Mataku kubuka perlahan. Kepalaku pusing sekali. Ku lihat sekeliling. Dimana aku? Seperti sebuah ruang di rumah sakit atau mungkin klinik. Aku bangun dari ranjang kecil khas milik medis. Masih sedikit bingung yang kuingat tadi pagi aku sedang menangis dan tak sengaja menabrak sesuatu.
Dengan cepat kuambil ponselku. Pukul sembilan pagi. Aku tergagap dan segera berbenah merapikan pakaian dan meraih tas. Aku telat !!
Kubuka pintu ruangan agak kencang. Namun tubuhku tertahan seketika wajah tak asing melongok didepanku.
"Andrew?" Ucapku kaget, ia merupakan salah satu rekan kerjaku yang tidak terlalu kukenal.
"Mau kemana Vi?" Tanyanya padaku dan menggandengku kembali masuk.
" Kok disini? terus bukannya kita telat kerja?"
"Vi ada masalah?"
"Haaa..?"
"Vi ini hari minggu lho. lo mau kerja kemana kantor tutup."
"What??? " Aku tergagap, wajahku merah padam mungkin karena kurasakan panas di daun telingaku.
Oh malunya.
Andrew pun mulai menceritakan kejadian tadi pagi. Ia tak sengaja sedang berada di luar. Tiba-tiba mendengar suara kencang dari arah mobilku. Yang tanpa kusadari ternyata tadi aku menabrak beberapa pembatas jalan berwarna oranges. Aku malu setengah mati, kalau bisa aku ingin berubah jadi debu saja saat ini. Andrew hanya tertawa melihatku salah tingkah.
"Apapun masalahnya pastikan pikiran tetap fokus. Jangan terlalu membebani diri. Untung hari ini gak kenapa-napa gak nyampe parah lain kali hati-hati ya." Kata Andrew menasehatiku bak seorang guru sambil mengusao lembut rambutku. Aku hanya mengangguk malu.
"Manis juga dia. Padahal dia terkenal sangat dingin di kantor atau mungkin aku yang hanya tau namanya saja tak kenal orangnya." Batinku.
Andrew berjalan keluar bermaksud ingin memanggil perawat untuk mengecek kondisiku apakah baik-baik saja. Setelah dirasa tak ada yang terluka aku beranjak keluar rumah sakit untuk pulang.
"Vi gue anter aja ya. Takutnya masih pusing tapi pake mobil lo soalnya tadi bawa sepeda doang dan masih di tempat tadi." Pinta Andrew yang tampak sedikit khawatir padaku.
"Eh tapi gak ngrepotin emangnya. lagian gak papa kali gue masih kuat nyetir kok terus entar juga kalo dianterin lo balik kerumah gimana?"
"Aelah santai aja lagi. Jaman udah canggih ada aplikasi ojol jadi balik gampang masak iya gue biarin lo sendirian abis kecelakaan tar kalo muka cantiknya kenapa-napa gimana coba?" sanggahnya.
Blusshh
Kupingku terasa panas. Cowok dingin kayak dia terlontar ucapan cantik untukku membuat jantung berdegup. Yah dia termasuk tampan sih ya badan proporsional dengan kulit putih dan hidung mancung terlebih matanya yang sedikit sipit, rambut lurus mendekati idol korea. Aku menggelengkan kepala. Mengoyak imajinasiku. Masak iya aku langsung jatuh cinta setalah putus cinta.
Andrew dan aku menghampiri mobil putihku. Andrew mengemudikan dengan perlahan dan sesekali kami berbincang soal pekerjaan. Tak banyak memang yang kami bahas karena ini pertama kalinya kami berbicara satu sama lain. Selain pekerjaan yang mengharuskan saling menegur.
Sesampainya di rumah, ku persilahkan Andrew masuk. Namun dia memilih untuk segera kembali karena ada urusan lainnya. Ku ucap terima kasih padanya dan sebelum dia berlalu dengan driver ojol yang telah dipesan.
*Bersambung...
___*
Selamat membaca ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Yanti Suryanti
mlai pnasarn tp lnjt bsok ya tdr lg tkt ksiangan bngunya
2020-01-18
0
Istri Pertama Lee Min Ho
Semangat thor
2019-09-28
0
Ningtyas
ya ampun jd ingat SMA gw mandi ganti baju padahal hari Minggu Ampe diketawain seisi rumah,🤣🤣
2019-09-25
1