Bertemu

Hari bekerja seperti biasanya, teman satu apartemennya telah berangkat ke kampus sedari pagi. Krisan mulai mengenakan name tag, identitas managernya. Tersenyum menatap cermin,"Ayo Krisan sedikit lagi, kamu akan menemukan ayah yang cocok untuknya," gumamannya mengelus perutnya yang rata.

Mengingat sebelum waktu terulang dirinya hampir menjadi seorang ibu. Suami yang menghamili wanita lain? Bahkan wanita yang lebih sempurna darinya. Air matanya tiba-tiba menetes, diseka jemari tangannya.

"Aku tidak harus menunggu Rain untuk mencintaiku lagi..." gumamnya berusaha tersenyum.

Kenangan buruk? Tidak selamanya, masih teringat jelas dibenaknya. Kala pemuda itu melamarnya, ketika mendapatkan gaji pertamanya yang tidak seberapa, hingga dengan bangganya memasang foto pernikahan mereka, sebelum waktu terulang.

Apa benar Rain bangga dan bahagia saat itu? Entahlah, namun kini telah berbeda. Krisan memiliki kehidupannya sendiri, terbebas dari seorang Rain.

***

Namun apa benar demikian? Wajah penuh kedengkian wanita itu terlihat kala menatap waiter baru. Seseorang yang memiliki jabatan langsung di bawahnya.

"Ekgghmm... Krisan kenapa kamu diam saja? Dia bawahanmu sekarang. Buatkan minuman..." kata-kata sang manager HRD terhenti, kala Rain menginjak kakinya. Tidak membiarkan kedudukannya saat ini diketahui Krisan.

Kedudukan? Tentu setelah perjuangannya selama 9 tahun dirinya bahkan dapat menginjak Dara dengan mudah, jika bertemu dengan wanita sialan itu lagi. Hotel lengkap dengan restaurannya telah berpindah tangan atas namanya tadi malam. Alasannya, melakukan ini? Mendekati Krisan dari awal, tidak ingin menjadi CEO sombong, yang memaksa gadis tidak berdaya untuk menikah.

Sakit!! Orang kaya sinting!! Bukannya main golf bersama sesama crazy rich...malah berkeliaran menjadi waiter restauran... geramnya berusaha tetap tersenyum di hadapan Rain.

"Krisan aku..." kata-kata Rain disela.

Gadis itu memijat pelipisnya sendiri,"Jangan panggil Krisan! Kita tidak akrab, panggil buk Krisan. Aku akan mengantarmu ke area F&B service dan kitchen..." komat-kamit dirinya tidak habis fikir harus menatap makhluk menyebalkan itu lagi. Bahkan harus setiap hari berhadapan dengan Rain.

"Tunggu!! Tapi sebelum itu...Aku mencintaimu..." pemuda itu tersenyum, merogoh sakunya yang berisikan satu buah apel malang, buah yang paling disukai istrinya.

Sang manager HRD membulatkan matanya, wanita judes itu ada yang menyukai? Bahkan disukai oleh pemilik hotel yang baru? Ini benar-benar aneh. Tapi satu keyakinannya menurut gosip yang beredar Krisan selalu melajang akibat gagal di kencan butanya.

Ada pemuda rupawan yang menyatakan cinta padanya? Pasti dengan senang hati akan diterimanya.

"Sayangnya kita adalah musuh..." ucapnya memakan segigit apel yang diberikan Rain, lalu melemparkannya ke tempat sampah yang lumayan jauh. Tapi dengan ajaibnya dapat masuk ke dalam tempat sampah. Kemudian melangkah pergi menggunakan sepatu hak tingginya.

Rain tertegun diam, senyuman menghilang dari wajahnya.

Gawat! Krisan mungkin akan dipecat... Tapi wajar, wanita judes itu mencari masalah sendiri... gumam manager HRD dalam hati.

"Pak Rain, jangan diambil hati, walaupun cantik dia," kalimat sang manager HRD disela.

"Apa yang akan kamu lakukan jika istrimu merajuk?" tanyanya.

"Anda sudah menikah? Bukannya status anda masih singgel ya!?" sang manager HRD mengenyitkan keningnya tidak mengerti."Tapi jika istriku merajuk aku akan memberikannya bunga..."

"Bunga ya?" Rain kembali tersenyum, melangkah dengan cepat bagaikan seekor domba yang berlari di padang rumput. Mengambil bunga dari salah satu vas di lobby hotel. Mengikuti langkah Krisan menuju area restauran hotel.

Punggung gadis itu masih terlihat, menekan tombol lift hendak meninggalkannya. Namun, dengan cepat Rain mencegahnya.

Mata itu menatap tajam padanya, memasuki lift berdiri tepat di samping Krisan. "Kamu belum menikah?" tanyanya yang sebenarnya telah memiliki informasi lengkap tentang Krisan.

"Sudah..." jawab Krisan acuh.

"Jika sudah, jari manismu tidak akan kosong," Rain mengenyitkan keningnya, sembari tersenyum.

"A...aku lupa mengenakan cincin pernikahan," ucap Krisan gelagapan.

Namun, tanpa diduga Rain bergerak cepat. Memojokkannya di dinding lift. Krisan berusaha mendorongnya, tapi sulit tenaga pemuda itu lebih besar. Mencium bibirnya yang kini kesulitan mengeluarkan suara.

"Rain!?" bentaknya berusaha melawan. Merasakan tangan pemuda memasuki celah kemejanya. Meraba benda yang ada disana.

Sejenak senyuman menyungging di wajah sang pemuda, kemudian mundur kembali ke posisinya semula.

"Ini namanya pelecehan!! Aku akan membawa bukti rekaman CCTV ke polisi dan..." komat-kamit mulut Krisan benar-benar kesal, merapikan kancing kemejanya yang salah satunya sempat dilepaskan sang pria mesum.

"Dan apa? Kita akan malu, tidak akan ada pria yang bersedia menikahimu jika di kantor polisi aku berkata kita pernah melakukan adegan ranjang. Hingga kamu tidak mempunyai pilihan, menungguku keluar dari penjara untuk menikahimu. Karena tidak ada yang mau menikahimu, yang sudah aku lecehkan..." ucap dengan senyuman lebar tidak tahu malu yang menyungging.

"Ki...kita tidak pernah melakukan adegan ranjang..." entah kenapa Krisan yang galak menjadi mati kutu. Tidak mengerti dengan perubahan sifat pria yang berdiri di sampingnya.

"Ada tanda lahir di dada, tahilalat di punggung sebelah kiri dan dekat pangkal paha sebelah kananmu. Aku dapat mengatakan itu pada semua orang. Agar mereka menganggap aku pernah melecehkan mu, hingga kita menyatu sepenuhnya dengan berbagai macam gaya..." senyuman menyebalkan itu masih menyungging di wajah rupawannya.

Krisan mengenyitkan keningnya,"Kamu tau darimana letak tanda lahir dan tahilalat di badanku?"

Rain membulatkan matanya, tidak mungkin dirinya mengatakan telah mengulangi waktu atau mengalami mimpi panjang yang buruk, bukan? Hingga akhirnya otaknya yang memang memiliki koneksi cepat berfikir,"Ketika kecil kamu sering mengganti pakaian di dekatku. Bagian tubuhmu yang mana belum pernah aku lihat!? Bahkan saat di panti aku pernah mendobrak pintu saat kamu buang air besar,"

Krisan memijit pelipisnya sendiri,"Jangan ingatkan aku, itu memalukan,"

"Satu hal yang harus kamu ingat!! Jangan menyentuhku sembarangan lagi!!" lanjutnya penuh penekanan.

"Aku tidak bermaksud melecehkanmu, hanya memastikan saja ukurannya tetap sama. Itu artinya kamu menuruti kata-kataku. Tidak memiliki kekasih dan tidak menikah..." ucap Rain melirik pada dada Krisan.

"Mesum!!" gadis itu menutupi dadanya sendiri yang masih berbalut pakaian.

Plak...

Satu tamparan dilayangkannya pada pipi Rain, pergi dari lift yang sudah terbuka dengan perasaan yang benar-benar kesal.

Rain tersenyum, menatap jemari tangannya sendiri. "Sebenarnya tidak apa-apa jika dia pernah di sentuh pria lain. Aku akan memaklumi dan tetap menikahinya,"

"Tapi dia malah benar-benar belum tersentuh," tawa pemuda itu terdengar nyaring mengikuti langkah Krisan.

Wanita yang melangkah cepat, jantungnya masih berdebar cepat seperti dahulu. Tidak pernah mengatakan mencintainya sebelum waktu terulang? Memang, begitulah Rain, namun tetap saja pemuda itu selalu menciumnya, memberikan bunga padanya, bahkan menidurinya hampir setiap malam.

Sentuhan yang memabukkan, tanpa aba-aba dan kata-kata.

"Tidak boleh!! Aku tidak boleh terjerat olehnya lagi!!" tekadnya, yang bagaikan sudah mengetahui ending segalanya. Dimana Dara akan muncul, menjadi wanita yang dicintai oleh Rain.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Maya Kitajima

Maya Kitajima

aku suka..suka..suka dengan ceritanya

2023-05-27

4

Pa'tam

Pa'tam

cerita ini, harus benar-benar teliti membaca nya baru bisa di pahami. karena ceritanya seperti orang yang mati hidup semula.

2023-03-13

0

Annie Annie

Annie Annie

iya saya juga sangat....sangat bingung dengan already cerita ini

2022-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!