Hanyut

"Mau langsung apa pulang dulu?" Tanya Andrew padaku.

"Pulang dulu deh aku pengen mandi dulu ya." Jawabku.

Andrew langsung mengemudikan mobilnya mengantarku pulang. Seperti biasa kami berbincang dan bercanda di sepanjang jalan. Sampai pada akhirnya tiba di rumahku, Andrew membukakan pintu mobilnya dengan ramah. Ia berpesan seusai maghrib akan menjemputku. Aku hanya mengangguk. Kutatap mobil yang dikendarainya perlahan menghilang. Kemudian aku melangkah masuk ke rumah sembari menyapa Bi Emi dan Cika.

Aku menghabiskan waktu yang ada sebelum acara malam nanti dengan mengajari Cika mengenai PR-nya. Sesekali ku cubit pipi gembulnya gemas.

Tepat pukul setengah tujuh Andrew datang menjemput. Setelah mempersiapkan diri dengan tampilan lebih santai aku menghampirinya. Tak lupa kuucapkan izin pada Bi Emi ibarat ibu dan anak. Kemudian kami melaju ke sebuah apartemen milik Andrew.

"Sorry ya kalo berantakan, nih apalin pinnya siapa tau tar kangen bisa dateng kapanpun." Kata Andrew sembari menekan tombol nomor kunci pintu.

"Siapa juga yang kangen , enggak bakal." Sergahku tapi mataku tetap memperhatikan jarinya dan otakku menghafalkan secara otomatis nomer pinnya.

Untuk pria, apartemen Andrew lumayan rapi. Ya, walaupun tak serapi kamar wanita. Ia mempersilahkan aku duduk di susunan sofa empuk yang berhadapan dengan tv. Ia beranjak ke dapur dan menyuguhkan segelas orange jus dan dua toples cemilan.

"Santai aja ya anggep aja rumah sendiri." Celetuk Andrew.

"Ehm... iya." Jawabku singkat.

Kami saling diam cukup lama. Entah apa yang ada dalam fikiran Andrew saat ini. Tampak ia memainkan remote tv mengganti-ganti chanelnya. Aku berusaha memutar otak agar kondisi kami tidak secanggung ini.

"Kamu tinggal disini sendirian Ndrew?" Tanyaku.

"Iya, sebenernya ini apart milik sepupuku yang dua tahun lalu pindah jadi aku tempatin aja daripada kosong." Jawabnya.

"Enak dong gratisan hehehe."

"Enak aja kamu ya, enggak mau dibayar sih tapi kadang tetep aku paksa ya walopun gak seberapa."

"Oh. gituuu to."

"Kamu bisa masak gak vy?"

"Enggak hehehe." aku menyengir mendengar pertanyaan Andrew.

"Lah, cewe kok gak bisa masak sih. Gimana mau jadi istri yang baik tu?" Ledek Andrew sambil mencubit pipiku pelan.

Aku hanya senyum-senyum malu. Kami memfokuskan kembali pada acara tv bertema komedi. Acara tersebut mampu membuat suasana lebih hangat. Terkadang kulihat Andrew tertawa terpingkal-pingkal.

Beberapa saat kemudian acara tersebut usai. Suasana kembali diam. Namun kulihat Andrew mendekatiku perlahan. Ia menggapai telapak tanganku sembari di sentuhnya pelan. Jantungku berdebar tak karuan. Wajah Andrew mulai mendekati wajahku, ia mengecupkan bibirnya pada pipiku.

Kami akhirnya jatuh dalam suasana yang romantis. Kami berkecup mesra dalam beberapa saat. Ia pun begitu lembut membelai rambutku penuh kasih sayang.

Ya! Mungkin kami memang mulai menumbuhkan rasa saling menyayangi satu sama lain. Hanya saja belum ada kata apapun dari Andrew untuk menjadikan diriku sebagai kekasihnya.

"Maaf ya Vy." Kata Andrew tiba-tiba.

"Ehm... kenapa?" Jawabku singkat.

"Nggak apa-apa pengen maaf aja hehe."

"Nggak jelas ih."

"Mau makan enggak, kita deliv aja ya?"

"Boleh kok, seafood aja ya."

Andrew mengotak-atik ponselnya mencari makanan yang akan dipesan. Aku sedikit kepikiran kenapa aku mau? kejadian tadi dan aku bukan pacarnya.

"Cup." Andrew mengecup keningku.

"Jangan mikir yang enggak-enggak." Sambungnya.

"i.. iiya."

Tak lama sang kurir datang. Kami menyantap makanan yang dipesan. Setelahnya Andrew mengantarkanku pulang.

Bersama mobilnya, kami menyusuri setiap likukan aspal yang menghampar panjang. Menggambarkan bahwa jalan hidup juga seperti itu. Meski hubungan ini terbilang rumit. Tapi aku, masih terus berharap bersama Andrew. Bahkan untuk selamanya.

Setelah sampai dirumah segera kurebahkan tubuhku pada ranjang kamarku. Pikiranku masih menerawang tentang kejadian tadi. Ada rasa bimbang. Ada pertanyaan pula. Kenapa aku tak menolak?

Bersambung....

#Sebelumnya saya ucapkan terimakasih yang sudah mampir ke coretan saya ini, salam kenal yah untuk para reader.

#Untuk sampul novel jujur saya masih sering menggonta-gantinya sampai benar-benar menemukan gambar menarik dan bagus 😄

#Saya juga mengharapkan nasehat-nasehat dari para reader untuk Navya anggap saja Navya adalah salah satu teman kalian yang sedang mencurahkan hatinya. Untuk pendapat yang bagus akan saya tuangkan didalam cerita melalui salah satu tokoh loh 😁

#Perlu diingat ya ini baru awal episode-episode dimana Navya masih merasakan kebahagian, untuk berikutnya akan ia temui banyak sekali badai cinta loh.

#Saya berharap para reader tetap stay di novel ini ☺️

Terpopuler

Comments

Dasri Dasri

Dasri Dasri

Ndk bilang cinta sa ndrew nya tpi main nyosor aja ahh gak etis

2020-03-19

0

Yanti Suryanti

Yanti Suryanti

bisaan nya s andrew pedekatenya sderhana tp kna

2020-01-18

0

Mega Permatasari

Mega Permatasari

hhhhhhhhhuuuuuuuaaaaaaaaa

2019-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Sakit Hati
2 Bayangannya
3 Sadar
4 Memori
5 Alasan
6 TOKOH VISUAL
7 Berusaha
8 Mulai Pudar
9 Tatapan
10 Mendekat
11 Langkah Awal
12 Harapan
13 Kencan
14 Perasaan
15 Hanyut
16 Perhatian
17 Berdua Denganmu
18 Tak Terduga
19 Nevan 1
20 Nevan 2
21 Ngambek
22 Pertemuan
23 Pamit
24 Berpisah
25 Rindu
26 Kabar
27 Penasaran
28 Ungkapan
29 Rahasia
30 Kosong
31 Andrew
32 Bersikukuh
33 Penjelasan
34 Hubungan
35 Pilu
36 Happy
37 Terpaksa
38 Muak
39 Menghindar
40 Tidak Habis Pikir
41 Permintaan Gila
42 Terpaksa
43 Tak Berkutik
44 Perkenalan
45 Stress
46 Tidak Stabil
47 Pulang
48 Tergerus Perih
49 Lagi-lagi
50 Bertahan
51 Menimbang
52 Malam Hari
53 Oh Haris!
54 Kencan Wajar
55 Merawat
56 Niat
57 Keputusan Tak Terduga
58 Hati Navya
59 Tak Mengerti
60 Dihadang
61 Yah!
62 Hmm
63 Keputusan
64 Pengaruh Diriku
65 Kesepakatan Balasan
66 Permulaan
67 Kini Bertemu
68 Ulah?!
69 Sisa
70 Papa
71 Pulang ke Rumah
72 Permintaan sang Ayah
73 Datang Berkunjung
74 Mengubah
75 Berangkat!
76 Terbang
77 Hari Pertama Kerja
78 Ajakan Affandy
79 Lelah Sekali!
80 Jalan-jalan
81 Begitu
82 Curhat
83 Canggung
84 Fans
85 Ungkapan
86 Merenung
87 Definisi
88 Cemburu
89 Cara
90 Tring
91 Suasana Baru
92 Kate
93 Respon
94 Curhat
95 Bertemu Diam-Diam
96 Tengil
97 Usahanya
98 Jatuh Cinta Berkali-kali
99 Nanti Dulu
100 Bruk!
101 Rencana
102 Usul
103 Paginya, duh!
104 Tidak Terduga
105 Mantan
106 Dia Marah
107 Dimaafkan
108 Geram
109 Bantuan
110 Jebakan
111 Telepon dari ...?!
112 Kembali
113 Meminta Izin
114 Persiapan
115 Batal Pulang?!
116 Kejutan
117 Tak Menyangka
118 Bicara Terpisah
119 Pesta
120 Dia Lagi
121 Tolak
122 Respon Orang tua
123 Ribet!
124 Sebel, lalu kejutan ...?
125 Kehadiran Dirimu
126 Curhat dari Kate
127 Jalan
128 Baikan
129 Merasa Aneh
130 Retaknya Hubungan
131 Pusing
132 Tidak Membaik
133 Tidak, setelah kecewa.
134 Jangan Ikut
135 Dia Aneh
136 Permintaan
137 Keputusan Hati
138 Baikan
139 Pertunangan
140 Pasangan Baru
141 Beban
142 Izin Kerja
143 Arti Sahabat
144 Rencana Sepihak
145 Pengakuan
146 Pertemuan dengan Haris
147 Hampir Melakukannya
148 Resepsi
149 Sitaku
150 Malam Yang Indah
151 Kejutan Dari Teman-teman
152 END—Bahagia
153 Amanat Istri Pertama
154 Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Awal Sakit Hati
2
Bayangannya
3
Sadar
4
Memori
5
Alasan
6
TOKOH VISUAL
7
Berusaha
8
Mulai Pudar
9
Tatapan
10
Mendekat
11
Langkah Awal
12
Harapan
13
Kencan
14
Perasaan
15
Hanyut
16
Perhatian
17
Berdua Denganmu
18
Tak Terduga
19
Nevan 1
20
Nevan 2
21
Ngambek
22
Pertemuan
23
Pamit
24
Berpisah
25
Rindu
26
Kabar
27
Penasaran
28
Ungkapan
29
Rahasia
30
Kosong
31
Andrew
32
Bersikukuh
33
Penjelasan
34
Hubungan
35
Pilu
36
Happy
37
Terpaksa
38
Muak
39
Menghindar
40
Tidak Habis Pikir
41
Permintaan Gila
42
Terpaksa
43
Tak Berkutik
44
Perkenalan
45
Stress
46
Tidak Stabil
47
Pulang
48
Tergerus Perih
49
Lagi-lagi
50
Bertahan
51
Menimbang
52
Malam Hari
53
Oh Haris!
54
Kencan Wajar
55
Merawat
56
Niat
57
Keputusan Tak Terduga
58
Hati Navya
59
Tak Mengerti
60
Dihadang
61
Yah!
62
Hmm
63
Keputusan
64
Pengaruh Diriku
65
Kesepakatan Balasan
66
Permulaan
67
Kini Bertemu
68
Ulah?!
69
Sisa
70
Papa
71
Pulang ke Rumah
72
Permintaan sang Ayah
73
Datang Berkunjung
74
Mengubah
75
Berangkat!
76
Terbang
77
Hari Pertama Kerja
78
Ajakan Affandy
79
Lelah Sekali!
80
Jalan-jalan
81
Begitu
82
Curhat
83
Canggung
84
Fans
85
Ungkapan
86
Merenung
87
Definisi
88
Cemburu
89
Cara
90
Tring
91
Suasana Baru
92
Kate
93
Respon
94
Curhat
95
Bertemu Diam-Diam
96
Tengil
97
Usahanya
98
Jatuh Cinta Berkali-kali
99
Nanti Dulu
100
Bruk!
101
Rencana
102
Usul
103
Paginya, duh!
104
Tidak Terduga
105
Mantan
106
Dia Marah
107
Dimaafkan
108
Geram
109
Bantuan
110
Jebakan
111
Telepon dari ...?!
112
Kembali
113
Meminta Izin
114
Persiapan
115
Batal Pulang?!
116
Kejutan
117
Tak Menyangka
118
Bicara Terpisah
119
Pesta
120
Dia Lagi
121
Tolak
122
Respon Orang tua
123
Ribet!
124
Sebel, lalu kejutan ...?
125
Kehadiran Dirimu
126
Curhat dari Kate
127
Jalan
128
Baikan
129
Merasa Aneh
130
Retaknya Hubungan
131
Pusing
132
Tidak Membaik
133
Tidak, setelah kecewa.
134
Jangan Ikut
135
Dia Aneh
136
Permintaan
137
Keputusan Hati
138
Baikan
139
Pertunangan
140
Pasangan Baru
141
Beban
142
Izin Kerja
143
Arti Sahabat
144
Rencana Sepihak
145
Pengakuan
146
Pertemuan dengan Haris
147
Hampir Melakukannya
148
Resepsi
149
Sitaku
150
Malam Yang Indah
151
Kejutan Dari Teman-teman
152
END—Bahagia
153
Amanat Istri Pertama
154
Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!