Mobil Mainan

Dua tahun sudah dirinya tidak pulang ke kampung halaman, mengingat lokasinya yang cukup jauh. Jika ingin pulang memerlukan waktu tempuh perjalanan 15 jam perjalanan darat dan laut, ditambah dengan waktu dirinya menginap, hanya kesempatan untuk mengambil cuti tahunannya selama 12 hari dari sang warga negara asing, merupakan kesempatannya untuk pulang.

Satu tahun bekerja menjadi security di bandara, satu tahun lainnya menjadi pengelola showroom mobil. Uang setiap bulan dikirimkannya pada Salma untuk ibu dan putranya yang katanya disekolahkan di SD swasta, sekolah elite dengan fasilitas lab kimia dan pelajaran bahasa Inggris dengan guru orang asing oleh Salma.

Memberi kejutan dengan pulang tanpa mengirim surat dilakukannya. Beberapa pakaian hangat untuk ibunya, serta alat kesehatan yang menurut iklan baik untuk orang tua, dan mobil remote control untuk putranya menjadi oleh-oleh yang dibawanya.

Merindukan Randy-nya yang pintar, anak yang selalu belajar dengan cepat. Serta ibu yang memberinya kasih sayang sedari kecil. Mungkin suatu keberuntungan baginya Salma dan suaminya bersedia merawat sang ibu yang sakit dan putranya yang masih terlalu muda.

Wajahnya tersenyum, tidak sabar lagi menerima pelukan putranya, serta celotehan Randy tentang sekolahnya yang baru. Putra tunggal yang dirindukannya, dirinya sudah cukup mapan walaupun tidak lebih kaya dari pada suami Melani saat ini. Apa Melani akan bersedia kembali padanya? Merawat Randy bersama seperti dulu, entahlah namun dirinya sudah berusaha memperbaiki segalanya.

Kapal laut mulai merapat di dermaga, dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan bis. Hampir tidak bisa tidur rasanya, apa dua tahun kepergiannya Randy akan membencinya?

Tapi yang terpenting, Salma dan suaminya menjaga Randy penuh kasih sayang. Mungkin Salma (adik Sakha) sudah dianggap sebagai ibu oleh putranya, mengingat dari surat yang dikirimkan Salma, adiknya itu sangat memanjakan Randy. Bahkan selalu memaksakan nugget dan ayam goreng, hanya agar Randy makan dengan lahap.

Apa putranya sudah menjadi gemuk sekarang? Warijah, ibunya yang berusia renta mungkin akan lebih sehat dengan produk kesehatan bernilai jutaan rupiah yang dibelikannya sebagai oleh-oleh. Begitulah fikirnya, hingga setelah turun di terminal dirinya mulai menaiki angkot yang menuju langsung ke kampung halamannya.

Air matanya mengalir entah kenapa, atmosfir berbeda dirasakannya. Dirinya akan membawa anak dan ibunya ke kota, itulah yang ada di benaknya. Mengingat di kampung itu tidak ada jalur komunikasi selain surat, kabel telepon belum masuk ke desa pelosok.

Handphone? Itu adalah alat komunikasi mahal yang dimiliki kalangan atas. Sinyalnya pun belum ada di desa itu. Sama sekali tidak ada alat komunikasi selain surat.

Randy, ibu... Sakha pulang... gumamnya dalam hati, kala angkot terhenti di dekat rumah Warijah, ibunya.

Matanya menelisik, beberapa bagian rumah itu telah di renovasi. Bahkan masih ada batako dan pasir di depan rumah. Apa mungkin ibunya menggunakan uang yang dikirimkannya untuk merenovasi rumah? Entahlah...

Tok...tok...tok...

"Ibu... Sakha pulang, ibu..." panggilnya tidak mendapatkan jawaban."Randy, ayah bawa oleh-oleh..."

Sakha menghela napas kasar, apa mungkin mereka sedang ada di rumah Salma? Mungkin iya, saking semangatnya dirinya melupakan putra dan ibunya kini tinggal di rumah sang adik.

Namun, langkahnya terhenti, kala pintu terbuka. Seorang pria tidak dikenal berdiri di sana,"Siapa ya? Maaf, mau mencari siapa?"

"Saya Sakha, apa ibu saya Warijah pemilik rumah ini ada di dalam?" tanya Sakha, menganggap mungkin pria di hadapannya ini hanya tamu dari ibunya.

"Saya Muklis, mungkin kamu salah alamat. Rumah ini milik saya, sudah saya beli satu tahun lalu..." jawabnya.

Firasat aneh ada dalam benaknya, Salma tidak pernah mengatakan rumah ibu mereka dijual. Namun mungkin ini keputusan ibunya karena merasa terlalu nyaman tinggal di rumah Salma. Itulah yang ada dibenaknya.

"Iya, mungkin ibu saya pindah ke rumah adik saya. Maklum saya sudah lama tidak pulang kampung," Sakha tersenyum, masih mencoba tidak berfikiran negatif,"Permisi, maaf sudah menggagu," ucapnya kembali membawa koper dan oleh-oleh untuk ibu dan putranya.

Namun, api dalam sekam tidak akan dapat disembunyikan. Sakha tertegun, hendak melangkah pergi menuju rumah Salma. Namun langkahnya terhenti kala, tetangganya yang hendak berangkat meladang menyapanya.

"Sakha..." panggilnya berlari mendekati Sakha dengan sabit ada di tangannya.

"Mansur?" ucap Sakha tersenyum.

"Apa kabar sudah elite nih pakaiannya? Kenapa lama tidak pulang? Pemakaman buk Warijah kamu juga tidak datangkan? Kasihan Randy ngurus neneknya sendiri..." Mansur menepuk bahu Sakha.

Sakha terdiam, tangannya gemetar. Pemakaman? Ibunya sudah meninggal? Banyak pertanyaan di kepalanya.

"Ibu meninggal? Kapan?" tanyanya dengan mata memerah menahan tangisannya.

"Sakha tidak tau? Kita bicara di teras biar lebih tenang..." ucap Mansur, membimbingnya untuk bertamu, di rumahnya.

Rumah Mansur terletak di sebelah kiri rumah Warijah. Tidak begitu besar, dengan ayam yang dilepas liarkan, dirinya mulai duduk di kursi kayu kecil disana, menyenderkan kepalanya menangis terisak. Ibu yang merawatnya, menyuapinya dan saudara-saudaranya telah meninggal? Kenapa Salma tidak menceritakan semua padanya?

Hingga segelas teh hangat dibawakan istri Mansur, barulah Mansur menghela napas hendak bicara.

"Sudah satu tahun lalu Bu Warijah meninggal..." ucapnya.

Sakha mengepalkan tangannya, ibunya sudah lama tidak ada. Seharusnya dirinya tinggal di desa merawat sang ibu, hingga dapat melihat hingga detik terakhir hidup wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya. Namun, semua telah terlambat.

"Apa ibuku meninggal di rumah sakit?" tanyanya dengan nada suara bergetar. Ingat ketika pertama kali mengirimkan uang puluhan juta pada Salma yang mengirimkan surat Warijah harus menjalani operasi.

Mansur menggeleng,"Almarhum buk Warijah meninggal di rumahnya. Saat berkebun dengan Randy. Beruntung ada Randy, selama Randy tinggal dengan Ibumu dia yang sering merawat buk Warijah. Buk Warijah sudah tua, sakit-sakitan, tidak ada anak-anaknya yang mau merawat, tinggal dengannya,"

Jemari tangan Sakha mengepal, air matanya mengalir tidak terkendali. Anak durhaka? Mungkin itulah dirinya, menitipkan Randy pada ibunya yang renta. Ibu yang seharusnya di jaga dengan tangannya sendiri. Membiarkan putra tunggalnya yang menjaganya? Randy memang cerdas dan rajin, tidak pernah mengeluh, namun usianya masih terlalu muda.

Sakha mulai bangkit, meraih koper dan tas jinjing berisikan oleh-oleh. Masih berfikir jika Salma berbohong tentang ibunya, tidaklah mengapa, jodoh, rejeki, dan maut merupakan kehendak Tuhan. Satu yang harus dilakukannya kini, menjemput Randy yang tinggal di rumah Salma.

"Mansur aku permisi, mau menjemput Randy di rumah Salma. Sekalian ke makam ibu bersama Randy nanti..."ucapnya, menghapus air matanya, berusaha tegar.

"Randy tidak tinggal di rumah adikmu. Dia diusir beberapa minggu setelah Ibumu meninggal. Dengan alasan rumah warisan yang akan dijual, harus dibagi rata dengan saudaramu yang lain. Randy pergi meninggalkan desa hanya dengan membawa satu tas ransel," kata-kata Mansur membuat langkahnya terhenti.

Tas jinjing yang berisikan oleh-oleh produk kesehatan untuk ibunya dan mobil mainan untuk putranya terjatuh.

Bayangan Randy yang mengenakan seragam sekolah swasta elite memeluknya, menyambutnya dalam senyuman, kembali bermain dengannya, bayangan itu perlahan menghilang dalam benaknya. Berganti dengan putranya yang pergi membawa tas ransel kecil entah kemana.

"Salma..." ucap Sakha mengepalkan tangannya penuh kekecewaan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Putri Nunggal

Putri Nunggal

mulut berbisa penuh dengan racun

2022-08-12

3

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Nyesek Thor 😭😭😭😭
Emosi jg sm salma😠😠😠😠

2022-07-09

2

☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ

☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ

karya yang luar biasa

2022-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!