Tatapan Rain tidak lepas dari gadis yang berdiri disampingnya. Gadis yang acuh padanya. Hingga, sang guru datang membawa ijasah Krisan.
"Terimakasih..." ucapnya meraih ijasah meninggalkan ruangan, penuh senyuman."Permisi pak..."
Berjalan menelusuri lorong, bagaikan seekor burung yang bebas tidak terikat oleh Rain lagi. Kuliah mencari gelar diploma, bekerja, memiliki kekasih yang mencintainya, dan menikah dengan pria yang tulus padanya. Hanya tinggal itu. Langkah kakinya ringan, tidak menyadari derap langkah cepat dibelakangnya, bahaya yang mengintai.
Lengannya tiba-tiba ditarik paksa seorang pemuda kedalam toilet pria. Memojokkannya dalam salah satu bilik.
"Rain!?" Krisan mencoba mendorongnya. Namun bibirnya dibekap dengan ciuman, lidahnya menyapa lebih dalam. Seakan serakah tidak pernah puas. Mata Krisan perlahan terpejam, jantungnya tetap berdebar cepat serupa seperti dahulu. Namun ini harus dihentikannya.
Krisan sedikit mendorong tubuh pemuda itu, namun Rain memegang kedua tangannya. Memojokkannya di dinding, sedikit berbisik,"Dengar, aku akan pergi selama beberapa tahun. Jangan pernah dekat dengan pria manapun, jangan pernah memiliki kekasih, jangan pernah menikah. Tunggulah aku kembali..."
"Memangnya kamu siapa!? Ayahku bukan!! Pacar juga bukan..." kata-kata Krisan terhenti, bibir itu kembali dibungkamnya.
Perlahan membuka beberapa kancing kemeja Krisan. Hingga dua benda yang masih tertutup itu terlihat, dipijat, dimainkannya. Ciumannya turun menuju leher sembari membuat beberapa tanda, berbisik,"Jika berteriak minta tolong, kita akan dinikahkan. Kamu tidak mempunyai pilihan, berjanji tidak akan memiliki kekasih dan menikah, atau kita akan membuat anak disini?" tanyanya, kembali mengecup leher Krisan.
Gadis itu mengigit bagian bawah bibirnya sendiri, sensasi aneh yang terasa masih sama. Berteriak minta tolong berarti menikah dan menjalani takdir yang sama, pasrah berarti dirinya akan melakukannya dengan Rain disini.
Hanya ada satu pilihan,"Hentikan, a...aku janji tidak akan punya pacar atau menikah..." ucapnya gelagapan, dirinya bagaikan wanita murahan.
Tidak, dia hanya kecoa, a...aku tidak ingin punya hubungan lagi dengannya. Anakku...dia tidak akan menjadi ayah dari anakku nanti... gumamnya dalam hati.
Tangan Rain yang mencengkramnya erat mulai melepaskannya. Tersenyum, menggigit bagian bawah bibirnya sendiri.
"Aku membencimu!!" bentak Krisan merapikan pakaiannya, berjalan memunguti ijasahnya, kemudian keluar membanting pintu di tengah kekesalannya.
"Tapi aku mencintaimu, haruskah aku menaruh tulisan di jidatmu jika kamu hanya milik seorang Rain? Atau sekalian saja aku mengikatmu..." gumamnya tersenyum, namun sejenak senyuman itu menghilang entah kenapa, setetes air matanya mengalir, diseka olehnya.
***
Hari itu akhirnya tiba, hari keberangkatan Rain. Matanya menelisik, mencari keberadaan Krisan, namun hingga nomor penerbangannya dipanggil pun Krisan tidak muncul.
"Dia tidak datang untuk mengantarku..." gumamnya tertunduk, di dalam pesawat yang akan segera take off. Namun samar-samar sesuatu di lihatnya di balik tralis landasan pacu. Seseorang berdiri mengenakan baju dengan warna kampungan mencolok.
"Dia datang..." Rain tersenyum, menyadari keberadaan Krisan.
Jemari tangan remaja itu menggengam erat sepasang cincin pernikahan sebagai bandul kalungnya. Menyambut kepergiannya ke negara lain."Jangan berselingkuh, tunggulah aku pulang..." gumamnya.
***
9 tahun kemudian...
Seorang wanita cantik berpakaian waitrees tersenyum. Mengenakan name tag dengan jabatan supervisor F&B service.
"Chef!!" panggilnya, meninggikan intonasi suaranya.
"Ada apa...?" seorang pria berkebangsaan Prancis, meletakkan pisaunya asal terlihat jengkel.
Prang...
Sepiring makanan yang hanya tersisa sedikit dilemparkannya, ke lantai,"Ada rambut..." geramnya.
"Lalu? Lihat para koki, apa ada yang tidak berambut panjang!? Apa ada yang tidak mengikat rambutnya!?" bentaknya menatap wanita di hadapannya.
"Ada!! Rambut pirangmu, masih saja panjang!! Mau aku memotongnya!?" wanita itu menarik rambut sang chef muda.
"Tidak!! Dasar wanita judes!! Pantas saja kamu tidak punya pacar!! Calon perawan tua!!" kesalnya, mencoba menghentikan tangan Krisan.
"Tidak ada hubungannya! Kali ini aku harus memotong rambutmu!!" ucapnya dengan intonasi tinggi.
"Lihat rambutku pirang!! Itu warnanya hitam, dodol!!" jengkel sang chef.
"Tetap saja, aku harus membuktikan berkali-kali, karena tuduhan palsu agar mendapatkan makanan gratis!! Bahkan memasang CCTV khusus di atas meja depan kitchen sebelum makanan disajikan, hanya karena chef gondrong sepertimu!!" kekesalan yang benar-benar diubun-ubun.
"Jadi kamu tau aku tidak bersalah!! Tapi tetap menyalahkanku!! Dasar ikan salmon!!" bentak sang chef.
"Dasar gagak!! Jika tidak bisa memotong rambutmu, jangan panggil aku Krisan..." ucapnya kembali mencoba menjambak rambut sang chef.
Chef Steward (orang yang bertugas memastikan sterilisasi dapur, peralatan yang baru diperlukan atau telah rusak) mengenyitkan keningnya menatap pertengkaran mereka,"Mereka seperti pasangan suami-istri yang bertengkar..." gumamnya.
Seorang koki, menepuk bahunya,"Mereka bertengkar setiap hari. Ini sudah biasa, bisa di bilang tanpa dua orang aneh itu restauran hotel ini tidak akan seterkenal sekarang..."
"Iya juga ya... omong-ngomong kenapa Chef Damien belum menikah?" tanyanya sembari mengecilkan api menambah beberapa bumbu.
"Tidak tau, katanya dia menjadi chef hanya sebagai hobi. Informasi tentangnya cukup misterius..." sang chef Steward mulai mendata peralatan yang baru masuk.
"Owh... kalau Krisan? Cantik, karier cemerlang, kenapa belum mempunyai kekasih? Aku sedikit gemas ingin menjodohkan mereka..." gumam sang koki, mengaduk-aduk makanan dengan memainkan teflonnya di atas suhu tinggi.
"Dia? Wanita judes itu, hanya kasar ketika bekerja. Dalam kehidupan sebenarnya, lemah lembut, tersipu di hadapan semua pria yang mendekat. Tapi seperti sebuah kutukan, tidak akan ada hubungannya yang berhasil..." jawabnya.
"Kenapa...?" tanya sang koki penasaran. Hanya mendapatkan jawaban berupa helaan napas.
***
Hingga waktu pulang tiba, penampilan Krisan mulai berubah, rambut digerai dengan pakaian simpel ala wanita karier. Berjalan mengenakan hak tinggi, wajah cantik putih terawat.
Damien yang berkembangsaan Prancis mengenyitkan keningnya,"Kencan buta lagi?" tanyanya.
"Iya, kali ini aku akan mempunyai pacar, menikah, memiliki suami yang mencintaiku dan anak-anak yang lucu..." gumam Krisan.
"Benarkah?" Damien mengenyitkan keningnya.
***
Sebuah restauran cepat saji menjadi tempat pertemuannya. Seorang guru honorer tersenyum menatapnya, terlihat penyayang, walaupun sepatu dan pakaian murah yang dipakainya tidaklah mengapa. Satu hal yang terpenting, dapat menjadi suami yang hanya mencintainya sekaligus ayah yang baik.
Hingga pria itu tersenyum, dengan gigi menguning, bahkan kuku jari yang menguning juga terlihat.
Pecandu rokok... tidak apa-apa, masih bisa diperbaiki... gumam Krisan dalam hatinya, masih berusaha menerima kekurangannya.
"Maaf," sang pria tidak sengaja kentut, mengeluarkan gas beracun yang menyebar ke setiap sudut ruangan. Membuat seisi tempat itu menatap padanya.
Kentut adalah hal yang manusiawi, tenanglah... Krisan berusaha kembali bersikap elegan, menahan bau busuk ala semur jengkol yang mungkin sebenarnya dimakan sang pemuda.
"Krisan, apa kamu mempunyai rumah sendiri?" tanyanya tersenyum, usai mengeluarkan bau menyengat tanpa malu sedikitpun.
"Tidak, aku tidak memiliki rumah..." ucap Krisan penuh senyuman.
Tapi apartemen yang disewa tahunan, untuk membeli rumah uangnya baru terkumpul setengah. Apa kamu penipu seperti teman kencanku sebelumnya... kesalnya dalam hati berusaha bersabar.
"Aku ingin menjalani hubungan lebih serius denganmu..." sang pemuda menggenggam jemari tangan Krisan.
Gadis itu tersenyum, mungkin inilah pria yang dapat menjadi suami yang benar-benar mencintainya dan anak-anak mereka nanti. Tidak memiliki perasaan apapun, tidak masalah, lebih baik dicintai dari pada mencintai, begitulah prinsipnya kini.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Triani
disetiap cerita pasti ada yg tk. kentut...🤭🤭🤭
tapi itu mungkin ciri khas Author keren yg satu ini....❤❤❤👍👍👍
2023-07-23
3
ρuʝi ¢ᖱ'D⃤ ̐ OFF 🤍
ini time travel kah
2023-05-20
1
ေယာက်ၤားတံခြန္ လူရည္ခြၽန္
gagal paham cerita ni
2022-10-23
2