Tak terasa waktu cepat berlalu, sudah enam bulan setelah aku putus cinta. Bayangan Nevan perlahan mulai menghilang. Dan selama ini ku habiskan waktuku dengan bekerja dan bekerja lalu di hari liburnya aku sering main dengan Sita, terkadang juga mengajari si kecil Cika yang masih duduk di bangku kelas satu SD. Hubunganku dengan Andrew pun mulai baik walau tidak terlalu dekat setidaknya kami bertegur sapa saat berpapasan.
Hingga di hari ini, Aku tertangkap basah menatap Andrew cukup lama oleh Sita, ketika kami sedang makan siang di kantin. Si cempreng ini cukup comel sekali. Sampai membuatku sangat malu. Padahal aku hanya menatapnya yang tak sengaja meja makan kami berhadapan.
"Ndreww.. lo dilirik sama Nevya!!" Teriak Sita pada Andrew.
Aku tersontak, ku bekap bibirnya dengan tanganku.
"Anjir!! lo bego apa bloon sih." umpatku pada Sita.
"Hahahaa.... lagian lo gak kedip ngliat dia."
"Ya gak gitu juga kale, disini banyak orang bego."
Aku mendengus kesal, beberapa rekan kerjaku atau andreww menyoraki kami. Seperti biasa wajahku memerah ketika sedang malu. Ku lirik pelan Andrew, ia hanya tersenyum padaku. Kupalingkan wajahku melihat Sita yang masih cekikian.
"Sialan lo Sit."
Dengan perasaan malu aku segera kembali ke tempat kerjaku disusul Sita yang masih saja menggodaku. Ingin sekali aku marah padanya. Tapi sifat sahabatku ini selalu meluluhkan hatiku.
Lelah sekali rasanya hari ini, jam delapan malam sudah kurebahkan tubuhku pada ranjang ternyaman sambil memejamkan mata.
"Hmmm... Andrew ya lumayan sih. Tapi gak mungkin dia jomblo lagian gue belom ada niat pacaran lagi."
Aku membayangkan lagi kejadian hari ini, ku buka mataku menatap langit-langit kamar. Ada beberapa kejadian tadi siang yang membuatku tertawa geli semua karena Sita. Menyebalkan sih tapi menggelikan juga. Hihi...
"Tok...tok...tok..."
Lamunanku buyar, terdengar pintuku di ketok seseorang. Aku menuju pintu dan membukanya.
"Tanteee..." Tampak si kecil Cika memeluk tubuhku sambil terisak-isak.
"Kenapa sayang? kok nangis."
"Si ibuk jahat masa Cika di malahin."
"Emang Cika salah apa, gak mungkin dong ibuk marah kalo Cika gak nakal?"
"Tadi Cika banyak jajan di sekolah terus uangnya Cika abisin, tante Cika gak mau tidur sama ibuk."
"Aduh non. Maaf ya tadi si Cika jajan aneh-aneh di jalan sama temen-temennya. Bibi kasih uang di sekolah malah diabisin." Celetuk Bi Emi yang baru menyusul Cika ke kamarku.
"Gak mau ibuk jahat.huhu.huhuuu." Dengan lugunya Cika sembunyi di belakangku.
"Gak papa bi biar Cika tidur sama aku dulu."
"Eh tapi non."
"Udah gak papa."
Aku mengajak Cika keranjangku. Kuberi nasehat kecil padanya agar menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua. Senyumnya meluluhkan hati. Gemas sekali rasanya. Aku membayangkan bagaimana wajah anakku nanti pada saat sudah menikah. Mungkin akan seimut dan senakal ini.
"Menikah saja belom, eh boro-boro nikah jodoh aja belom keliatan." Gumamku bermonolog sendiri seraya menggeleng-kan kepala.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Yanti Suryanti
kangen lg bwt ngrus ank kcl...😊😊
2020-01-18
0