BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara

Hari ini adalah hari kedua Kanzia bekerja di perusahaan Pramudya group. Ia memasuki perusahaan dengan penuh semangat ia tersenyum ramah pada setiap orang yang berpapasan dengannya, hal itu membuat ia terlihat semakin cantik terutama para pekerja laki laki yang tidak berkedip melihat sosok cantik itu.

"Kanzia!" panggil Tania yang berjalan tidak jauh dibelakang Kanzia yang sedang menunggu pintu lift terbuka.

"Hai," sapa Kanzia sambil tersenyum  pada Tania yang sudah berdiri didekatnya.

Mereka pun segera masuk ketika pintu lift terbuka.

Sebelum pintu lift tertutup seorang laki laki tampan yang kemarin memperkenalkan dirinya ikut masuk dan menyapa Kanzia.

"Pagi,,,," sapa laki laki bernama Diki itu pada Kanzia.

"Pagi pak ..." Tania menjawab sapaan Diki sementara Kanzia hanya melihat laki laki itu sekilas dan kembali menatap ke depan dan menekan tombol di mana divisinya berada.

Suasana kembali hening, bahkan Tania ikut ikutan bungkam karna orang yang berada di lift yang sama dengan mereka adalah atasannya. Tidak lama akhirnya pintu lift berhenti dilantai tujuan Kanzia dan Tania.

"Hai apakah aku boleh tau namamu Nona?" tanya Diki pada Kanzia sebelum keluar dari lift.

"Kanzia," jawab Kanzia dengan ekspresi datarnya lalu beranjak meninggalkan Diki.

"Kami duluan pak," ucap Tania sopan sebelum menyusul Kanzia.

Sementara Diki terus memperhatikan kepergian Tania sambil tersenyum.

"Benar benar gadis yang menarik," gumam Diki.

"Zia!"

"Hm,,,"

"Kamu gak tau siapa laki laki tadi?" tanya Tania mengikuti Kanzia.

"Nggak," jawab Kanzia sambil menaruh tasnya di atas meja kerjanya.

"Dia itu direktur utama perusahaan ini sekaligus sepupu pak Jonathan," jelas Tania.

"Pak Jonathan?" Kanzia mengerutkan keningnya terlihat bingung.

"Jangan bilang kamu tidak tau siapa pak Jonathan?" tanya Tania yang dijawab anggukan oleh Kanzia.

"Astaga Kanzia ... pak Jonathan itu CEO perusahaan ini apa kamu gak cari tau siapa pemilik perusahaan ini sebelum memasukkan surat lamaran disini," ucap Tania yang tidak habis pikir dengan teman barunya ini.

"Aku hanya tau perusahaan ini adalah perusahan terbesar di kota ini, lagian aku juga awalnya gak berpikir jika bisa diterima kerja disini," ucapnya pada Tania.

"Tapi kamu harus berhati hati dalam melakukan pekerjaanmu jangan sampai kamu melakukan kesalahan jika tidak ingin berurusan dengan pak Jonathan," ucap Tania mulai membuka pergosipan.

"Maksudnya?" tanya Kanzia bingung.

"Aku dengar dengar dari senior senior kita disini kalau pak Jonathan itu tidak pernah menerima kesalahan sekecil apapun, dia terkenal sangat dingin dan kejam ia tidak segan segan memecat  karyawannya yang melakukan kesalahan, dan rumornya juga pak Jonathan sangat berhati hati dengan keluarganya terutama pamannya karna ia mencurigai jika pamannya adalah dalang dibalik kematian papa dan kakak laki lakinya karna perebutan kekuasaan yang katanya semua harta kekayaan keluarga Pramudya  diwariskan pada ayah pak Jonathan karna pamannya hanya anak dari hasil perselingkuhan," ucap Tania menceritakan semua gosip yang sering ia dengar saat ia baru bekerja di Pramudya grup dengan suara seperti berbisik.

"Udah gak usah ngegosip ini masih pagi, mending kamu ke meja kerja kamu," ucap Kanzia mengakhiri acara gosip tersebut.

"Zia, sepertinya pak direktur tertarik sama kamu,,,," ucapnya lagi masih belum beranjak dari meja Kanzia.

"Biarkan saja itu bukan urusanku," ucapnya datar dan mulai menyalakan komputernya.

"Ih kamu mah gak asik," ucap Tania dan beranjak dari meja kerja Kanzia.

Seperti biasa semua karyawan akan beranjak ke kantin ketika jam makan siang tiba, begitupun dengan Kanzia dan Tania yang sudah berada di kantin perusahaan.

"Hai,,, aku boleh duduk disini?" Diki yang tiba tiba datang ke kantin lalu duduk di samping Kanzia.

"Iya, silahkan pak," ucap Tania, sementara Kanzia tetap terlihat cuek dan tetap melanjutkan makan siangnya tanpa menghiraukan keberadaan Diki.

"Kanzia saya boleh meminta nomor telpon kamu?" Diki menghentikan makannya dan menyodorkan hp miliknya ke Kanzia.

"Maaf pak saya tidak memberikan nomor telpon saya ke sembarang orang," ucap Kanzia lalu bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Diki tanpa menghabiskan makanannya, ia merasa muak setiap kali ada laki laki yang mengharapkan lebih darinya, hal itu mengingatkannya tentang masa lalunya, ia hanya merasa nyaman dan mempercayai Abian, mungkin karena ia sudah menganggap jika Abian adalah penolongnya.

Tania yang melihat Kanzia beranjak langsung menyusulnya.

"Maaf pak kami duluan," ucap Tania sebelum menyusul Kanzia.

"Zia kamu kenapa terlihat marah saat pak Diki mendekati kamu?" tanya Tania.

"Aku hanya tidak suka," jawab Kanzia.

"Kanzia kamu tidak takut jika pak Diki memecat mu karna kejadian tadi?" tanya Tania.

"Jika ia memecat ku hanya karena kejadian tadi itu artinya perusahaan ini sangat tidak profesional, bukankah begitu?" ucap Kanzia dan kembali ke meja kerjanya.

Sementara Diki yang mendapatkan penolakan secara terang terangan dari Kanzia, bahkan sebelum ia memulai bukannya marah tapi ia merasa semakin tertantang untuk mendekati Kanzia.

"Kamu memang benar benar berbeda, aku tidak akan menyerah aku pasti akan membuat mu bertekuk lutut padaku," ucapnya sambil tersenyum mengingat perlakuan Kanzia.

*

*

Di tempat Abian

"Apa tuan yakin membiarkan nona Kanzia untuk datang ke acara itu tanpa tuan?" tanya Kevin.

"Iya," jawab Abian.

"Tapi tuan,"

"Dia sudah mempunyai rencananya sendiri, jika aku ikut ia pasti tidak leluasa untuk melakukannya, kamu hanya perlu mengawasinya biarkan dia melakukan apapun yang ia inginkan," ucap Abian dengan tegas.

"Baik tuan,"

*****

Jam kerja telah berakhir, satu persatu karyawan mulai meninggalkan gedung perusahaan, kali ini Kanzia dijemput oleh asisten Kevin, karna seperti kata Abian tadi pagi kalau hari ini ia akan mencari baju untuk ia gunakan ke acara pernikahan kakak tirinya.

"Tania aku duluan, jemputan ku sudah datang," ucap Kanzia ketika melihat asisten Kevin berdiri di samping mobilnya.

"Wah,,,, Zia apakah itu suami mu?" Tania terpesona melihat ketampanan Kevin yang terlihat cool.

"Bukan,,,, itu asisten suamiku," jawab Kanzia.

"Ha,,, benarkah dia bukan suami mu?" ucapnya kembali.

"Iya, ya udah aku pergi dulu bye,,," jawabnya dan pergi meninggalkan Tania yang masih memandang Kevin penuh kekaguman.

"Aku harus meminta Kanzia buat ngenalin aku dengan pria tampan tadi," gumam Tania.

*****

Kevin pun membawa Kanzia ke butik yang sangat terkenal di kota ini sesuai dengan perintah Abian.

Sesampainya di butik Kanzia disambut dengan ramah oleh pegawai butik disana.

"Silahkan Nona, tuan sudah memilihkan beberapa gaun untuk dicoba," ucap salah satu pegawai butik membawakan beberapa gaun untuk ia coba.

Kanzia dibuat melongo melihat harga harga baju tersebut yang benar benar fantasi seandainya ia sendiri yang membelinya ia tidak akan mampu.

"Sebenarnya siapa orang yang telah aku nikahi? gumam Kanzia dan mengambil baju baju tersebut untuk ia coba satu persatu gaun yang dipilihkan Abian.

Setelah mendapatkan gaun yang cocok, kanzia mengajak Kevin untuk mengantarnya pulang.

"Ayo Kevin kita pulang aku sudah menemukan baju yang cocok,"

"Nanti dulu nona, anda tidak perlu pulang anda bisa langsung bersiap disini," ucap Kevin dan seorang laki laki lemah gemulai datang menghampiri Kanzia.

"Tapi aku juga perlu persiapan dan lagi pula gak mungkin aku berangkat ke acara itu tanpa mandi," protes Kanzia pada Kevin.

"Nona tenang saja semuanya sudah dipersiapkan oleh tuan," ucap Kevin dan Kanzia pun dibawa oleh salah satu pegawai butik untuk bersiap siap di ruang khusus yang sudah disiapkan.

Setelah bersih dan wangi seorang laki dengan tubuh gemulai datang keruangan khusus tempatnya sekarang.

"Mari nona anda akan aku buat semakin cantik," ucap laki laki gemulai tersebut yang merupakan seorang perias artis terkenal di kota ini.

Kanzia hanya menuruti saja makhluk jadi jadian itu yang mulai memoles wajahnya.

Kanzia telah siap dengan penampilannya yang akan membuat semua orang terpukau bahkan Kevin sempat mengagumi nonanya itu sampai ia tersadar dengan kemarahan Abian jika dia sampai tahu jika ia  mengagumi Kanzia.

"Mari nona kita berangkat, apakah nona sudah siap?" tanya Kevin sebelum berangkat.

"Tentu saja karena ini adalah momen yang aku nantikan," ucap Kanzia dengan tersenyum misterius, Kevin yang melihat hal itu sedikit merinding melihat ekspresi istri tuannya itu, entah apa yang sedang direncanakan oleh Kanzia.

"Sepertinya sifat tuan sedikit demi sedikit mulai menular ke Nona Kanzia," ucap asisten Kevin dalam hati.

Dan benar saja begitu ia masuk ke tempat acara, Kanzia menjadi pusat perhatian para tamu undangan tatapan memuja penuh kekaguman ia dapatkan dari orang orang disana. Kanzia yang melihat hal itu tetap berjalan dengan anggun menuju tempat yang telah disiapkan untuknya.

Senyum bahagia terus terlihat dari wajah kedua mempelai, begitu pun dengan ayah dan ibu tirinya, bahkan semua keluarga yang dulu mencemoohnya di hari pernikahannya yang menatapnya dengan penuh kebencian dan rasa jijik ada disana mereka semua terlihat bahagia dengan pernikahan Clara.

Kanzia mengepalkan tangannya dengan tatapan penuh kebencian, ia benar benar jijik melihat senyum manusia manusia munafik itu, ingin rasanya Kanzia merobek mulut mulut yang sedang tersenyum menjijikan itu.

"Kendalikan diri anda Nona,,," peringat asisten Kevin yang berada di sampingnya.

"Kamu tenang saja, aku akan mengembalikan semuanya secara perlahan lahan," ucap Kanzia sambil tersenyum dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sejak kapan Nona bisa terlihat  menyeramkan seperti ini?" batin Kevin yang bergidik ngeri melihat senyum Kanzia.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen dan Favorit juga ya😉

Terpopuler

Comments

Natasia Wang

Natasia Wang

Blg aja dh ada suami

2025-01-23

0

SEPTi

SEPTi

siap siap berhadapan dengan bos

2022-12-31

0

Lina Maulina Bintang Libra

Lina Maulina Bintang Libra

sejak jd istri tuanmu abian

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Penghianatan
2 BAB 2 : Memulai perubahan
3 BAB 3 : Kembali
4 BAB 4 : Pertemuan
5 BAB 5 : Pertemuan 2
6 BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7 BAB 7 : Kenangan pahit
8 BAB 8 : Hari pertama bekerja
9 BAB 9 : Teman baru
10 BAB 10 : Undangan pernikahan
11 BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12 BAB 12 : Menjalankan rencana
13 BAB 13 : Tamu penting
14 BAB 14 : Telat
15 BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16 BAB 16 : Bertemu Clara
17 BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18 BAB 18 : Bertemu ayah
19 BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20 BAB 20 : Pengganggu
21 BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22 BAB 22 : Bos menyebalkan
23 BAB 23 : Menjalankan hukuman
24 BAB 24 : Clara berulah
25 BAB 25 : Pembalut
26 BAB 26 : Menemui kakek
27 BAB 27: Masa lalu
28 BAB 28 : Serangan
29 BAB 29 : Rindu
30 BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31 BAB 31 : Penguntit
32 BAB 32 : Rencana dadakan
33 BAB 33 : Telponan
34 BAB 34 : Rencana Noah
35 BAB 35 : Kemarahan Abian
36 BAB 36 : Khawatir
37 BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38 BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39 BAB 39 : Menghilang
40 BAB 40 : Pelaku penculikan
41 BAB 41 : Wanita licik
42 BAB 42 : Kejutan
43 BAB 43 : Pemilik perusahaan
44 BAB 44 : Perasaan Abian
45 BAB 45 : Keributan
46 BAB 46 : Membereskan sampah
47 BAB 47 : Nasib Kevin
48 BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49 BAB 49 : Nasib Kevin 2
50 BAB 50 : Pertengkaran pertama
51 BAB 51 : Kejutan yang gagal
52 BAB 52 : Rencana Clara
53 BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54 BAB 54 : Pengakuan Abian
55 BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56 BAB 56 : Masa lalu part 2
57 BAB 57 : Flashback Of
58 BAB 58 : Kanzia terluka
59 BAB 59 : Tingkah Abian
60 BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61 BAB 61 : Kebenaran
62 BAB 62 : Usaha Kanzia
63 BAB 63 : Hukuman Abian
64 BAB 63 : Hukuman Abian
65 BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66 BAB 65 : Keributan
67 BAB 66 : Keanehan Kanzia
68 BAB 67 : Menginap
69 BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70 BAB 69 : Pergi
71 BAB 70 : Mencari Kanzia
72 BAB 71 : Kabar bahagia
73 BAB 72 : Kepergok
74 BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75 BAB 74 : Maaf Kanzia
76 BAB 75 : Posesif
77 BAB 76 : Pesona istri gendut
78 BAB 77 : Kabar mengejutkan
79 BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80 BAB 79 : Tentang Tania
81 BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82 BAB 81 : Kebencian Clara
83 BAB 82 : Rencana Clara
84 BAB 83 : Khawatir
85 BAB 84 : Clara mulai beraksi
86 BAB 85 : Pertolongan
87 BAB 86 : Nasib Clara
88 BAB 87 : Tania
89 BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90 BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91 BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92 BAB 91 : Pengkhianat
93 BAB 92 : Jebakan
94 BAB 93 : Ngidam
95 BAB 94 : Akhir bahagia
96 JODOH TEMAN KELAS
Episodes

Updated 96 Episodes

1
BAB 1 : Penghianatan
2
BAB 2 : Memulai perubahan
3
BAB 3 : Kembali
4
BAB 4 : Pertemuan
5
BAB 5 : Pertemuan 2
6
BAB 6 : Meminta izin untuk bekerja
7
BAB 7 : Kenangan pahit
8
BAB 8 : Hari pertama bekerja
9
BAB 9 : Teman baru
10
BAB 10 : Undangan pernikahan
11
BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara
12
BAB 12 : Menjalankan rencana
13
BAB 13 : Tamu penting
14
BAB 14 : Telat
15
BAB 15 : Kekesalan Kanzia
16
BAB 16 : Bertemu Clara
17
BAB 17 : Melampiaskan kekesalan
18
BAB 18 : Bertemu ayah
19
BAB 19 : Jonathan Abian Pramudya
20
BAB 20 : Pengganggu
21
BAB 21 : Rutinitas dihari libur
22
BAB 22 : Bos menyebalkan
23
BAB 23 : Menjalankan hukuman
24
BAB 24 : Clara berulah
25
BAB 25 : Pembalut
26
BAB 26 : Menemui kakek
27
BAB 27: Masa lalu
28
BAB 28 : Serangan
29
BAB 29 : Rindu
30
BAB 30 : Bertemu ibu sambung
31
BAB 31 : Penguntit
32
BAB 32 : Rencana dadakan
33
BAB 33 : Telponan
34
BAB 34 : Rencana Noah
35
BAB 35 : Kemarahan Abian
36
BAB 36 : Khawatir
37
BAB 37 : Kekecewaan Kanzia
38
BAB 38 : Ketakutan Kanzia
39
BAB 39 : Menghilang
40
BAB 40 : Pelaku penculikan
41
BAB 41 : Wanita licik
42
BAB 42 : Kejutan
43
BAB 43 : Pemilik perusahaan
44
BAB 44 : Perasaan Abian
45
BAB 45 : Keributan
46
BAB 46 : Membereskan sampah
47
BAB 47 : Nasib Kevin
48
BAB 48 : Mulai menemukan titik terang
49
BAB 49 : Nasib Kevin 2
50
BAB 50 : Pertengkaran pertama
51
BAB 51 : Kejutan yang gagal
52
BAB 52 : Rencana Clara
53
BAB 53 : Kecurigaan tuan Bara
54
BAB 54 : Pengakuan Abian
55
BAB 55 : Kenangan Masa lalu
56
BAB 56 : Masa lalu part 2
57
BAB 57 : Flashback Of
58
BAB 58 : Kanzia terluka
59
BAB 59 : Tingkah Abian
60
BAB 60 : Kegeraman tuan Bara
61
BAB 61 : Kebenaran
62
BAB 62 : Usaha Kanzia
63
BAB 63 : Hukuman Abian
64
BAB 63 : Hukuman Abian
65
BAB 64 : Kembali bertemu mantan
66
BAB 65 : Keributan
67
BAB 66 : Keanehan Kanzia
68
BAB 67 : Menginap
69
BAB 68 : Rencana Clara dan Maya
70
BAB 69 : Pergi
71
BAB 70 : Mencari Kanzia
72
BAB 71 : Kabar bahagia
73
BAB 72 : Kepergok
74
BAB 73 : Kesakitan Kanzia
75
BAB 74 : Maaf Kanzia
76
BAB 75 : Posesif
77
BAB 76 : Pesona istri gendut
78
BAB 77 : Kabar mengejutkan
79
BAB 78 : Nyonya muda Pramudya
80
BAB 79 : Tentang Tania
81
BAB 80 : Akhir dari hidup Maya
82
BAB 81 : Kebencian Clara
83
BAB 82 : Rencana Clara
84
BAB 83 : Khawatir
85
BAB 84 : Clara mulai beraksi
86
BAB 85 : Pertolongan
87
BAB 86 : Nasib Clara
88
BAB 87 : Tania
89
BAB 88 : Kebesaran hati Kanzia
90
BAB 89 : Bertemu Sepupu Ibu
91
BAB 90 : Rencana Nyonya Sinta
92
BAB 91 : Pengkhianat
93
BAB 92 : Jebakan
94
BAB 93 : Ngidam
95
BAB 94 : Akhir bahagia
96
JODOH TEMAN KELAS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!