana sekarang, apa yang harus kita lakukan? Aku gak mau jika Noah berpaling dariku dan memilih gadis sialan itu," ucap Clara yang takut jika Kanzia merebut apa yang telah ia ambil dari Kanzia.

"Kamu tenang saja mama tidak akan membiarkan hal itu terjadi," ucapnya sambil tersenyum ke arah putrinya.

"Apa mama sudah mempunyai rencana untuk membalas perbuatannya tadi?"

"Tentu saja," jawab Maya.

"Apa mama yakin rencana mama kali ini akan berhasil? Bahkan tadi dia juga mengancam ku," ucap Clara.

"Apa kamu takut dengan ancamannya? Ia hanyalah gadis lemah ia tidak akan mampu untuk melawan kita," ucap Maya dengan senyum liciknya, entah apa yang sedang ia rencanakan.

Pembicaraan ibu dan anak itu terhenti karena Kedatangan Noah yang tiba tiba saja sudah masuk ke kamar setelah menemui keluarganya.

"Sayang apa kamu sudah selesai menyapa keluarga mu?" tanya Clara.

"Iya sayang, apa sekarang kamu sudah merasa baikan?" tanya Noah, karna tadi Clara memberitahunya jika ia merasa kurang enak badan, makanya ia memanggil mama mertuanya untuk menemani istrinya.

"Iya aku sudah merasa baikan sayang," ucap Clara sambil tersenyum.

"Ya sudah kalau gitu mama keluar dulu, selamat bersenang senang," ucap Maya sambil tersenyum lalu beranjak dari kamar pengantin itu.

*

*

Kanzia yang sudah berada di kamarnya menghapus make up di wajahnya, Kanzia menaikkan gaunnya yang memperlihatkan paha mulusnya yang terdapat bekas luka sambil tersenyum.

"Karya yang luar biasa," ucap Kanzia sambil mengoleskan pembersih make up pada bekas luka tersebut yang langsung menghilang, ternyata itu hanya bekas luka yang dibuat Kety atas permintaan Kanzia, begitupun dengan yang ada di keningnya.

Flashback On.

"Oke sudah selesai, benar benar hasil yang sempurna kau terlihat semakin cantik Nona," ucap laki laki yang menyebut dirinya bernama Kety itu dengan nada yang dibuat buat centil.

"Oh iya mas aku–"

"Hey,,, berhenti memanggil ku dengan sebutan mas, panggil aku Kety." potongnya sebelum Kanzia menyelesaikan ucapannya.

Kanzia hanya bisa menghela napas mendengar Kety yang selalu protes jika dipanggil mas.

"Kety kamu kan seorang make up artis, berarti kamu bisa dong membuat bekas luka dengan alat make up mu itu?" tanya Kanzia

"Tentu saja apa sih yang Kety gak bisa," jawab laki laki gemulai yang bernama ketua itu.

Kanzia yang mendengar ucapan Kety, mulai menjelaskan bagaimana bentuk luka yang dulu ia miliki di paha dan keningnya, dan Kety dengan senang hati mulai mengeluarkan bakat yang ia miliki.

"Wow ... kamu keren Kety ini benar benar terlihat seperti asli," ucap Kanzia yang takjub dengan hasil karya Kety pada paha dan keningnya.

Flashback Of.

Kanzia kembali membersihkan sisa make up-nya sambil memikirkan semua yang disiapkan Abian untuknya.

"Kok aku ngerasa aneh ya,,, aku merasa semua ini memang sudah dipersiapkan, apa Abian tau dengan semua rencana ku makanya ia menyiapkan semuanya, ini gak mungkin hanya sebuah kebetulan kan?" gumam Kanzia, karna semua yang disiapkan Abian untuknya pasti sesuai dengan apa yang memang diinginkan dan dibutuhkannya.

Kanzia berbaring di ranjangnya setelah membersihkan tubuhnya, ia terus menatap layar ponselnya, sambil bergumam

"Apa ia terlalu sibuk sampai sampai tidak sempat untuk menghubungi ku?"

"Astaga! Apa yang aku lakukan? Jangan bilang aku mengharapkan dia untuk menelpon ku?" gumam Kanzia sambil melempar ponselnya ke samping tempat tidur.

"Aku harus segera tidur, jangan sampai besok pagi aku telat berangkat ke kantor," Kanzia langsung menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya bahkan sampai wajahnya.

"Tidur Kanzia, apa yang sedang kamu harapkan? ..." ucap Kanzia yang sudah menggulung dirinya dengan selimut.

.

.

.

Bersambung . . . . . . .

Jangan lupa di like👍🏻

Komen dan Favorit juga ya😉

Terpopuler

Comments

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

adakah abian?

2022-11-07

0

Dehan

Dehan

👍👍👍

2022-08-07

0

Dehan

Dehan

makin penasaran dengan abian

2022-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!