Pandangan mata yang tajam, mengendus bau yang pekat, ini aroma perselingkuhan. Wanita dengan name tag jabatan manager F&B itu tengah tersenyum, melayani keluhan pelanggan. Serta membuat jadwal beberapa orang tamu hotel yang akan mereservasi untuk mengadakan candle light dinner, sesekali phoncell itu berbunyi tanda chatt yang masuk dari sang pria perebut istri orang.
Daftar menu, karyawan yang bertugas khusus, semua tidak lepas dari pengawasan Krisan.
Rain tetap menatap sang manager dari jauh, wanita karier mandiri yang akan bersiap mengepakkan sayapnya untuk meninggalkannya. Pria seperti apa yang akan ditemuinya malam nanti? Entahlah...
"Rain, tolong minta Damien untuk membuat hiasan potongan buah semangka berbentuk keranjang angsa, dua buah lagi..." ucapnya.
"Katakan, 'sayang tolong temui Damien'..." pinta Rain memelas.
"Aku akan menyuruh pegawai yang lain," Krisan mengenyitkan keningnya kesal.
"Baik... akan aku kerjakan!!" ucap Rain berjalan cepat menuju kitchen.
Bagaikan sebuah pertemuan yang tidak akan bisa dihindari, bagaimanapun jalan waktu berubah. Seorang wanita turun menggunakan lift, berciuman sesekali dengan seorang pria berkewarganegaraan asing.
Memuluskan proyek perusahaan keluarganya? Itulah yang dilakukan Dara saat ini, jalannya waktu benar-benar berubah. Ketika waktu belum terulang perusahaan itu maju pesat, karena Rain yang masih menjadi karyawan biasa menghendel semua pekerjaan serta klien yang sulit ditangani. Menjadi pegawai andalan walaupun bukan lulusan dari universitas ternama.
Namun sekarang, kala waktu kembali mundur terulang. Rain melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tidak pernah menjadi karyawan di perusahaan keluarga Dara. Tidak pernah ada pegawai kompeten sepertinya, perusahaan itu memang masih maju. Tapi mengandalkan cara belakang, seperti saat ini, menyenangkan klien dengan berkencan bersamanya.
"Dua coffee latte..." ucapnya pada pelayan yang ada di sana, mengembalikan buku menu. Sambil sesekali, mengecup pipi sang pria yang duduk di sampingnya.
Pakaian minim, memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Bahkan jika dilihat dari sudut yang berbeda tidak mengenakan pakaian dalam bagian atas. Wanita yang benar-benar cantik memakai softlens, wajah perawatan dengan makeup mahal, serta rambut panjang tergerai.
"Keajaiban dunia..." salah seorang waiter yang berdiri di dekat Krisan menghela napas kasar.
"Benar sangat cantik, aku yang wanita saja kagum," gumam Krisan.
"Buk Krisan juga cantik, kalau berpenampilan begitu, pakai pakaian menarik, make up mahal. Tapi sayangnya judes," cibir sang waiter.
"Bagaimana jika kamu yang bertugas melayani candle light dinner malam ini?" tanya Krisan mengenyitkan keningnya.
"Ma... maaf,cuma bercanda," sang waiter segera mengambil tea pot dan beberapa cangkir, pergi meninggalkan Krisan sebelum jadwal kerjanya dirubah menjadi lembur.
Krisan terdiam sejenak, tidak mengenal wanita berwajah rupawan itu. Namun bagaikan fotomodel majalah dewasa, lekuk tubuh yang benar-benar indah.
Hingga sang pria tersenyum, mengambil penanya menandatangani sebuah kontrak yang disodorkan Dara. Menandatanganinya tanpa ragu.
"Wish you baby..." jemari tangannya menggenggam tangan sang wanita,"Dara, pastikan kamu yang akan pergi menemuiku di proyek berikutnya,"
"Em," Dara mengganguk mengiyakan.
Krisan yang mendengar nama Dara langsung menatap aneh. Berjalan melintasi meja, guna memindahkan hiasan bunga, dan benar saja.
Kepala surat yang ditandatangani sang pria merupakan perusahaan tempat Rain bekerja sebelum waktu terulang.
"Hubungi departemen House Keeping bagian public area, katakan hiasan bunga sudah kotor. Perlu di bersihkan..." perintahnya pada salah seorang waiter.
"Baik buk..." sang waiter segera menghubungi departemen House Keeping.
Sedangkan Krisan terdiam sejenak, menatap Dara, wanita yang ditakdirkan untuk dicintai oleh Rain. Dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan seorang Dara.
Pantaslah Rain berselingkuh dan lebih memilih Dara. Wanita itu terlalu cantik, kulit yang benar-benar halus terawat, tutur kata yang lembut dan manja.
"Mereka memang berjodoh, kali ini aku tidak akan menghalangi mereka bersama. Memilih takdir hidupku sendiri..." gumamnya menghela napas kasar. Melirik Rain yang baru keluar dari kitchen membawa ukiran buah. Meletakkannya dalam lemari pendingin, untuk dikeluarkan saat candle light dinner.
"Rain..." panggil Krisan menghela napas kasar, mengepalkan tangannya. Akan membuat takdir berjalan lebih cepat.
"Apa? Kamu sudah menerima cintaku?" lagi-lagi pertanyaan itulah yang keluar.
"Bukan itu, tolong antar minuman ke meja nomor 8," ucapnya berusaha tersenyum, dengan hati yang tiba-tiba terasa sakit.
Rain menghela napas kasar, sudah hari kedua, namun belum ada tanda-tanda perasaannya akan diterima. Perlahan meraih dua cangkir kopi yang diracik Barista.
Matanya menelisik, mengamati nomor meja...
Dara? Wanita sialan itu juga muncul dalam kehidupanku kali ini? Karenanya, Krisan harus mati... komat-kamit omelan dalam hatinya masih mengingat dengan jelas, biang keladi kehancuran hidupnya sebelumnya.
Kali ini dirinya tidak boleh lengah harus dengan tegas, memberi kesan buruk. Mengusir wanita itu dari hidupnya.
"Mereka akan bertemu..." gumam Krisan dari jauh, entah kenapa setetes air matanya mengalir. Ingin mencegah takdir? Tapi hati akan sulit dicegah, cepat atau lambat Rain akan mencintai Dara.
Hingga...
Byur...
Coffee latte hangat membasahi tubuh dengan lekukan indah itu.
"Pelayan sialan!!" bentak Dara, dengan tubuhnya yang basah.
Sementara Krisan membuatkan matanya terkejut, menutup mulutnya sendiri dengan jari tangannya. "Ke... kenapa jadi begini?" gumamannya tidak mengerti.
"Dengar!! Di kehidupan manapun, di dunia ini, di surga atau di neraka. Aku akan selalu muak melihat wajahmu..." kata-kata aneh dari mulut Rain yang seharusnya baru pertama kali bertemu dengan Dara.
"Jangan terlalu percaya diri!! Kita bahkan tidak saling mengenal, seberapa tampan pun wajahmu, tetap saja pelayan bodoh!!" bentak Dara mencoba menyerang Rain.
"Aku memang pelayan!! Karena itu jangan pernah mencoba mendekatiku!!" teriakan dari Rain. Suasana yang tiba-tiba tidak kondusif, dengan cepat, Krisan memeganginya. Bersamaan dengan Dara yang mengambil vas bunga, hendak memukul kepala pemuda itu.
Namun tangan Dara dicegah oleh Krisan."Saya mohon maaf, dia karyawan baru. Sebagai permintaan maaf hotel kami, bagaimana jika kami menawarkan free dinner (makan malam gratis) malam ini..." ucapnya sopan, sudah terbiasa menangani keluhan pelanggan hotel.
"Dasar tidak beradab!!" kesal Dara, kembali berjalan meninggalkan restauran hotel menuju kamarnya dengan pakaian yang basah. Sedangkan teman kencannya, terlihat tidak peduli, masih meminum coffee latte dengan tenang, mengingat hubungan mereka hanya untuk melancarkan tender bisnis perusahaan yang dimiliki keluarga Dara.
Sedangkan Rain diam tertegun, Krisan membelanya. Wajahnya tiba-tiba tersenyum, inilah wanita yang dicintainya, tidak pernah berubah. Krisan yang selalu berdiri di hadapannya, saling menjaga, sama seperti dulu.
"Ayo ke ruanganku! Aku ingin bicara denganmu!!" ucap Krisan kesal.
***
Krisan menghela napas kasar, tidak mengerti dengan Rain. Seharusnya pemuda di hadapannya ini menyukai Dara bukan? Walaupun jalannya waktu berubah, namun hati seharusnya tetap sama.
Tapi kenapa malah, menyiram Dara?
"Rain, kenapa kamu menyiram pelanggan?" tanyanya.
"Karena, aku mencintaimu..." Rain tersenyum, mengedipkan sebelah matanya, sembari menunjukkan tanda hati dari dua jarinya.
"Aku kehabisan kata-kata karenamu..." gumamnya memijit pelipisnya sendiri. Tidak mengerti dengan makhluk aneh di hadapannya.
Wanita secantik itu, tubuh seindah itu, sebelum waktu terulang, Rain bahkan berselingkuh hingga Dara mengandung anaknya. Tapi kenapa sekarang seperti musuh bebuyutan?
Tidak... bagaimanapun situasinya dirinya harus, mengembalikan Rain pada Dara. Sebelum dirinya kembali terjerat pada senyuman cerah pemuda di hadapannya. Seseorang yang selalu dapat membuatnya gelisah... namun juga akan membawanya pada kehancuran...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Isamu 🎭
eleh si ulat bulu aja yang ngaku ngaku
2024-08-08
0
Isamu 🎭
hadeh udah gak bisa ditolong lagi ini /Facepalm/
2024-08-08
0
Putri Nunggal
harusnya bilang aja terus terang
2022-08-12
3