Keesokan harinya aku berencana ke apartemen Andrew. Aku berdandan secantik mungkin walau hanya berpakaian kasual dan polesan make up tipis. Toh aku hanya di dalam ruangan bukan jalan keluar. Ku ambil ponsel dan mencari kontak milik Andrew lalu menekan tombol panggil dari aplikasi whatsapp.
"Halo cowo. Aku berangkat ya." Kataku pada Andrew.
"Entar dulu aku jemput deh." Jawabnya.
"Eh enggak usah aku bawa mobil sendiri aja."
"Apaan sih biar aku jemput aja tunggu duduk manis di rumah dulu."
"Pliss enggak usah soalnya aku mau mampir ke suatu tempat dulu. Pokoknya jangan jemput."
"Tapikan Vy..."
"Sssttttt udah deh jangan ngeyel."
Kupotong perkataan Andrew dan segera kumatikan panggilannya. Aku bergegas berangkat dan memacu mobilku. Aku ingin mampir dulu ke swalayan membeli beberapa bahan makanan yang ingin aku masakkan untuk Andrew.
Setelah kudapat semua bahan makanannya, aku bergegas kembali dan mengemudikan mobilku menuju apartemen Andrew. Sesampainya disana, aku masukkan digit pin kunci pada pintu apartemen Andrew. Aku memasukinya dan menengak-nengok mencari keberadaan Andrew. Namun tak kutemukan batang hidungnya.
"Hmm... mungkin lagi mandi." Gumamku
Aku beranjak ke dapur, yang tampak bersih karena jarang dipakai dan masih di rutinkan pembersihannya. Kubuka keresek berisi bahan makanan dan mulai melakukan aktivitas memasak. Kuiris-iris rapi dan hati-hati setiap bumbu dan sayuran sembari merebus daging ayam yang telah aku cuci. Aku berencana memasak ayam pedas manis dan beberapa tumisan lainnya yang telah aku pelajari dari internet.
"Cup." Bibir lembut tiba-tiba mendarat di pipi kiriku dibalik rambut panjangku yang menutupinya. Yang ternyata Andrew telah berada disana dengan tampilan rambut kepalanya yang basah.
"Kok udah dateng gak bilang-bilang vy? " Tanyanya seraya merangkulkan tangannya pada pinggangku.
" Tadi aku nyari kamu, kamu gak keliatan. Lagian ini lepasin dulu aku mau masakin menu spesial buat kamu." Jawabku sembari melepaskan diri.
"Emang bisa masak apa?"
"Bisa dong makanya tungguin aja di sofa. Aku kalo diliatin malah jadi grogi tauk."
"Iya iya bawel. cup.. cup..."
Masih saja Andrew mendaratkan kecupannya pada pipiku. Ku maklumi karena sudah terhitung dua hari kami tidak bertemu. Andrew berlalu setelahnya.
Kudengar suara tertawa renyah dari arah Andrew berada. Mungkin ia sedang menonton acara yang lucu. Aku berfokus pada aktivitas memasakku. Mencicip sedikit untuk merasakan rasanya aku sebenarnya belum terlalu percaya diri. Namun aku sudah tidak sabar mendengar pujian dari Andrew. Setelah selesai aku segera menyajikannya di mangkuk-mangkuk khusus sayur milik Andrew dan ku ambil satu baskom nasi agar tak bolak-balik ke dapur jika ingin menambah.
"Ndrew udah mateng tauk." Kataku seraya membawa mangkuk ke meja makan. Sedang Andrew tampak menghampiri.
"Ehm... istri yang baik." Ledek Andrew seraya menyodorkan wajahnya bermaksud ingin menciumku lagi. Namun aku segera melengos.
Kami terlihat bak pasangan suami istri pagi ini. Dengan lahap Andrew menyantap hidangan yang kusajikan sesekali ia melontarkan pujiannya kepadaku. Yang berhasil membuatku tersenyum puas akan hasilnya.
Aku dan Andrew membereskan peralatan makan setelah usai. Kemudian beranjak ke sofa diruang tv. Kami duduk berdekatan dan saling melontarkan candaan kami. Sekarang ini sudah tak ada lagi rasa canggung di antara kami. Aku merasa bahwa aku adalah kekasih Andrew walaupun tak ada kata jadian. Lagipula mana ada orang yang tak sayang tetapi perhatian dan pengertiaannya seperti seorang pacar.
"Kamu udah mandi kok tetep jelek sih?" Ledekku seraya menunjukkan ekspresi jijik guna menggoda Andrew.
"Jelek-jelek gini kamunya juga suka hayooo." Sergah Andrew.
"Ih pede banget sih jadi orang. Kan adanya kamu ya gimana lagi hehehe."
"Ermmm."
Andrew tampak gemas sekali padaku. Ditangkapnya wajahku lalu dengan cepat dikecupnya bibir mungilku. Spontan aku tersentak kaget. Namun lama-kelamaan larut dalam situasi ini.
Aku memukul sebal padanya. Sesekali kucubit lengannya dengan keras. Sampai Andrew menampilkan raut wajah kesakitan. Dan hal tersebut membuatku terkekeh girang.
Aku sangat senang menjahili Andrew seperti ini. Meski terkadang sebal terhadapku, Andrew tidak mampu memarahiku. Jika aku sudah manyun saja, ia sudah kebingungan.
Begitulah kami dalam hubungan yang tidak jelas ini.
" Apa liat-liat?" Godanya.
"Apaan sih kepedean banget sih jadi orang." Jawabku cemberut.
"Masak gak mau cium lagi sih sayang?." Godanya lagi sembari menangkap tubuhku dan memelukku.
"Jangan gitu ah."
"Biarin sih aku masih kangen Vy sama kamu."
"Kan tiap hari juga ketemu di kantor."
"Beda pokoknya di kantor gak bisa meluk-meluk gini."
Begitu manjanya Andrew saat bersamaku. Semua yang kulakukan bersamanya terkadang membuatku lupa diri akan status hubungan kami. Rasa sayang yang kumiliki begitu besar padanya saat ini. Terlebih ketika kutatap wajah kalemnya yang membuatku terbayang sampai terlelap tidur.
"Ehm.. Ndrew aku boleh nanya enggak?" Tanyaku padanya.
"Nanya apa Vy?" Tanyanya kembali.
"Ehm.. kita ini apasih?"
"Maksud kamu?"
"Ya kan kamu gak pernah ngomong sayang sama cinta sama aku tapi kita udah sejauh ini."
Andrew menurunkan diriku dan terduduk tepat disampingnya. Ia terlihat sedikit bingung dengan pertanyaan yang kulontarkan dengan hati-hati.
"Emang itu penting ya?" katanya.
"Haah?" bibirku menganga tersontak dengan pertanyaannya.
"Maksud aku gini, yang penting kita sama-sama sayang kita jalanin aja dulu ya. Lagian aku disini juga buat kamu sama kamu terus. Aku cuman gak pengen ngiket kamu Vy." jelas Andrew
"Ya tapi kan gak bisa gitu dong kita kan...." Perkataanku terhenti ketika Andrew mengecup bibirku. Ia melakukannya selama satu menitan.
"Udah gak usah mikir-mikir yang enggak-enggak pokoknya." Katanya lagi padaku.
Aku terdiam, jujur saja aku agak kecewa dengan penjelasannya. Namun kembali lagi kubuang pikiran-pikiran negatif terhadap Andrew.
"Hmmm mungkin Andrew punya alasan tersendiri." Gumamku dalam hati.
Bersambung...
__________________________________
Kira-kira apa yang menjadi alasan Andrew? lalu benarkah tindakan Andrew ini? Apa yang seharusnya dilakukan Navya untuk masalah ini?
Yuk yang udah baca corat-coret di kolom komentar tentang nasehat untuk Andrew ataupun Navya ya 😊😊***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Azzalfa Haura Nazhyfa
andrew dah punya istri di kampung
2021-03-12
0
Zubethh Nci
teman tapi mesra ...
2020-07-08
0
Imas Masrifah Priyadi
jangan2 andrew dah punya cewek....😁✌
2020-05-07
1