Kami berada di sebuah restoran yang telah di boking tim kami. Malam ini aku hanya berpakaian kasual ala remaja korea. Baju tanpa lengan warna putih kumasukkan pada celana jeans dengan ujung lebar kupakai mengatung diatas mata kaki dan blazer selengan warna krim. Rambut ku biarkan terurai dan pernak pernik ditelinga dan kalung. Kupadukan dengan sepatu sneakers warna krem. Kupikir ini acara santai bukan formal. Namun kudapati ada beberapa rekan kerjaku berdandan dengan menor sehingga terlihat lebih tua dari usianya yang baru menginjak 24an tahun setara denganku. Aku hanya bergidik.
Kudapati Andrew dengan pakaian kasualnya yg tak beda jauh gayanya denganku. bedanya ia memakai kemeja kotak-kotak warna abu-abu yang tidak dikancingkan dengan kaos oblong. Untuk parasnya begitu cocok seperti idol.
Kami mulai menyantap hidangan bersama terbaris di meja yang tersusun panjang cukup untuk 20an orang lebih karena ada yang membawa kekasihnya. Terdengar gelak tawa beberapa dari kami. Mau tidak mau aku ikut tersenyum pada gurauan yang menurutku garing. Terkadang ada beberapa rekan pria yang mendekat padaku. Tapi karna ada Sita yang paham ketika aku tidak nyaman membuat mereka beralih.
Beberapa kali kudapati Andrew sedang mencuri pandang padaku. Kurasa ada yang ber beda hari ini.
"Beb noh si ganteng ngliatin lo mulu." Kata Sita yang juga tersadar.
"Perasaan lo aja kali."
"Gak mungkin lah." Sita beranjak kulihat ia mengarah pada Andrew dan mengatakan sesuatu.
Selang beberapa saat Andrew mendekati. Aku berpikir Sita mengatakan hal yang memalukan. Dasar si sinting!
"Hey..." Sapa Andrew
"Hey juga..." Balasku sambil tersenyum manis.
"Ehm.. kirain gak ikut. Cantik juga malem ini."
"Lagi gak ada kerjaan juga. Gue selalu cantik kan."
"Hehe.. iya sih kan jarang gue liat lo pake baju biasa. Cukup fashionable juga ya."
"Harus dong, btw gak bawa cewe apa?"
"Haha... kan ada lo. ngapain bawa cewe."
Aku terdiam. Bisa saja dia. Aku menatap Andrew dengan teliti tubuhnya atletis ia tampan sekali. Kami masih berbincang hal yang tidak penting dengan gurauan-gurauan yang biasa saja. Beberapa kali orang-orang bersiul menggoda kami.
Hari semakin malam, kami memutuskan pulang pada jam sembilan. Saling berpamitan , dan ucapan terima kasih Rizqi sebagai ketua ia menambahkan harapan agar bisa bekerja sama lebih baik lagi. Aku menghampiri si putih kupacu bersama Sita disamping sembari menyerocos tidak jelas. Entah bunga-bunga dari mana yang seakan bermekaran di hatiku. Apa aku sudah jatuh cinta lagi ? dengan Andrew?
Hmmm... membayangkan sosoknya saja membuatku tersipu malu.
Bersambung....
Saya berharap novel ini bisa menarik minat para pembaca. Memang sih cukup membosankan di episode awal tapi nanti di pertengahan akan ada badai yang luar biasa untuk Nevya yang membuat dia benar-benar hancur. Lalu sosok Nevan akan muncul kembali. Orang tuanya akan pulang serta kemunculan tokoh-tokoh baru.. Saya sangat berterima kasih untuk yang menyempatkan membaca apalgi like akan sangat berarti. Terima kasih 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Imas Masrifah Priyadi
hmmmm..membqyangkqn sosok nya saja aku tersipu malu,,,,
ya begitulah bila sedang jatuh cinta...😊💞💝
2020-05-07
1
delesia
bagus koq cerita nya
2020-02-13
0
Yanti Suryanti
m andrew ya....
2020-01-18
0