Jujur saja perasaanku pada Andrew semakin menggila, sehari tidak bertemu hatiku ibarat disayat-sayat. Mungkin sebagian orang mengatakan ini berlebihan. Tapi taukah disaat aku hancur karena Nevan, Andrewlah yang pertama kali menyambut hatiku. Aku akui sampai saat ini pun kami tak memiliki suatu ikatan. Bahkan tak pernah terlontar kata cinta dan saya dari Andrew. Semua perhatian dan pengertiaannya benar-benar membuatku lupa akan sebuah ikatan, aku tak mementingkan itu lagi saat ini. Toh, tak pernah ada masalah menghampiri kami.
Hari ini aku berencana untuk belajar memasak pada Bi Emi, pertanyaan Andrew disaat pertama kali aku menyinggahkan kaki di apartemennya menggerakkan hatiku untuk mempelajari masak-memasak. Kuakui tanganku benar-benar kaku saat memegang bilah pisau beserta sayur mayur.
"Hihi... makanya non kalo libur diseringin masak gini nih biar calon suami bangga sama non Vya." Celoteh Bi Emi meledekku.
"Kan dulu aki mikirnya ada Bi Emi jadi gak mau belajar masak bi hehe." Jawabku seraya mengiris-ngiris bawang merah.
Mataku terasa pedas dan berair ketika bertemu bawang merah. Sedang Bi Emi hanya meledek dan menertawaiku. Bahkan aku melakukan aktivitas menggoreng dengan satu tangan tapi tubuhku menjauh. Takut terkena minyak panas.
Beruntung aku cukup lihai dalam mempelajari sesuati jadi tak butuh waktu lama untuk beradaptasi. Setiap menit yang berjalan aku mulai bisa memainkan piranti-piranti dapur. Sampai aktivitas ala-ala privat memasak usai. Ku sajikan hidangan di baskom-baskom kecil.
"Nih bi, cobain dulu yah terus kasih nilai ya hehe." Pintaku seraya menyodorkan sajian makanan yang telah aku masak.
"Emmm... ini mah udah lumayan non. Kalo lebih sering lagi bakalan mantep non." Jawab Bi Emi tanpa berhenti mengunyah.
Senyumku menggembang menghiasi wajah. Ada kepuasan sendiri untuk langkah pertama. Aku tak sabar menunjukkannya pada Andrew. Aku berencana memasakkan Andrew makanan esok hari. Kebetulan kantor menyambung libur hari minggu selama tiga hari berikutnya karena perbaikan saluran listrik yang mendadak mengalami konsleting.
Terdengar sayup dering ponselku yang berada di kamar. Tanpa pikir panjang aku beranjak ke kamar dan meninggalkan santapanku. Setiap terdengar ponsel berbunyi, secara tidak sabar ingin sekali aku menghampirinya. Mungkin ini yang dinamakan cinta. Tidak ingin melewat momen manis bak semenit saja.
"Halo manis." Terdengar suara lembut dari kejauhan sana.
"Ehm iya ndrew kenapa, kangen ya hehe." Jawabku dengan sedikit menggoda.
"Tau aja kamu Vy. Iya pengen ketemu. Dimana?"
"Aku dirumah aja, tapi gak bisa ketemu. Besok aja ya."
"Iya aku tetep sabar kok nyampe besok, kalo boleh tau ada acara apa nih kok kayak sibuk?"
"Ehm aku udah janji mau ngaja Cika ama Bi Emi maen Ndrew. hehe."
"Ohh yaudah kalo gitu yang penting hati-hati ya, pokoknya hati-hati sama siapapun apalagi yang gak dikenal."
Aku hanya terkekeh mendengar nasehat Andrew yang mengarah ke menekankan. Setelah di rasa cukup kami saling mematikan panggilan. Dan aku segera berhias diri untuk mengajak si Cika kecil bermain.
Tak lama kemudian aku, Cika dan Bi Emi sudah berada di dalam mobilku. Aku memacunya santai. Tampak raut ceria tersirat di wajah Cika serta Bi Emi yang bersenandung lagu-lagu anak kecil. Terkadang anganku melayang seandainya mereka adalah keluargaku yang sebenarnya aku tak akan merasa asing dengan yang namanya orang tua.
Setelah kami sampai di sebuah Mall, kami mengarah ke suatu arena bermain anak.
"Yeeeee.... tante ibuk aku mau maen itu yaaa." Pinta si kecil Cika dengan girang.
"Iya boleh." Jawabku seraya menyentil hidungnya.
"Non kalo mau belanja yang lain gak papa entar Bibi tungguin disini sambil jaga Cika." Kata Bi Emi.
"Emang bibi gak mau belanja? baju gitu atau tas?" Tanyaku pada Bi Emi.
"Enggak lah non bibi gak bisa milih, diajak kesini aja udah seneng hehe."
"Yaudah kalo gitu aku pengen nyari blazer dulu ya."
Aku melangkahkan kaki menuju ke suatu tempat langganan di salah satu toko mall bermaksud untuk mencari beberapa blazer dan sepatu. Kemudian aku memilih-milih blazer di suatu toko yang menyediakan aneka pakaian. Tak lupa ku belikan untuk Bi Emi dan Cika.
Setelahnya aku dapat semua yang dicari dan melakukan transaksi pembayaran, aku segera kembali ke arena bermain. Disaat aku berjalan secara tak sengaja aku berpapasan dengan Nevan yang duduk di sebuah fasilitas kursi santai dari mall. Sebenarnya aku ingin menghiraukannya. Namu Nevan tampak ingin menghampiriku dari arah yang berlawanan. Mau tak mau aku menyapanya. Toh, aku telah melupakannya. Walaupun ada ketidakikhlasan hati mengingat saat ia membuangku.
"Hay Navya." Sapa Nevan.
"Ohh.. hay juga." Jawabku sekenanya.
"Ehm.. lama gak ketemu apa kabar kamu?"
"Baik."
"Maaf ya dulu a.."
"Ehm sorry ya Van gue udah ditungguin. Btw soal dulu gak masalah bahkan gue udah lupa sampai gak ada bekasnya."
Aku memotong perkataan Nevan yang mengarah ke pembahasan kenangan buruk itu. Aku tatap wajah Nevan yang terlihat sendu seolah ada penyesalan yang kemudian ia tundukkan kepalanya. Aku hanya membiarkannya dan segera berlalu. Toh bukan masalahku lagi.
Sampai di tujuan aku mengajak Bi Emi dan Cika pulang. Tak lupa kusodorkan hadiahku untuk mereka. Tak hentinya ucapan terima kasih Bi Emi lontarkan. Ibarat telah ia dapatkan bongkahan emas padahal hanya beberapa helai baju saha. Hihi...
_________________________
Bersambung....
#Sebelumnya saya ucapkan terimakasih yang sudah mampir ke coretan saya ini, salam kenal yah untuk para reader.
#Untuk sampul novel jujur saya masih sering menggonta-gantinya sampai benar-benar menemukan gambar menarik dan bagus 😄
#Saya juga mengharapkan nasehat-nasehat dari para reader untuk Navya anggap saja Navya adalah salah satu teman kalian yang sedang mencurahkan hatinya. Untuk pendapat yang bagus akan saya tuangkan didalam cerita melalui salah satu tokoh loh 😁
#Perlu diingat ya ini baru awal episode-episode dimana Navya masih merasakan kebahagian, untuk berikutnya akan ia temui banyak sekali badai cinta loh.
#Saya berharap para reader tetap stay di novel ini ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Yanti Suryanti
yg lalu biar brlalu ya vy mnding smbut masa dpan
2020-01-19
0
Mega Permatasari
mmmmmmmm
2019-10-20
0
Istri Pertama Lee Min Ho
Siiiaaaap thor
2019-09-28
0