Seperginya Intan, Tara hanya duduk diam di tepi pembaringan. Dia benar-benar bingung. Bagaimana caranya meluluhkan hati Intan, supaya dia mengaktifkan kembali semua kartunya dan mengijinkannya bekerja kembali di kantor.
Tara melangkah pergi melajukan mobilnya menuju rumah Laras. Sesampainya di rumah, Laras heran karena dia tidak ke kantor.
"Mas, kenapa kamu nggak ke kantor?" tanyanya penasaran.
"Lagi males saja, cape kerja terus. Ingin rebahan sebentar." Tara melangkah ke kamar tak mempedulikan Laras.
Sementara di salah satu restoran milik Intan sedang terjadi kehebohan. Restoran yang waktu itu di singgahi tidak sengaja oleh Saras.
"Hoek..hoekk.. jorok amat ini restoran. Masa ada kecoanya di dalam makanan." Kata salah satu pembeli dengan lantang hingga terdengar oleh pembeli yang lain.
Sontak para pembeli yang lain berdatangan ke meja pembeli ini, untuk melihat apakah memang benar ada kecoanya.
"Ih, iya ya. Masa ada kecoanya, padahal kata orang-orang ini salah satu restoran dimana selain makanan enak, cara pengolahan makanan juga higienis." Kata salah satu pembeli.
Semua termakan hasutan pembeli yang baru pertama kali datang. Bahkan semua yang sedang makan, pergi begitu saja.
Makanan yang telah mereka pesan sama sekali tak di sentuhnya, karena ikut jijik setelah melihat kecoa yang ada di salah satu makanan pembeli.
Mereka pergi dengan mengumpat, bersungut-sungut kesal. Intan yang baru datang merasa heran, melihat para pembeli berbondong-bondong meninggalkan restorannya.
"Kenapa para pembeli pergi sebelum memakan pesanan mereka?" tanya Intan pada salah satu waiters.
"Itu, Bu Intan. Tadi ada satu pembeli berteriak jika di dalam makanannya ada kecoanya. Saya juga heran, bu. Bagaimana mungkin tiba-tiba di dalam makan tersebut ada kecoa." Jawab salah satu waiters.
"Sekarang dimana orang yang telah buah gaduh?" tanya Intan menahan geram.
"Dia sudah pergi, bu." Jawab waiters singkat.
"Kenapa salah satu di antara kalian nggak memberitahu bagian personalia atau marketing, supaya cek CCTV. Jadi kita tahu apakah orang tersebut bohong atau tidak?" Intan masih saja kesal.
"Maaf, bu. Kami nggak terpikiran sama sekali." Waiters tertunduk lesu.
"Ya sudah, lain kali harus lebih teliti. Saya minta tolong panggilkan bagian personalia dan marketing untuk segera ke ruangan saya. Jangan terlalu lama, saya menunggu." Perintah Intan pada waiters tersebut.
Dia segera melangkah ke ruang kerjanya dengan hati yang masih sangat kesal.
"Satu masalah juga belum terselesaikan, kini tambah lagi permasalahan baru." Intan menghela napas panjang seraya menjatuhkan pantatnya di sofa.
Sesekali dia memijit pelipisnya yang sedikit pening karena bertambahnya permasalahan yang baru.
Tak berapa lama, datang karyawatinya dari bagian personalia dan juga bagian marketing. Intan tidak menghardik mereka karena percuma saja, nggak akan menyelesaikan permasalahan.
"Kalian berdua duduklah, dan kita cek CCTV bersama-sama. Saya ingin untuk kedepannya, kalian harus lebih teliti. Jangan menunggu saya, baru masalah di selesaikan. Karena saya tidak cuma mengurus satu restoran." Intan menasehati kedua karyawatinya seraya membuka laptopnya untuk mengecek CCTV.
"Kami minta maaf atas keteledoran kami ya, bu. Kami janji hal ini tidak akan terulang lagi." Kata salah satu karyawatinya.
"Iya, sudah nggak usah di pikirkan. Saya tidak marah pada kalian, cuma saya menasehati kalian."
"Coba kalian lihat, dugaanku benar kan? wanita itu ingin menghancurkan restoran saya."
Intan berkata pada dua karyawatinya saat mengecek CCTV.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Nonny
komentar sendiri 🤭🤭
2022-04-23
1