Apartemen

Akhir dari tautan yang terlepas, dua pasang mata yang saling menatap dalam deru napas tidak teratur. Jantung yang berdegup cepat senada.

"Aku mencintaimu, tidak ingin menjadi sahabatmu. Mulai sekarang, Krisan adalah kekasihku..." keputusan sepihak yang diambilnya dalam senyuman, jemarinya membelai kening, pipi, hingga bermuara pada dagu. Tatapan mata putus asa yang sayu dari wajah sang pemuda rupawan.

"A...aku..." kata-kata Krisan disela.

"Ingin menjadi pacarku atau aku akan menggodamu melakukannya disini? Menanam benih kecil di dalam tubuhmu," bisiknya mengecup pelan leher Krisan.

Mengetahui semua daerah paling sensitif wanita itu. Membuat Krisan menggigit bagian bawah bibirnya sendiri, kesadarannya seakan dikendalikan oleh Rain. Degupan cepat semakin terasa, dirinya akan takluk. Tapi ini tidak boleh terjadi,"Hen...hentikan..." ucapnya lirih.

"Katakan kita adalah kekasih bukan teman," bibir Krisan kembali dibuainya, ingin mengetahui, mencari, adakah perasaan yang tersisa disana? Ciuman hangat yang mendapatkan balasan. Seakan menikmati debaran di hati mereka. Bahkan di luar mulut dua lidah itu terlihat masih saling menyapa.

"Rain... sudah!" ucapnya, mengumpulkan kesadarannya. Memegang jemari Rain, yang melingkar di pinggangnya. Dalam tempat sempit, mobil yang terparkir di tepi hutan di tengah hujan deras.

"Katakan kita adalah kekasih. Jika tidak, aku akan melanjutkannya, membuatmu mengandung anak kita..." bisiknya, dengan napas yang menyapu wajah Krisan.

Tidak ini tidak boleh terjadi, dirinya takluk di hadapan Rain. Satu-satunya pria yang dicintainya. Mengetahui tubuhnya sulit dikendalikannya, hingga satu keputusan yang diambilnya. Tidak ingin terbuai lebih dari ini.

"Iya!! Aku menyerah!! Kita pacaran!! Hentikan!!" ucapnya cepat, tidak ingin tangan Rain yang sudah bergerak ke celah kemejanya berakhir menggodanya lebih dalam. Tangan yang menyentuh kulit di balik kemejanya.

Sungguh sentuhan pemuda yang dicintainya itu membuat gila, kehilangan kesadaran, mematikan akal sehatnya. Tidak kuasa menghentikannya.

Rain tersenyum, mengecup bibir Krisan sekilas, kemudian kembali duduk di kursi pengemudi."Sayang, kita pulang..." ucapnya menghidupkan mesin mobil dalam senyuman tidak tahu malunya.

"Rain!! Br*ngsek!! Menyebalkan!!" teriaknya kesal, merapikan satu kancing kemejanya yang lepas.

Rain masih setia tersenyum, bahkan tertawa kencang,"Kita sekarang sepasang kekasih. Jadi jangan mencoba untuk berselingkuh lagi..." pedal gas diinjaknya.

Satu hal yang pasti, Krisan masih mencintainya seperti dulu. Tangan yang memasuki celah kemeja, menyentuh dada kiri Krisan. Merasakan debaran jantung yang cepat. Ciuman yang dibalasnya, meski awalnya menolak.

Satu hal yang diketahuinya kini. Hati wanita itu masih hanya tertuju padanya. Namun, entah kenapa Krisan menahan diri untuk mencintainya. Itu tidaklah penting, dirinya hanya memiliki rasa syukur, istrinya masih hidup, tidak ada yang lebih penting dari itu.

Sedangkan Krisan, menatap ke arah jendela berembun dalam mobil yang melaju. Dirinya bagaikan wanita murahan, yang tidak melawan ketika disentuh. Tapi kenapa bisa? Perasaan yang tidak pernah menghilang sama sekali.

Satu kesimpulan yang diambilnya. Orang pacaran bisa putus kan? Karena itu dirinya akan memutuskan hubungan dengan Rain. Meninggalkan pesan, lalu melarikan diri ke luar kota, tidak, negara lain yang jauh.

***

Tapi apakah akan sama seperti rencana Krisan? Mobil itu berhenti di apartemen tempat tinggalnya. Dengan cepat Krisan turun dari mobil.

Aku akan pulang, mengurus visa, memesan tiket, berkemas, kemudian melarikan diri... gumamnya dalam hati, berpura-pura tersenyum.

"Terimakasih sudah mengantarku. Sebaiknya kamu pulang dan kembalikan mobil sewaannya," ucapnya tertunduk, ingin segera Rain pergi.

"Aku akan pulang..." Rain benar-benar melajukan mobilnya.

Namun tanpa diduga mobil itu bergerak, mencari tempat parkir. Kemudian sang pemuda turun dari mobil. Menunjukkan kharismanya memakai setelan jas, dengan rambut yang rapi, sepatu kulit berwarna coklat tua. Bagaikan model iklan, pakaian pria."Ayo kita pulang..." tangan Krisan ditariknya masuk ke dalam lift.

Krisan memilin jemari tangannya, membayangkan apa yang dimaksud dengan pulang. Tidak mungkin Rain akan menginap lagi kan? Bagaimana jika dia berbuat mesum lagi. Krisan tidak ingin menikah, akan memiliki anak, kemudian berakhir mati mengenaskan, setelah mengetahui perselingkuhan suaminya.

Sulit membenci Rain karena hanya Rain satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Dirinya mencintai Rain. Tapi juga tidak dapat bersamanya.

Menyatukan Rain dengan Dara wanita yang ditakdirkan untuk dicintainya, mungkin lebih baik. Cepat atau lambat semua akan terjadi. Kala wanita itu mengadung anak dari Rain. Perselingkuhan yang mungkin telah terjadi berkali-kali sebelum waktu terulang.

Krisan menunduk, masih dapat mengingat segalanya,"Kamu pulanglah, Sela akan datang bersama teman-teman kampusnya...jadi..."

Aku tidak ingin merasakan sakit lagi, lebih baik kali ini kita tidak bersama... maaf... batinnya.

"Jadi, agar tidak menggangu mereka yang berisik, menginaplah di apartemenku," ucap Rain bersamaan dengan terbukanya pintu lift.

"Apartemenmu?" Krisan mengenyitkan keningnya tidak mengerti.

***

Hingga Rain menariknya menelusuri lorong. Apartemen di seberang apartemennya menjadi tujuan Rain. Kode akses ditekannya,"Kode aksesnya ulang tahunmu..." ucapnya sembari memasukkan kartu.

Pintu apartemen terbuka, apartemen yang lebih luas dari apartemen yang disewa Krisan. Tertata rapi, tapi bukan itu yang menarik perhatiannya. Namun, foto mereka ketika kecil hingga remaja.

Bunga Krisan putih menghiasi beberapa sudut ruangan, terangkai indah dalam vas kaca.

"Kamu baru pindah, tapi gajimu sebagai pelayan tidak akan cukup..." kalimat Krisan disela.

"Aku pemegang saham terbesar di beberapa perusahaan terkemuka. Dipercayai untuk menjadi komisaris di dua perusahaan, memiliki beberapa hotel di tempat yang strategis. Rencananya juga akan membangun pusat perbelanjaan. Tidak perlu khawatir akan kelaparan jika kamu menjadi milikku..." ucapnya tersenyum, melepaskan jasnya, menggulung lengan kemejanya, mulai menghidupkan kompor masukkan margarin ke dalam air mendidih.

"Pembohong..." Krisan tertawa kecil menatap Rain yang tengah memasak spaghetti.

"Aku berkata jujur, aku tidak akan membiarkanmu kelaparan, karena aku mencintaimu," ucapnya tersenyum, mulai memasukkan spaghetti ke dalam air mendidih.

Krisan tertegun sejenak, teringat dengan masa kecil mereka kala tidak memiliki apapun.

Kata-kata yang sama di masa remaja mereka saat di panti asuhan. Membeli semangkuk mie ayam dengan menggunakan uang patungan.

Rain remaja hanya memakan sedikit, menyodorkan sisanya pada Krisan, "Ini!! Aku sudah kenyang, tidak perlu khawatir akan kelaparan, jika kamu menjadi milikku!!" ucapnya kala itu terkesan acuh.

"Kamu sudah kenyang?" tanya Krisan remaja yang memang menyukai mie ayam dengan mata penuh harap.

Rain mengangguk, membiarkan Krisan makan lebih banyak darinya.

Makanlah yang banyak, kamu harus bahagia bersamaku. Karena aku mencintaimu... kata-kata yang mungkin tertahan dalam benak Rain remaja.

Ingatan yang indah, bagi dua orang dewasa yang kini berada satu ruangan, namun hati terasa jauh entah kenapa.

"Rain, apa ini akal-akalanmu? Nanti tidak akan ada razia kepolisian tentang narkotika atau sejenisnya kan? Lalu kamu akan membuat posisi kita seakan sedang berbuat mesum. Hingga menjadi bahan pembicaraan orang banyak, agar dapat menikah dengan cara instan..." ucapnya berusaha tersenyum.

"Tentu saja tidak!! Aku tidak segila itu!!" ucapnya memasang wajah dingin. Namun siapa yang tahu apa yang dilakukan jemari tangannya yang memegang phoncell di bawah meja.

***

Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke dalam phonecell asisten Rain. Isi pesan, adalah hal yang tidak berarti.

'Aku berubah fikiran, jangan membuat laporan palsu anonim pada kepolisian,'

Sang asisten yang baru saja membaca pesan dari majikannya mengenyitkan keningnya,"Dia menyuruhku membuat laporan palsu agar diadakan razia. Tapi sekarang tiba-tiba tidak jadi. Dasar gila!" gumamnya menendang-nendang udara kesal.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Retno Isma

Retno Isma

spill dong asistennya

2025-01-20

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

rain beneran gila ih wkwkwk

2023-01-09

4

Putri Nunggal

Putri Nunggal

maklumin aja laah dia sedang jatuh cinta pasti bertingkah gila

2022-08-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!